Anda di halaman 1dari 5

Importance of Radiology & Imaging Service

Teknologi informasi dibidang kesehatan, komputer juga telah berperan untuk menolong jiwa
manusia, dan riset di bidang kesehatan, komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan
obat yang tepat serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit di lihat. Teknologi
informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur
bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-
X sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang
dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.

Manfaat Komputer di bidang kesehatan antara lain :

1. Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
2. Diagnostik, terapi dan perawatan, monitoring status pasien.
3. Administrasi Rumah Sakit.
4. Database karyawan Rumah sakit.
5. Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidang kesehatan. (6). Penelitian dan pabrik
Farmasi.

A.Pengertian Komputer Radiografi


Computer Radiograpi adalah proses merubah system analog pada konvensional radiologi menjadi
digital Radiograpi (Bambang Supriyono 2003:1). Jadi Komputer Radiografi adalah sebuah bentuk
pencitraan sinar_X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggatikan film fotografi
konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan
monitor atau laser printer. Sebuah sistem digital radiographi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu:

1. X-ray source,
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray
pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi
DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.

2. Detektor,
Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film.
Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density
Line Scan Solid State Detectors. FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel
tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Amorphous Silicon
Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung
karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si, sebuah sintilator
pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium
Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui
lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal
keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh film transistor tipis (TFT’s) atau
oleh Charged Couple Device (CCD’s). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer
untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industri
digital imaging saat ini.
2) Amorphous Selenium (a-Se)
Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada
konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda
bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran
sinar X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium
menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam
selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada
lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk
diinterpretasikan menjadi citra.

3. High Density Line Scan Solid State device


Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line Scan Solid State
device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang dipadukan dengan
Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium Bromida (CsBr).
Detektor fosofor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh sebuah
dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh sebuah
penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCD’s). Image data kemudian ditransfer
oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik radiolog.

4. Computer, dan Output Device.


1) Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor
menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

2) Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan
data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.

3) Output Device
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar.
Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk
diteruskan kepada work station radiolog.
Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh
data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak gambar
berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk mengasilkan
gambar.
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada
radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini, dimungkinkan
pembacaan foto melaui teleradiology.
B.CT – SCAN

CT-Scan adalah alat kesehatan yang biasa digunakan untuk menampilkan gambar bagian tubuh
yang terdeteksi menggunakan sinar X dengan bantuan komputer. Gambar yang dihasilkan
memungkinkan ahli radiologi untuk melihat bagian dalam tubuh pasien. Saat sinar X melewati pasien,
sinar X dilemahkan dan kemudian diukur dengan detektor. Detektor mengubah foton x-ray menjadi
sinyal listrik atau sinyal analog yang harus berupa data digital (numerik) untuk dimasukkan ke dalam
komputer. Komputer kemudian melakukan proses rekonstruksi. Gambar direkonstruksi dalam bentuk
numerik dan harus diubah menjadi sinay listrik untuk dilihat di monitor. Gambar dan data terkait
kemudian dikirim ke PACS, di mana ahli radiologi dapat mengambil dan menafsirkannya. Setelah itu,
gambar dapat disimpan pada pita magnetic.

1. Komponen
Sistem penginstalan CT Scan biasanya menggunakan jenis penginstalan tetep. Ada jenis CT
Scan mobile tetapi tidak umum digunakan. Penerapan CT Scan seluler. Sistem CT terdiri dari
3 komponen utama yaitu, gantry, komputer dan konsol operator. Sistem ini termasuk sistem
yang sangat kompleks

C.MRI (Macnetic Resonance Imaging)


MRI adalah teknik pemindaian radiologi yang menggunakan magnet, gelombang radio, dan
komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh. Mesin MRI berbentuk seperti tabung yang
dikelilingi oleh magnet melingkar yang besar. Dalam pemeriksaan MRI, pasien ditempatkan di tempat
tidur yang kemudian dimasukkan ke lubang magnet. Medan magnet yang kuat akan terbentuk dan
menyelaraskan proton atom hidrogen yang kemudian terkena pancaran gelombang radio. Hasilnya
berupa sinyal yang dideteksi oleh bagian penerima pada mesin MRI. Komputer lalu memproses
informasi penerima dan menghasilkan gambar.

Gambar dan resolusi dari MRI cukup detail dan dapat mendeteksi perubahan kecil pada struktur
di dalam tubuh. Dalam beberapa prosedur, bahan kontras seperti gadolinium digunakan untuk
meningkatkan akurasi gambar.

1. Resiko dari MRI


Sangat jarang pasien mengalami efek samping dari pemindaian MRI. Namun, pewarna
kontras dapat menyebabkan mual, sakit kepala , dan nyeri atau rasa terbakar pada titik
penyuntikan pada beberapa orang. Alergi terhadap bahan kontras juga jarang terlihat tetapi
mungkin terjadi, dan dapat menyebabkan gatal-gatal atau mata gatal. Beri tahu teknisi jika terjadi
reaksi yang merugikan.
Orang yang mengalami claustrophobia atau merasa tidak nyaman di ruang tertutup
terkadang menyatakan kesulitan menjalani pemindaian MRI.
Wanita hamil tidak boleh menjalani MRI selama trimester pertama kecuali mereka benar-
benar membutuhkan tes tersebut. Trimester pertama adalah saat organ bayi berkembang. Anda
juga tidak boleh menggunakan pewarna kontras saat hamil. Jangan gunakan pewarna kontras jika
Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadapnya atau Anda menderita penyakit ginjal yang
parah .
Orang-orang tertentu dengan logam di dalam tubuhnya tidak dapat menjalani tes ini,
termasuk mereka yang memiliki:

 Beberapa klip digunakan untuk mengobati aneurisma otak


 Alat pacu jantung dan defibrillator jantung
 Implan koklea
 Gulungan logam tertentu ditempatkan di pembuluh darah

2. Langkah Persiapan
Seseorang dapat mendengarkan musik di headphone untuk menutupi suara mesin MRI
yang keras dan terkadang mengkhawatirkan. Ada sangat sedikit persiapan yang diperlukan, jika
ada, sebelum pemindaian MRI.
Setibanya di rumah sakit, dokter mungkin meminta pasien untuk berganti pakaian.
Karena magnet digunakan, sangat penting bahwa tidak ada benda logam di dalam pemindai.
Dokter akan meminta pasien untuk melepas semua perhiasan atau aksesori logam yang dapat
mengganggu mesin.
Seseorang mungkin tidak dapat menjalani MRI jika memiliki logam di dalam tubuhnya,
seperti peluru, pecahan peluru, atau benda asing logam lainnya. Ini juga dapat mencakup
perangkat medis , seperti implan koklea, klip aneurisma , dan alat pacu jantung. Individu yang
cemas atau gugup tentang ruang tertutup harus memberi tahu dokter mereka. Seringkali mereka
dapat diberikan obat sebelum MRI untuk membantu membuat prosedur lebih nyaman. Pasien
terkadang akan menerima suntikan cairan kontras intravena (IV) untuk meningkatkan visibilitas
jaringan tertentu yang relevan dengan pemindaian.
Ahli radiologi, seorang dokter yang berspesialisasi dalam gambar medis, kemudian akan
berbicara dengan individu tersebut melalui proses pemindaian MRI dan menjawab pertanyaan
apa pun yang mungkin mereka miliki tentang prosedur tersebut.
Setelah pasien memasuki ruang pemindaian, dokter akan membantu mereka ke meja
pemindai untuk berbaring. Staf akan memastikan bahwa mereka senyaman mungkin dengan
menyediakan selimut atau bantal. Penyumbat telinga atau headphone akan disediakan untuk
memblokir suara keras dari pemindai. Yang terakhir ini populer di kalangan anak-anak, karena
mereka dapat mendengarkan musik untuk menenangkan kecemasan selama prosedur berlangsung

Anda mungkin juga menyukai