Anda di halaman 1dari 22

TUGAS AKHIR

Intan Nurbaety

TUGAS MUALIM JAGA


TUGAS JAGA UNTUK MUALIM
STCW ‘95 mempersyaratkan Nahkoda dan Mualim
memiliki kompetensi dalam menjalankan fungsi
navigasi sesuai levelnya.

1. Tingkat operasional : Mualim harus memiliki


kemampuan melaksanakan tugas jaga navigasi
untuk keselamatan dan keamanan kapal.

2. Tingkat management : Nahkoda/Mualim harus


membuat perencanaan/penataan dan prosedur
tugas jaga dalam bernavigasi sehingga sampai ke
tempat tujuan dengan selamat.
STCW Code Chapter VIII
Dalam melaksanakan tugas jaga navigasi dengan selamat dan aman harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Menghindari kelelahan phisik dan mental (fatique)


Setiap orang yang diberikan tugas jaga harus mendapatkan waktu istirahat
sekurang-kurangnya 10 jam dalam periode 24 jam.

Periode istirahat tersebut boleh terbagi tidak lebih dari dua bagian namun
salah satunya tidak boleh kurang dari 6 jam.
Persyaratan tersebut dapat/boleh menyimpang dalam hal emergency/
kondisi memaksa.

Dari 10 jam istirahat yang dipersyaratkan dapat dikurangi, namun tidak


boleh kurang dari 6 jam per hari dan pengurangan itu tidak boleh lebih dari
2 hari dan dalam periode 7 hari sekurang-kurangnya diberi istirahat 70 jam.
2. Menjaga Kebugaran Jasmani dan Rohani

 Dalam mencegah terjadinya kelelahan sisa waktu


untuk istirahat tidak boleh digunakan untuk
tugas jaga atau tugas lainnya.

 Pemberian kompensasi cuti merupakan faktor-


faktor dalam mencegah kelelahan.

 Untuk kapal-kapal yang pelayarannya berjarak


pendek dapat dibuat ketentuan tersendiri.
3. Penyalah gunaan obat-obatan dan alkohol
(Drugs and alcohol abuse)
 Rasa putus asa, stress, frustrasi, cemas dan kekhawa-
tiran yang berlebihan membuat orang mengambil ja-
lan pintas dengan cara meminum obat-obatan/narko-
tik melebihi dosis yang semestinya.

 Kebiasaan seorang Pelaut dalam mengisi waktu luang


dengan minum-minuman yang memiliki kadar alkohol tinggi
sehingga dapat memabukkan.

 Karenanya Nakhoda mempunyai kewajiban untuk


mengawasi Awak kapal yang menyalah gunakan hal-2
tersebut diatas.
JAGA LAUT / NAVIGASI

Dalam melaksanakan tugas jaga, Mualim wajib


memiliki pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan
tentang :

- Isi, aplikasi & makna Collreg/P2TL.


- Prinsip-prinsip yang harus diamati selama tugas jaga
- Prosedur tim kerja anjungan yang effective.
- Menggunakan route sesuai dengan General
Provision on Ship’s Routeing.
Mualim Jaga dapat sebagai pengamat seorang diri di
anjungan pada siang hari bila :
1. Situasi dicermati tanpa keraguan bahwa tugas jaga memung-
kinkan dilakukan seorang diri dengan aman.

2. Faktor-faktor relevan yang diperhitungkan tidak terbatas pada :


- Kondisi cuaca.
- Jarak tampak.
- Kepadatan lalu lintas.
- Perkiraan akan bahaya navigasi.
- Bernavigasi didekat atau dalam TSS.

3. Bila terjadi perubahan situasi secara tiba-tiba, bantuan segera dapat


dihadirkan di anjungan.
PERGANTIAN JAGA
 Mualim jaga laut tidak boleh menyerahkan tugas jaganya bila
Mualim pengganti tidak mampu menjalankan tugasnya dengan
baik (lapor Nakhoda).
 Mualim pengganti harus yakin bahwa regu jaganya telah siap
melaksanakan tugas jaganya terutama dalam hal penyesuaian
pandangan utk kondisi gelap.
 Sebelum terima jaga, Mualim pengganti harus periksa posisi
kapal, haluan dan kecepatan kapal. Selain itu juga periksa
ada/tidak bahaya navigasi selama periode jaganya.
 Pastikan alarm indikator Unmanned Machinery Space (UMS)
Control yang ada di anjungan, bekerja dengan baik.
 Pergantian jaga bisa dilaksanakan bila keadaan benar-benar
clear dan tidak ada keraguan sedikitpun Mualim pengganti
untuk menerimanya.
PELAKSANAAN JAGA LAUT
Mualim yang bertugas jaga navigasi harus :

1. Melaksanakan tugas jaganya di anjungan.


2. Tidak diperkenankan meninggalkan anjungan sampai ada pengganti yang tepat.
3. Bertanggung jawab utk keselamatan navigasi kapal meskipun Nakhoda berada di
anjungan, kecuali bila Nakhoda memberitahukan utk ambil alih komando.
4. Memberi tahukan Nakhoda jika timbul keragu-raguan, demi keselamatan kapal.
5. Menentukan posisi kapal dengan menggunakan semua peralatan navigasi yang ada
dan harus mengetahui keterbatasan peralatan tersebut, terutama radar.
6. Tidak boleh segan utk menggunakan kemudi, isyarat bunyi dan mesin (utk UMS
hrs sesuai prosedur).
7. Melaksanakan pengamatan keliling (look out) dengan baik, bila plot posisi di
kamar peta yakinkan bahwa kondisi sekeliling aman.
8. Pergerakan kapal dan aktivitas yang berhubungan dengan navigasi kapal selama
periode jaga harus dicatat dengan teliti pada log book.
Secara reguler Mualim jaga Navigasi harus
mengecek sbb :
Juru mudi atau kemudi otomatis pada haluan yang benar.
Kesalahan kompas standart dan sesering mungkin
membandingkan dengan gyro kompas & repeaternya.
Mencoba kemudi otomatis dengan manual sekali dalam
periode jaganya.
Lampu-lampu navigasi & lampu isyarat serta peralatan
navigasi lainnya berfungsi dengan baik.
Perlengkapan radio & sumber tenaganya berfungsi dengan
baik.
Pada kapal UMS Control, sistem alarm dan indicatornya
berfungsi dengan baik.
Mualim Jaga harus melapor pada Nakhoda :
 Jika kapal memasuki daerah tampak terbatas.
 Jika keadaan lalu lintas memerlukan perhatian/tindakan khusus.
 Jika kesulitan mempertahankan haluan kapal.
 Jika tidak dapat melihat daratan, rambu navigasi atau mendeteksi
kedalaman pada waktu yang diperkirakan.
 Jika tampak daratan, rambu navigasi atau perubahan kedalaman yang
tidak diperkirakan sebelumnya.
 Jika terjadi kerusakan mesin, telegraph, kemudi dan alat navigasi
termasuk alarm dan indikatornya.
 Jika alat radio komunikasi tidak berfungsi dengan baik.
 Jika dirasakan cuaca semakin memburuk.
 Jika kapal menjumpai bahaya navigasi seperti gunung es atau kerangka
kapal.
 Jika kapal dalam keadaan darurat atau setiap timbul keragu-raguan.
PENJAGAAN PADA DAERAH DAN KONDISI KHUSUS
Cuaca Terang :
Gunakan baringan kompas dan radar utk mendeteksi
kapal yg mendekat secara berkala, mungkin timbul
bahaya tubrukan.

Penglihatan Terbatas :
Melaksanakan aturan-2 yang relevan terutama isyarat
bunyi dilanjutkan berlayar dng kecepatan aman,
mesin siap berolah gerak, segera beritahu Nakhoda,
tempatkan seorang pengamat yg tepat, hidupkan
lampu navigasi, hidupkan & operasikan radar.
Lanjutan Penjagaan pada kondisi khusus
Peraiaran Pantai dan Lalu lintas padat : Gunakan
peta skala besar yang sesuai utk areanya, Tentukan posisi fix
secara berkala dan sesering mungkin dng metode yg berbeda-
beda, indentifikasi rambu-2 navigasi yg relevan secara tepat.

Bernavigasi dengan Pilot diatas Kapal : Kehadiran


Pilot tdk membebaskan Nakhoda/Mualim jaga dari
kewajibannya utk keselamatan kapal, Nakhoda dan Pilot hrs
bertukar informasi yg berhubungan dng prosedure
navigasi/karakteristik kapalnya, Bekerja sama & menjaga posisi
kapal/pergerakannya, Bila timbul keraguan dng tindakan Pilot
hrs sgr diklarifikasi, bila perlu ambil tindakan sebelum Nakhoda
tiba di anjungan.
Pada saat kapal berlabuh jangkar :
Mualim yang bertugas jaga harus :
1. Menentukan posisi labuh jangkar pd peta yg sesuai.
2. Secara berkala check posisi kapal,bila mengijinkan.
3. Pengamatan/ronda keliling yg baik secara berkala.
4. Mengamati keadaan cuaca,pasang surut dan ombak.
5. Jika jangkar menggaruk, sgr lapor Nakhoda dan ambil
tindakan yg sesuai.
6. Pastikan mesin siap utk olah gerak sewaktu-waktu.
7. Laporkan pd Nakhoda bila jarak tampak memburuk.
8. Siapkan isyarat lampu/bunyi & sosok-2 benda yg wajib
diperlihatkan/diperdengarkan sesuai P2TL.
9. Menjaga lingkungan dr pencemaran sesuai Marpol 73/78.
Prinsip-2 yang diamati Saat Jaga Radio
Radio Operator yang bertugas jaga harus :
1. Memastikan frequensi yg ditetapkan dlm Radio Regulation dan
Solas, selama`periode jaganya.
2. Secara teratur memeriksa peralatan radio dan sumber tenaganya
berfungsi dng baik, bila ada kelainan sgr lapor kan pd Nakhoda.

Dlm keadaan bahaya, R.O yg ditetapkan wajib :


1. Mencatat waktu dan setiap kejadian penting yg berhubungan
dng pelayanan/kegiatan radio.
2. Mencatat Summary distress, urgency and safety radio
communication.
3. Mencatat posisi kapal minimal sekali dlm sehari.
4. Mencatat kondisi peralatan radio & sumber tenaganya.
PENGATURAN JAGA PELABUHAN
Dlm rangka keselamatan kapal di Pelabuhan, Nakhoda wajib
membuat penataan jaga yg efektif sesuai kondisi kapalnya saat itu
(misal : bermuatan bahaya/mudah terbakar/beracun dsb.)

Komposisi personil dan lama periode jaga di pelabuhan tergantung


type kapal, lama ditambat dan karakteristik tugas jaganya.

Penataan jaga selama kapal di pelabuhan hrs dpt :


- menjamin keselamatan jiwa & keselamatan kapal.
- menjamin keselamatan lingkungan dari pencemaran.
- menjamin keselamatan pengoperasian mesin-2 utk
kegiatan muat bongkar.
- memenuhi ketentuan-2 internasional, nasional & setempat.
- terlaksananya rutinitas dan ketertiban dikapal.
SERAH TERIMA JAGA PELABUHAN
- Serah terima jaga pelabuhan hrs dilaksanakan dlm
keadaan kedua belah pihak siap menyerahkan &
siap menerima tugas jaga.

- Mualim yg digantikan wajib memberi informasi ttg :


1. kedalaman air/draft, waktu dan tinggi pasang surut,
kondisi tros & spring, gangway, rantai jangkar, kesi-
apan mesin induk utk keadaan emergency.
2. seluruh kegiatan yg dilakukan diatas kapal termasuk
bongkar/muat.
3. sounding level air got/bilges dan ballast tank.
4. lampu isyarat yg sedang dinyalakan /isyarat bunyi yg
diperdengarkan.
5. jumlah awak kapal yang ada diatas kapal & yg turun pesiar.
Lanjutan Serah terima jaga pelabuhan
6. keadaan peralatan pemadam kebakaran.
7. aturan-2 khusus di pelabuhan & perintah Nakhoda.
8. jalur komunikasi antara kapal & personil di darat bila
terjadi keadaan darurat/terjadi polusi.
9. keadaan lain yang dianggap penting utk keselamatan
kapal, awak kpl, muatan dan lingkungan dr polusi.

- Mualim Pengganti hrs periksa & yakinkan dirinya ttg :


1. tali tros & spring serta rantai jangkar dlm kondisi baik
2. isyarat bunyi/lampu yg digunakan sesuai ketentuan.
3. aturan-2 keselamatan & pencegahan kebakaran telah
dilaksanakan.
4. regu jaga mengerti/menyadari sifat muatan bahaya yang
sedang dimuat/dibongkar & mampu lakukan tindakan bila
terjadi tumpahan/kebakaran.
5. kondisi diluar/sekeliling kpl tdk membahayakan atau sebaliknya.
Pelaksanaan Jaga Deck
Mualim yang bertugas jaga di deck harus :
1. melakukan ronda utk memeriksa keadaan kapal setiap
interval waktu yang memadai.
2. memberi perhatian khusus untuk hal-hal berikut :
- kondisi gangway, rantai jangkar dan tali tambat pada
daerah yg pasang surutnya relatif besar.
- draft/UKC utk mencegah terjadinya miring,kandas dan trim
yang membahayakan kapal akibat bongkar/muat/isi ballast.
- keadaan cuaca dan kondisi laut.
- aturan-2 ttg keselamatan & pencegahan kebakaran.
- lokasi buruh/awak kapal yang berada diruang yang tertutup.
- kewajiban bunyikan/nyalakan lampu isyarat yang diharuskan.
3. dalam cuaca buruk/storm warning, ambil tindakan utk melin-
dungi kapal, orang dan muatan dari bahaya.
Jaga Pelabuhan dikapal yang memuat muatan berbahaya

Nakhoda wajib membuat penataan jaga dan menjamin


dilaksanakan penjagaan dengan baik.

Penataan jaga yang aman dan baik dapat tercapai apabila jumlah
Perwira & awak kapal yang selalu siap diatas kapal, cukup
kwantitas dan kwalitasnya.

Muatan berbahaya selain dalam bentuk curah, maka


Nakhoda/Mualim jaga harus memahami dan
mempertimbangkan sifat, jumlah, packing, dan penataannya dari
jenis-jenis muatan bahaya tsb.

Mempertimbangkan kondisi-kondisi khusus keadaan kapal,


keadaan perairan dan dermaga ditempat kapal berada/sandar.
Lanjutan Mualim yang bertugas jaga deck harus :
4. ambil tindakan untuk mencegah terjadinya polusi dari
kapal.
5. dalam keadaan darurat/mengancam keselamatan kpl,
bunyikan alarm, laporkan Nakhoda, ambil tindakan utk
mencegah kerusakan kpl/muatan/orang yg berada dikapal
dan bila perlu minta bantuan dari darat/kapal terdekat.
6. perhatikan kondisi stabilitas kapal, jika terjadi kebakaran
perhitungkan pemadaman api dng air.
7. ambil tindakan yang diperlukan bila akan menggerakkan
baling-baling.
8. mencatat semua kejadian penting yang diperlukan dalam
log book.
POST TEST
1. Sebutkan dengan jelas ketentuan yang diatur dalam STCW Code
Chapter VIII, bagi seorang yang akan melakukan tugas jaga navigasi.

2. Bilamanakah seorang Mualim jaga di anjungan dapat bertindak sebagai


pengamat seorang diri.

3. Apa yang dilakukan Mualim jaga yang sedang bertugas dikapal dalam
keadaan berlabuh jangkar.

4. Apa kewajiban yang harus dilakukan seorang Mualim apabila dalam


keadaan bahaya, dia ditetapkan sebagai Radio Operator.

5. Informasi-informasi apakah yang harus diberikan pada Mualim jaga


pengganti, pada saat serah terima jaga di pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai