Anda di halaman 1dari 33

PEMAPARAN TENTANG PLTU

ALDY AFDILLAH
531202023

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


PRODI TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA

1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................5

2.1 Perkembangan PLTU................................................................................5

2.2 Konversi Energi ........................................................................................6

2.3 Pengertian/Definisi PLTU ........................................................................7

2.4 Cara Kerja PLTU ......................................................................................7

2.5 Sistem Bahan Bakar PLTU.......................................................................9

2.6 Komponen-Komponen PLTU ................................................................15

2.7 Sistem Perawatan PLTU .........................................................................22

2.8 Keunggulan Dan Kelemahan PLTU .......................................................29

BAB III PENUTUP ..............................................................................................31

3.1 Kesimpulan .............................................................................................31

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ............................................................................32

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Atas limpahan


rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)” ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam
penyusunan Makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan itu
semua menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah
ini dimasa yang akan datang. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 30 Oktober 2023

Aldy A

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya
listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan
pemecahan tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil
mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya dengan dunia
kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday dengan salah satu hasil
kegiatannya adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuannya ini
merupakan dasar terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat
elektromagnetik seperti transformator dan generator. Generator elektromagnetik
yang memakai sistem rotasi pertama kali ditemukan oleh H.M. Pexii dari Paris
pada tahun 1832. Generator pertama ini menggunakan sebuah magnet permanen
berbentuk sepatu kuda, diputar mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang
dihubungkan dengan sebuah komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga
api. Selain Michael Faraday masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat
berperan dalam bidang kemajuan teknologi kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertama kali beroperasi pada tahun 1882
yaitu pada bulan Januari di London, kemudian disusul di New York pada bulan
September tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah
dengan tegangan yang rendah. Di Indonesia sejarah penyediaan listrik pertama
kali diawali oleh sebuah pembangkit tenaga listrik di Gambir, Jakarta, pada bulan
Mei 1897, kemudian disusul oleh kota-kota lainya di Indonesia yaitu: Medan pada
tahun 1899, Surakarta pada tahun 1908, Bandung pada tahun1906, Surabaya pada
tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun 1922. Pada awalnya pusat-pusat tenaga
listrik ini menggunakan tenaga termis namun terus dikembangkan sehingga
menggunakan tenaga air yang lebih ekonomis dan efisien.

4
Dari beberapa jenis pembangkit yang ada saat ini, pada makalah ini penulis
hanya membahas sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan PLTU ?
2. Bagaimana proses konversi energi pada PLTU ?
3. Apa pengertian/definisi PLTU ?
4. Bagaimana cara kerja PLTU ?
5. Apa saja sistem bahan bakar di PLTU ?
6. Apa saja komponen-komponen PLTU ?
7. Bagaimana sistem perawatan di PLTU ?
8. Apa saja keunggulan dan kelemahan PLTU ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan ini meliputi :
1. Untuk mengetahui perkembangan PLTU.
2. Untuk mengetahui proses konversi energi di PLTU.
3. Untuk mengetahui definisi dari PLTU.
4. Untuk mengetahui cara kerja PLTU.
5. Untuk mengetahui sistem bahan bakar di PLTU.
6. Untuk mengetahui komponen-komponen PLTU.
7. Untuk mengetahui sistem perawatan di PLTU.
8. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan PLTU.
1.4 Manfaat Penulisan
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
Manfaat teoritis : dapat menberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi
mahasiswa lainya dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU).
Manfaat Praktis :
1. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar dalam
bidang sistem pembangkit tenaga uap (PLTU).

5
2. Bagi dosen, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam pembelajaran
guna peningkatan prestasi mahasiswa didik dalam proses belajar mengajar.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan PLTU


Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet.
Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong
medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya.
Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan
dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler
pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang dan
pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan untuk
bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang
diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga pada
1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk

6
organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat
penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi
energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
2.2 Konversi Energi
Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir
setiap hari terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti kata
tersebut. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang dikatakan
berenergi jika ia mampu melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia memperoleh
energinya? Tentu saja energi diperoleh dari makanan yang ia makan atau suatu
aksi kimia. Energi yang diperoleh dari makanan yang kita makan sesungguhnya
berasal dari matahari.
Pada kenyataannya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini
berasal dari matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk
kendaraan, angin yang berhembus melintasi negara, hujan yang turun membasahi
bumi semua melepaskan energi.
Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat
dimanfaatkan oleh kita energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika membuat segelas teh, maka kita merebus air dengan cara menyalakan
kompor. Proses yang terjadi adalah merubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air hingga mendidih. Apabila
kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini diserahkan ke
udara sekitarnya.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses
konversi energi itu terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau
organisme yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan

7
menyimpan energi yang diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu
dimana tanaman ini tertimbun tetapi tetap menyimpan energinya.
Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam
boiler. Air berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini dialirkan
ke turbin.
Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin. Energi
panas diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong turbin
sehingga poros berputar.
Energi mekanik yang diberikan oleh uap-uap ke turbin akan menyebabkan
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
2.3 Pengertian / Definisi PLTU
Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu-sudu turbin.
Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
menggerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi
listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
2.4 Cara Kerja PLTU
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran

8
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut :
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain :

1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan
temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.

9
2.5 Sistem Bahan Bakar PLTU
Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada 4 macam yaitu :
1. Batu bara.
2. Gambut.
3. Minyak bumi.
4. MFO.

Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang


letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.

Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi
mekanik yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dalam
generator.

Berikut ini adalah macam-macam bahan bakar PLTU:

A. Batu Bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bahan bakar
utama. Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin
dengan menghasilkan energi listrik dengan bahan bakar batu bara.
Persediaan batu bara tersebut ditampung dilapangan terbuka dan untuk
kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut ditampung pada bunker
ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini.
Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara karena biaya PLTU
batu bara sangat terjangkau selain itu bahan bakar batu bara sendiri mudah
didapatkan dan persediaannya berlimpah.
a) Prinsip Kerja PLTU Berbahan Bakar Batu Bara.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan
menggunakan boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk

10
utama pembangkit listrik tersebut adalah generator yang dihubungkan
keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara
dengan conveyon, kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized
fuel coal. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung halus, tepung halus batu
bara tersebut kemudian dicampur dengan udara panas oleh forced draught.
Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan disemprotkan ke boiler yang
akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut
dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberapa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu
bara ada metode pembakaran tetap, serbuk, dan mengambang.
Secara umum prinsip kerja PLTU batubara dapat dilihat pada gambar
di bawah.

keterangan gambar :

1. Cooling tower.
2. Cooling water pump.
3. Transimission line 3 phase.
4. Transformer 3-phase.
5. Generator Listrik 3-phase.
6. Low pressure turbine.
7. Boiler feed pump.

11
8. Condenser.
9. Intermediate pressure turbine.
10.Steam governor valve.
11.High pressure turbine.
12.Deaerator.
13.Feed heater.
14.Conveyor batubara.
15.Penampung batubara.
16.Pemecah batubara.
17.Tabung Boiler.
18.Penampung abu batubara.
19.Pemanas.
20.Forced draught fan.
21.Preheater.
22.combustion air intake.
23.Economizer.
24.Air preheater.
25.Precipitator.
26.Induced air fan.
27.Cerobong.
b) Proses Kerja Bahan Bakar Batu Bara.
Ada beberapa metode dalam pemrosesan bahan bakar batu bara yaitu
dengan metode pembakaran lapisan tetap, Metode pembakaran batu bara
serbuk, dan metode pembakaran lapisan mengambang. Dan memiliki
prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam metode tersebut.
• Metode Lapisan Pembakaran Tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker boiler
untuk proses pembakarannya. Dalam metode ini batu bara yang
digunakkan mengandung kadar abu yang tidak terlalu rendah maka
batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang ikut
tercampur dalam batu bara tersebut.
• Metode Pembakaran Batu Bara Serbuk.

12
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan coal pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan udara
pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar. Metode
pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus
memikiki sifat ketergrusan dengan HGI(Hardgrove Grindabillity
Index). Metode pembakaran ini menghasilkan abu yang terdiri dari
clinker ash dan sisanya adalah fly ash.
• Metode Pembakaran Lapisan Mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk meremuk
batu bara terlebih dahulu. Metode pembakaran ini tidak seperti metode
pembakaran yang lainnya dengan meletakkan batu bara diatas kisi api
tetapi didalam metode ini campuran batu bara disemprotkan dan
menggunakan udara pada saat pembakaran, butiran-butiran tersebut
dijaga agar dalam posisi mengambang dengan cara melewatkan angin
dengan berkecepatan tertentu dari bagian bawah boiler sehingga
butiran-butiran batu bara tersebut mengambang.
• Peralatan Yang Digunakan.
Dalam pemrosessan bahan bakar batu bara tersebut ada beberapa
macam peralatan yang digunakan. Tetapi peralatan yang sangat
penting pada pemrosessan tersebut adalah Coal supply.
• Kesimpulan.
Batu bara merupakan sumber daya alam yang terbesar, selain itu
persediaan batu bara tersebut sangatlah berlimpah juga batu bara
adalah bahan bakar yang sangat banyak digunakan dalam pemrosessan
PLTU.
B. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa
tumbuhan yang setengah membusuk, oleh karena itu bahan organiknya
tinggi. Oleh karena itu gambut sering digunakan sebagai sumber energi
alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat
dikatakan gambut merupakan batubara dengan kualitas yang paling rendah.

13
a) Prinsip Kerja Bahan Bakar Gambut.
Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang
manghasilkan energi yaitu panas. Panas inilah yang kemudian digunakan
untuk memanaskan air sehingga dapat dihasilkan uap untuk memutar turbin
dan generator.
b) Proses Pada PLTU Berbahan Bakar Gambut.
Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
• Pengeringan gambut.
• Penggalian gambut.
• Konversi termal.

Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri


karena gambut memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat
agar gambut tersebut dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna.

c) Peralatan Yang Digunakan PLTU Berbahan Bakar Gambut.


Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar
gambut tersebut tidak jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu
bara dan biomas yaitu : Boiler, Water piping, super heater, reheater,
economizer, pump, fan, water, dan waste treatment, dll.
d) Kesimpulan.
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup
berpotensial untuk diaplikasikan dengan berbagai perlengkapan yang
sesuai,energi gambut merupakan energi yang cukup ramah lingkungan .
Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi sekali untuk
menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut sleain iklimnya
ketersedian bahan bakar gambut tersebut sangat berlimpah dan energi ini
sangat ramah lingkungan.
C. Minyak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di
darat. Sisa-sisa hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh endapan pasir,
zat-zat, dan lumpur selama jutaan tahun lamanya serta mendapat tekanan

14
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon dalam proses penguraian tersebut
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali,
sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi pemakaiannya.
Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut bumi,
minyak yang dihasilkan akan semakin banyak juga.
Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari
bagi kita. Disebabkan karena manfaat dan kegunaannya yang banyak.
Minyak bumi adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan
yang sangat mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa kita bayangkan bagaimana
pentingnya minyak bumi dalam hidup kita di era modern ini dan minyak
bumi salah satu bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar yang
digunakan dalam PLTU.
D. MFO.
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi, yang
digunakan untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri dan
pemakaian lainnya seperti untuk Marine Fuel Oil. MFO merupakan bahan
bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental pada suhu kamar
serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan galian
dari perut bumi yang yang masih memerlukan proses lebih lanjut karena
minyak bumi tersebut belum dapat digunakan secara langsung. Untuk itu
dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk yang sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan untuk masing-masing produk salah satunya
sebagai bahan bakar PLTU. Minyak heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil
(MFO) memiliki karakteristik viskositas, kandungan sulfur dan kandungan
logam, sedimen, kandungan abu dan CCR cukup tinggi.

15
2.6 Komponen-Komponen PLTU
A. Boiler.
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan
ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah
media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai
energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
a) Cara Kerja Boiler.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam
yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler
mengenal keadaan tekanan temperatur rendah (low pressure/LP), dan
tekanan temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial
and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah
energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan
temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam
dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan
ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air
umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi

16
kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan
ketitik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
b) Komponen-Komponen Boiler
• Furnace Wall.
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa
bagian dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian, burner,
exhaust for flue gas, charge and discharge door.
• Steam Drum.
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk
memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam
Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan dasar yang
berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
➢ Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan
air dari Economizer ke Distribution Pipe yang panjangnya sama
persis dengan Steam Drum. Distribution Pipe bertugas
mengalirkan air dari Economizer secara merata keseluruh bagian
Steam Drum.
➢ Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya
kita sebut Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan
disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang sama
antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air
dari Steam Drum menuju Boiler Circulating Pump. Boiler Water
Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP digunakan
untuk memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya
menuju Waterwall yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh

17
pembakaran di Boiler dan selanjutnya dikirim kembali ke Steam
Drum.
➢ Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu
Waterwall Pipe. Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang
berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa dilas satu sama lain
agar membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler,
konstruksi seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi
membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air
yang berasal dari Boiler Circulating Pump untuk kemudian
dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam Drum.
➢ Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini
diletakkan dibagian atas Steam Drum untuk memungkinkan
Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju
Superheater.
Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan
diteruskan untuk pemanasan lebih lanjut di Superheater,
sedangkan airnya tetap berada dalam Steam Drum untuk
kemudian dialirkan ke Downcomers, dari sini keseluruhan
proses akan dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe,
letaknya didekat bagian bawah Steam Drum, tepat dibawah
lapisan permukaan air. Setiap kali air berubah menjadi Steam,
kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air dalam Steam Drum.
Jika konsentrasi kotoran-kotoran ini menjadi tinggi, kemurnian
Steam yang keluar dari Steam Drum akan terpengaruh dan
bahkan kotoran tersebut terbawa ke Superheater maupun ke
Turbine. Pipa Blowdown menghilangkan sebagian kecil air
Boiler dari permukaan Steam Drum, pipa ini akan mengalirkan
kotoran-kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi konsentrasi
kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga
Superheater maupun Turbine tetap bersih.
• Super Heater (SH).

18
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau
menjalankan proses industri.
• Economizer.
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya
maupun air umpan baru.

Selain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainnya


yang tidak kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler
Water Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain.

B. Generator.
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari
Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine
sehingga berputar bersama-sama. Stator Bars didalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Arus DC (Direct current)
dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan Slip Ring
yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan timbul medan magnit
(flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut memotong kumparan
pada Stator sehingga pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan
listrik.
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu
terjadi kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka
perlu sistem pendinginan berikut pengenai sisitem pendinginannya :
a) Sistem Pendinginan Stator.
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar
seringkali mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan
statornya. Batangan- batangan stator (stator bars) didalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Aliran arus yang melewati
batangan-batangan ini menghasilkan jumlah panas yang berarti/signifikan.
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih kecil,
hidrogen itu saja biasanya sudah dapat menghisap panas. Akan tetapi

19
generator yang lebih besar sering mempunyai sistim pendingin air tambahan
bagi batangan-batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor yang
berlubang. Air yang mengalir melewati konduktor ini menghisap panas
yang dihasilkan oleh arus yang dibawa batangan tersebut.
b) Sistem Pendinginan Rotor.
Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada pembangkit tenaga
listrik yang besar, karena pendinginan dengan udara bukanlah alat yang
efisien untuk menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian besar
pembangkit tenaga listrik yang besar menggunakan sistim pendinginan
hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih
banyak panas daripada udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih
umum memakai pendingin hidrogen.Untuk melepaskan panas dari
komponen-komponen yang ada didalam generator rotor hidrogennya harus
disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.
c) Air Preheater (APH).
Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan
putaran rendah yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum
dikirim ke furnace. Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil
dari gas buang hasil pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui Air
preaheater ini sebelum dibuang ke cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan
keluar udara, sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen.
d) Pemanas, Jalan Masuk Gas Panas Dan Jalan Keluar Gas Panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas
melewati bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati permukaan
elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat panas tersebut berputar
menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga terjadi perpindahan panas.
e) Electrostatic Precipitator (ESP).
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap
debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel

20
yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator
(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya
sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
C. Turbin.
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap
(steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.
a) Komponen-Komponen Turbin.
• Sudu.
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin mempunyai
susunan sudu bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu
bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja bersama untuk mengubah
energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
• Nozel.
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi
energi kinetik dari uap.
• Disck (roda turbin).
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat
yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis
uap.
b) Jenis-Jenis Turbin.
Secara umum turbin yang ada sekarang ini di bagi mejadi tiga jenis
turbin. Diantaranya adalah :
• Turbin uap
Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah
energi panas yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros.

21
• Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet
section, compressor section, combustion section, turbine
section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin
gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan
beberapa komponen pendukung lainnya.

• Turbin Air
Turbin air adalah turbin yang merubah tenaga potensial air menjadi
tenaga mekanis. Turbin air biasanya memanfaatkan enegri potensial
air dalam jumlah besar yang telah di bendung dalam sebuah
bendungan.

22
2.7 Sistem Perawatan PLTU
A. Secara teori, terdapat 4 jenis perawatan yaitu :
1. Break Down atau Corrective Maintanance.
Break down maintenance adalah mengoperasikan peralatan sampai
terjadi kerusakan dan hanya memperbaiki atau mengganti komponen
yang rusak. Kekurangan perawatan jenis ini adalah merupakan jenis
manajemen yang tidak terencana.
2. Preventive atau Time-Based Maintenance.
Preventive maintenance adalah perawatan yang terjadwal dalam
interval waktu tertentu, berdasarkan kalendar desk atau run-time hours
dari peralatan. Pada waktu tersebut dilakukan perbaikan atau
penggantian komponen yang rusak sebelum terjadi masalah.
3. Predictive atau Condition-Based Maintenance.
Kondisi operasi yang dilakukan pada predictive maintenance adalah
mengamati peralatan secara periodik. Ketika terdeteksi trend yang
berbahaya, komponen yang bermasalah pada peralatan diidentifikasi
dan dijadwalkan untuk perbaikan. Peralatan tersebut akan dimatikan
pada saat tersebut apabila masalah yang terjadi sangat darurat dan
komponen yang rusak akan diganti.
4. Proactive atau Prevention Maintenance.
Perbaikan jenis ini adalah menganalisa kerusakan dan pengukuran
proactive akan dilakukan secara berkala agar kerusakan tidak terulang
lagi di kemudian hari.

23
B. Akan tetapi di dalam PLTU pemeliharaan yang dilakukan meliputi :
1. Pemeliharaan Rutin.
Pemeliharaan ini dilakukan berulang dengan interval waktu
maksimum satu tahun dan dapat dilaksanakan pada saat unit operasi
maupun tidak operasi serta tidak tergantung pada pengoperasian mesin.
Pemeliharaan mesin berjalan (on line maintenance) dilakukan pada
kondisi unit operasi dan pemeliharaan rutin pencegahan (preventive
maintenance) dilakukan dengan rencana dan waktu yang telah
ditetapkan, misalnya harian, mingguan, atau bulanan dalam satu tahun.
2. Pemeliharaan Periodik.
Pemeliharaan periodik dilakukan berdasarkan jam operasi peralatan
(time based maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan dalam kondisi
unit / peralatan tidak beroperasi dengan sasaran untuk mengembalikan
unit / peralatan pada performance semula (commissioning) atau lebih
baik dari sebelumnya. Pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode
lebih dari setengah tahun dan tergantung pada pengoperasian mesin.
3. Pemeliharaan Khusus.
Pemeliharaan yang direncanakan dan dilaksanakan secara khusus
berdasarkan kejadian khusus baik disebabkan oleh gangguan dengan
sasaran untuk memperbaiki atau meningkatkan performance mesin /
unit. Pemeliharaan khusus dapat dilaksanakan pada saat pemeliharaan
periodik maupun di luar pemeliharaan periodik.
4. Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance).
Ialah pemeliharaan yang berdasarkan atas analisa dan evaluasi kondisi
operasi mesin dengan sasaran mengoptimalkan ketersediaan mesin
pembangkit dan biaya pemeliharaan.
a) Pelaksanaan yang dilakukan dalam pemeliharaan prediktif antara lain:
• Mengadakan pemeriksaan dan monitoring secara kontinyu
terhadap peralatan pada operasi atau pada waktu
dilaksanakannya inspection.
• Mengadakan analisa kondisi peralatan atau komponen peralatan.

24
• Membuat estimasi sisa umur operasi peralatan sampai
memerlukan perbaikan atau penggantian berikutnya.
• Mengevaluasi hasil analisa untuk menentukan interval
inspection.
C. Contoh langkah – langkah kerja dari sistem perawatan Overhaul Turbin :
a) Penanggung Jawab.
Instruksi kerja Overhaul ini yang bertanggung jawab melaksanakan
adalah Kasi Mekanik Turbin.
b) Langkah – langkah kerja.
• Disassembling :
1. Buka kap seng rumah Turbin tekanan tinggi (HP).

(Gambar Turbin Tekanan tinggi (HP))

(Gambar Turbin Tekanan rendah (LP))

2. Pasang Scafolding di sekitar rumah Turbin tekanan tinggi (HP)


& tekanan rendah (LP).

25
3. Bongkar isolasi rumah Turbin HP dan LP.
4. Pengukuran dan blokir pegas – pegas rumah Turbin dan
kondensor.
5. Pengambilan data alignment antara rotor Turbin HP – LP –
Rotor generator.
6. Buka pipa oli control system, pelumasan dan pipa gland bushing.
7. Membuka seluruh kop bearing bagian – bagian kopling.

(Gambar Kopling)

8. Buka baut flangs pipa uap masuk turbin sisi kiri dan kanan.
9. Potong welded gasket pipa uap masuk sisi kiri dan kanan.
10. Potong pipa extraxtion 2.
11. Buka baut chasing dengan alat pemanas baut

(Gambar Outer Casing)

12. Angkat rumah turbin HP bagian atas.


13. Angkat rumah turbin LP bagian atas.
14. Buka gland bushing HP LP depan dan belakang bagian atas.

26
15. Membuka stator dan steam chamber HP bagian atas.
16. Membuka stator LP bagian atas dengan alat pemanas baut.
17. Membuka stator LP bagian atas.
18. Membuka Journal bearing HP – LP depan dan belakang bagian
atas dan axial bearing.

(Gambar Journal bearing)

(Gambar Thurst bearing)

19. Mengangkat rotor turbin HP dan rotor turbin LP.


20. Membuka gland bushing HP – LP depan dan belakang bagian
bawah.
21. Membuka stator dan steam chamber HP bagian bawah.

27
(Gambar Stator)

22. Membuka stator LP bagian Bawah.


23. Membuka katup penutup cepat (SSV) sebelah kiri dan kanan.
24. Membuka semua bearing bagian bawah.
25. Pembersian komponen – komponen yang telah di lepas.
26. Membuka semua pompa – pompa oli.
27. Perbaiakan dan persiapan penggantian komponen – komponen
turbin yang rusak.
• Assembling HP – LP :
1. Perataan permukaan rumah turbin HP – LP bagian atas dengan
rumah turbin bagian bawah memakai blue check.
2. Pasang bearing bagian bawah Turbin HP/LP depan dan
belakang.
3. Pasang inner chasing turbinHP/LP bagian bawah.
4. Pasang rotor turbin HP/LP dalam rangka penyetelan.
5. Pasang stator turbin HP/LP bagian atas.
6. Penyetelan clearance axial dan radial rotor terhadap stator secara
berurutan.
7. Pasang gand bushing depan dan belakang bagian bawah turbin
LP.
8. Pasang rmah turbin HP/LP bagian atas.
9. Pengencangan baut chasing dengan alat pemanas baut.
10. Pengukuran delta panjang baut pengikat rumah turbin.

28
11. Pasang baut flanges pipa uap masuk turbin pada empat podidi
sisi kiri dan kanan.
12. Pengelasan welded gasket pada pipa uap masuk turbin sisi kiri
dan kanan.
13. Pengencangan baut flanges pipa masuk uap turbin sisi kiri dan
kanan.
14. Pemasangan pipa extraction 2 dengan pengelasan.
15. Cek alignment rotor terhadap rumah turbin bagian depan dan
bagian belakang HP/LP.
16. Cek axial roto terhadap rumah turbin HP/LP.
17. Pemasangan kop bearing HP/LP bagian depan dan belakang.
18. Pemasangan isoolasi rumah turbin.
19. Pemasangan instalasi control system (Hidraulik & EHU) dan
pelumas.
20. Pemasangan pompa – pompa oli dan komponennya.
21. Bongkar scafolding.
22. Melepas mur blokir pegas – pegas rumah turbin HP dan
kondensor.
23. Allignment Rotor turbin HP/LP dangenerator.
24. Flushing installasi pipa oli pelumas.
25. Drehvorrichtung (putaran stsndby dengan oli).
26. Penyemenan isolasi rumah turbin.
27. Asang kap seng rumah turbin.
c) Pengujian.
1. pengujian proteksi turbin.
2. pengujin control system (Hidralik & EHU).
3. Star Up.
D. Prosedur Perawatan Turbin Uap :
a) Persiapan.
✓ Persiapan dan pengamanan sistem oleh pihak operasi.
✓ Menyediakan alat-alat kerja.
• Disassembling :

29
1. Membuka kap seng rumah turbin sisi bearing HP F-R.
2. Membuka kap bearing HP – LP.
3. Membuka journal bearing HP – LP bagian atas.
4. Membuka thurst bearing dan pasang kembali.
5. Membuka dan memasang journal bearing HP – LP bawah dan
atas.
6. Mengecek setting aligment rotor HP – LP dan LP Generator.
7. Mengecek / membuka billet anode.
8. Membersihkan pipa condenser.
• Assembling :
1. Mengganti billet anode kondensator.
2. Mengecat dinding dalam kondensator.
3. Menutup manloh kondensator inlet – outlet.
4. Mengalirkan air laut secara normal.
5. Mengontrol ulang aligment rotor HP – LP dan LP – Generator.
6. Memasang kap bearing HP – LP.
7. Melakukan flushing oli pelumas dan mengecek kebocoran.
8. Melakukan Drechvorrichtung rotor dan mengecek kebocoran.
9. Melakukan control governer.
• Finishing :
1. Melakkan pembersihan lokasi ex pekerjaan.
2. Melakukan test run turbin.
3. Melaporkan hasil pekerjaan dan menutup work order ke control
room.
2.8 Keunggulan Dan Kelemahan PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara
lain :
1. Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair
dan gas).
2. Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi.
3. Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan.

30
4. Kontinyuitas operasinya tinggi.
5. Usia pakai (life time) relatif lama.

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki beberapa


kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain :

1. Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar.


2. Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar.
3. Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu.
4. Investasi awalnya mahal.

31
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah Suatu sistem pembangkit
tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan menggunakan
uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap
untuk menggerakkan poros sudu-sudu turbin.
Jenis bahan bakar yang digunakan PLTU ada 4 macam yaitu :
1. Batu bara.
2. Gambut.
3. Minyak bumi.
4. MFO.
Komponen-komponen PLTU yaitu :
1. Boiler.
2. Generator.
3. Turbin.

32
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://berbagiberkarya.blogspot.com/2017/04/makalah-pltu.html

https://www.cnzahid.com/2013/08/system-kerja-pltu-bahan-bakar-batubara.html

https://sersasih.wordpress.com/2013/12/19/250/

33

Anda mungkin juga menyukai