MAKALAH
KONVERSI ENERGI
“SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP”
DOSEN PENGAMPUH
DR. MARTHEN PALOBORAN S.T., M.T.,IPM
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
1. DEWI SAPUTRI (220203500018)
2. CHAERDIANSYAH (220203501030)
3. ERIK YOHANES MIGER (220203502025)
4. FAHMI JALIL (220203502024)
KATA PENGANTAR
Kelompok III
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
A. Perkembangan PLTU........................................................................................................
B. Pengertian / Definisi PLTU...............................................................................................
C. Konversi Energi di PLTU..................................................................................................
D. Cara Kerja PLTU...............................................................................................................
E. Sistem Bahan Bakar...........................................................................................................
F. Komponen-komponen PLTU...........................................................................................
G. Keunggulan dan Kelemahan PLTU................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB IV PERTANYAAN......................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan PLTU
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne
Inggris.Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan
magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan
lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam
kumparan yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap
berkembang sehingga pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000
rpm beroperasi.
7
Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
8
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler
hingga menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam
yaitu :
A. Batu bara
B. Gambut
C. Minyak bumi
A. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar utama.
Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan
menghasilkan energi listrik dengan bahan bakar batu bara. Persediaan batu
bara tersebut ditampung di lapangan terbuka dan untuk kebutuhan
pembakaran di boiler batu bara tersebut ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini. Sekitar
60% listrik dunia bergantung pada batu bara kerana biaya PLTU batu bara
sangat terjangkau dan berlimpah.
B. Gambut.
C. Minyak bumi
Gambar 1.1
F. Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
13
Gambar 1.2
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai
nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Cara Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam
yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan
temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan
steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi
kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut,
yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur
rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat
14
recovery boiler.Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan
sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk
pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Steam
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Komponen-komponen Boiler
Furnace Wall
Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk
memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam
Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan dasar yang
berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air
dari Economizer ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis
dengan Steam Drum. Distribution Pipe bertugas mengalirkan air dari
Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.
o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya kita
sebut Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang
bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang sama antara satu
15
Gambar 1.3
c. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan
untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya maupun air umpan baru. Sealain Komponen tersebut masih
ada komponen pendukung lainya yang tidak kalah pentingnya dalam
proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water Circulating Pump
(BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain
d. Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah
energi uap (steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.
17
Gambar 1.4
Komponen-komponen Turbin :
Sudu
Konversi energi terjadi melalui pada sudu turbin. Turbin mempunyai
susunan sudu bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu
bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja besama untuk mengubah
energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial
menjadi energi kinetik dari uap.
Disck (rodaturbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada
pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga
mekanis uap. Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga
potensial dari uap dari boiler dirobah menjadi tenaga kinetis pada
Nozel dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi tenaga putar pada Blade,
dengan melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga mekanis
pada poros (shaft).
e. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari
Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga
berputar bersama-sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus
hubungan output pembangkit.
Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga
akan timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut
18
Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan putaran
rendah yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke
furnace. Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang
hasil pembakaran dari furnace yang dialirkan melaluiAir preaheater ini sebelum
dibuang ke cerobong.
Gambar 1.5
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar
udara, sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen pemanas,
jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas panas. Gas panas dari furnace
diarahkan melalui saluran sehingga gas melewati bagian elemen pemanas. Pada
saat gas melewati permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat
panas tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga terjadi
perpindahan panas.
Gambar 1.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
mengerjakan tugas-tugas yang akan datang supaya menjadi lebih baik
daripada masa sebelumnya.
22
DAFTAR PUSTAKA