Isi STCW 1978 Amandemen 2010 yang berhubungan dengan Security Awareness
• Reg VI/5 Ship Security Officer (SSO) Sesuai Dengan Tabel A-VI/5
• Reg VI/6-1 semua pelaut wajib memiliki sertifikat Security Awareness sesuai tabel A-
VI/6-1
• Reg VI/6-2 Pelaut yang ditunjuk untuk tugas keamanan atau security duties sesuai
tabel A-VI/6-2
Dari gambar terlihat beberapa daerah dengan resiko tinggi pembajakan di antaranya,
bagian timur Amerika Latin, bagian barat dan timur Afrika, India, Semenanjung Malaya,
Indonesia dan Laut Cina Selatan.
Pembajakan yang terjadi memiliki karakteristik yang tertentu. Berikut adalah beberapa
karakteristik pembajakan:
Type Asia:
• Kapal dinaiki untuk mendapatkan uang tunai dan barang berharga.
• Sedikit penggunaan kekerasan.
• Beroperasi di kapal kecil, dekat kepulauan, dimana kapal diharuskan untuk
menurunkan kecepatan.
• Biasanya dilakukan secara acak.
Type Amerika Selatan/Afrika Barat:
• Menyerang kapal di tempat berlabuh atau lego jangkar.
• Target adalah uang tunai, muatan, benda milik awak kapal, dan peralatan (nilai
kerugian total yang lebih tinggi).
• Kejahatan dan kekerasan bersenjata tingkat tinggi.
• Dapat dilakukan secara acak.
• Menggunakan kapal kecil untuk mendekati kapal target.
• Selalu menggunakan senjata.
PENYELUNDUPAN NARKOBA
Penyelundupan narkoba telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat
umum di masa modern. Sebagian besar penyelundupan dan perdagangan narkoba
dilakukan dengan kapal. Kesempatan terbuka dengan besarnya volume pelayaran
antara negara produsen dan konsumen.
• Berikut ini adalah peta penyebaran daerah yang rawan penyelundupan narkoba:
• PENCURIAN KARGO/MUATAN
Pencurian yang paling sering terjadi di fasilitas pelabuhan atau di atas kapal adalah
pencurian muatan/kargo. Pencurian kargo meliputi:
• Peralatan dan suplai yang dicuri dari ruang kerja
• Uang yang diambil dari kotak uang tunai
• Bentuk pencurian lain
Sistem pengamanan untuk mencegah pencurian kargo meliputi pengamanan
fisik dan pengamanan operasional
• Pengamanan fisik dipasang di fasilitas pelabuhan dan kapal seperti pagar,
peralatan pendeteksi gangguan, sistem pengawasan, penerangan, kunci,
alarm, dan sebagainya.
• Pengamanan operasional meliputi prosedural dan proses seperti
dokumentasi, penanganan dan kontrol, pengontrolan akses, sistem
identifikasi personal, prosedur kontrol dan monitoring pengunjung, inspeksi
kontainer, pengontrolan trafik, dan aktivitas pencegahan kejahatan dan
penegakan hukum
• PENGRUSAKAN KAPAL
Pengrusakan kapal terjadi bila muncul api, ledakan, atau serangan yang
menghasilkan kerusakan kapal atau fasilitasnya. Walaupun terjadinya
kerusakan seringkali tidak terduga, kerugiannya tidak dapat diabaikan. Oleh
karena itu usaha pencegahan untuk meminimalkan kejadian ini perlu dilakukan
– OPERASI DAN KONDISI KAPAL SERTA PELABUHAN
Pelabuhan merupakan interface/penghubung antara kapal di laut dan
transportasi serta penanganan kargo di darat. Logistik penanganan kargo,
penumpang, dan kendaraan di darat serta area dermaga, jetty, dan tempat
labuh jangkar di laut merupakan tempat-tempat yang rawan serangan
terorisme. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan:
• Pengecekan keamanan di pelabuhan dan terminal
• Pengecekan keamanan semua petugas yang terlibat pada operasi kargo di
darat dan di laut
• Pengecekan keamanan bagasi dan penyimpanan yang datang ke
pelabuhan dan terminal
• Peralatan sistem manajemen lalu lintas kapal harus dipasang di pelabuhan
dan terminal untuk mendeteksi kapal yang tidak terdaftar
• Penelusuran muatan kontainer secara online dari pelabuhan asal hingga
tujuan akhir
• Mematuhi peraturan Contaniner Security Initiative (CSI) dan Custom-Trade
Partnership Against Terrorism (C-TPAT) untuk muatan kontainer di
pelabuhan Amerika.
KEBIJAKAN KEAMANAN MARITIM
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Sebuah perusahaan harus:
• Memastikan Rencana Keamanan Kapal berisi pernyataan yang jelas menegaskan otoritas nakhoda
• Menetapkan dalam Rencana Keamanan Kapal bahwa Nakhoda memiliki kewenangan dan tanggung
jawab utama atas keselamatan dan keamanan kapal
• Memastikan Perwira Keamanan Perusahaan, Nakhoda & Perwira Keamanan Kapal mendapatkan
dukungan yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas mereka
KEAMANAN KAPAL
Sebuah kapal wajib untuk bertindak sesuai tingkat keamanan yang ditetapkan oleh Negara
yang Terikat Persetujuan
• Tingkat 1 – Tindakan keamanan protektif minimum yang diperlukan dilaksanakan setiap saat
• Tingkat 2 – Tindakan keamanan tambahan yang diperlukan harus dilaksanakan akibat
naiknya resiko insiden keamanan
• Tingkat 3 –Tindakan keamanan protektif yang lebih jauh harus dilaksanakan bila insiden
keamanan besar kemungkinan terjadi atau dekat
Bila Keamanan Kapal berada pada tingkat 1, kegiatan yang harus dilakukan adalah:
• Memastikan kinerja semua petugas keamanan kapal
• Mengontrol akses ke kapal
• Mengontrol keluar masuk orang dan barang bawaannya
• Memonitor area tertutup untuk akses yang sah
• Memonitor wilayah dek dan sekitar kapal
• Mengawasi penanganan kargo dan persediaan kapal
• Memastikan alat komunikasi keamanan dalam kondisi baik
Pada tingkat keamanan 2, tindakan perlindungan tambahan yang ditetapkan dalam rencana
keamanan kapal harus dilaksanakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan di tingkat 1.
Pada tingkat keamanan 3, Upaya perlindungan lebih spesifik yang ditetapkan dalam rencana
keamanan kapal harus dilaksanakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan di tingkat 1
Gambar 2.4 ilustrasi instruksi tingkat keamanan 1,2, dan 3
Sebuah kapal harus mengkonfirmasi penerimaan instruksi untuk Tingkat Keamanan 2 dan 3
Sebuah kapal wajib memberitahukan pelabuhan jika di Tingkat Keamanannya lebih tinggi
dibanding pelabuhan. Kapal harus menjaga kewaspadaan dan mengatasi masalah keamanan
Pihak Pemerintah memberi saran tindakan yang diperlukan oleh kapal untuk tingkat keamanan
yang ditetapkan.
PENILAIAN KEAMANAN KAPAL
Penilaian Keamanan Kapal adalah bagian penting dan integral dari rencana keamanan kapal.
CSO harus memastikan penilaian keamanan kapal dilakukan dengan personil terlatih yang
sesuai. Seorang RSO dapat melaksanakan penilaian keamanan kapal. Penilaian Keamanan Kapal
harus mencakup survei keamanan langsung dan setidaknya:
• Identifikasi tindakan keamanan yang ada
• Identifikasi dan evaluasi operasi kapal
• Identifikasi ancaman yang mungkin
• Identifikasi kelemahan
Penilaian Keamanan Kapal harus: didokumentasikan, ditinjau, diterima dan disimpan
oleh perusahaan
Auditor Internal harus independen dari aktivitas yang diaudit. Rencana dalam format
elektronik harus dilindungi untuk mencegah: penghapusan, pengrusakan dan
pengubahan oleh orang yang tidak berkepentingan. Rencananya harus dilindungi dari
akses atau pengungkapan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Rencana Keamanan
Kapal BUKAN subjek pemeriksaan oleh Negara yang Terikat Persetujuan kecuali bukti
kuat untuk meyakini pelanggaran kapal.
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang harus disimpan antara lain:
• Training, Latihan Umum dan Latihan khusus
• Ancaman & insiden keamanan
• Pelanggaran keamanan
• Perubahan tingkat keamanan
• Komunikasi yang berkaitan langsung dengan keamanan kapal
• Audit internal dan peninjauan
• Peninjauan penilaian keamanan kapal secara periodik
• Peninjauan rencana keamanan kapal secara periodik
• Perawatan, kalibrasi & pengujian peralatan keamanan
• Dokumentasi harus disimpan dalam bahasa kerja kapal & diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris, Perancis atau Spanyol, jika diperlukan
• Dapat disimpan dalam bentuk elektronik, tetapi harus dilindungi untuk
mencegah penghapusan, pengrusakan, dan pengubahan oleh pihak yang
tidak berkepentingan
• Dokumentasi harus dilindungi dari akses atau pengungkapan oleh pihak yang
tidak berkepentingan
PERWIRA KEAMANAN PERUSAHAAN
pelayaran harus menunjuk seorang CSO. Sebuah perusahaan dapat menunjuk lebih
dari satu CSO asalkan jelas pada kapal mana tanggung jawab setiap CSO.
Tugas CSO meliputi:
• Menyarankan tingkat ancaman yang mungkin ditemui
• Memastikan penilaian keamanan kapal dilakukan
• Memastikan pengembangan, penugasan, pelaksanaan dan pemeliharaan rencana
keamanan kapal
• Memastikan Rencana keamanan kapal yang dimodifikasi untuk mengatasi
kekurangan
• Mengatur audit internal dan peninjauan
• Mengatur verifikasi kapal oleh pihak berwenang
• Memastikan kekurangan dan ketidaksesuaian yang ditemukan segera diatasi
• Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan
• Memastikan pelatihan yang memadai
• Memastikan komunikasi yang efektif antara SSO & PSO yang terkait
• Memastikan konsistensi antara persyaratan keamanan dan keselamatan
• Memastikan rencana keamanan kapal khusus untuk suatu kapal
memastikan pengaturan alternatif atau setara yang digunakan dan dijalankan
Gambar 2.5 Tanggung jawab seorang CSO
CSO & personil darat yang terkait harus memiliki pengetahuan & menerima training. SSO
juga harus memiliki pengetahuan & menerima training. Personel kapal dengan tugas
keamanan khusus harus memahami tugas mereka dan memiliki pengetahuan yang cukup
serta kemampuan untuk melakukan tugas mereka. Latihan khusus harus dilakukan dengan
interval yang sesuai. CSO harus memastikan koordinasi yang efektif dari rencana
keamanan kapal dengan berpartisipasi dalam latihan umum.
Jika PSO diberitahu bahwa kapal mengalami kesulitan memenuhi tingkat keamanan yang
ditetapkan maka PSO & SSO harus bekerja sama & mengkoordinasikan tindakan yang
tepat.Ketika kapal berada pada tingkat keamanan yang lebih tinggi dari pelabuhan maka PSO
wajib melaporkan kepada pejabat yang berwenang.
Penilaian keamanan fasilitas pelabuhan merupakan bagian integral dari pengembangan
rencana keamanan fasilitas pelabuhan. Penilaian ini dilakukan oleh pihak yang Negara yang
terikat persetujuan atau RSO yang mereka tunjuk. Jika penilaian dilaksanakan oleh RSO, maka
Negara yang terikat persetujuan akan meninjau ulang. Penilaian ini dilaksanakan oleh personil
yang ahli di bidang itu. Penilaian akan ditinjau dan diperbarui secara berkala sesuai dengan
perubahan ancaman atau fasilitas pelabuhan minor. Peninjauan dan pembaruan wajib
dilakukan bila perubahan fasilitas utama terjadi.
Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan meliputi:
• Identifikasi & evaluasi aset penting & infrastruktur yang membutuhkan perlindungan
• Identifikasi ancaman & kemungkinan kejadiannya, untuk ijin prioritas
• Identifikasi, seleksi & prioritas tindakan pencegahan & tingkat keefektifannya
• Identifikasi kelemahan
Rencana dapat disimpan dalam bentuk elektronik, tetapi harus dilindungi untuk mencegah
penghapusan, pengrusakan dan pengubahan oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Rencana juga harus dilindungi dari akses atau pengungkapan oleh pihak yang tidak
berkepentingan.