Anda di halaman 1dari 18

AUTOMATIC WATER LEVEL MONITORING SYSTEM

BERBASIS ARDUINO

DISUSUN OLEH :

ADELIA 41418110085
DWI KARTONO 41418110088
ENDAH RAFIKA 41418110087

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR IS……………………………………………...………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Komponen yang digunakan................................................................................................. 4
2.1.1 Sensor HC SR-04.……………………………………………………..…………3
2.1.2 Arduino Uno……………………………………………………………………...3
2.1.3 Relay……………………………………………………………………………..4
2.1.4 LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) …………………………………………….5
2.1.5 Water Pump………………………………………………………………………6
2.1.6 Buzzer……………………………………………………………………………7
BAB III KEGIATAN PERANCANGAN
3.1 Spesifikasi………………………………………………………………………………..8
3.2 Perancangan Blok Diagram……………………………………………………………...8
3.3 Perancangan Perangkat Lunak…………………………………………………………...9
3.4 Cara Kerja Alat…………………………………………………………………………10
HASIL PERANCANGAN ALAT
4.1 Tampilan awal LCD Display ketika alat dinyalakan……………………………………11
4.2 Tampilan LCD selanjutnya menampilkan Volume dan Status Pompa …………………11
4.3 Percobaan dengan mengisi tangka sebanyak 500 L……………………………………..12
4.4 Percobaan dengan mengisi tangka sebanyak 1000 L……………………………………12
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………….13

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………...14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan unsur utama dan salah satu hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Air
menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup di bumi yang pemanfaatan
maupun penggunaannya diperlukan setiap harinya. Khususnya bagi manusia dan lebih
mengecil lagi pada masyarakat modern masa kini yang sebagian besar masi memanfaatkan
pompa air untuk mengisi tandon air yang ada di rumah atau di gedung-gedung perkantoran. Di
zaman perkembangan teknologi yang kian melesat maju dan serba cepat sekaligus otomatis
seperti saat ini manusia modern cenderung kerap kali lupa ataupun malas untuk menunggu
tandon airnya penuh karena kesibukan yang mereka kerjakan. Selain itu, masyarakat cenderung
boros dalam penggunaan air, sehingga menyebabkan tingginya tagihan air yang harus dibayar
setiap bulannya dan jika pemborosan air masih terus dilakukan, maka dapat membahayakan
akan ketersediaan air di masa mendatang.

Kemudian dibuat kontrol level air berbasis ARDUINO untuk memudahkan masyarakat
yang masih menggunakan tandon air sebagai sumber penyimpanan airnya. Dengan
menggunakan pompa air otomatis berbasis ARDUINO ini tidak perlu lagi untuk menunggu
tandon airnya penuh dan volume air dari tandon yang nantinya digunakan juga dapat diketahui
jumlahnya. digunakan untuk mengukur ketinggian level air pada tandon.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknik tepat guna untuk membuat alat kontrol level air?
2. Bagaimana merancang sebuah sistem yang dapat mendeteksi debit air di tandon?
3. Bagamaiana cara memprogram alat pendeteksi control level air agar dapat
mengetahui debit air pada tandon?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mampu membuat water level control.
2. Dengan menggunakan sensor ultrasonik HC-SR 04 digunakan untuk mengetahui
seberapa besar debit air.
3. Mampu memprogram alat kontrol level air agar dapat mendeteksi debit air.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Komponen yang digunakan


Berdasarkan topik penulisan yang kami buat, maka komponen yang dibutuhkan untuk
merancang alat Automatic Water Level Monitoring System, yaitu :

2.1.1 Sensor HC SR-04


Gelombang ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi
gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik
terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima
ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan
dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini
dipantulkan, dan diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh
rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk
menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang pantul). Prinsip kerja dari sensor
ultrasonik ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Gelombang Ultrasonik

2.1.2 Arduino Uno


Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328. Arduino Uno
memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan sebagai output PWM, 6 pin input
analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan
tombol reset. Ini semua berisi hal-hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler;
sederhana saja, hanya dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau
sumber tegangan dengan adaptor AC-DC dan atau baterai untuk memulai menggunakan papan
arduino.

3
Arduino Uno berbeda dari semua papan Uno sebelumnya yang sudah tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sekarang, Arduino Uno menggunakan fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai dengan versi R2) yang diprogram sebagai konverter USB-
to-serial.

Gambar 2.2 Arduino Uno

2.1.3 Relay

Relay pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya ( open dan
closenya) dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya. Pada awalnya
sebuah relay di anggap memiliki coil/lilitan tembaga/cooper yang melilit pada sebatang logam,
pada saat coil di beri masukan arus/ tegangan listrik/elektrik maka coil akan membuat medan
elektromagnetik yang mempengaruhi batang logam di dalam lingkarannya tersebut untuk
menjadikannya sebuah magnet.

Pada Pompa Air Otomatis, relay digunakan untuk mengaktifkan pompa dan
mematikan pompa sesuai dengan kondisi level air pada tandon. Saat tandon pada level rendah
relay akan close sehingga mengaktifkan pompa. Saat tandon pada level tinggi relay akan
open kembali sesuai kondisi awal yaitu Normally Open (NO).Pompa Air

4
Gambar 2.3 Modul Driver Relay 5V

2.1.4 LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi
sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran tampilan LCD
sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya.
LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan. LCD juga
merupakan perangkat display yang paling umum dipasangkan di Mikrokontroller, Mengingat
ukurannya yang kecil dan kemampuannya menampilkan karakter atau grafik yang lebih
dibandingkan display seven-segmen. Pada pengembangan sistem embedded, LCD mutlak
diperlukan sebagai sumber pemberi informasi utama, misalnya alat pengukur kadar gula darah,
penampil waktu jam, penampil counter putaran motor industri dan lain-lain.

Gambar 2.4 LCD 2x16

5
Berdasarkan jenis tampilan, LCD dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:

• Segment LCD LCD ini berbentuk dari beberapa Sevent Segment Display atau Sixteen
Segment Dispaly, namun ada juga yang mengabungkan keduanya. LCD ini sering
dipakai untuk jam digital.
• Dot Matrix character LCD LCD ini terbentuk dari beberapa Dot Matrix Display
berukuran 5x7 atau 5x9 yang membentuk sebuah matriks yang lebih besar dengan
berbagai kombinasi jumlah baris dan kolom. Kombinasi ini yang menentukan
karakter yang dapat ditampilkan LCD tersebut. Seperti 2 baris x 20 karakter atau 4
baris 20 karakter.
• Graphic LCD LCD jenis ini masih berkembang saat ini. Resolasi LCD ini bervariasi,
diantaranya 128x64, 128x128. Sekarang ini Graphic LCD banyak dipakai pada
Handycam, laptop,telpon seluler (cellphone), monitor komputer dan lain sebagainya

2.1.5 Water Pump


Water Pump atau pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap
sekaligus mendorong air yang terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat bersikulisasi
pada mesin.

Rongga-rongga mesin yang dilewati sirkulasi akan mendinginkan suhu dinding


pada booring silinder. Hal ini secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk
selanjutnya proses pendinginan dilakukan dibagian radiator.
Kelancaran sirkulasi air pendingin harus benar-benar dijaga sebab apabila kelancaran
sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau kotoran-kotoran lain dapat menimbulkan
kenaikan temperatur mesin atau bahkan menimbulkan kerusakan pada mesin.
Pompa air dapat bekerja setelah mesin dihidupkan sebab pompa air bekerja melalui
bantuan v-belt. V -belt berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke seluruh
rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air adalah putusnya benda
yang bertugas menggerakkan kipas ini

6
Gambar 2.5 Water Pump

2.1.6 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.6 Buzzer

7
BAB III
KEGIATAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang perencanaan pembuatan Alat Automatic Water
Level Monitoring System dengan menggunakan Arduino. Dalam perancangan dilakukan
dengan menentukan spesifikasi system secara umum, membuat sistek diagram blok,
implementasi rangkaian dan perangkat lunak agar dapat bekerja sesuai dengan perencanaan
system secara keseluruhan untuk menjalankan simulasi alat yang akan dibuat

3.1 Spesifikasi
Pada modul ala yang dirancang mempnyai spesifikasi alat sebagai berikut:
1. Tegangan Supply +5V
2. Menggunakan Sensor Ultrasonic HC SR-04
3. Menggunakan Display LCD
4. Menggunakan Arduino

3.2 Perancangan Blok Diagram


Blok diagram Automatic Water Level System dengan pengukuran debit air
menggunakan masuka berupa sensor HC SR-04. Keluaran berupa Buzzer, Pompa dan LCD.
Berikut ini blok diagram yang dirancang.

Indikator
Alarm
(Buzzer)

Sensor Pengukur
Volume Pemroses Driver Relay Pompa
(HC SR-04)

Interface LCD Display

Gambar 3.1 Diagram Blok

8
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak berfungsi untuk mengatur kinerja secara keseluruhan dari system.
Perangkat lunak untuk alat yang kami rancang menggunakan software Arduino, untuk
memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak
maka dibuatlah diagram alir sebagai berikut.

Gambar 3.2 Diagram Alir

9
3.4 Cara Kerja Alat
Automatic Water Level Monitoring System dengan pengukuran debit air berbasis
Arduino ini bekerja dengan Sensor HC SR-04 untuk mengukur ketinggian level air dalam
tendon/tangka.
1. Koneksikan antara system Arduino dengan peripheral lain (Sensor Ultrasonik dan
yang lainnya).
2. Sambungkan pompa air yang akan dikontrol dengan relay. Relay berfungsi sebagai
saklar, memutus dna menghubungkan arus listrik pada pompa air.
3. Siapkan tangka yang akan kita isi, .
4. Pasang sensor ultrasonic pada tangki bagian atas menghadap kebawah dan pasang
pompa airnya.
5. Pasang power supply (adaptor +5V) sehingga LED indicator nyala dan LCD
Display juga menyala.
6. LCD akan menampilkan tampilan pertama selama 2 detik.
7. Tampilan berikutnya menampilkan volume tangki dan status pompa.
8. Selanjutnya sensor akan membaca volume tangki.
a. Jika volume tangki lebih kecil dari 500 L maka pompa ON.
b. Jika volume tangki lebih besar dari 1000 L maka pompa OFF.

10
BAB 4
HASIL PERANCANGAN ALAT

4.1 Tampilan awal LCD Display ketika alat dinyalakan.

Gambar 4.1 Tampilan Awal LCD Display

4.2 Tampilan LCD selanjutnya menampilkan Volume dan Status Pompa.

Gambar 4.2 Tampilan Volume dan Status Pompa

11
4.3 Percobaan dengan mengisi tangka sebanyak 500 L.

Gambar 4.3 Percobaan 500 L

4.4 Percobaan dengan mengisi tangka sebanyak 1000 L.

Gambar 44 Percobaan 1000 L

12
BAB 5
KESIMPULAN

Pada bab ini kesimpulan yang didapat dari hasil perancangan dan percobaan alat yang
kami buat yaitu :

1. Alat Automatic Water Level Monitoring System Berbasis Arduino dapat berfungsi
dengan baik, walaupun terkadang hasil pembacaan dari sensor kurang stabil sehingga
hasil pembacaan volume air menyimpang sekitar +/- 2L.

LAMPIRAN

13
#define trigPin 8
#define echoPin 9
#define relay 10
#define buzzer
#define red_light_pin 11
#define green_light_pin 12
#define blue_light_pin 13
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);
long Volume;
void setup() {
Serial.begin (9600);
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(relay, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
lcd.begin(20, 4);
lcd.setBacklightPin(3,POSITIVE);
lcd.setBacklight(HIGH);
// Print a message to the LCD.
lcd.print(" AUTOMATIC ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" WATER LEVEL ");
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print(" MONITORING SYSTEM ");
delay(2000);
lcd.clear();
}
void loop() {
float hasil, distance;

14
long duration;
digitalWrite(trigPin, LOW); // Added this line
delayMicroseconds(2); // Added this line
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10); // Added this line
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
distance = (duration/2)*0.034;
if (distance > 20) distance = 20;
{
hasil = ((21- distance)*50.24);
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Water Level Monitor.");
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("Volume:");
lcd.setCursor(9,1);
lcd.print(hasil);
lcd.setCursor(16,1);
lcd.print("mL");

if (hasil < 1000){


lcd.setCursor(1,2);
lcd.print("Status:");
lcd.setCursor(9,2);
lcd.print("Pompa ON ");
digitalWrite(relay,0);
digitalWrite(buzzer,1);
delay(100);

15
digitalWrite(buzzer,0);
delay(100);
}
else if (hasil > 1000){
lcd.setCursor(1,2);
lcd.print("Status:");
lcd.setCursor(9,2);
lcd.print("Pompa OFF");
digitalWrite(relay,1);
}
delay(500);
}

16

Anda mungkin juga menyukai