SKKNI
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
LEMBAGA
PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu
Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri
maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri diperlukan adanya perangkat
standar yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan menyaring tenaga kerja yang
memenuhi kebutuhan pasar sesuai dengan kompetensinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang
sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi
tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa
konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang
melibatkan para pelaku pelaksana langsung dilapangan dan ahlinya dari jabatan kerja
yang bersangkutan.
Hasil analisis kompetensi untuk jabatan kerja Teknisi Instalasi Penerangan dan
Daya Fasa Tiga pada pekerjaan Sub Bidang Elekrikal ditransformasikan kedalam
Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI) berupa pemaketan Unit-Unit
Kompetesi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah dikonvensikan secara nasional
oleh Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE) Departemen ESDM
dan ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
pemaketan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kualifikasi jabatan
kerja ini, kami ucapkan terima kasih.
DEWAN PENGURUS
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
H. M. MALKAN AMIN
KETUA UMUM
BAB I. PENDAHULUAN
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
C. Pengertian SKKNI....................................................................................... 3
I. Kelompok Kerja.......................................................................................... 14
A. Latar Belakang
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan
terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan
perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
B. Tujuan
Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan
yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang
keahlian/keterampilan tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pihak diantaranya :
Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar ini adalah
untuk mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional. Hal-hal
yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah :
C. Pengertian SKKNI
1. Kompetensi Kerja
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
2. Konsep SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia
STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya
standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen-kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian
unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati
BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut
diaplikasikan
PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan
penilaian
.
1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI
KUALIFIKASISI
KUALIFIKASISI
3. ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KUNCI
KUALIFIKASI
4. KRITERIA UNJUK
KERJA
5. BATASAN VARIABEL
Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodifikasi SKKNI yang
sebagai berikut :
X X X . X X 0 0 . 0 0 0 . 0 0
KELOMPOK
SUB UNIT
SEKTOR NOMOR UNIT VERSI
SEKTOR KOMPETEN
SI
SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor
Industri Minyak dan Gas Bumi disingkat dengan IMG
SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada
sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor Industri
Migas Hulu Bidang Pemboran Sub Bidang Fluida
Pemboran,Komplesi dan Kerja ulang sumur migas dan
panasbumi disingkat FS
Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format
kodifikasi SKKNI
Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi.
Deskripsi Unit : Menjelaskan Judul Unit yang mendeskripsikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar
kompetensi
Elemen : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
Kompetensi mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan
komponen-komponen pendukung unit kompetensi sasaran
PARAMETER
KUALIFIKASI
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
II
Dapat diberi
tanggung jawab
membimbing
orang lain
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
JASA KONSTRUKSI BIDANG ELEKTRIKAL JABATAN KERJA TEKNISI
INSTALASI PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA
INA 5 4 4 0 . 00 00 00 . 0 0
0 Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut.
Kualifikasi/ Level =
Keahlian = (1).
Utama (1) sepadan KKNI – level VI.
Madya (2) sepadan KKNI – level V.
Muda (3) sepadan KKNI – level IV.
Keterampilan = (2).
Pengkodean JabatanTeknisi
KerjaSenior (1) sepadan KKI – level III.
Teknisi Yunior (2) sepadan KKNI – level II.
a. Pemberian Kode Jabatan Kerja : Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI – level I.
Fungsi Utama =
Perencana (1)
Pelaksana (2)
Pengawas (3)
Bagian Sub Bidang =
Untuk semua bagian sub bidang (0).
Bendungan (1).
Sungai (2).
Irigasi (3).
Rawa (4).
Drainase (5).
INDONESIA
b. Pemberian Kode Unit Kompetensi ditambah :
0 0 0 0
Versi tahun terakhir pembuatan atau revisi, 2 digit.
2 digit nomor urut unit kompetensi.
A
MANAJER MANAJER MANAJER AHLI
ADMINISTRAS LAPANGAN TEKNIK V H MADYA
I
L
P
I
HELPER HELPER HELPER HELPER HELPER HELPER HELPER HELPER I L TENAGA
A TERAMPIL
N
B. PEMAKETAN SKKNI DALAM KUALIFIKASI JABATAN KERJA
JABATAN KERJA
Sektor : KONSTRUKSI
Bidang Pekerjaan : ELEKTRIKAL
Sub Bidang Pekerjaan : ELEKTRIKAL
Klasifikasi : PELAKASANA
Nama Jabatan Kerja/ : TEKNISI INSTALASI PENERANGAN DAN DAYA
Profesi kerja FASA TIGA
:
Kode : TE.022
4. BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada pelaksanaan
pekerjaaan konstruksi
2. Alat Pelindung Diri (APD) dan perlengkapan keselamatan kerja yang
memenuhi persyaratan (standar) telah disediakan
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif dalam menanggulangi bahaya kebakaran
dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
4. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pelaksanaan
pekerjaan kostruksi
5. PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan
kompetensi ini terdiri dari :
1.1 Penggunaan alat Pelindung Diri (APD)
1.2 Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan aman
2. Konteks penilaian :
2.1 Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
3. Aspek Penting Penilaian
3.1 Tertib dalam pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
6. KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis 1
informasi
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan tehnik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Gedung (Kampus, Perkantoran,
Hotel, Apartemen, Pasar Swalayan, Gedung Olah Raga.
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan Instalasi Listrik
Bangunan Gedung (Kampus, Perkantoran, Hotel, Apartemen, Pasar
Swalayan, Gedung Olah Raga sesuai gambar rancangan.
1.2.3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil.
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan Instalasi Listrik
Bangunan Industri Kecil sesuai gambar rancangan.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah.
1.2.2. On Site Training Pemasangan peralatan Instalasi Listrik Bangunan
Industri Menengah sesuai gambar rancangan instlasi listrik.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2.4. Standar baik nasional maupun internasional tentang instalasi
ketenagalistrikan dan tidak bertentangan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Industri Besar.
1.2.2. On Site Training Pemasangan peralatan Instalasi Listrik Bangunan Industri
Besar sesuai gambar rancangan instlasi listrik.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2.4. Standar baik nasional maupun internasional tentang instalasi
ketenagalistrikan dan tidak bertentangan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat
kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Rumah Sakit.
1.2.2. On Site Training Pemasangan peralatan Instalasi Listrik Bangunan
Rumah Sakit sesuai gambar rancangan instlasi listrik.
1.2.3. SNI 04 0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
1.2.4. Standar baik nasional maupun internasional tentang instalasi
ketenagalistrikan dan tidak bertentangan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI).
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar Konstruksi PHB Penerangan.
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan PHB Penerangan
sesuai gambar rancangan.
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Sistem Pembumian.
3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
KOMPETENSI KUNCI
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Agustus 2009
DEWAN PENGURUS
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
NASONAL
H. M. MALKAN AMIN
KETUA UMUM