Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN SMART CLEANING TANDON AIR

BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

Muhammad Yusup Mustopa1, Evyta Wismiana2, Bloko Budi Rijadi 3

Abstrak

Dalam kehidupan sehari – hari, air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan air, banyak masyarakat yang menggunakan
wadah penyimpanan air atau yang lebih dikenal dengan sebutan tandon air. Untuk menjaga kesehatan
maka air yang di tampung harus selalu dalam keadaan bersih. Perancangan dari smart cleaning
menggunakan microcontoller NodeMCU ESP8266 berbasis internet of things. Pada alat ini dapat
membaca indikator yang berasal dari sensor ultrasonik HC-SR04 untuk membaca jarak air, serta
sensor TSD-10 untuk mendeteksi kekeruhan air. Sistem ini bekerja apabila sensor TSD-10 membaca
air pada tandon keruh maka pompa pembuangan akan hidup kemudian sikat otomatis akan hidup
untuk membersihkan tandon air. Untuk mengatur sistem otomatis pada smart cleaning ini
menggunakan event pada aplikasi blynk. Pada hasil pengujian yang dilakukan bahwa tiap sensor yang
ada pada perangkat smart cleaning bekerja dengan baik dan memiliki sensitifitas terhadap perubahan
jarak dan kekeruhan air yang sangat baik, sehingga perangkat dapat berfungsi dengan semestinya.
Untuk sistem pengontrolan dengan smartphone terdapat delay beberapa detik dikarenakan pengaruh
dari sinyal operator untuk mengirimkan perintah pada aplikasi blynk.
Kata kunci : Smart Cleaning, NodeMCU ESP8266, Internet Of Things.

judul “Rancang Bangun Smart Cleaning


I. PENDAHULUAN
Tandon Air Berbasis Internet of Things
1.1 Latar Belakang (IoT)”.
Dalam kehidupan sehari – hari, air bersih
Alat ini merupakan pengembangan dari Rancang
merupakan sumber daya yang sangat diperlukan
Bangun Sistem Monitoring Kekeruhan Air
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Air
Berbasis IoT pada Tandon Air Warga oleh
bersih adalah air yang dipergunakan untuk
Sasmoko, Rasminto, dan Rahmadani (2019)
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
dengan merancang dan membuat prototype
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
tandon air untuk memonitor kekeruhan air,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
membuat pompa pembuangan air keruh serta
dapat diminum apabila dimasak.
kran yang menuju rumah-rumah warga. [2]
Untuk memenuhi kebutuhan air, banyak
1.2 Maksud dan Tujuan
masyarakat yang menggunakan wadah
penyimpanan air atau yang lebih dikenal dengan Perancangan dan pembuatan alat smart
sebutan tandon air. Untuk menjaga kesehatan cleaning bertujuan untuk mempermudah
maka air yang di tampung harus dalam keadaan pengontrolan dan pengawasan terhadap
bersih. Namun kenyataannya, masih banyak tandon air terkait dengan parameter-
masyarakat yang menyepelekan kebersihan parameter tertentu dikarenakan berbasis IoT
tandon air. akibatnya pertumbuhan lumut akan dan menggunakan sensor-sensor agar dapat
berkembang akibat terpapar sinar matahari dan membaca dan menyesuaikan dengan
air hujan. Dan seiring berjalannya waktu jika parameter yang telah ditentukan.
tidak dibersihkan maka air pada tandon akan
berubah menjadi berwarna atau keruh. [1] II. TEORI DASAR

Dari permasalahan tersebut maka diperlukan alat 2.1 Tandon Air


untuk membersihkan tandon air secara otomatis Tandon air atau tangki air adalah kontainer
untuk meringankan pekerjaan. Dari untuk menyimpan air. Sementara menurut
permasalahan tersebut, didapatkan solusi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tandon
dengan merancang alat untuk tugas akhir dengan Air adalah bak yang berfungsi sebagai tempat

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 1


cadangan air. Gambar dari tandon air
diperlihatkan pada gambar 1 : [3]

Gambar 1 Tandon Air


Gambar 3 NodeMCU V.1 (Official)
2.2 Tingkat Kekeruhan Air
2.5 Sensor Ultrasonik
Tingkat kekeruhan air biasa disebut Turbiditas.
Sensor ultrasonik atau yang dinamakan sensor
[4] Turbiditas biasanya diukur dengan
sonar adalah sensor yang menggunakan suara
turbidimeter dan juga biasa diukur dengan
ultrasonik untuk mendeteksi objek yang ada
nephelometer yang berprinsip pada hamburan
sinar dengan peletakan detektor pada sudut 90˚ dihadapannya dan dapat digunakan menghitung
jarak terhadap objek tersebut. [15] Sensor ini
dari sumber sinar dan yang diukur adalah
terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang
hamburan cahaya oleh campurannya. Tingkat
dinamakan transmitter dan penerima ultrasonik
kekeruhan ditunjukkan dengan satuan
pengukuran yaitu Nephelometric Turbidity Unit yang disebut sebagai receiver. Sementara
gelombang ultrasonik sendiri adalah gelombang
(NTU). [4]
mekanik yang memiliki ciri-ciri longitudinal
2.3 Sensor Turbidity atau gelombang yang memiliki arah getaran
Sensor Turbidity (TSD-10) adalah Sistem sensor yang sama dengan arah rambatan, dan biasanya
yang dibuat terdiri dari sebuah detektor fotodioda memiliki frekuensi di atas 20 KHz. Bentuk fisik
TSL 250 dan juga dioda laser sebagai sumber dari sensor ultasonik HC-SR04 seperti yang
cahayanya dimana mempunyai panjang diperlihatkan gambar 4 berikut : [15]
gelombang 650 nm. Kedua komponen ini
dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk
posisi sudut 90˚ antara keduanya. [4] Sensor
Turbidity dapat dilihat pada gambar 2 : [5]

Gambar 4 Sensor Ultrasonik


2.6 Water Pump
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui
suatu media perpipaan dengan cara
Gambar 2 Sensor Turbidity
menambahkan energi pada cairan yang
2.4 Mikrokontroller NodeMCU 8266 dipindahkan dan berlangsung secara terus
ESP 12-E menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip
membuat perbedaan tekanan antara bagian
Modul WiFi NodeMCU adalah firmware
masuk (suction) dengan bagian keluar
interaktif berbasis LUA Espressif ESP8266
WiFi SoC. [8] Secara fungsi modul ini hampir (discharge). Pompa air dapat dilihat pada gambar
5 : [16]
menyerupai dengan platform modul arduino,
tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan
untuk “Connected to Internet“. NodeMCU
ESP8266 yang digunakan yaitu tipe ESP-12E
yang dianggap lebih stabil dari ESP-12.
NodeMCU ditunjukkan seperti pada gambar 3
berikut : [9]

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 2


Perancangan dari smart cleaning memiliki
sistem kerja yang secara garis besarnya
menggunakan perangkat mikrokontroler
NodeMCU ESP 12-E yang berfungsi sebagai
pengolah data (prosesor) dan pengontrol dari
keseluruhan sistem. Selanjutnya, membuat
rangkaian catu daya (power supply). Kemudian,
Gambar 5 Pompa DC 12 Volt membuat rangkaian pada modul relay yang
2.7 Motor DC (Direct Current) berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan energi listrik dari perangkat yang
Motor DC adalah peralatan elektromekanik dasar ada pada smart cleaning. Selanjutnya,
yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik merangkai sensor-sensor sebagai indikator-
menjadi tenaga mekanik. Motor DC merupakan indikator penentu dalam smart cleaning seperti
jenis motor yang menggunakan tegangan searah nilai kekeruhan air (NTU). Untuk lebih jelasnya,
sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan dapat dilihat blok diagramnya seperti pada
beda tegangan pada kedua terminal tersebut, gambar 8 di bawah ini :
motor akan berputar pada satu arah, dan bila
polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka
arah putaran motor akan terbalik pula. Tegangan
pada kedua terminal menentukan kecepatan
motor. Motor DC dapat dilihat pada gambar 6
berikut : [17]

Gambar 6 Motor DC Gambar 8 Blok Diagram Sistem


Perancangan
2.8 Relay
Relay adalah jenis golongan saklar yang dimana 3.2 Diagram Alir secara Keseluruhan
beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik Secara garis besar perancangan sistem smart
yang dimanfaatkan untuk menggerakkan cleaning ini menggunakan mikrokontroler
kontaktor guna menyambungkan rangkaian NodeMCU ESP 12-E sebagai pengontrolnya.
secara tidak langsung. [10] Perbedaan relay Sistem pada smart cleaning ini dapat
dengan saklar adalah pergerakkan kontaktor dioperasikan secara otomatis dan manual, hal
pada saklar untuk kondisi on dan off dilakukan tersebut dikarenakan NodeMCU ESP 12-E yang
secara manual tanpa aliran listrik sedangkan terdapat didalam sistem yang memiliki fungsi
relay membutuhkan arus listrik. Bentuk dari sebagai pengendali dari sistem tersebut, serta
relay ditunjukkan pada gambar 7 berikut : [15] dapat memudahkan komunikasi nirkabel dengan
pengguna untuk pengontrolan.
Untuk mengoperasikan sistem secara otomatis
pada alat ini digunakan komunikasi seluler
nirkabel dengan menggunakan media
smartphone sebagai pengendali untuk
memasukan perintah yang terhubung melalui
koneksi internet. Pertama NodeMCU ESP 12-E
akan menerima perintah yang telah
diperintahkan melalui event pada aplikasi Blynk
yang kemudian akan diproses dan diterima oleh
Gambar 7 Relay 4 Channel mikrokontroler dan akan mengeksekusi perintah
III. PERANCANGAN ALAT tersebut.
3.1 Umum

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 3


Sedangkan untuk sistem manual dapat
dikendalikan melalui aplikasi Blynk dengan
menekan tombol pada menu blynk untuk
menyalakan / mematikan pompa, sikat otomatis
dan kran otomatis secara manual. Berikut
penjelasan diagram alir smart cleaning
menggunakan NodeMCU ESP 12-E seperti pada
gambar 9 :

Gambar 11 Perancangan Rangkaian Sensor

Gambar 12 Skematik Perancangan Rangkaian


Sensor
Gambar 9 Diagram Alir sistem Smart Cleaning
3.5 Perancangan Rangkaian Relay
3.3 Perancangan Rangkaian Catu Daya
Pada alat ini menggunakan relay 4 channel
Pada perancangan rangkaian catu daya sebagai penghubung antara perangkat seperti
menggunakan power supply dengan spesifikasi kran otomatis, pompa air, dan sikat otomatis.
output sebesar 5 VDC dan arus sebesar 4 A Rangkaian dan skematik modul relay dapat
dengan mengambil daya dari tegangan PLN 220 dilihat seperti pada gambar 13 dan 14 :
VAC yang akan memberikan supply tegangan
kepada masing-masing komponen yang
digunakan pada smart cleaning. Rangkaian Catu
Daya ditunjukkan pada gambar 10 berikut.

Gambar 10 Rangkaian Catu Daya


3.4 Perancangan Rangkaian Sensor
Pada perancangan rangkaian sensor yang
merupakan gabungan dari seluruh sensor yang
digunakan seperti, sensor ultrasonik, sensor
kekeruhan yang terdapat pada sistem smart
cleaning. Rangkaian serta skematik dari Gambar 13 Perancangan Rangkaian Relay
perancangan rangkaian sensor pada smart
cleaning dapat dilihat seperti pada gambar 11
dan 12 :

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 4


Gambar 14 Skematik Perancangan Rangkaian
Relay Gambar 16 Skematik Perancangan Rangkaian
Keseluruhan
3.6 Perancangan Rangkaian Keseluruhan
Pada perancangan rangkaian keseluruhan yang 3.7 Perancangan Box Control Panel
merupakan gabungan dari seluruh perancangan Pada perancangan rangkaian keseluruhan dari
dari masing-masing modul dan sensor yang sistem smart cleaning di letakkan pada sebuah
dirangkai menjadi sebuah sistem smart cleaning. box control panel. Komponen yang terletak di
Rangkaian dan skematik dari perancangan alat dalam box control panel seperti, NodeMCU ESP
ini secara keseluruhan dapat dilihat seperti pada 12-E, relay 4 channel, breadboard dan LCD.
gambar 15 dan 16 : Box control panel terbuat dari bahan kayu
dengan ukuran panjang 26 cm, lebar 19 cm dan
tinggi 21 cm. Untuk gambar dari box control
panel dapat dilihat seperti pada gambar 17
berikut:

Gambar 17 Box Control Panel


Gambar 15 Perancangan rangkaian Keseluruhan
3.8 Perancangan Perangkat Lunak
Pada perancangan perangkat lunak (software)
dalam membuat sistem smart cleaning
menggunakan program arduino IDE.
Digunakannya program arduino IDE
dikarenakan dengan penggunaan software

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 5


arduino IDE mikrokontroler NodeMCU ESP 12- 5. Memposisikan kontak MCB PLN ke posisi
E dapat diprogram sesuai dengan yang ON untuk mengkoneksikan tegangan PLN
diinginkan. Selain digunakan untuk ke Smart Cleaning.
memprogram mikrokontroler arduino melalui 6. Tekan tombol play pada aplikasi Blynk
arduino IDE, software ini juga bisa berfungsi untuk mengaktifkan sistem otomatisnya.
sebagai text editor untuk melakukan edit 7. Dan untuk menghentikan keseluruhan
program dengan mengedit perintah yang akan sistem dengan menekan tombol stop pada
diunggah melalui software arduino IDE menuju aplikasi Blynk dan mematikan MCB posisi
board mikrokontroler NodeMCU ESP 12-E. OFF, dan mencabut steker penghubung ke
sumber listrik PLN 220 VAC.
3.9 Perancangan Alat
4.3 Pengujian dan Analisis
Perancangan alat dimaksudan untuk jika
Sumber
direalisasikan ke tandon asli dengan ukuran 350
Tegangan
Liter maka komponen yang dibutuhkan adalah
sensor TSD-10 untuk mendeteksi kekeruhan air, Pengukuran dari sumber tegangan dilakukan
sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mendeteksi tanpa beban, hasil dari pengukuran sumber
jarak air, solenoid valve 220 VAC sebagai kran tegangan dapat dilihat seperti pada tabel 1
otomatis dan dinamo spin 220 VAC 60 Watt berikut:
sebagai sikat otomatisnya.
Tabel 1 Pengukuran Sumber Tegangan
IV PENGUJIAN DAN ANALISA Hasil Pengukuran (Volt) Rata-
No Perangkat Rata
1 2 3
4.1 Pengujian (Volt)
Sumber
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui 1 Tegangan 198,3 198,5 199,1 198,63
AC (PLN)
kinerja dari sistem yang telah dibuat, maka Power
perlu dilakukan sebuah pengukuran yang 2 Supply 5 4,99 4,99 4,99 4,99
VDC
berfungsi untuk mengetahui kinerja dari Power
masing-masing bagian sistem seperti modul 3 Supply 12 11,98 11,98 11,98 11,98
VDC
sensor, modul relay, dan perangkat lainnya, Output
apakah sudah sesuai atau tidak dengan 4 NodeMCU 5 4,83 4,83 4,83 4,83
spesifikasi alat yang dibuat. Untuk VDC

rangkaian yang akan diukur adalah power


Analisis dari hasil pengukuran tegangan
supply, rangkaian sensor ultrasonik,
adapater pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
rangkaian sensor kekeruhan, rangkaian tegangan yang dihasilkan dari sumber tegangan
LCD, rangkaian relay, kran otomatis, PLN memiliki nilai rata-rata 198,63 VAC yang
pompa, dan sikat otomatis. sudah sesuai dengan nilai toleransi tegangan
4.2 Prosedur Pengoprasian Alat yang dikirimkan oleh PLN, tegangan tersebut
akan terhubung dengan power supply yang
Prosedur pengoperasian adalah langkah-langkah mengkonversi menjadi tegangan output DC
yang dilakukan dalam proses pengujian smart sebesar 4,99 VDC dan 11,98 VDC yang
cleaning. Adapun proses pengoperasian smart didapatkan dari hasil pengukuran rata-rata yang
cleaning dapat dilakukan dengan langkah- sesuai dengan nilai yang tercantum pada power
langkah sebagai berikut : supply, sementara untuk tegangan dari
1. Menyalakan mobile hotspot atau acces point NodeMCU ESP 12-E mendapatkan tegangan
Wi-Fi. dari USB yang terhubung ke output power
2. Membuka aplikasi blynk yang terdapat pada supply dan menghasilkan tegangan output dari
smartphone. pengukuran sebesar 4,83 VDC.
3. Masuk (log in) menggunakan akun blynk
sesuai program yang terdapat pada 4.4 Pengujian dan Analisis Sensor
NodeMCU ESP8266 untuk menghubungkan Ultrasonik
smartphone dengan prototipe. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
4. Menyambungkan sumber listrik 220 Volt kinerja dari sensor ultrasonik dalam membaca
AC dari PLN ke steker penghubung. jarak air yang terdapat pada prototype tandon.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 6


Untuk mengetahui sensitifitas dari kinerja sensor
ultrasonik diperlukan pengujian sensitifitas
untuk pembacaan jarak air dalam satuan centi
meter (cm) dengan menentukan beberapa jarak
yang akan diuji dalam pengujian ini ditentukan
dengan jarak 10 cm, 15 cm dan 20 cm.
pengujian sensor ultrasonik di tunjukkan pada
gambar 18 dan tabel 2 berikut:

Gambar 19 Air yang Diuji Sensor Kekeruhan

Tabel 3 Hasil Pengujian Sensor Kekeruhan

Nilai Nilai
Percoba Sample Air kekeruhan kekeruhan Tegangan
an yang yang terbaca yang terbaca Sensor
Ke- Diberikan (NTU) pada (NTU) pada (VDC)
LCD Blynk
Air
1 20 NTU 20 NTU 3,30
jernih
Air
2 43,28 NTU 43,28 NTU 3,20
Gambar 18 Pengujian Sensor Ultrasonik keruh

Tabel 2 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik Berdasarkan hasil pengujian sensor Turbidity
yang digunakan untuk mengukur nilai kekeruhan
Jarak Jarak Jarak Jarak Tegang air pada smart cleaning bekerja dengan baik
Percob uji dari yang yang yang an
aan Ke- Sensor terbaca terbaca terbaca Sensor dikarenakan setiap ada perubahan air yang
(cm) (cm) (cm) (cm) (VDC)
1 10 9,45 9,50 9,46 4,969
dimasukkan maka nilai kekeruhan yang dibaca
2 15 14,91 14,95 14,97 4,955 oleh sensor langsung membaca perubahan
3 20 19,55 19,65 19,60 4,933 tersebut. Dan nilai kekeruhan yang terbaca untuk
Rata-Rata Hasil Pengukuran Tegangan 4,952
air jernih (air yang tidak berwarna) 20,52 NTU
(JERNIH) dengan tegangan sensor 3,30 VDC
Dari hasil pengujian sensor ultrasonik yang
dan untuk air keruh (air yang berwarna) nilai
digunakan untuk mengukur jarak air pada smart
yang terbaca 43,28 NTU (KERUH) dengan
cleaning bekerja dengan sangat baik
tegangan sensor sebesar 3,20 VDC.
dikarenakan setiap ada perubahan jarak air yang
berubah pada tandon sensor langsung membaca 4.5 Pengujian dan Analisis Liquid Crystal
perubahan tersebut seperti pada jarak 10 cm Display
sensor ultrasonik membaca dengan jarak
Pada pengujian alat ini terdapat LCD yang
9,45cm, pada jarak 15 cm sensor ultrasonik
digunakan untuk menampilkan menu-menu
membaca dengan jarak 14,91 cm, pada jarak 20
untuk memberikan informasi pada smart
cm sensor ultrasonik membaca dengan jarak
cleaning. Berikut adalah tampilan LCD yang
19,55 cm. Dengan hasil yang telah diperoleh
ditunjukkan pada gambar 20 dan tabel 4 berikut :
dapat disimpulkan bahwa sensor ultrasonik
bekerja dengan baik dengan mendapat nilai
pembacaan sensor yang sesuai dengan nilai
pegukuran dengan menggunakan penggaris.
4.4 Pengujian dan Analisis Sensor
Kekeruhan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
sensitifitas dari kinerja sensor kekeruhan Gambar 20 Tampilan Menu LCD
diperlukan pengujian sensitifitas dengan
memberikan sample air jernih dan air keruh
untuk nantinya diuji. Air yang akan diuji dapat
dilihat pada gambar 19 dan tabel 3 :

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 7


Tabel 4 Pengukuran Tegangan pada Menu LCD Tabel 7 Hasil Pengujian dengan Relay Dua
Percobaan Ke- Tegangan Pada LCD (VDC) dalam Keadaan On
1 4,82 Tegangan
2 4,75 Tegangan Pada
Relay Perangkat Kondisi pada Relay
3 4,75 Perangkat (V)
(VDC)
Rata-Rata Hasil 1 Kran Off 4,10 11,98 VDC
4,77
Pengukuran
2 Pompa On 3,22 11,83 VDC
3 Sikat Off 3,41 192,20 VAC
Analisis dari hasil pengujian LCD secara 11,90 VDC
keseluruhan bahwa LCD dapat menampilkan Rata-Rata Hasil Pengukuran 3,57 dan
karakter sesuai dengan program yang telah di 192,20 VAC
upload pada mikrokontroler. LCD menampilkan
output berupa menu-menu yang telah di program Tabel 8 Hasil Pengujian dengan Relay Tiga
melalui arduino IDE. Dan didapatkan dari hasil dalam Keadaan On
percobaan ke 1 didapat nilai tegangan sebesar Tegangan
Tegangan Pada
Relay Perangkat Kondisi Pada Relay
4,82 VDC pada keadaan sistem otomatis belum (VDC)
Perangkat (V)
diaktifkan, dari hasil percobaan ke 2 didapat 1 Kran Off 4,10 11,98 VDC
nilai tegangan sebesar 4,75 VDC pada keadaan 2 Pompa Off 3,31 11,98 VDC
sistem otomatis diaktifkan, dari hasil percobaan 3 Sikat On 3,32 189,10 VAC
ke 3 didapatkan nilai tegangan sebesar 4,75 11,98 VDC
Rata-Rata Hasil Pengukuran 3,57 dan
VDC pada keadaan sistem otomatis diaktifkan. 189,10 VAC
Dan didapat nilai tegangan rata-rata dari hasil
pengukuran sebesar 4,77 VDC. Tabel 9 Hasil Pengujian dengan Keadaan Relay
4.6 Pengujian dan Analisis pada Relay On Semua
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui Tegangan
Tegangan Pada
Relay Perangkat Kondisi Pada Relay
kinerja dari relay yang berfungsi memutuskan Perangkat (V)
(VDC)
tegangan dan arus kepada perangkat seperti 1 Kran On 3,70 11,83 VDC
pompa, kran otomatis dan sikat otomatis. Hasil 2 Pompa On 3,20 11,80 VDC
dari pengujian kinerja pada relay ditunjukkan 3 Sikat On 3,30 189,00 VAC
pada tabel 5 sampai dengan tabel 9 berikut : 11,81 VDC
Rata-Rata Hasil Pengukuran 3,4 dan
Tabel 5 Hasil Pengujian dengan Kondisi Relay 189,00 VAC
Off Semua
Dari hasil pengujian relay dapat dilihat bahwa
Tegangan
Pada Tegangan Pada ketika relay dalam posisi on maka tegangannya
Relay Perangkat Kondisi
Relay Perangkat (V) lebih kecil jika dibandingkan dengan kondisi off,
(VDC) relay dapat bekerja dengan baik untuk
1 Kran Off 4,10 11,98 VDC
menghubungkan atau mematikan perangkat yang
2 Pompa Off 3,31 11,98 VDC
bersumber listrik 220 V AC dan listrik 12 V DC
3 Sikat Off 3,41 192,20 VAC
seperti pompa air untuk V AC dan sikat otomatis
11,98 VDC
Rata-Rata Hasil Pengukuran 3,60 dan dan juga kran otomatis untuk V DC. Tegangan
192,20 VAC yang didapatkan pada relay pada kondisi off
Tabel 6 Hasil Pengujian Dengan Relay Satu semua, maka didapatkan tegangan rata-rata
dalam Keadaan On sebesar 3,60 VDC dan untuk bebannya
didapatkan hasil pengukuran dan didapatkan
tegangan pada perangkat akuarium sebesar
Tegangan
Pada Tegangan Pada 192,20 VAC dan 11,98 VDC. Sementara ketika
Relay Perangkat Kondisi
Relay Perangkat (V) pada kondisi on untuk semua relay maka
(VDC) didapatkan tegangan rata-rata sebesar 3,40 VDC
1 Kran On 3,72 11,85 VDC
dan untuk perangkat didapatkan tegangan
2 Pompa Off 3,31 11,98 VDC sebesar 189,00 VAC dan 11,81 VDC.
3 Sikat Off 3,41 192,20 VAC
11,91 VDC
4.7 Pengujian Alat Secara Keseluruhan
Rata-Rata Hasil Pengukuran 3,48 dan
192,20 VAC Pada pengujian alat secara keseluruhan data
yang diambil merupakan data dari setiap nilai

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 8


rata-rata pada masing-masing pengujian, dimulai 1. Hasil dari pengukuran didapatkan nilai
dari pengujian awal pada saat alat dihidupkan, tegangan sebesar 198,63 VAC dari sumber
menghidupkan adapter arduino pada saat adapter tegangan PLN, dan 4,99 VDC yang berasal
dihidupkan akan mengubah tegangan 220 V AC dari output power supply yang memberikan
dari tegangan PLN menjadi 5 VDC dan 12 VDC tegangan menuju NodeMCU ESP 12-E, yang
untuk tegangan input ke NodeMCU ESP 12-E. memiliki nilai output tegangan rata-rata 4,83
Untuk sensor ultrasonik, sensor kekeruhan, dan VDC untuk NodeMCU ESP 12-E.
relay. Untuk tampilan pengujian dari aplikasi
2. Pengujian yang dilakukan dari tiap-tiap sensor
blynk dengan menggunakan IoT dapat dilihat
dan modul lainnya, memiliki respon
pada gambar 21 dan 22 berikut:
pembacaan yang berbeda-beda. Pada sensor
ultrasonik mendapatkan hasil pembacaan
jarak yang sangat mendekati dengan nilai
pengukuran jarak dengan menggunakan
penggaris. Pada relay yang befungsi untuk
menyambung dan memustuskan perangkat
pompa, kran otomatis dan sikat otomatis pada
tandon memiliki rata-rata tegangan output
sebesar 11,81 VDC dan 189,00 VAC pada
Gambar 21 Pengujian Smart Cleaning kondisi on. Dan rata-rata tegangan output
sebesar 11,98 VDC dan 192,20 VAC pada
kondisi off. Sementara sensor kekeruhan
membaca data pada air jernih (tidak
berwarna) mendapatkan nilai 20 NTU dan
pada air keruh (berwarna) mendapatkan nilai
43,28 NTU.
3. Pengontrolan menggunakan IoT terjadi delay
untuk penampilan informasi dan pengontrolan
perangkat yang disebabkan oleh jangkuan
sinyal dari operator seluler yang digunakan
oleh smartphone yang mendapatkan sinyal
yang tidak terlalu baik.
Gambar 22 Pengujian Smart Cleaning 4. Ketika semua perangkat dalam keaadaan
menggunakan Blynk hidup terjadi penurunan tegangan. Meskipun
Analisis yang dapat diambil bahwa setiap terjadi penurunan tegangan, semua komponen
komponen yang bekerja pada smart cleaning yang ada pada perangkat smart cleaning dapat
bekerja dengan baik dan sesuai fungsinya, berjalan sesuai dengan fungsinya dan
adapun ketika semua perangkat dalam keadaan memenuhi standar sesuai dengan datasheet
hidup terjadi penurunan tegangan yang pada masing-masing komponen.
disebabkan oleh banyaknya beban yang harus
mengambil daya dari power supply, DAFTAR PUSTAKA
terkhususnya modul relay karena menggunakan
4 channel sehingga menurunkan tegangan dari [1] https://www.99.co/blog/indonesia/cara-
masing-masing perangkat yang digunakan. membersihkan-lumut/ (diakses pada 1
Meskipun demikian, semua komponen yang ada maret 2020 pukul 16.00)
pada perangkat smart cleaning dapat berjalan [2] D.Sasmoko, H.Rasminto, dan
dengan baik dan sesuai fungsinya. A.Rahmadani “Rancang Bangun Sistem
Monitoring Kekeruhan Air Berbasis IoT
V. KESIMPULAN Pada Tandon Air Warga” Sekolah Tinggi
Pada penelitian ini telah dirancang sebuah alat Elektronika dan Komputer Pat, Semarang,
smart cleaning untuk tandon air. Berdasarkan 2019.
data dari hasil simulasi, pengukuran dan dari [3] https://id.wikipedia.org/wiki/Tangki_air
hasil analisisnya, dapat disimpulkan bahwa: (diakses pada 01 maret 2020 pukul 19.30)

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 9


[4] A. Saputra, “Pengukur Kadar Keasaman [17] http://eprints.polsri.ac.id/3881/3/BAB%20
Dan Kekeruhan Air,” Universitas II.pdf (diakses pada 23 mei 2020 pukul
Muhammadiyah Surakarta, 2016. 08.30)
[5] M. Faisal, D. Puryanti, J. Fisika, and F.
U. Andalas, “Perancangan system PENULIS
monitoring tingkat Kekeruhan Air Secara
Realtime Menggunakan Sensor Tsd-10,” J.
Ilmu Fis., vol. 8, no. 1, pp. 9–16, 1979.
[6] Suryono and K. Pramusinto,
“Sistem Monitoring Kekeruhan Air
Menggunakan Jaringan Wireless Sensor
System Berbasis Web,” youngster Phys.
J., vol. 5, no. 4, pp. 203–210, 2016.
[7] https://www.dfrobot.com/product-
1394.html (diakses pada 16 april 2020 1) Muhammad Yusup Mustopa, ST.,
pukul 14.00) Alumni (2020) Teknik Elektro Fakultas
[8] Wicaksono, Hidayat. "Mudah Belajar Teknik Universitas Pakuan Bogor. Email :
Mikrokonroler Arduino" Informatika, mustopayusup23@gmail.com
Bandung. 2017 2) Evyta Wismiana, ST., MT. Staf Dosen
[9] NodeMCU, 2017, "Mengenal Program Studi Teknik Elektro Fakultas
NodeMCU"https://teknikelektronika.com/ Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/ 3) Bloko Budi Rijadi, ST., MT. Staf Dosen
(di Akses pada 01 maret 2020 pukul Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
22.03). Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
[10] F. Z. Rachman, “Sistem Pemantau Gas
di Tempat Pembuangan Sampah
Akhir Berbasis Internet of Things,” J.
Teknol. dan Sist.Komput., vol. 6, no. 3, p.
100, 2018
[11] M. Tandon and S. S. K. Singh, “Design Of
Air Quality Monitoring System In IOT
Environment,” Int. J. Curr. Treads Eng.
Res., vol. 2, no. 5, pp. 654–657, 2016.
[12] Arduino ATmega, 2017, "Spesifikasi
Arduino ATmega 2560"
http://www.labelektronika.com/2017/02/a
rduino-mega-2560-mikrokontrole r.html
(di Akses pada 1 maret 2020 pukul 22.32).
[13] Wicaksono, Hidayat. "Mudah Belajar
Mikrokonroler Arduino" Informatika,
Bandung. 2017.
[14] Sensor, 2019, "Pengertian Sensor dan
Jenis-jenis Sensor" https:// teknik
elektronika.com/pengertian-sensor-jenis-
jenis-sensor/ (diakses pada 01 maret
2020 pukul 22.43).
[15] Kadir, Abdul. "Arduino dan Sensor" C.V
ANDI OFFSET, Yogyakarta. 2018.
[16] “ Water Pump”
http://www.circuitdiagram.org/automatic-
water-pump-controller-transistor-
based.html (diakses pada 01 maret 2020
pukul 23.31)

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 10

Anda mungkin juga menyukai