Anda di halaman 1dari 5

Modul Teknologi Semikonduktor Teknik Elektro

PERTEMUAN 14:
NANO ELEKTRONIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nanoelektronik Anda harus
mampu:
14.1. Memahami nanoelektronik.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 14.1:
Memahami nanoelektronik
Bahan konduktor yang dijumpai sehari-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini
disebabkan bahan-bahan tersebut mempunyai resistivitas. Seperti telah dibahas
bahwa resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis (T c). Dewasa ini
sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis (Tc) bahan-bahan untuk
dijadikan super konduktor. Disamping itu medan magnet pada bahan super
konduktor lebih kecil daripada medan kritis (Hc) seperti ditunjukkan pada gambar
14.1.

Gambar 14.1. Daerah super konduktor pada bidang medan magnet dan temperatur

Dengan demikian suatu super konduktor akan hilang super konduktivitasnya jika
suhunya di atas kritis dan medannya di atas kuat medan kritis. Terdapat 30 unsur
dan hampir 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan super konduktor.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Modul Teknologi Semikonduktor Teknik Elektro

Suhu kritis tertinggi super konduktor adalah 18,1 K untuk senyawa Nb 3Sn yang
ditemukan oleh Mathias seorang ahli USA.
Perlu diingat bahwa tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar
seperti: Cu, Ag dan Au merupakan konduktor yang baik akan menjadi super
konduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain pada suhu
kamar konduktivitasnya jelek. Ada 2 jenis super konduktor yaitu jenis I : Pb, Ag,
dan Sn dapat menyalurkan arus pada permukaan sampai kedalaman 10 4 mm pada
medan magnet hingga setinggi-tingginya seperti medan magnet Nb dan paduan
Pb. Super konduktor jenis II jika medan magnetnya mencapai medan kritis dan
suhu kritisnya relatif (lebih tinggi dari jenis I), keadaan super konduktor tidak
langsung berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang
merupakan peralihan atau dari kondisi super konduktor menjadi konduktor
normal. Pada jenis I yang mengantarkan arus tetap akan menimbulkan medan
magnet tanpa kerugian karena medan listrik di semua tempat nol, sedangkan pada
jenis II dalam keadaan yang sama akan menimbulkan kerugian yang sangat kecil
dan dapat diabaikan. Jika diteliti dari tabel 14.1 dapat dijelaskan bahwa:
a. Logam monovalen adalah bukan super konduktor
b. Logam ferromagnetik dan antiferromagnetik adalah bukan super konduktor
c. Konduktor yang baik pada suhu kamar adalah bukan super konduktor dan
logam super konduktor sebagai logam normal adalah bukan konduktor yang
baik pada suhu kamar.
d. Film tipis dari Be, Bi, dan Fe adalah menunjukkan sebagai super konduktor.
e. Bismut, Pb, dan Te menjadi super konduktor jika mendapat tekanan yang
tinggi.

Tabel 14.1 Suhu kritis (Tc) beberapa bahan superkonduktor.


Unsur Tc (K) Senyawa Tc (K)
Ti 0,49 Na Bi 2,2
Zn 0,82 Nb Zn 10,8
Al 1,20 Mo N 12,0
Tl 2,38 Mo Re 12,6
In 3,40 V2,95 Ga 14,4
Sn 3,73 Nb N 15,2
Hg 4,16 V3 Si 17,1
Ta 4,39 Nb3 Al 18,0
V 5,1 Nb3 Sn 18,1

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Modul Teknologi Semikonduktor Teknik Elektro

Pb 7,22 Cu S 1,6
Nb 8,00 Pb Sb 1,5
Tc 11,2
Th 1,37
U 0,68

Penggunaan dari super konduktor sampai saat ini belum dipabrikasi dalam skala
besar. Mesin-mesin listrik, transform ator dan kabel sedang dikembangkan
menggunakan super konduktor. Dengan menggunakan super konduktor efisiensi
dapat dicapai 99,99 %. Dengan kabel super konduktor berdiameter beberapa cm
dapat digunakan menyalurkan semua daya yang dihasilkan semua pembangkit
listrik di Indonesia. Terdapat dua perangkat yang umum menggunakan super
konduktor, yaitu:
Elektromagnet: karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan
resistansi, maka dimungkinkan membuat selenoide dengan super konduktor tanpa
kerugian yang menimbulkan panas. Selenoide dengan arus yang sangat kecil pada
medan magnet nol untuk kawat yang digunakan memungkinkan membangkitkan
sebuah medan magnettipis dari lilitan. Karena dengan bahan super konduktor
memungkinkan membuat elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang kecil.
Aplikasi dari elektromagnet dengan super konduktor antara lain : komponen
Magneto Hidro Dinamik.
Elemen Penghubung: Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam
pemakaian super konduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan
pengaruh salah satu besaran di atas. Artinya suatu gawai penghubung yang
menggunakan super konduktor akan dapat berubah sifatnya dari super konduktor
menjad i konduktor biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet di atas
nilai kritisnya. Pemutus arus yang bekerja dipengaruhi oleh magnetik dielektrik
Cryotron, misalnya digunakan pada pemutus komputer.
Pada tahun 1986 J. G. Bednorz dan K. A Muller menemukan kelompok
superkonduktor "hangat" baru, berbasis oksida-keramik campuran.
Superkonduktor lancanum-rembaga oksida ini mempunyai T c sckitar 35 K, jauh di
atas temperatur hidrogen cair, Sejak itu, telah dikembangkan tiga kelompok
oksida campuran dengan nilai Tc yang lebih tinggi, semuanya sekitar 100 K.
Material seperti ini menggugah optimisme pada teknologi superkonduktor;

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Modul Teknologi Semikonduktor Teknik Elektro

pertama, untuk menggunakan nitrogen cair dan bukan hidrogen cair dan kedua,
prospek untuk menghasilkan superkondukror temperatur ruang. Kelompok oksida
pertama dikembangkan dengan mencampur dan memanaskan tiga oksida Y203,
BaO, dan CuO. Proses ini menghasilkan oksida campuran YBa2Cu3O7-x, yang
kadang-kadang disebut senyawa 1-2-3 dari YBCO. Strukturnya terdiri dari
penumpukan tiga sel satuan tipe-perovskit satu di atas yang lain; sel paling atas
dan bawah mengandung ion barium di pusat dan ion tembaga di sudut, sel yang
berada di tengah mempunyai Itrium di pusatnya. Ion oksigen terletak di tengah-
rengah kisi sel akan tetapi bidang selain bidang yang mengandung barium,
mempunyai kekurangan ion oksigen (kekosongan dinyatakan sebagai x dalam
rumus oksida). Jadi, struktur ini mempunyai bidang ion tembaga dan ion oksigen
yang mengandung kekosongan, dan rantai ion tembaga-oksigen yang tegak lurus
padanya. YBCO mempunyai nilai Tc sekitar 90 K yang hampir-hampir tidak
berubah apabila Ytrium digantikan oleh elemen tanah jarang lainnya. Keluarga
material oksida kedua adalah Bi-Ca-Sr-Cu-Ox dengan ion logam masing-masing
dengan rasio 2111, 2122 atau 2223. Oksida 2111 hanya mempunyai satu lapisan
tembaga-oksigen antara lapisan bismut-oksigen, 2122 mempunyai dua dan 2223
mempunyai tiga lapisan tembaga-oksigen di anrara lapisan bismut-oksigen, yang
meningkatkan ~ hingga sekitar 105 K. Kelompok ketiga berbasis Ti-Ca-Ba-Cu-O
dengan struktur 2223 dengan tiga lapisan tembaga-oksigen dan Tc sekitar 125 K.
Meskipun superkonduktor oksida ini mempunyai nilai Tc tinggi dan nilai
medan magnetik kritis (Hc) yang tinggi pula, disayangkan bahwa mereka
mempunyai nilai Jc, kerapatan arus kritis, yang sangat rendah, Jc yang tinggi
diperlukan apabila hendak digunakan untuk magnet superkonduksi yang kuat.
Penerapan di bidang Iisrrik tidak mungkin tanpa peningkatan nilai Je sebanyak
beberapa orde agar secara dengan superkondukcor konvensional, yaitu sekitar 106
A/cm2. Diperkirakan bahwa batas butir, dislokasi, void dan partikel pengotor
dalam material polikristalin merupakan penyebab Jc yang rendah. Kristal tunggal
mempunyai nilai Jc sekitar 105 A/cm2 dan material berrekstur, yang dibuat dengan
teknik pertumbuhan lelehan, mempunyai nilai sekitar 104 A/cm2, tetapi kedua
proses tersebut mempunyai penerapan komersial terbatas. Penerapan di bidang
elektronik lebih menjanjikan karena pada bidang lembaran tipis (1 µm) inilah

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4


Modul Teknologi Semikonduktor Teknik Elektro

diperoleh nilai Jc yang tinggi. Dengan pengendalian deposisi yang cermat,


lembaran tipis krisral epitaksial dan lembaran tipis krisral tunggal dengan Jc » 106
A/cm2 serta kebergantungan pada medan magnetik yang rendah telah berhasil
dibuat.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan efek Meissner pada superkonduktor!

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

Sze, S.M., & M.K. Lee. (2010). Semiconductor Devices: Physics and
Technology, 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc.

Link and Sites:

GLOSARIUM

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5

Anda mungkin juga menyukai