Anda di halaman 1dari 19

USULAN TUGAS AKHIR

DESAIN PENGISIAN AIR GALON OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA328

DISUSUN OLEH:

HADI SYAFRIL WARDIO


NIM. 1315033020

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2018
1. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi
kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Kebutuhan air
minum untuk setiap orang bervariasi, tergantung dari berat badan dan aktivitasnya.
Berdasarkan pedoman umum gizi seimbang yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan (Depkes), masyarakat dianjurkan mengkonsumsi air minum minimal 2
liter (setara dengan 8 gelas) sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan
menjaga kesehatan Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan industri yang
terus bertambah menyebabkan kebutuhan terhadap air minum juga semakin
meningkat. Depot air minum merupakan industri yang melakukan proses pengolahan
air baku menjadi air minum yang diisikan ke galon, dan dijual langsung kepada
konsumen. Air minum yang dikemas dalam galon ini kini makin banyak diminati,
karena sudah lebih praktis, murah dan telah disterilisasi, sehingga dapat diminum
langsung tanpa harus di masak lagi. Pengisian air minum isi ulang saat ini sudah
standar untuk prosesnya, di mana dengan cara menghidupkan mesin pompa air, lalu
air disalurkan untuk pengisian galon.
Namun proses pengisian air ke dalam galon masih dilakukan secara manual
(masih menggunakan tenaga manusia). Proses ini memanfaatkan mata manusia untuk
jeli melihat pengisian dan tangan digunakan untuk siap bergerak cepat, yang mana ini
dilakukan secara berulang-ulang. Pada proses pengisiannya saja, di mana
menggunakan saklar untuk menghidupkan dan mematikan mesin pompa agar galon
terisi sesuai yang diinginkan, banyak listrik yang tidak efisien dalam pemakaiannya.
Manusia sebagai pengotrol utama dalam pekerjaannya memiliki keterbatasan, baik
bisa lupa, merasa jenuh maupun cepat lelah.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang maka dapat
difungsikan untuk membuat sistem kontrol pengisian air galon secara otomatis yang
menggunakan sensor water flow, sensor jarak ultrasonic, dan selenoid valve. Sensor
water flow digunakan untuk menghitung volume air yang masuk ke dalam galon,
sensor jarak ultrasonik digunakan untuk mengetahui ukuran galon, sehingga dapat
diketahui volume galon yang akan diisikan, dan selenoid valve berfungsi untuk
menutup dan membuka keran air secara otomatis.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merancang tugas akhir dengan judul,
“Desain Kontrol Pengisian Air Galon Otomatis Berbasis Mikrokontroler
ATMega328“.

2. Rumusan Masalah
I. Bagaimana kontrol pengisian dilakukan secara otomatis
II. Bagaimana hasil pengisian galon dapat di catat secara otomatis

3. Batasan Masalah
I. Sistem kerja sensor yang digunakan untuk bekerja mengisi galon
II. Galon yang digunakan untuk penelitian dalam kondisi kosong.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat proses pengisian air minum isi
ulang secara otomatis.

5. Landasan Teori
5.1 Mikrokontroler Arduino Uno
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih
(chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat
atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa
bandar masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti
pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog
converter) dan serial komunikasi.
Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus
untuk memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat
berinteraksi dengan bermacam-macam sensor dan pengendali.
Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol
penuh oleh ATmega328. Seperti yang ditunjukan pada gambar 1 dibawah, Arduino
UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB,
sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO
memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk
memulainya, ditunjukan pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 arduino uno


Adapun spesifikasi data teknis yang terdapat pada board Arduino UNO R3
adalah sebagai berikut:
 Mikrokontroler: ATmega328
 Tegangan Operasi: 5V
 Tegangan Input (recommended): 7 - 12 V
 Tegangan Input (limit): 6-20 V
 Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
 Pin Analog input: 6 input pin 21
 Arus DC per pin I/O: 40 mA
 Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
 Flash Memory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan sebagai bootloader
 SRAM: 2 KB
 EEPROM: 1 KB
 Clock Speed: 16 Mhz
5.2 Flowmeter (Water Flow Sensor)
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran air dari suatu
fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Alat ini terdiri dari primary
device, yang disebut sebagai alat utama dan secondary device (alat bantu sekunder).
Flowmeter umunya terdiri dari dua bagian, yaitu alat utama dan alat bantu sekunder.
Alat utama menghasilkan suatu signal yang merespon terhadap aliran karena laju
aliran tersebut telah terganggu. Alat utamanya merupakan sebuah orifis yang
mengganggu laju aliran, yaitu menyebabkan terjadinya penurunan tekanan. Alat
bantu sekunder menerima sinyal dari alat utama lalu menampilkan, merekam,
dan/atau mentransmisikannya sebagai hasil dari laju aliran, ditunjukan pada Gamabar
2.

Gambar 2. Bentuk Sensor Flowmeter

5.3 Sensor Jarak (Sensor Ultrasonik)


Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah
dari energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic.
Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang dinamakan transmitter dan
penerima ultrasonic yang disebut receiver.
Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic. Gelombang
ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki cirri-ciri longitudinal dan
biasanya memiliki frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat
melalui zat padat, cair maupun gas. Gelombang Ultrasonicadalah gelombang
rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat melalui ketiga element
tersebut sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya,
ditunjukan pada Gambar 3.

Gambar 3. Bentuk Sensor Ultrasonik


Ada beberapa penjelasan mengenai gelombang ultrasonic. Sifat dari
gelombang ultrasonik yang melalui medium menyebabkan getaran partikel dengan
medium aplitudo sama dengan arah rambat longitudinal sehingga menghasilkan
partikel medium yang membentuk suatu rapatan atau biasa disebut Strain dan
tegangan yang biasa disebut Strees. Proses lanjut yang menyebabkan terjadinya
rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran partikel secara
periodic selama gelombang ultrasonic lainya. Gelombang ultrasonic merambat
melalui udara dengan kecepatan 344 meter per detik, mengenai obyek dan memantul
kembali ke sensor ultrasonik. Seperti yang telah umum diketahui, gelombang
ultrasonik hanya bisa didengar oleh makhluk tertentu seperti kelelawar dan ikan paus.
Kelelawar menggunakan gelombang ultrasonic untuk berburu di malam hari
sementara paus menggunakanya untuk berenang di kedalaman laut yang gelap.
Perhitungan waktu yang diperlukan modul sensor Ping untuk menerima pantulan
pada jarak tertentu mempunyai rumus S= (tIN x V) : 2. Rumus diatas mempunyai
keterangan sebagai berikut. (S) adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan
obyekyang terdeteksi. (V) adalah cepat rambat gelombang ultrasonik di udara dengan
kecepatan normal (344 meter per detik) (tIN) adalah selisih waktu pemancaran dan
penerimaan pantulan gelombang. Ada 3 prnsip kerja dari sensor ultrasonik yaitu,
sinyal dipancarkan melalui pemancar gelombang ultrasonic. Sinyal yang dipancarkan
akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi berkisar 344 m/s.
Dan yang terakhir sinyal yang sudah diterima akan diproses untuk menghitung
jaraknya.
Cara Kerja Sensor Ultrasonik
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang
disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang
menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian
sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang
pantul diterima, ditunjukan pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk Kerja Sensor Ultrasonik


Gambar cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver (atas), sensor
ultrasonik dengan single sensor yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver
sealigus Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan
durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur
jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
· Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan
kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan
dipantulkan oleh benda tersebut.

5.4 Keran Otomatis (Selenoid Valve)


Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai
kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang
dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve atau katup (valve)
solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang
masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat cairan masuk atau supply, lalu lubang
keluaran, berfungsi sebagai terminal atau tempat cairan keluar yang dihubungkan ke
beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan
cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve
bekerja.
Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang
mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan
maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan
piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang
keluaran dari solenoid valve akan keluar cairan yang berasal dari supply, pada
umumnya solenoid valve mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga
yang mempunyai tegangan kerja DC, ditunjukan pada Gambar 5 dan 6.
Gambar 5. Selenoid Valve

Gambar 6. Fungsi Selenoid Valve


Keterangan Gambar :
1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Koil / koil solenoid
5. Kumparan gulungan
6. Kabel suplai tegangan
7. Plunger
8. Spring
9. Lubang / exhaust
5.5 LCD
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang
dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan
cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi
sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik,
ditunjukan pada Gambar 7.

Gambar 7. LCD 6x12 karakter

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :


1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
3. Terdapat karakter generator terprogram.
4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
5. Dilengkapi dengan back light.
Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display) Dalam modul LCD (Liquid
Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan
karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal
Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan
microcontroler internal LCD adalah :
 DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat
karakter yang akan ditampilkan berada.
 CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
 CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter
dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD
(Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya
sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam
CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan
data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada
saat pembacaan data.
Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau
keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut
keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus
data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan
jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan
yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis
data, sedangkan high baca data.
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt,

5.6 Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan
(salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor
variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan
peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser.
1. Elemen resistif
2. Badan
3. Penyapu (wiper)
4. Sumbu
5. Sambungan tetap pertama
6. Sambungan penyapu
7. Cincin
8. Baut
9. Sambungan tetap kedua
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari
1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat
analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali
masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu
menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi
secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu. Potensiometer yang
digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar
yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada
posisi terendah, ditunjukan pada Gambar 8.
Gambar 8. Bentuk Potensiometer

5.7 Adaptor ( Power Supply)


Adaptor adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
mengubah tegangan AC (arus bolak-balik) yang tinggi menjadi tegangan DC (arus
searah) yang lebih rendah. Rangkaian adaptor ini ada yang dipasang atau
dirakit langsung pada peralatan elektornikanya dan ada juga yang dirakit secara
terpisah. Untuk adaptor yang dirakit secara terpisah biasanya merupakan adaptor
yang bersipat universal yang mempunyai tegangan output yang bisa diatur sesuai
kebutuhan, misalnya 3 Volt, 4,5 Volt, 6 Volt, 9 Volt,12 Volt dan seterusnya. Namun
selain itu ada juga adaptor yang hanya menyediakan besar tegangan tertentu dan
dipetuntukan untuk rangkaian elektronika tertentu misalnya adaptor laptop dan
adaptor monitor, ditunjukan pada Gambar 9.

Gambar 9. Bentuk Adaptor


Pada sebuah adaptor terdapat beberapa bagian-bagian utama yaitu trafo
(transformator), rectifier (penyearah) dan filter.
1. Trafo ( Transformator )
Adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikan
tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan
adalah trafo jenis step down atau trafo penurun tegangan.
2. Rectifier (Penyearah )
Bagian yang berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC pada
adaptor disebut dengan istilah rectifier ( penyearah gelombang ). Rangkaian
Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda
3. Filter (Penyaring)
Filter adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring atau meratakan sinyal
arus yang keluar dari bagian rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari
komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (
Electrolyte Capacitor )
4. Voltage Regulator ( Pengatur Tegangan )
Untuk menghasilkan tegangan dan Arus DC yang tetap dan stabil , diperlukan
bagian Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga
tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan
input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri
dari Dioda Zener, Transistor atau IC

6. Metodologi Penelitian
6.1 Alat dan Bahan
Dalam melakukan penelitian ini penulis membutuhkan yang namanya alat dan
bahan untuk membantu dalam perakitan atau perancangan alat pada tugas akhir ini.
6.1.1 Alat
Alat yang digunkan pada penelitian ini, ditunjukan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Alat
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1 Tang Kombinasi 1

2 Tang Potong 1

3 Tang Kupas 1

4 Obeng (Pleas) - 1

5 Obeng (Mines) + 1

6 Solder 100 watt 1

7 Timah Solder - 1

8 Cater - 1

9 Gergaji - 1

10 Mistar Pengukur - 3

6.1.2 Bahan
Alat yang digunkan pada penelitian ini, ditunjukan pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Volume

1 Arduino Uno Atmega328p 1

2 Adaptor 220 Volt- 9 Volt 1

3 Sensor Jarak (Ultrsonik) 5 Volt DC 2

4 Kabel Jumper Male-famele Secukupnya

5 Sensor Flowmeter (Waterflow) 5 Volt DC 15mA 1

6 Selenoid Valve 12-24 Volt DC 1

7 LCD 6 x 12 karakter 1

8 Potensiometer 10 kOhm 1

9 Galon 19 Liter 1

10 Selang Elastis ½ inc Secukupnya

6.2 Metode Penelitian


Adapun metode penilitian yang dipakai dalam proyek proposal tugas akhir ini
yaitu Riset dan Development merupakan salah satu metode penilitian yang dipakan
untuk mengembangkan suatu model alat terdahulu.
6.3 Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam melakukan penilitan ini adalah:
1. Data Primer
Data utama yang diperoleh dari hasil pengujian dalam bengkel
Jurusan Teknik Elektro.
2. Data Sekunder
Data yang dipakai dari hasil studi pustaka dan digunakan sebagai
data pendukung
6.4 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi, dan
data pengukuran, di Taman Lapangan Merdeka untuk menentukan titik-
titik penerangan yang akan dipasang sistem kontrol
2. Literatur
Membaca teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian dari
refrensi buku, artikel, dan lain-lain
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung dengan pihak-
pihak yang terkait maupun ahli dalam hubungannya dengan sistem
perancangan sistem kontrol
4. Dokumentasi
Dilakukan dengan menuliskan hasil penelitian kedalam suatu laporan
yang tersusun secara jelas berdasarkan data dan hasil pengamatan
5. Analisa data
Analisa data dilakukan dengan menuliskan dan menganalisa hasil kerja
sistem kontrol, dalam hal ini yaitu cara system mengisi air ke gallon
secara otomatis hingga penuh dan berhenti secara otomatis, serta
menguji kinerja sistem kontrol, dan keakuratan dari sistem tersebut.

6.5 Diagram Alir Penelitian (Flowchart)


Faisal Ridwan-Teknik Elektronika
http://anakteknikkeras.blogspot.com (diakses pada tanggal 30/11/2016)

Kang Wiran-Pengertian Adaptor Fungsinya dan Jenis-jenisnya


https://www.technodand.com (Diakses pada tanggal 19/10/2017)

Muhammad Irvan Hermawan Jurnal Mikrokotroler


http://repository.usu.ac.id (diakses pada tanggal 18/01/2016)

Puji Iswandi-Berbagi Ilmu


http://pujiiswandi42.blogspot.com/2016/01/lcd-16x2-dengan-arduino.html (diakses
pada tanggal 27/01/2016)

Raldi Artono Koestoer (2004). Buku Pengukuran Teknik


[http://typecat.com/pdf/teori-dasar-loadcell. (diakses pada tanggal 17 Oktober 2011)

Rizal Fachri Arduino Power Elektronik


http://electricityofdream.blogspot.com/2016/09/kegunaan-dan-fungsi-arduino.html
(diakses pada tanggal 17/09/2016)

Sus Jabrik-Elektro Mekanik (diakses padatanggal 2012/09/13)


http://electric-mechanic.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai