Tachometer adalah sebuah pesawat penunjuk putaran mesin, maju atau mundur
(RPM Indicator).
Ada kalanya kapal kapal dilengkapi dengan sistem automatic engine control,
maka alat alat pencatat inipun bekerja secara otomatis pula. Bagi kapal yang
mempergunakan baling-baling lebih dari satu, juga dilengkapi dengan telegrap
masing-masing mesin, demikian pula kapal dengan bow thruster, alat ini
dikontrol dari anjungan.
Perlu diketahui bahwa suatu mesin mempunyai putaran kritis atau lazim disebut
sebagai "critical RPM", di mana pada putaran tersebut mesin akan mengalami
getaran, dan jika diteruskan sedemikian maka mesin akan berhenti. Sehingga
dalam pengaturan kecepatan, harus dihindari agar putaran mesin tidak berada
pada angka-angka kritis tersebut. Hal ini dapat diketahui dari Manoeuvering
characteristic kapal yang dipasang di anjungan.
2.4. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MUALIM
Kecuali diatur lain oleh Nakhoda, maka penjagaan biasanya dilakukan seperti
tertera pada daftar di atas. Pertukaran jaga dilakukan, de ngan menyerah
terimakan jaga dari perwira lama kepada penggantinya, Perwira jaga baru akan
dibangunkan ½ jam sebelumnya. Setelah berada di anjungan harus melihat
haluan kapal, lampu suar, perintah Nakhoda, membiasakan diri dengan situasi
yang ada. Mualim yang diganti menyerahkan jaganya dengan memberikan
informasi yang diperlukan seperti posisi terakhir, cuaca, kapal lain dan hal-hal
lain yang dipandang perlu.
Sebagai catatan, Mualim jaga setelah selesai jaganya diwajibkan meronda kapal
terutama pada malam hari misalnya pemeriksaan peranginan palka, kran-kran
air, cerobong asap, lashingan muatan dan lain-lain.
Mualim jaga diharuskan untuk selalu berada di kapal dan dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh jurumudi atau panjarwala secara bergiliran dan pada
waktu-waktu tertentu harus melakukan perondaan keliling.
Secara umum tanggung jawab Mualim jaga pelabuhan, meliputi hal-hal sebagai
berikut :
c. Menyalakan penerangan yang sesuai bagl kapal berlabuh pada malam hari,
dan memasang bola jangkar pada siang hari serta memberikan isyarat bunyi
dalam tampak terbatas.
Pada waktu kapal mengolah gerak baik berlabuh jangkar maupun sandar atau
berangkat maka tugas Mualim di kapal dibagi menjadi 3 tempat yaitu di haluan,
buritan dan anjungan.
Kapal dibuat layak laut serta persiapan-persiapan di anjungan sama seperti saat
kapal sandar, sebagai tambahan dilakukan hal-hal sebagai berikut.
d. Pada waktu tiba atau berangkat dari berlabuh jangkar, seorang Perwira
dibantu oleh Serang dan Mistri di haluan untuk menerima perintah dari
anjungan.
RINGKASAN :
Secara ringkas isi materi dari Bab I mengenal pengetahuan dasar dalam olah
gerak kapal adalah sebagal berikut :
2. Aba-aba kemudi dan telgrap mesin dalam bahasa Indonesia maupun bahasa
Inggris harus dimengerti oleh seorang Mualim, mengingat pengoperasian
kapal yang juga bersifat internasional. Dalam pengaturan kecepatan kapal di
laut maupun di pelabuhan dikenal istilah sea speed dan manoeuvering
speed sesuai yang diinginkan.
Tugas dan tanggung jawab Mualim pada waktu olah gerak sudah diatur
tersendiri namun demikian kadang-kadang diatur lain oleh Nakhoda apabila
dianggap perlu. Pada prinsipnya tugas dibagi di tiga tempat yaitu haluan buritan
dan anjungan, yang masing-masing di tempatkan satu orang Perwira untuk
memimpin, khususnya di anjungan adalah Nakhoda. Tugas itu antara lain
menyangkut masalah pemasangan penerangan, semboyan, persiapan-persiapan
peralatan dan orangnya dan lain-lain yang dipandang perlu.