Anda di halaman 1dari 3

1.

 Dalam bentuk diskrit resistor terbuat dari karbon atau bahan lain yang bukan
penghantar yang baik. Dalam elektronik-mikro (mikroelektronika) resistor
merupakan lapisan tipis suatu tipe semikonduktor dikelilingi oleh semikonduktor
tipe lain. Pada prakteknya kita dapat “jendela” pada lapisan silikon dioksida yang
ditumbuhkan pada substrat silikon dan kemudian impuritas dengan tipe
konduktivitas yang berbeda dengan wafer ditanamkan dengan proses difusi. Nilai
resistansi akan sesuai dengan persamaan berikut, dimana W= lebar, L= panjang,
G = konduktansi, g = konduktansi.

 Kapasitor MOS dapat dipabrikasi dengan membuat daerah berdoping tinggi pada
semikonduktor sebagai suatu pelat, di atasnya ditambahkan lapisan oksida
sebagai dielektrik dan kemudian lapisan logam dibuat di atasnya sebagai pelat
kedua. Kapasitor p-n juction, biasanya sambungan dalam keadaan berpanjar
mundur. Besarnya kapasitansi tidak konstan. Resistansi seri berharga lebih besar
dibandingkan kapasitor MOS karena resistivitas pada daerah-p berharga lebih
besar dibandingkan pada daerahp+.

 Metode yang paling popular pada pembuatan Induktor IC ini adalah dengan
induktor spiral film tipis. Untuk membentuk induktor spiral, oksida tebal
ditumbuhkan secara termal atau didepositkan pada substrat silikon. Kemudian
logam pertama didepositkan dan ditentukan sebagai salah satu ujung dari
induktor. Kemudian dielektrik lainnya didepositkan ke dalam logam I. Lubang
sambungan dibuat dengan lithography dan di-etching dalam oksida. Logam II
didepositkan dan lubang sambungan diisi. Pola spiral dibuat dan di-etching pada
logam 2 sebagai ujung lain dari induktor.
2.
 Reaksi oksidasi pada permukaan semikonduktor dapat berlangsung melalui
donor elektron dari substrat ke h+. Reaksi oksidasi yang terjadi akan
mengakibatkan terbentuknya gugus hidroksil radikal. Hidroksil radikal tersebut
memiliki sifat oksidator kuat.
 Deposisi adalah teknologi pengolahan material yang banyak digunakan.
Kebanyakan aplikasinya melibatkan penerapan lapisan tipis-film padat ke
permukaan, tetapi juga digunakan untuk memproduksi bahan curah dengan
kemurnian tinggi dan bubuk, serta fabrikasi komposit melalui teknik infiltrasi.
 Resistor IC, Resistansi menunjukkan besarnya energi yang terdesipasi oleh
elektron saat mereka bergerak melalui struktur atom konduktor.
Kapasitor IC, adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu penampang (reservoir) dimana
muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan secara perlahan.
Induktor IC, Induktansi merupakan ukuran energi yang disimpan dalam medan
magnet yang dikontrol oleh arus listrik. Induktor banyak diaplikasikan pada
aplikasi radio frekuensi dan frekuensi tinggi diataranya adalah pada pembuatan
IC gelombang mikro monolitik (MMIC= Monolitic Microwave Integrated Circuit).

 MOSFET adalah perangkat dominan yang digunakan pada rangkaian ULSI karena
dapat diskalakan ke dimensi yang lebih kecil daripada jenis perangkat lainnya.
Teknologi dominan untuk MOSFET adalah teknologi CMOS (Complementary
MOSFET), di mana MOSFET n-channel dan p-channel (masing-masing disebut
NMOS dan PMOS) disediakan pada chip yang sama. Teknologi CMOS sangat
menarik untuk rangkaian ULSI karena memiliki konsumsi daya terendah dari
semua teknologi IC.
 MESFET dibangun dalam teknologi semikonduktor majemuk yang tidak memiliki
passivasi permukaan berkualitas tinggi seperti GaAs, InP, atau SiC, dan lebih
cepat tetapi lebih mahal daripada JFET atau MOSFET berbasis silikon.

3. Manfaat sifat kelistrikan statis:


1. Penangkap debu dan asap
2. Penyegar udara ruangan
3. Mesin foto kopi
4. Pengecatan mobil
5. Mendidik tentang listik dengan generator Van de Graff

Kerugian sifat kelistrik statis:


1. Menyebabkan kebakaran
2. Tersambar petir
3. Kotoran di alat elektronik
4. Baju kusut dan menempel
5. Rambut berantakan

4. Jika melakukan looping dari sebuah kawat dan memindahkannya ke medan magnet,
maka akan menghasilkan arus listrik. Partikel-partikel yang bermuatan listrik
dipengaruhi medan magnet, yang akhirnya memaksa partikel itu berubah dan bergerak
menciptakan arus listrik. Namun, saat kawat tersebut tidak digerakan, partikel di kawat
(elektron dan proton) tidak lagi bergerak. Medan magnet juga dianggap tidak
mempengaruhi partikel tersebut. Kendati begitu, masih ada arus listri yang tercipta.
Artinya, tidak kerangka acuan yang spesifik mempengaruhi timbulnya arus listrik
tersebut.

5. Pada tahun 1892, dua ahli kimia Inggris mengembangkan metode untuk memecahkan
masalah ini. Mereka membuat wadah dengan lapisan merkuri di bagian bawah. Sebagai
natrium dihasilkan oleh arus listrik, ia larut dalam air raksa berbentuk larutan. Natrium
tidak dapat bereaksi dengan air. Lampu fluoresen mengandung uap air raksa (gas). Pada
awal 1980an, lebih dari 1.000 ton air raksa digunakan dalam setahun untuk membuat
baterai merkuri.

6. Pengertian bahan konvensional adalah suatu material yang digunakan dalam bidang
teknik dimana material ini adalah didapatkan secara alamiah dari alam yang umumnya
adalah berasal dari bahan tambang. Material jenis ini dalam pengolahan dari bahan
mentah menjadi bahan jadi dan penggunaannya dalam aplikasi teknis adalah tanpa
mengalami rekayasa secara kimia untuk meningkatkan kualitasnya sehingga sesuai
dengan keinginan dari penggunaannya.

Adapun untuk bahan konvensional yang digunakan dalam bidang teknik itu sendiri
dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Bahan Logam Adalah semua bahan yang mengandung unsur logam atau terdapat
sedikit unsur logam di dalamnya dan logam tersebut belum pernah mengalami
proses rekayasa sebelumnya (masih berupa unsur bahan tambang) msekipun sudah
mengalami proses perubahan sifat namun sifat dasar dan struktur kimianya tetap
terjaga. Adapun unsur logam dibagi lagi menjadi 2 macam :
1). Logam besi (ferro), yaitu unsur logam yang mengandung unsur besi hingga 100 %.
Logam ini dibagi menjadi 2 macam yaitu baja tuang dan besi tuang.
2). Logam Bukan Besi (Non Ferro), semua logam yang tidak mengandung unsur besi
atau hanya sedikit mengandung unsur besi. Logam bukan besi dikelompokkan lagi
menjadi logam berat dan logam ringan.
b. Bahan Non Logam Adalah semua bahan non logam yang langsung didapat dari
alam dan belum mengalami proses rekayasa kimia sama sekali (misalnya kayu, kaca,
pasir, batu, dan sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai