Anda di halaman 1dari 3

Nama : TRIO ERIK SETYAWAN

NIM : 160322605248

Mata Kuliah : Superkonduktor

TUGAS

1. Grafik hubungan temperature dan resistivitas (Superkonduktor, Konduktor, Semikonduktor,


Isolator?
2. Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya sifat Superkonduktor ?
3. Bagaimana sifat superkonduktor bisa terbentuk ?
4. Mengapa ZnO mampu menjadi material Semikonduktor jika memang dikarenakan termasuk
n type mengapa mengandung banyak elektron ?

Pembahasan :

1. Superkonduktor

Konduktor dan Semikonduktor


Isolator

2). - Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material
akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

- Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang.

- Dengan adanya perubahan struktur kristal superkonduktor, suatu bahan akan kehilangan sifat
superkonduktornya.

3). Sifat superkonduktor terbentuk jika suatu material diturunkan suhunya mencapai suhu kritis
(Tc) sehingga material tersebut tidak mempunyai hambatan dan tidak mempunyai sifat
magnetic yang biasa disebut diamagnetisme. Material superkonduktor bisa berasal dari
material konduktor, semikonduktor, maupun isolator. Dan cara untuk memperoleh suatu
material yang bersifat superkonduktor ada 2 yaitu, Zero Field Cooled Magnetization (ZFC),
dan Field Cooled Magnetization (FC).

- Zero field cooled (ZFC) berarti sampel didinginkan tanpa medan magn yang diterapkan.
Dengan demikian, magnetisasi atau kerentanan statisnya menunjukkan puncak pada suhu
transisi. Proses ini, umumnya bersifat reversible.
Dalam ZFC - Pada langkah pertama sampel harus didinginkan tanpa medan magnet yang
diterapkan ke suhu yang diinginkan, Pada langkah kedua data harus dikumpulkan saat
pemanasan dengan aplikasi beberapa magnet yang diajukan.
- Ada 2 metode yang dimungkinkan untuk pengukuran FC
1. FCC - Pendinginan di lapangan, data harus dikumpulkan selama pendinginan
2. FCW - Pemanasan yang didinginkan di lapangan, data harus dikumpulkan selama
pemanasan.

Untuk kurva FC, sampel harus didinginkan dengan medan magnet terapan apa saja ke suhu
yang diinginkan. Data dapat dikumpulkan dalam dua cara, FCC dan FCW.

4). Kebanyakan material ZnO tipe-n memiliki karakteristik berupa cacat kristal dimana
terjadinya kelebihan atom oksigen dan zink, dan memiliki lebar celah pita energi yang besar.
ZnO merupakan bahan semikonduktor tipe-n dengan lebar pita energi 3,2 eV – 3,3 eV pada suhu
kamar. ZnO merupakan salah satu persenyawaan dari logam Zn yang tergolong senyawa oksida.
Secara umum, ZnO dapat dibuat dengan cara mereaksikan logam Zn dan oksigen pada suhu
tinggi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2Zn + O2 ―› 2ZnO (2.1). ZnO mempunyai
karakterisasi n-type semikonduktor dan bervalensi lima ,maka empat elektronnya berikatan
kovalen dengan atom oxigen, sedangkan elektron valensi yang ke lima tidak mendapatkan
pasangan. Oleh karea itu, ikatan elektron kelima ini dengan inti menjadi lemah dan mudah
menjadi elektron bebas. Karena setiap atom depan ini menyumbang sebuah elektron, maka atom
yang bervalensi lima disebut dengan atom donor. Hal ini dikarenakan adanya cacat kristal alami
ZnO seperti oxygen excess dan atom intersitisi dari zinc. Pada jenis bahan, jumlah elektron
bebasnya meningkat, tampak jumlah holenya (pembawa minoritas) meningkat. Hal ini
disebabkan karena bertambahnya jumlah elektron bebas, maka kecepatan lubang dan elektron
berkombinasi (bergabungnya kembali elektron dengan lubang) semakin meningkat dan akan
mengurangi jumlah holenya. Oleh karena itu, pada suhu ruangan semua elektron donor sudah
bisa mencapai pita konduksi dan menjadi elektron bebas.

Sumber : http://scholar.unand.ac.id/3090/2/BAB%201%20terbaru.pdf diakses pada hari kamis, 5


februari 2019.
http://digilib.unila.ac.id/20264/8/II.pdf diakses pada hari kamis, 5 februari 2019.
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56722 diakses pada hari
kamis, 5 februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai