Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

ILMU BAHAN DAN PIRANTI

Seksi : 202321300060

“ BAHAN SUPERKONDUKTOR “

DOSEN PENGAMPU :

Hastuti S.T , M.T

OLEH :

ICA PERMATA SARI


NIM : 23130014

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI (NK)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
BAHAN SUPERKONDUKTOR

Superkonduktor adalah bahan yang memiliki sifat superkonduktif, yaitu kemampuan untuk
mengalirkan arus listrik tanpa hambatan listrik dan tanpa “redaman” dari medan magnetik bagian
dalam, fenomena ini dikenal sebagai efek Meissner. Sifat superkonduktif ini pertama kali ditemukan
oleh Heike Kammerlingh Onnes pada tahun 1911 saat ia mencoba mengamati hambat jenis logam
merkuri (Hg) ketika transmisi sampai suhu helium cair. Dia menemukan bahwa hambat jenis merkuri
turun drastis menjadi nol pada suhu 4,2 K, fenomena ini disebut superkonduktivitas. Suhu ini, yaitu
4,2 K, adalah suhu kritis (Tc) di mana suatu bahan superkonduktor mulai memiliki sifat superkonduktif.
Superkonduktor juga menolak medan magnet luar yang mengenainya, fenomena ini ditemukan oleh
Meissner dan Ochsenfeld pada tahun 1933. Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material,
termasuk unsur sederhana seperti timah dan aluminium, beberapa logam lakur, beberapa
semikonduktor di-dop-berat, dan beberapa senyawa keramik berisi bidang atom tembaga dan
oksigen. Superkonduktor suhu tinggi, atau kuprat, adalah kelas senyawa yang terakhir, dikenal sebagai
superkonduktor suhu tinggi.

1. Karakteristik bahan superkonduktor

Bahan superkonduktor memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bahan konduktor biasa,
antara lain yaitu sebagai berikut ini,

Superkonduktor dapat menghantarkan arus listrik tanpa hambatan listrik apa pun. Ini berarti bahwa
arus listrik dapat mengalir melalui superkonduktor dengan hambatan yang sangat rendah atau nol,
yang berarti tidak ada kehilangan energi pada saat arus mengalir.

Superkonduktor menunjukkan efek Meissner, di mana medan magnet luar yang mengenainya akan
dihilangkan. Ini berarti bahwa superkonduktor dapat menolak medan magnet luar, fenomena ini
penting dalam aplikasi seperti kereta api MagLev yang menggunakan magnet superkonduktor untuk
mengurangi pengapian antara roda dan rel.

Superkonduktor memiliki suhu kritis (Tc) di mana sifat superkonduktif mereka muncul. Di atas suhu
ini, bahan akan menjadi superkonduktor, dan di bawah suhu ini, bahan akan kembali menjadi
konduktor biasa. Suhu kritis ini adalah titik di mana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi
superkonduktor.

Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Hal ini karena
arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan magnet, sehingga tidak dapat menembus
superkonduktor dan menyebabkan fenomena magnet melayang.

Dalam superkonduktor, ada entitas yang dikenal sebagai Cu-pair, yaitu pasangan elektron yang
bergerak sebagai entitas. Aliran Cu-pair ini memungkinkan arus listrik mengalir dengan cepat tanpa
kehilangan energi. Untuk mengeluarkan satu pasangan Cu elektron, harus didorong ke posisi energi
yang lebih tinggi, menyebabkan kekurangan energi untuk menabrak ion logam yang lain.
2. Sifat superkonduktor

Superkonduktor adalah bahan yang memiliki sifat-sifat khusus, yang terdiri dari dua sifat utama, Dua
sifat utama bahan superkonduktor adalah sebagai berikut,

Konduktivitas sempurna yaitu Superkonduktor tidak memiliki hambatan listrik di bawah suhu tertentu
yang disebut suhu kritis (Tc). Hal ini menyebabkan arus yang mengalir tanpa kehilangan daya atau
tanpa kehilangan energi, sehingga dapat digunakan dalam alat-alat listrik dengan efisiensi tinggi.

Tanpa resistivitas yaitu Superkonduktor memiliki resistivitas nol, sehingga arus yang mengalir tidak
menghilangkan daya atau energi.

Diamagnetik sempurna ialah Superkonduktor akan menolak medan magnet, yang dikenal sebagai efek
Meissner. Hal ini berarti bahwa medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol.

Efek Meissner ialah superkonduktor akan menolak medan magnet yang mengenainya, sehingga
induksi magnet B di dalam superkonduktor menjadi B = 0.

Superkonduktor memiliki suhu pemadaman, yang merupakan batas suhu untuk merusak sifat
superkonduktor. Pada suhu ini, superkonduktor akan rusak.

3. Penggunaan bahan superkonduktor

Superkonduktor adalah bahan listrik yang memiliki kemampuan untuk mengalirkan arus tanpa
hambatan, yang berarti tidak ada kehilangan energi saat arus mengalir melalui bahan tersebut. Ini
menjadikan superkonduktor sangat efisien dalam mentransmisikan energi, karena tidak ada panas
yang hilang saat transmisi.

Ada dua jenis superkonduktor utama, yaitu superkonduktor Jenis I dan Jenis II, yang berbeda dalam
komposisi dan cara mereka berinteraksi dengan medan magnet.

Superkonduktor Jenis I yaitu Bahan ini bertindak sebagai konduktor pada suhu ruangan, tetapi ketika
disejukkan di bawah suhu kritis (Tc), gerakan molekul dalam bahan berkurang cukup sehingga aliran
arus dapat bergerak tanpa halangan.

Superkonduktor Jenis II yaitu Tidak terbaik superkonduktor Jenis I dalam hal konduktivitas pada suhu
bilik. Peralihan ke keadaan superkonduktor lebih beransur-ansur. Jenis ini biasanya terdiri dari
campuran logam dan aloi. Kehilangan superkonduktivitasnya ketika medan magnet eksternal yang
cukup kuat diterapkan.

Penemuan superkonduktivitas pertama kali dilakukan pada tahun 1911 oleh Heike Kamerlingh Onnes,
yang mendapatkan Hadiah Nobel dalam fizik 1913. Sejak itu, banyak penemuan dan pengembangan
terkait superkonduktor, termasuk penemuan superkonduktor Jenis II pada tahun 1930-an dan
penemuan superkonduktivitas pada suhu yang lebih tinggi.
Superkonduktor memiliki potensi besar dalam bidang energi, karena dapat mengubah cara kita
menghasilkan dan menggunakan energi. Dengan kemampuannya mengalirkan arus listrik tanpa
kehilangan, superkonduktor dapat menjadi sistem energi standar, menyediakan pasokan energi
berkelanjutan, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, untuk mewujudkan
potensi ini, diperlukan penelitian, investasi, dan pengembangan teknologi baru secara terus-menerus.

Beberapa contoh superkonduktor yang diketahui adalah Merkuri, Niobium Alloy, Fullerenes, dan
Magnesium diboride. Meskipun superkonduktor masih dalam tahap pengujian dan belum diterapkan
secara luas, penelitian dan pengembangan terus berlanjut untuk menemukan material baru dengan
karakteristik yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai