Anda di halaman 1dari 17

SMK Pelayaran “AKPELNI Semarang

MODUL AJAR
Perkembangan Teknologi dan Isu – Isu Global
(Sistim Navigasi Elektronik)
Nama Instruktur Rudro Bawono, ANT III
Materi Pelajaran Perkembangan Teknologi dan Isu
- Isu Global
Materi Ke-/Pertemuan Ke- 13-16
Durasi Pembelajaran 45 menit per 1x pertemuan
Informasi Umum

2x JP : 90 Menit
Sarana dan Prasarana: Kompetensi Awal Memahami mengenai prinsip
1. Buku pegangan Sistim dasar gelombang radio
Navigasi Elektronik Kata Kunci  Gelombang Radio
2. Capaian Pembelajaran  Frekuensi
3. Platform pembelajaran  Reflesi
(Google Classroom)  Refraksi
4. Laptop, LCD  Defraksi
 Absorsi
Model Pembelajaran:
Karakteristik Peserta Didik Disiplin, mandiri,
- Daring bertanggungjawab dan
- Luring
leadership
Profil Pelajar Pancasila 1. Gotong royong
Jumlah Peserta Didik :
2. Bernalar kritis
35 Peserta Didik (Dalam Kondisi
3. Kreatif
Normal)
4. Mandiri

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan


perkembangan teknologi yang digunakan dari yang
konvensional hingga modern, perkembangan pekerjaan, dan
isu-isu global di bidang nautika kapal niaga. Sehingga peserta
didik akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk
mengelola dan merawat navigasi yang digunakan dikapal serta
mencegah kerusakan yang terjadi pada peralatan navigasi yang
digunakan dengan baik serta dapat melakukan langkah-langkah
cermat dan akurat dalam serta memiliki kemampuan,
pembiasaan dalam mengaplikasikannya dengan benar, baik
melalui pengamatan, diskusi dan melatih diri/praktek sehingga
Kompetensi Inti

dapat melaksanakan tugas dengan cermat, akurat, efektif dan


efisien sesuai kompetensi yang dipersyaratkan.
Tujuan Pembelajaran 1. Memahami dan menjelaskan gelombang radio
2. Memahami dan menjelaskan mengenai frekuensi
gelombang radio
3. Memahami dan menjelaskan tentang refleksi,refraksi
,defraksi dan absorbsi

Alur Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan


mengenai gelombang radio
2. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan
mengenai frekuensi gelombang radio
3. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan
tentang refleksi , refraksi , defraksi dan absorsi

Pemahaman Bermakna Sistim Navifgasi Elektronik merupakan bagian penting dari


materi ajar yang digunakan sebagai ilmu dasar untuk para
peserta didik, dan sebagai acuan sebagai peserta didik agar
lebih memahami tentang Alat – alat Navigasi yang digunakan
diatas kapal/
Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa diperlukan adanya pemahaman mengenai
gelombang radio ?
2. Mengapa diperlukannya pemahaman dan penerapan
mengenai spectrum frekuensi gelombang radio ?
3. Mengapa diperlukanya pemahaman mengenai refleksi
,refraksi,defraksi dan absorbsi ?

MERDEKA BELAJAR
ASESMEN DAN KONEKSI
KEGIATAN PEMBELAJARAN LURING
ANTAR MATERI
A. Opening: Salam, Doa, dan Referensi Elaborasi Pemahaman
Motivasi, Ice Breaking Pembelajaran LULUS :
B. Kegiatan Inti Pembelajaran Masuk ke modul berikutnya
1. Mulai Dari Diri Masuk ke fase berikutnya
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait TIDAK LULUS: REMIDI
pertanyaan pemantik
2. Ruang Kolaborasi Koneksi Antar Materi:
Instruktur membagi dalam Beberapa teks pilihan Selama pembelajaran peserta
kelompok kecil dan memberikan (terlampir) didik mampu menunjukkan
potongan artikel untuk menjadi pemahaman terhadap materi
bahan diskusi kelompok tentang sistim navigasi elektronik
3. Elaborasi Konsep LKPP (terlampir) diatas kapal serta kaitannya
Peserta pelatihan dalam dengan pelayaran di Indonesia
kelompok membuat LKP yang
telah disediakan AKSI NYATA:
4. Demonstrasi Kontekstual Asesmen Formatif:
Setiap kelompok Terlampir
mempresentasikan hasil diskusi
dan pekerjaan kelompok Asesmen Sumatif:
C. Closing Soal Terlampir
1. Guru menyimpulkan materi Materi Sistim Navigasi
2. Guru memberikan tugas Elektronik
Asinkron untuk belajar mandiri
3. Guru memandu do'a dan
melakukan salam penutup.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING
1. Mulai Dari Diri
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait
pertanyaan pemantik
2. Elaborasi Konsep Materi Sistim Navigasi
Membaca materi ajar tambahan Elektronik
melalui LMS Google Classroom
3. Refleksi terbimbing
Peserta diminta menyampaikan
hal-hal yang sudah dipahami
dan belum dipahami
Semarang, 2021
Instruktur
Verifikator
Waka Kurikulum

Rudro Bawono, ANT III


Nur Istiqomah, S.S.T.Pel

Mengetahui,
Kepala SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang

Diana Novietasari Bedagama, S.S, Gr.


LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi / Bahan Bacaan
B. Asesmen, Remidi, Refleksi Pembelajaran dan
Pengayaan
C. Lembar Kerja Peserta Pelatihan
D. Glosarium
E. Daftar Pustaka
RINGKASAN MATERI

Untuk tujuan keselamatan, kapal wajib dilengkapi dengan radio komunikasi. Dengan
pesawat radio itu kapal dapat berkomunikasi.

Komunikasi radio yang dapat dilakukan kapal adalah komunikasi kapal ke kapal,
kapal ke darat atau sebaliknya.

Komunikasi antar kapal diperlukan untuk menghindari bahaya tubrukan, yaitu pada
saat akan berpapasan, bersilangan, atau mendahului. Tindakan yang akan diambil
harus dinyatakan dengan jelas.

Perangkat radio yang dipasang di kapal harus memenuhi persyaratan SOLAS.

Stasiun Radio Kapal

Stasiun Radio adalah satu atau beberapa pesawat pemancar atau pesawat
penerima atau suatu gabungan dari pesawat-pesawat pemancar dan pesawat-
pesawat penerima termasuk alat perlengkapan yang diperlukan di suatu tempat
untuk menyelenggarakan suatu dinas komunukasi radio. (PM No. 02/2011)

Stasiun Radio Kapal adalah stasiun radio di atas kapal dalam dinas bergerak
pelayaran.

Operator stasiun radio kapal adalah oleh operator yang bersertifikat. Bisa operator
khusus (dedicated) atau nakhoda dan seorang perwira deck yang ditunjuk
(designated).
Perangkat Radio Komunikasi

Sudah disinggung di atas, Kapal (dari ukuran tertentu) wajib dilengkapi dengan
peralatan radio komunikasi.

Perangkat apa saja yang harus ada bergantung ukuran dan zona pelayaran kapal.
Perangkat yang digunakan harus approved untuk marine atau pelayaran.

Untuk komunikasi suara (radioteleponi) terdapat 3 (tiga) macam perangkat radio:

1. VHF Radio
2. Two-Way VHF
3. MF/HF Radio

perangkat radio komunikasi

1. Radio VHF
VHF kependekan dari Very High Frequency (frekuensi sangat tinggi) atau dikenal
dengan radio VHF.

Radio komunikasi VHF bekerja pada rentang 156 - 174 MHz. Sesuai aturan
duplikasi, pesawat ini harus ada 2 (dua) unit terpasang di kapal.

Dengan duplikasi itu, jika satu unit rusak, yang satunya lagi masih bisa digunakan.

Frekuensi radio VHF ditampilkan dalam bentuk channel (kanal). Ada 2 frekuensi
penting pada radio vhf.

Frekuensi 156.525 MHz = channel 70 adalah frekuensi Digital Selective


Calling (DSC), digunakan untuk memancarkan alert. Komunikasi suara (voice) pada
channel ini DILARANG.
Frekuensi 156.8 MHz = channel 16 adalah frekuensi marabahaya international.
Panggilan bahaya, berita bahaya dipancarkan pada channel ini.

Saat berlayar, kapal melaksanaakan jaga dengar pada channel ini. Channel
ini boleh digunakan untuk memanggil dan menjawab panggilan. Komunikasi
selanjutnya harus pindah ke channel lain.

Di laut masih sering terdengar pelaut yang salah dalam menggunakan channel ini.
Mereka ngobrol dan bahkan ada yang memutar musik dari gadget lalu
menempelkannya di mic sehingga channel 16 tertutup oleh suara musik. Prilaku
buruk ini benar-benar membahayakan keselamatan pelaut lain.

2. Two Way VHF


Ini adalah radio genggam VHF. Jumlahnya ada 3 unit, digunakan dalam keadaan
darurat. Radio ini kedap air dan wajib dilengkapi battery cadangan (emergency
battery). Battery cadangan ini tidak bisa dicharge (not rechargeable) dan ada masa
berlakunya.

3. MF/HF Radio
MF = medium frequency, HF = high frequency. Radio MF/HF bekerja pada rentang
1.6 sd 30 MHz.Frekuensi marabahaya internationalnya antara lain 6215
kHz. Seperti halnya channel 16 pada radioVHF, frekuensi 6215 kHz digunakan
untuk panggilan dan berita bahaya. Boleh digunakan untuk panggilan dan jawaban.
Untuk kemunikasi lanjut, pindah ke frekuensi lain.

Simplex vs Duplex

1. Frekuensi Simplex
Frekuensi SIMPLEX adalah metode komunikasi dengan satu frekuensi. Memancar
dan menerima pada frekuensi yang sama. Contoh: frekuensi 6224, 6227, 6230 kHz
dalam band 6.

2. Frekuensi Duplex
Frekuensi DUPLEX adalah metode komunikasi dengan dua frekuensi. Memancar
dan menerima dengan dua frekuensi yang berbeda.Contoh: pasangan frekuensi
6209/6510, 6212/6513 kHz dalam band 6.

1. Gelombang dapat mengalami pemantulan


Semua gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang. Contohnya seperti
gelombang stationer pada tali. Gelombang datang dapat dipantulkan oleh
penghalang. Contoh lain kalian mungkin sering mendengar gema yaitu pantulan
gelombang bunyi. Gema dapat terjadi di gedung-gedung atau saat berekreasi ke
dekat tebing.
2. Gelombang dapat mengalami pembiasan
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas dua
medium yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat,
panjang gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.
3. Gelombang dapat mengalami pemantulan
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Jika dua gelombang
dipadukan maka akan terjadi dua kemungkinan yang khusus, yaitu saling menguatkan
dan saling melemahkan. Interferensi saling menguatkan disebut interferensi kontruktif
dan terpenuhi jika kedua gelombang sefase. Interferensi saling melemahkan disebut
interferensi distruktif dan terpenuhi jika kedua gelombang berlawanan fase.
4. Gelombang dapat mengalami difraksi
Difraksi disebut juga pelenturan yaitu gejala gelombang yang melentur saat melalui
lubang kecil sehingga mirip sumber baru. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Defraksi gelombang air.


Gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk gelombang baru.
Berikut ini adalah Penjelasan Lengkapnya mengenai Sifat Gelombang :

1. Pemantulan (refleksi) Gelombang

Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari


suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang
batas antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga
dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang ini
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase yang
sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk.

Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam, muka
gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat
besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang
sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang datar.

2. Pembiasan (Refraksi Gelombang)


Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya,
tetapi tidak ada perubahan frekuensi.

Difraksi Gelombang

Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat


gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang.

4. Interferensi Gelombang

Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian
medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan
jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang
merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua
gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.

Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat
bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa
interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.

Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada
satu titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari
gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif).
Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika
puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar
gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi
seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada
gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua
pembangkit gelombang lingkaran.

Berdasarkan gambar, S1 dan S2 merupakan sumber gelombang lingkaran yang


berinterferensi. Garis tebal (tidak putus-putus) menunjukkan muka gelombang yang
terdiri atas puncak-puncak gelombang, sedangkan garis putus-putus menunjukkan
dasar-dasar gelombang.

Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda lingkaran kosong (O).
Pada tangki riak, garis sepanjang titik perpotongan itu berwarna agak gelap, yang
menunjukkan terjadinya interferensi yang saling melemahkan (destruktif). Di antara
garis-garis agak gelap, terdapat pitapita yang sangat terang dan gelap secara
bergantian. Pita sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu
(perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi jika dasar dua gelombang
bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang pada pita
terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil
interferensi saling menguatkan.

5. Dispersi Gelombang

Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran


beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan.
Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang
disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati
medium pembias.Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya
putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya dan spektrum lengkap
cahaya tampak akan terlihat.

6. Polarisasi Gelombang

Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk


suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi
pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal.
Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan
bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium
dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa
gelombang ini terpolarisasi linear.

Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang
sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.

Komunikasi Lewat Satelit

Satelit geostasioner mengedari bumi pada ketinggian sekitar 35.900 km. Satelit ini
beredar pada ketinggian tersebut dengan laju yang mengimbangi rotasi planet,
sehingga satelit tetap berada di atas lokasi permukaan bumi tertentu. Tahun 1945,
penulis cerita fiksi ilmiah Arthur C. Clarke mengisahkan tentang penggunaan satelit
geostasioner untuk untuk meneruskan sambungan telepon, siaran televisi, dan sinyal-
sinyal lain antar stasiun di permukaan bumi yang terpisah pada jarak ribuan kilometer.
Satelit komunikasi geostasioner pertama, Syncom 2, diluncurkan pada tahun 1963.
Sejak saat itu, ratusan satelit komunikasi telah ditempatkan di orbit stasioner. Mereka
menerima sinyal dari antena pemancar, menguatkannya dan menyalurkannya ke
antena atau pesawat penerima di berbagi tempat.

Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan

A. Asesmen Diagnostik
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
Asesmen Kognitif
1. Mengapa taruna wajib mengetahui tentang radio komunikasi ?
2. Mengapa taruna wajib mengerti mengenai perangkat radio yan ada di atas kapal?
Asesmen Non-Kognitif
3. Bagaimana kesan siswa dalam mengikuti pembelajaran Sistim Navigasi Elektronik ?
4. Apa saja kendala yang membuat pembelajaran menjadi terhambat?

5. Paham Utuh:
peserta melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya, mengerti mengenai Gelombang radio
6. Paham Sebagian dan Tidak Paham:
memberikan pembelajaran dengan menekankan pada pemahaman mengenai radio
kumunikasi pada kapal.

B. Asesmen Formatif
Asesmen Formatif 1
Peserta diminta memberikan pandangannya terkait beberapa pertanyaan berikut:
1. Menurut Anda, bagaimana keuntungan pesawat RDF dibandingkan pesewat elektroik
lainya ?
2. Bagaimana cara Anda dapat memahami materi tentang radio komuikasi pada kapal ?
Rubrik Penilaian
Aspek Poin 1 Poin 2 Poin 3 Poin 4
Ketepatan Penjelasan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
dalam tidak sesuai dengan tepat dengan tepat dengan tepat
menjelaskan dengan hanya 1 2 bagian 3 bagian atau
konteks bagian lebih
Kesesuaian Menunjukkan Hanya 1 Hanya 2 3 komponen
dalam komponen komponen komponen atau lebih
menunjukkan tidak sesuai ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
komponen dengan dengan dengan dengan
dengan penjelasan sesuai sesuai sesuai
penyampaian
penjelasan
Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
sikap dimensi 1 sikap 2 sikap sikap sesuai sikap sesuai
profil pelajar sesuai sesuai dimensi profil 4 atau lebih
pancasila dengan dengan pelajar dimensi profil
dimensi profil dimensi profil pancasila pelajar
pelajar pelajar Pancasila
pancasila Pancasila
Asesmen Formatif diposting di LMS Google Classroom

Asesmen Formatif 2
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
1. Setelah mempelajari materi ini hal baru apa saja yang Anda dapatkan?
2. Setelah mendapatkan materi ini apa yang dapat diterapkan dalam rencana berlayar?

C. ASESMEN SUMATIF: QUIZ


1. Berapa jarak jangkuan untuk radio MF/HF adalah …
A. 0 - 120 NM
B. 0 – 130 NM
C. 0 – 140 NM
D. 0 – 150 NM
E. 0 – 160 NM
2. Setelah EPIRB mengirimkan sinyal ke satelit, dan diteruskan ke LUT. Kemudian
sinyal LUT di teruskan ke …
A. Stasiun radio pantai
B. Kantor
C. RCC
D. MNC
E. Kapal sekitar
3. Jumlah frekuensi Inmarsat-C adalah …
A. 1.4 – 1,6 GHz
B. 1.5 – 1,6 GHz
C. 1.6 – 1,6 GHz
D. 1.7 – 1,6 GHz
E. 1.8 – 1,6 GHz
4. Lapisan pada admosfer yang dapat memantulkan gelombang radio adalah …
A. Troposfer
B. Stratosfer
C. Mesosfer
D. Thermosfer
E. Ionosfer
5. Jumlah Frekuensi yang di gunakan pada radio VHF adalah …
A. 156 – 171 MHz
B. 156 – 172 MHz
C. 156 – 153 MHz
D. 156 – 174 MHz
E. 156 – 175 MHz
Soal Esay

1. stasiun radio pantai yang bertugas melakukan koordinasi operasi - operasi


pencarian dan penyelamatan yang di informasikan pada interval waktu yang
teratur dan sewaktu-waktunya keadaan telah berubah adalah
2. RDF kepanjangan dari…

REMIDI DAN PENGAYAAN


1. Peserta yang nilainya kurang dari 75 agar memperdalam lagi ringkasan materi dan
membuat video penjelasan terkait struktur kurikulum dan implementasi Profil Pelajar
Pancasila
2. Peserta didik yang nilainya lebih dari atau sama dengan 75 mempelajari modul
selanjutnya

D. Refleksi Pembelajaran (Reflaksi Guru)


Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
1. Sejauh mana pemahaman materi yang telah pelajari?
2. Apa Lesson learn yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran ?
3. Apa yang menjadi kesulitan dalam melakukan analisis materi ajar pada modul ini?
4. Pada bagian proses pembelajaran mana, yang menarik?
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan

Referensi Lain
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_radio
https://repository.unimal.ac.id/1614/6/Pertemuan-6-Propogasi-Gelombang-Radio.pdf
http://p2k.unimus.ac.id/id1/3040-2937/Frekuensi-Radio_27864_p2k-unimus.html
https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2005/km_no_8_tahun_2005.pdf
https://brainly.co.id/tugas/10518395
https://www.nafiun.com/2014/06/sifat-sifat-gelombang-dan-contohnya-pemantulan-pembiasan-
refraksi-difraksi-interferensi-dispersi-polarisasi.html
GLOSARIUM
Daftar Istilah Penjelasan
Frekuensi : Merupakan jumlah getaran golombang suara per
detik atau jumlah getaran gelombang elektrik per
detik pada gelombang elektromagnetik .
Gelombang : Getaran yang merambat gejala rambatan pada
suatu getaran,gelombang terdapat pada medium
dimana dapat berjalan dan dapat memindahkan .
Radio : Teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
.gelombang ini melintas dan merambat lewat udara
dan bisa merambat lewat ruang angkasa
VHFradio : Alat komunikasi ini menggunakan antenna ‘Omni
Directional ‘.Artinya antenna yang digunakan dapat
beradiasi signal radio dari atau ke segala arah.
MF Radio : Medium frekuensi band radio bekerja pada rentan
frekuensi antara 1605-4000 kHz.
HF Band Radio : Frekuensi tinggi adalah rentan frekuensi antara
4000 kHz – 27500 kHz.Komunikasi HF disebut ‘sky
wave communication’ karna gelmobang radio yang
di pancarkan, dipantulkan kembali dan bahkan
berulang-ulang kepermukaan bumi oleh lapisan F.
Refleksi : Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa
pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu
berkas partikel atau gelombang bila berkas
tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium. Suatu garis atau permukaan dalam
medium dua atau tiga dimensi yang dilewati
gelombang disebut muka gelombang.
Refraksi : Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk
ke medium baru yang mengakibatkan gelombang
bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju
perambatan. Panjang gelombangnya bertambah
atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi..
Difraksi : peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
pada saat gelombang tersebut melintas melalui
bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada ukuran
penghalang dan panjang gelombang
Interferensi : Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih
yang mempengaruhi suatu bagian medium yang
sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang
paduan merupakan jumlah vektor gangguan-
gangguan sesaat pada masing-masing gelombang
merupakan penjelasan fenomena interferensi.
Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren,
yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda
fase sama.
Dispresi : peristiwa penguraian sinar cahaya yang
merupakan campuran beberapa panjang
gelombang menjadi komponen-komponennya
karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat
perbedaan deviasi untuk setiap panjang
gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan
kelajuan masing-masing gelombang pada saat
melewati medium pembias..
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Pelayaran Elektronika, Tim PIP Semarang, 2008, Politeknik Ilmu Pelayaran –
Semarang

Tetley, L. And Calcutt, D. Electronic Aids to Navigation. 1986. London, Edward Arnold
(ISBN 0-7131-3548-4)

Anda mungkin juga menyukai