MODUL AJAR
Perkembangan Teknologi dan Isu – Isu Global
(Sistim Navigasi Elektronik)
Nama Instruktur Rudro Bawono, ANT III
Materi Pelajaran Perkembangan Teknologi dan Isu
- Isu Global
Materi Ke-/Pertemuan Ke- 13-16
Durasi Pembelajaran 45 menit per 1x pertemuan
Informasi Umum
2x JP : 90 Menit
Sarana dan Prasarana: Kompetensi Awal Memahami mengenai prinsip
1. Buku pegangan Sistim dasar gelombang radio
Navigasi Elektronik Kata Kunci Gelombang Radio
2. Capaian Pembelajaran Frekuensi
3. Platform pembelajaran Reflesi
(Google Classroom) Refraksi
4. Laptop, LCD Defraksi
Absorsi
Model Pembelajaran:
Karakteristik Peserta Didik Disiplin, mandiri,
- Daring bertanggungjawab dan
- Luring
leadership
Profil Pelajar Pancasila 1. Gotong royong
Jumlah Peserta Didik :
2. Bernalar kritis
35 Peserta Didik (Dalam Kondisi
3. Kreatif
Normal)
4. Mandiri
MERDEKA BELAJAR
ASESMEN DAN KONEKSI
KEGIATAN PEMBELAJARAN LURING
ANTAR MATERI
A. Opening: Salam, Doa, dan Referensi Elaborasi Pemahaman
Motivasi, Ice Breaking Pembelajaran LULUS :
B. Kegiatan Inti Pembelajaran Masuk ke modul berikutnya
1. Mulai Dari Diri Masuk ke fase berikutnya
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait TIDAK LULUS: REMIDI
pertanyaan pemantik
2. Ruang Kolaborasi Koneksi Antar Materi:
Instruktur membagi dalam Beberapa teks pilihan Selama pembelajaran peserta
kelompok kecil dan memberikan (terlampir) didik mampu menunjukkan
potongan artikel untuk menjadi pemahaman terhadap materi
bahan diskusi kelompok tentang sistim navigasi elektronik
3. Elaborasi Konsep LKPP (terlampir) diatas kapal serta kaitannya
Peserta pelatihan dalam dengan pelayaran di Indonesia
kelompok membuat LKP yang
telah disediakan AKSI NYATA:
4. Demonstrasi Kontekstual Asesmen Formatif:
Setiap kelompok Terlampir
mempresentasikan hasil diskusi
dan pekerjaan kelompok Asesmen Sumatif:
C. Closing Soal Terlampir
1. Guru menyimpulkan materi Materi Sistim Navigasi
2. Guru memberikan tugas Elektronik
Asinkron untuk belajar mandiri
3. Guru memandu do'a dan
melakukan salam penutup.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING
1. Mulai Dari Diri
Peserta didorong untuk aktif
memberikan pendapatnya terkait
pertanyaan pemantik
2. Elaborasi Konsep Materi Sistim Navigasi
Membaca materi ajar tambahan Elektronik
melalui LMS Google Classroom
3. Refleksi terbimbing
Peserta diminta menyampaikan
hal-hal yang sudah dipahami
dan belum dipahami
Semarang, 2021
Instruktur
Verifikator
Waka Kurikulum
Mengetahui,
Kepala SMK Pelayaran “AKPELNI” Semarang
Untuk tujuan keselamatan, kapal wajib dilengkapi dengan radio komunikasi. Dengan
pesawat radio itu kapal dapat berkomunikasi.
Komunikasi radio yang dapat dilakukan kapal adalah komunikasi kapal ke kapal,
kapal ke darat atau sebaliknya.
Komunikasi antar kapal diperlukan untuk menghindari bahaya tubrukan, yaitu pada
saat akan berpapasan, bersilangan, atau mendahului. Tindakan yang akan diambil
harus dinyatakan dengan jelas.
Stasiun Radio adalah satu atau beberapa pesawat pemancar atau pesawat
penerima atau suatu gabungan dari pesawat-pesawat pemancar dan pesawat-
pesawat penerima termasuk alat perlengkapan yang diperlukan di suatu tempat
untuk menyelenggarakan suatu dinas komunukasi radio. (PM No. 02/2011)
Stasiun Radio Kapal adalah stasiun radio di atas kapal dalam dinas bergerak
pelayaran.
Operator stasiun radio kapal adalah oleh operator yang bersertifikat. Bisa operator
khusus (dedicated) atau nakhoda dan seorang perwira deck yang ditunjuk
(designated).
Perangkat Radio Komunikasi
Sudah disinggung di atas, Kapal (dari ukuran tertentu) wajib dilengkapi dengan
peralatan radio komunikasi.
Perangkat apa saja yang harus ada bergantung ukuran dan zona pelayaran kapal.
Perangkat yang digunakan harus approved untuk marine atau pelayaran.
1. VHF Radio
2. Two-Way VHF
3. MF/HF Radio
1. Radio VHF
VHF kependekan dari Very High Frequency (frekuensi sangat tinggi) atau dikenal
dengan radio VHF.
Radio komunikasi VHF bekerja pada rentang 156 - 174 MHz. Sesuai aturan
duplikasi, pesawat ini harus ada 2 (dua) unit terpasang di kapal.
Dengan duplikasi itu, jika satu unit rusak, yang satunya lagi masih bisa digunakan.
Frekuensi radio VHF ditampilkan dalam bentuk channel (kanal). Ada 2 frekuensi
penting pada radio vhf.
Saat berlayar, kapal melaksanaakan jaga dengar pada channel ini. Channel
ini boleh digunakan untuk memanggil dan menjawab panggilan. Komunikasi
selanjutnya harus pindah ke channel lain.
Di laut masih sering terdengar pelaut yang salah dalam menggunakan channel ini.
Mereka ngobrol dan bahkan ada yang memutar musik dari gadget lalu
menempelkannya di mic sehingga channel 16 tertutup oleh suara musik. Prilaku
buruk ini benar-benar membahayakan keselamatan pelaut lain.
3. MF/HF Radio
MF = medium frequency, HF = high frequency. Radio MF/HF bekerja pada rentang
1.6 sd 30 MHz.Frekuensi marabahaya internationalnya antara lain 6215
kHz. Seperti halnya channel 16 pada radioVHF, frekuensi 6215 kHz digunakan
untuk panggilan dan berita bahaya. Boleh digunakan untuk panggilan dan jawaban.
Untuk kemunikasi lanjut, pindah ke frekuensi lain.
Simplex vs Duplex
1. Frekuensi Simplex
Frekuensi SIMPLEX adalah metode komunikasi dengan satu frekuensi. Memancar
dan menerima pada frekuensi yang sama. Contoh: frekuensi 6224, 6227, 6230 kHz
dalam band 6.
2. Frekuensi Duplex
Frekuensi DUPLEX adalah metode komunikasi dengan dua frekuensi. Memancar
dan menerima dengan dua frekuensi yang berbeda.Contoh: pasangan frekuensi
6209/6510, 6212/6513 kHz dalam band 6.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam, muka
gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat
besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang
sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang datar.
Difraksi Gelombang
4. Interferensi Gelombang
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian
medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan
jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang
merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua
gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.
Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat
bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa
interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada
satu titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari
gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif).
Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika
puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar
gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi
seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada
gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua
pembangkit gelombang lingkaran.
Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda lingkaran kosong (O).
Pada tangki riak, garis sepanjang titik perpotongan itu berwarna agak gelap, yang
menunjukkan terjadinya interferensi yang saling melemahkan (destruktif). Di antara
garis-garis agak gelap, terdapat pitapita yang sangat terang dan gelap secara
bergantian. Pita sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu
(perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi jika dasar dua gelombang
bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang pada pita
terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil
interferensi saling menguatkan.
5. Dispersi Gelombang
6. Polarisasi Gelombang
Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang
sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.
Satelit geostasioner mengedari bumi pada ketinggian sekitar 35.900 km. Satelit ini
beredar pada ketinggian tersebut dengan laju yang mengimbangi rotasi planet,
sehingga satelit tetap berada di atas lokasi permukaan bumi tertentu. Tahun 1945,
penulis cerita fiksi ilmiah Arthur C. Clarke mengisahkan tentang penggunaan satelit
geostasioner untuk untuk meneruskan sambungan telepon, siaran televisi, dan sinyal-
sinyal lain antar stasiun di permukaan bumi yang terpisah pada jarak ribuan kilometer.
Satelit komunikasi geostasioner pertama, Syncom 2, diluncurkan pada tahun 1963.
Sejak saat itu, ratusan satelit komunikasi telah ditempatkan di orbit stasioner. Mereka
menerima sinyal dari antena pemancar, menguatkannya dan menyalurkannya ke
antena atau pesawat penerima di berbagi tempat.
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
A. Asesmen Diagnostik
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
Asesmen Kognitif
1. Mengapa taruna wajib mengetahui tentang radio komunikasi ?
2. Mengapa taruna wajib mengerti mengenai perangkat radio yan ada di atas kapal?
Asesmen Non-Kognitif
3. Bagaimana kesan siswa dalam mengikuti pembelajaran Sistim Navigasi Elektronik ?
4. Apa saja kendala yang membuat pembelajaran menjadi terhambat?
5. Paham Utuh:
peserta melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya, mengerti mengenai Gelombang radio
6. Paham Sebagian dan Tidak Paham:
memberikan pembelajaran dengan menekankan pada pemahaman mengenai radio
kumunikasi pada kapal.
B. Asesmen Formatif
Asesmen Formatif 1
Peserta diminta memberikan pandangannya terkait beberapa pertanyaan berikut:
1. Menurut Anda, bagaimana keuntungan pesawat RDF dibandingkan pesewat elektroik
lainya ?
2. Bagaimana cara Anda dapat memahami materi tentang radio komuikasi pada kapal ?
Rubrik Penilaian
Aspek Poin 1 Poin 2 Poin 3 Poin 4
Ketepatan Penjelasan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
dalam tidak sesuai dengan tepat dengan tepat dengan tepat
menjelaskan dengan hanya 1 2 bagian 3 bagian atau
konteks bagian lebih
Kesesuaian Menunjukkan Hanya 1 Hanya 2 3 komponen
dalam komponen komponen komponen atau lebih
menunjukkan tidak sesuai ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
komponen dengan dengan dengan dengan
dengan penjelasan sesuai sesuai sesuai
penyampaian
penjelasan
Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
sikap dimensi 1 sikap 2 sikap sikap sesuai sikap sesuai
profil pelajar sesuai sesuai dimensi profil 4 atau lebih
pancasila dengan dengan pelajar dimensi profil
dimensi profil dimensi profil pancasila pelajar
pelajar pelajar Pancasila
pancasila Pancasila
Asesmen Formatif diposting di LMS Google Classroom
Asesmen Formatif 2
Struktur Kurikulum
Modul Ajar : Sistim Navigasi Elektronik
SMK Pusat Keunggulan
1. Setelah mempelajari materi ini hal baru apa saja yang Anda dapatkan?
2. Setelah mendapatkan materi ini apa yang dapat diterapkan dalam rencana berlayar?
Referensi Lain
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_radio
https://repository.unimal.ac.id/1614/6/Pertemuan-6-Propogasi-Gelombang-Radio.pdf
http://p2k.unimus.ac.id/id1/3040-2937/Frekuensi-Radio_27864_p2k-unimus.html
https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2005/km_no_8_tahun_2005.pdf
https://brainly.co.id/tugas/10518395
https://www.nafiun.com/2014/06/sifat-sifat-gelombang-dan-contohnya-pemantulan-pembiasan-
refraksi-difraksi-interferensi-dispersi-polarisasi.html
GLOSARIUM
Daftar Istilah Penjelasan
Frekuensi : Merupakan jumlah getaran golombang suara per
detik atau jumlah getaran gelombang elektrik per
detik pada gelombang elektromagnetik .
Gelombang : Getaran yang merambat gejala rambatan pada
suatu getaran,gelombang terdapat pada medium
dimana dapat berjalan dan dapat memindahkan .
Radio : Teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
.gelombang ini melintas dan merambat lewat udara
dan bisa merambat lewat ruang angkasa
VHFradio : Alat komunikasi ini menggunakan antenna ‘Omni
Directional ‘.Artinya antenna yang digunakan dapat
beradiasi signal radio dari atau ke segala arah.
MF Radio : Medium frekuensi band radio bekerja pada rentan
frekuensi antara 1605-4000 kHz.
HF Band Radio : Frekuensi tinggi adalah rentan frekuensi antara
4000 kHz – 27500 kHz.Komunikasi HF disebut ‘sky
wave communication’ karna gelmobang radio yang
di pancarkan, dipantulkan kembali dan bahkan
berulang-ulang kepermukaan bumi oleh lapisan F.
Refleksi : Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa
pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu
berkas partikel atau gelombang bila berkas
tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium. Suatu garis atau permukaan dalam
medium dua atau tiga dimensi yang dilewati
gelombang disebut muka gelombang.
Refraksi : Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk
ke medium baru yang mengakibatkan gelombang
bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju
perambatan. Panjang gelombangnya bertambah
atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi..
Difraksi : peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
pada saat gelombang tersebut melintas melalui
bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada ukuran
penghalang dan panjang gelombang
Interferensi : Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih
yang mempengaruhi suatu bagian medium yang
sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang
paduan merupakan jumlah vektor gangguan-
gangguan sesaat pada masing-masing gelombang
merupakan penjelasan fenomena interferensi.
Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren,
yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda
fase sama.
Dispresi : peristiwa penguraian sinar cahaya yang
merupakan campuran beberapa panjang
gelombang menjadi komponen-komponennya
karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat
perbedaan deviasi untuk setiap panjang
gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan
kelajuan masing-masing gelombang pada saat
melewati medium pembias..
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Pelayaran Elektronika, Tim PIP Semarang, 2008, Politeknik Ilmu Pelayaran –
Semarang
Tetley, L. And Calcutt, D. Electronic Aids to Navigation. 1986. London, Edward Arnold
(ISBN 0-7131-3548-4)