Anda di halaman 1dari 15

9

SMK Pelayaran “AKPELNI Semarang


MODUL AJAR
Kepedulian Lingkungan dan Pencegahan Polusi
Nama Instruktur Rudro Bawono, ANT III
Materi Pelajaran Kepedulian Lingkungan Dan
Pencegahan Polusi
Materi Ke-/Pertemuan Ke- 4-7
Durasi Pembelajaran 45 menit per 1x pertemuan
Informasi Umum

2x JP : 90 Menit
Sarana dan Prasarana: Kompetensi Awal Memahami Konsep mengenai
1. Buku pegangan Kepedulian Pembuangan Minyak Ke Laut
Lingkungan dan Kata Kunci  Pembuangan
Pencegahan Polusi  Minyak
2. Capaian Pembelajaran  Oil Record Book
3. Platform pembelajaran Karakteristik Peserta Didik Disiplin, mandiri,
(Google Classroom) bertanggungjawab dan
4. Laptop, LCD leadership
Profil Pelajar Pancasila 1. Gotong royong
Model Pembelajaran: 2. Bernalar kritis
- Daring 3. Kreatif
- Luring 4. Mandiri
Jumlah Peserta Didik :
35 Peserta Didik (Dalam
Keadaan Normal)
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan tentang In
implementing this section of the course, the instructor should
bear in mind that any officer of the watch aboard tankers will
have completed a tanker familiarization course which should
include the relevant requirements on pollution prevention
related to tanker operations. This section is intended to provide
an outline knowledge of the M ARPOL Convention. In the
following sections, detailed treatment should be confined to
those requirements of the Convention which apply to all ships.
(diambil dari materi IMO Model Course) sehingga
peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan
untuk mengelola dan merawat lingkungan lautserta mencegah
pencemaran dari kapal ke laut dengan baik serta dapat
melakukan langkah-langkah cermat dan akurat dalam serta
Kompetensi Inti

memiliki kemampuan, pembiasaan dalam mengaplikasikannya


dengan benar, baik melalui pengamatan, diskusi dan melatih
diri/praktek sehingga dapat melaksanakan tugas dengan
cermat, akurat, efektif dan efisien sesuai kompetensi yang
dipersyaratkan.
Tujuan Pembelajaran 1. Memahami dan menjelaskan pembuangan minyak ke
MODEL COURSE 703/704 laut
2. Memahami metode pembuangan minyak ke laut
3. Memahami dan menjelaskan mengenai kegunaan dari
Oil Record Book

Alur Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan


Copas TP mengenai pembuangan minyak ke laut
2. Peserta didik mampu Memahami, metode
pembuangan minyak ke laut
3. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan
mengenai kegunaan dari Oil Record Book

Pemahaman Bermakna Kepedulian lingkungan dan Pencegahan polusi kapal


MODUL AJAR: KEPEDULIAN LINGKUNGAN DAN
SMK PELAYARAN “AKPELNI” SEMARANG
PENCEGAHAN POLUSI
9
merupakan bagian penting dari materi ajar yang digunakan
sebagai ilmu dasar untuk para peserta didik, dan sebagai
acuan sebagai peserta didik agar lebih memahami tentang
kepedulian lingkungan laut dan pencemaran polusi

Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa diperlukan adanya pembelajaran mengenai


prmbuangan dan metode minyak ke laut ?
2. Mengapa diperlukannya mempelajari kegunaan dari Oil
Record Book ?

MERDEKA BELAJAR
ASESMEN DAN KONEKSI
KEGIATAN PEMBELAJARAN LURING
ANTAR MATERI
A. Opening: Salam, Doa, dan Referensi Elaborasi Pemahaman
Motivasi, Ice Breaking Pembelajaran LULUS :
B. Kegiatan Inti Pembelajaran Masuk ke modul berikutnya
1. Mulai Dari Diri Masuk ke fase berikutnya
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait TIDAK LULUS: REMIDI
pertanyaan pemantik
2. Ruang Kolaborasi Koneksi Antar Materi:
Instruktur membagi dalam Beberapa teks pilihan Selama pembelajaran peserta
kelompok kecil dan memberikan (terlampir) didik mampu menunjukkan
potongan artikel untuk menjadi pemahaman terhadap materi
bahan diskusi kelompok tentang Konstruksi dan Stabilitas
3. Elaborasi Konsep LKPP (terlampir) kapal serta kaitannya dengan
Peserta pelatihan dalam pelayaran di Indonesia
kelompok membuat LKP yang
telah disediakan AKSI NYATA:
4. Demonstrasi Kontekstual Asesmen Formatif:
Setiap kelompok Terlampir
mempresentasikan hasil diskusi
dan pekerjaan kelompok Asesmen Sumatif:
C. Closing Soal Terlampir
1. Guru menyimpulkan materi Materi Kepedulian
2. Guru memberikan tugas Lingkungan dan
Asinkron untuk belajar mandiri Pencegahan Polusi
3. Guru memandu do'a dan
melakukan salam penutup.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING
1. Mulai Dari Diri
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait
pertanyaan pemantik
2. Elaborasi Konsep Materi Kepadulian
Membaca materi ajar tambahan Lingkungan dan
melalui LMS Google Classroom Pencegahan Polusi
3. Refleksi terbimbing
Peserta diminta menyampaikan
hal-hal yang sudah dipahami
dan belum dipahami

MODUL AJAR: KEPEDULIAN LINGKUNGAN DAN


SMK PELAYARAN “AKPELNI” SEMARANG
PENCEGAHAN POLUSI
9
Semarang, 2021

Instruktur
Verifikator
Waka Kurikulum

Rudro Bawono, ANT III


Nur Istiqomah, S.S.T.Pel

Mengetahui,
Kepala SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang

Diana Novietasari Bedagama, S.S, Gr.

MODUL AJAR: KEPEDULIAN LINGKUNGAN DAN


SMK PELAYARAN “AKPELNI” SEMARANG
PENCEGAHAN POLUSI
LAMPIRAN
A.Ringkasan Materi / Bahan Bacaan
B. Asesmen, Remidi, Reflaksi Pembelajaran dan
Pengayaan
C. Lembar Kerja Peserta Pelatihan
D.Glosarium
E. Daftar Pustaka
RINGKASAN MATERI
MARPOL Annex 1 : Cara Mencegah Polusi Minyak Di Laut

Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih
aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal. Minyak dari kapal
dapat masuk ke laut karena tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja atau
oleh kelalaian operasional kru kapal.
Ketika minyak masuk ke dalam air, ia menyebar dengan cepat kepermukaan air, dan
intensitas polusi tergantung pada density dan komposisi relatif dari minyak tersebut.
Hasilnya bisa menjadi bencana karena campuran minyak di atas air memiliki
dampak signifikan pada hewan laut dan manusia. Tumpahan minyak tidak hanya
mempengaruhi lingkungan laut saat ini tetapi juga berdampak pada spesies laut dan
substrat organik pesisir.

Efek langsung dari beracun dan limbah mungkin kematian massal dan kontaminasi


ikan dan spesies makanan lainnya, tetapi dampak ekologis jangka panjang mungkin
lebih buruk.
Terjadinya insiden tumpahan minyak di laut telah berkurang secara drastis dalam
beberapa tahun terakhir; Namun, itu tidak bisa dihilangkan secara permanen.

Objective yang ditegaskan di MARPOL Annex 1, yang mulai berlaku pada 2 Oktober
1983, adalah untuk melindungi lingkungan laut melalui pencegahan polusi minyak
secara menyeluruhdan elemen-elemen perusak lainnya dan untuk mengurangi
kemungkinan pembuangan yang tidak disengaja dari elemen-elemen tersebut.
Control of Discharge of Oil under MARPOL Annex 1 Regulation 4

Dalam peraturan ini, setiap pembuangan minyak atau campuran minyak yang


dihasilkan dari ruang mesin kapal atau ruang muatan kapal tanker dilarang, kecuali
ketika mereka memenuhi kriteria yang dinyatakan berikut –

Semua kapal berkapasitas 400GT (selain tanker minyak) dan berlayar di atas area
khusus, pembuangan dari ruang mesin, diizinkan jika:

1.  Kapal sedang dalam bernavigasi

2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan


penyaringan minyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana
tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk membuang campuran
limbah yang diolah.

3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh
melebihi 15 ppm

4. Minya yang bercampur diolah dalam peralatan filter oli hanya diambil dari
ruang mesin dan bukan dihasilkan dari ruang muatan

5. Campuran berminyak tidak dicampur dengan tangki bahan bakar atau residu
minyak tangki muatan

6. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.

ANNEX 1 ( Mineral Oils )


Aturan tambahan I berlaku untuk kapal-kapal yang terkena aturan pemberlakuan
MARPOL 73/78. Pembuangan minyak kelaut dilarang dibeberapa tempat yang
ditentukan dan sangat dilarang di daerah tertentu.

Semua kapal diminta untuk memenuhi perangkat-perangkat tertentu dan standar


bangunan kapal yang memadai dan memiliki dan menyelenggarakan buku catatan
minyak ( Oil Record Book ). Dengan pengecualian pada kapal-kapal kecil , suatu
survey mesti diadakan dan untuk kapal yang berlayar di wilayah internasional,
sertifikat dengan format yang ditentukan, amat diperlukan.

Pihak pelabuhan diminta menyediakan fasilitas penerimaan yang memadai untuk


campuran yang berminyak dan residu minyak untuk melayani kapal kapal yang
menggunakan jasa pelabuhan tersebut.

Berikut ini adalah persyaratan persyaratan baku yang diminta hingga masa
berlakunya Annex ini 6 juli 1993 secara garis besar untuk semua jenis dan ukuran
kapal yang di maksud dalam Annex I.

Definisi – definisi ( Reg, 1 )

1. New ship/kapal baru adalah


a. Kapal yang kontrak pembuatannya setelah 31 Desember 1975 atau
b. Peletakan lunas setelah 30 Juni 1976 :
Penyerahan kapal setelah 31 Desember 1979: atau telah mengalami perubahan
bentuk yang signifikan ( setelah tanggal tersebut )
2. Kapal yang ada ( exixting ship ) ;
Yang BUKAN termasuk kapal baru.
3. Oil / Minyak
adalah minyak tanah dalam berbagi bentuknya termasuk minyak mentah ( crude ),
bahan bakar, kotoran / endapan minyak, sisa produksi minyak, daur ulang minyak,
( yang tidak termasuk dalam bahan kimia yang diatur dalam Annex II konvensi ini )
4. Oil mixture / campuran berminyak ;
adalah campuran yang mengandung minyak.
5. Oil fuel / Bahan baker minyak ;
adalah semua jenis minyak yang digunakan sebagai bahan baker yang
berhubungan dengan putaran mesin atau mesin bantu kapal, dimana minyak
tersebut dibawa / diangkut.
6. Oil Tanker / tanker minyak ;
adalah suatu jenis kapal yang di bangun atau di rubah bentuk dengan tujuan untuk
mengangkut minyak dalam bentuk curah di dalam ruang muatnya termasuk
pengangkut kombinasi ( Combination carriers ) dan semua jenis “ tanker chemical ”
sebagaimana dimaksud dalam Annex II, saat kapal tersebut mengangkut muatan
atau sebagian muatan berupa minyak dalam bentuk curah.
7. Combination Carriers / Pengangkut kombinasi ;
adalah suatu kapal yang didesain untuk mengangkut minyak ataupun muatan padat
dalam bentuk curah.
8. Nearest land / daratan terdekat ;
frase “ dari garis pantai terdekat “ berarti dari garis basis pantai dimana daerah
teritorial pantai suatu daerah /negara /teritori tertenntu berdasarkan hukum
internasional. ( kecuali untuk Australia pada garis yang ditentukan tersendiri ) lihat
**Annex I, MARPOL 73/78 page 46-47
9. Special Area / Daerah Khusus ;

adalah suatu daerah dimana untuk alasan teknis tertentu yang dimengerti
sehubungan dengan keadaan oseanografis dan lingkungannya dan karena karakter
tertentu dalam lalu lintasnya memerlukan metode wajib yang khusus dalam rangka
pencegahan pencemaran oleh minyak. Area khusus ini termasuk dalam daftar pada
pasal 10 Annex ini.
10. Instantaneous rate of discharge of oil content ; ( Tingkat pembuangan minyak
seketika / spontan )
adalah tingkat pembuangan minyak dalam liter per jam pada semua keadaan
spontan di bagi dengan kecepatan kapal dalam knot pada keadaan spontan yang
sama.
11. Wing Tank / tangki samping ;
adalah semua tangki yang yang penempatannya bersebelahan dengan plat sisi –
sisi kapal.
12. Centre Tank / Tangki tengah ;
adalah semua tangki di dalam sisi membujur sekat kedap air.
13. Slop tank / tangki luapan ;
adalah semua tangki yang dirancang khusus untuk pengumpulan cairan bekas
pengeringan tangki, pencucian tangki, atau semua cairan yang bercampur dengan
minyak.
14. Clean Ballast / Tolak bara bersih ;
adalah air ballast/tolak bara yang berada dalam suatu tangki berada dalam keadaan
bersih, tidak mengandung minyak dalam kadar yang dapat menyebabkan polusi,
apabila di tuang ke air pada kondisi kapal berhenti pada air yang tenang tidak
memperlihatkan adanya bekas jejak minyak.
Dan apabila ballast tersebut di periksa melalui alat monitor pembuangan minyak ( oil
discharge monitor system ) tidak lebih dari 15 ppm.
15. Segregated ballast / ballast terpisah ;
adalah ballast yang benar – benar terpisah dari minyak muatan, minyak bahan bakar
dalam hal penempatannya, dan secara permanent tangki tersebut dimaksudkan
untuk mengangkut air ballast atau muatan selain minyak atau zat cair berbahaya
lainnya.
16. Kapal tanker baru adalah
a. Kapal yang kontak pembuatannya ditetapkan setelah tanggal 1 Juni 1979.
b. Kapal yang kontrak pembuatannya setelah tanggal 1 Januari 1980.
c. Penyerahan kapal setelah tanggal 1 Juni 1982.
Modul Ajar : Kepedulian Lingkungan dan Struktur Kurikulum
pencegahan polusi SMK Pusat Keunggulan

A. Asesmen Diagnostik
Asesmen Kognitif
1. Mengapa taruna wajib mengetahui tentang pembuangan minyak ke laut ?
2. Mengapa Kepedulian lingkungan dan pencegahan polusi kapal diperlukan dalam
pelayaran di Indonesia?
3. Mengapa taruna diharuskan mengerti mengenai fungsi dari Oil Record Book ?
Asesmen Non-Kognitif
4. Bagaimana kesan siswa dalam mengikuti pembelajaran Kepedulian lingkungan dan
pencegahan polusi ?
5. Apa saja kendala yang membuat pembelajaran menjadi terhambat?

6. Paham Utuh:
peserta melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya, mengerti mengenai ap aitu
MARPOL
7. Paham Sebagian dan Tidak Paham:
memberikan pembelajaran dengan menekankan pada pemahaman mengenai Kepedulian
lingkungan dan pencegahan polusi

B. Asesmen Formatif
Asesmen Formatif 1
Peserta diminta memberikan pandangannya terkait beberapa pertanyaan berikut:
1. Menurut Anda, bagaimana proses pembuangan minyak ke laut ?
2. Bagaimana cara Anda dapat memahami fungsi dari Oil Record Book ?
3. Menurut Anda, bagaimana mengaplikasikan proses pembungan minyak ke dalam dunia
pelayaran di Indonesia?

Rubrik Penilaian
Aspek Poin 1 Poin 2 Poin 3 Poin 4
Ketepatan Penjelasan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
dalam tidak sesuai dengan tepat dengan tepat dengan tepat
menjelaskan dengan hanya 1 2 bagian 3 bagian
konteks bagian atau lebih
Kesesuaian Menunjukka Hanya 1 Hanya 2 3 komponen
dalam n komponen komponen komponen atau lebih
menunjukkan tidak sesuai ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
komponen dengan dengan dengan dengan
dengan penjelasan sesuai sesuai sesuai
penyampaia
n penjelasan
Menunjukkan Menunjukka Menunjukkan Menunjukka Menunjukkan
Modul Ajar : Kepedulian Lingkungan dan Struktur Kurikulum
pencegahan polusi SMK Pusat Keunggulan
sikap n 1 sikap 2 sikap n sikap sikap sesuai
dimensi profil sesuai sesuai sesuai 4 atau lebih
pelajar dengan dengan dimensi profil dimensi profil
pancasila dimensi profil dimensi profil pelajar pelajar
pelajar pelajar pancasila Pancasila
pancasila Pancasila
Asesmen Formatif diposting di LMS Google Classroom

Asesmen Formatif 2
1. Setelah mempelajari materi ini hal baru apa saja yang Anda dapatkan?
2. Setelah mendapatkan materi ini apa yang dapat diterapkan dalam rencana berlayar?

C. ASESMEN SUMATIF: QUIZ


1. Air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari …
A. ANNEX 1
B. ANNEX 2
Modul Ajar : Kepedulian Lingkungan dan Struktur Kurikulum
pencegahan polusi SMK Pusat Keunggulan
C. Standard Discharge Connectio
D. Peraturan MARPOL
E. Oil Spill At Sea
2. Berikut ini isi dari ANNEX 1 adalah …
A. Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh NOx cair
B. Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh substansi berbahaya yang diangkut
dalam bentuk kemasan
C. Rudgulasi tentang pencegahan pemcemaran oleh sampah
D. Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh minyak
E. Regulasi tentang pencemaran oleh sampah
3. Jumlah area special dibawah kekuasan MARPOL Annex 1 adalah …
A. 10
B. 11
C. 12
D. 13
E. 14

4. Berikut ini jika sertifikat berada di ambang kedaluwarsa, dan kapal masih masih
berlayar, administrasi dapat memperpanjang validitas sertifikat sehingga kapal
dapat menyelesaikan perjalanan dan datang ke pelabuhan di mana survei dapat
dilakukan untuk memperbarui sertifikat, bagaimanapun, periode perpanjangan tidak
boleh lebih dari …
A. 5 Bulan
B. 4 Bulan
C. 3 Bulan
D. 2 Bulan
E. 1 Bulan
5. Pada area khusus PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengeceran tidak
boleh melebihi …. Ppm
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19
E. 21

Soal Esay

1. Pada konvensi MARPOL 73/78 terdiri dari atas berapa Annex, Sebutkan !
2. Setiap kapal yang mengangkut zat cair beracun harus dilengkapi dengan Cargo
Modul Ajar : Kepedulian Lingkungan dan Struktur Kurikulum
pencegahan polusi SMK Pusat Keunggulan
Record Book, jelaskan ap aitu Cargo Record Book !

REMIDI DAN PENGAYAAN


1. Peserta yang nilainya kurang dari 75 agar memperdalam lagi ringkasan materi dan
membuat video penjelasan terkait struktur kurikulum dan implementasi Profil Pelajar
Pancasila
2. Peserta didik yang nilainya lebih dari atau sama dengan 75 mempelajari modul
selanjutnya

D. Refleksi Pembelajaran (Reflaksi Guru)


1. Sejauh mana pemahaman materi yang telah pelajari? 
2. Apa Lesson learn yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran ?
3. Apa yang menjadi kesulitan dalam melakukan analisis materi ajar pada modul ini?
4. Pada bagian proses pembelajaran mana, yang menarik?

Referensi Lain
https://jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/7
https://www.researchgate.net/publication/340344994_PENERAPAN_PENGATURAN_
PEMBUANGAN_LIMBAH_MINYAK_KE_LAUT_OLEH_KAPAL_TANKER_DILIHAT_
DARI_PERSPEKTIF_HUKUM_LINGKUNGAN_DI_INDONESIA
https://cabmakassar.org/marpol-annex-1-cara-mencegah-polusi-minyak-di-laut/
https://dimensipelaut.blogspot.com/2018/10/oil-record-book-atau-buku-catatan.html
GLOSARIUM

Daftar Istilah Penjelasan


Polusi : Disebut pencemaran lingkungan adalah penambahan zat apa pun
(padat, cair atau gas) atau segala bentuk energi (seperti panas,
suara atau radioaktivitas) ke lingkungan.
Minyak : Turunan karboksilat dari ester gliserol yang disebut gliserida.
Sebagian besar gliserida berupa trigliserida atau triasilgliserol yang
ketiga gugus -OH dari gliserol diesterkan oleh asam lemak. Jadi
hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan
gliserol.
Intensitas : Keadaan tingkatan atau ukuran intensnya

Spesies Laut : Semua makhluk hidup yang ada di laut


baik hewan maupun tumbuhan atau karang. Secara umum biota laut
dibagi menjadi tiga kelompok besar
yaitu plankton, nekton dan Bentos pembagain ini tidak ada
kaitannya dengan klasifikasi ilmiah, ukuran, hewan atau tumbuhan
tetapi berdasarkan pada kebiasaan hidup secara umum, seperti
gerak berjalan, pola hidup dan persebaran menurut ekologi.
Substrat : Spesies kimia yang diamati dalam suatu reaksi kimia, yang secara
Organik alami adalah organik dan bereaksi dengan pereaksi menghasilkan
suatu produk. Dalam sintesis kimia dan kimia organik, substrat
adalah bahan kimia yang menjadi subyek untuk dimodifikasi.
Pesisir : Adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Ekologis : Dapat dikatakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya adalah ekologi.
Secara etimologis, ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yakni oikos
dan logos. Oikos berarti rumah atau habitat dan logos berarti ilmu
pengetahuan.
Permanen : Adalah kondisi suatu benda yang berlangsung dalam waktu lama,
baik oleh gejala alam, maupun diupayakan oleh manusia.
Contoh: sakit permanen, bangunan permanen, penduduk permanen,
dan lain-lain.
Objective : Dalam hal pikiran, bebas; terlihat nyata oleh orang lain; dapat diukur
tidak dipengaruhi oleh perasaan seseorang
Kapasitas : Ruang yang tersedia; daya tampung; 2 daya serap (panas, listrik,
dan sebagainya); 3 keluaran maksimum; kemampuan berproduksi; 4
El kemampuan kapasitor untuk menghimpun muatan listrik (diukur
dalam satuan farad);
Navigasi : Suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan
perjalan secara tepat, atau navigasi adalah suatu kegiatan
mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan
sebenarnya dengan tepat hingga sampai tujuan.
Basis : 1 asas; dasar; 2 Mat (dalam geometri) sisi yang berupa garis lurus
yang terletak paling bawah (tentang segitiga atau bentuk lain dalam
bidang; sisi yang berupa bidang datar yang terletak paling bawah
(tentang alas kerucut atau bangun lainnya); 3 Mat (aljabar)
himpunan vektor bebas linear yang merentang pada suatu ruang
vektor; 4 pangkalan (angkatan laut, angkatan darat, dan
sebagainya) untuk melakukan operasi: pasukan itu menggempur --
angkatan laut musuh; 5 bilangan atau besaran yang dipakai sebagai
rujukan;
Daerah Khusus : adalah daerah yang diberikan otonomi khusus yang memiliki status
istimewa yang diatur dengan undang-undang pemerintahan daerah.
Spontan : 1 serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dulu;
melakukan sesuatu karena dorongan hati, tidak karena anjuran dan
sebagainya: penduduk setempat memberikan bantuannya secara --
kepada para korban kecelakaan; surat-surat kabar telah
memberikan reaksi -- terhadap kejadian tersebut; 2 wajar; bebas
pengaruh; tanpa pamrih: lukisan adik yang lugu dan -- telah
menimbulkan keharuan di sana-sini;
Kedap Air : Tidak dapat kemasukan atau tidak dapat dilalui air.
:
DAFTAR PUSTAKA
T 41: Ch. 12

TX 10: p. 1-8; p. 27 - 29

TX 9: Ch. 13

T 36: Ch. 2

TX 29: Ch. 6

TX 10: Pengantar Lampirn I: p. 39-98

Kepedulian Lingkungan Dan Pencegahan Polusi - Capt. H. Sato M. Bisri, SH - Bambang


Sumali, Drs., M.Sc - Capt. Irfan Fauzon, MM - Capt. Toga A. Panjaitan, M.Mar, MM.Sdm -
Sunarto, ATT-I – Djangkar – 2014

Keselamatan Pelayaran Dan Pencegahan Pencemaran Dari Kapal - Pieter Batti - P.T.
KONSULTASI BUANA MARITIM NUSANTARA JAKARTA - 2000

Anda mungkin juga menyukai