Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONVERSI ENERGI
Konversi Energi Panas (Uap) menjadi Energi Listrik

Nama Kelompok
Dessy Fitriyanti (121160019)
Rida Septiyansi (121160037)
Riski Ajin Rahmadi (121160042)
Ricky Herjunata (121160078)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya
listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan
pemecahan tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil
mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitanya dengan dunia
kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatanya
adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuanya ini merupakan dasar
terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat
elektromagnetik
seperti transformator dan generator. Generator elektromagnetik yang
memakai sistem rotasi pertamakali ditemukan oleh H.M. Pexii dari Paris pada
tahun 1832. Generatorpertama ini menggunakan sebuah magnet permanen
berbentuk sepatu kuda, diputar mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang
dihubungkan dengan sebuah komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga
api. Selain Michael Faraday masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat
berperan dalam bidang kemajuan teknologi kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertamakali beroperasi pada tahun 1882
yaitu pada bulan Januari di London, kemudian disusul di New York pada bulan
September tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah
dengan tegangan yang rendah. Di Indonesia sejarah penyediaan listrik pertama
kali diawali oleh sebuah pembangkit tenaga listrik di Gambir, Jakarta, pada bulan
Mei 1897, kemudian disusul oleh kota-kota lainya di Indonesia yaitu: Medan pada
tahun 1899, Surakarta pada tahun 1908, Bandung pada tahun1906, Surabaya pada
tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun 1922. Pada awalnya pusat-pusat tenaga
listrik ini menggunakan tenaga termis namun terus dikembangkan sehingga
menggunakan tenaga air yang lebih ekonomis dan efisien.
Dari beberapa jenis pembangkit yang ada saat ini, pada makalah ini penulis
hanya membahas sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap.

Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang digunakan untuk sebuah
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
3. Untuk mengetahui proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga
uap.
Manfaat
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Dapat memberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi mahasiswa lainnya
dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU).
2. Dapat memberikan pengetahuan tentang prinsip kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU).
3. Dapat memberikan pengetahuan tentang proses terjadinya listrik dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian PLTU
Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin.
Sudu - sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi
listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis.

Perkembangan PLTU
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet.
Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong
medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya.
Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan
dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler
pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang dan
pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan untuk
bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang
diam atau stator. Rancanganmesin secara bertahap berkembang sehingga pada
1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk
organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat
penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi
energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

Konversi Energi
Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir
setiap hari terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti kata
tersebut. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang dikatakan
berenergi jika ia mampu melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia memperoleh
energinya? Tentu saja energi diperoleh dari makanan yang ia makan atau suatu
aksi kimia. Energi yang diperoleh dari makanan yang kita makan sesungguhnya
berasal dari matahari.
Pada kenyataanya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini berasal
dari matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk
kendaraan, angin yang berhembus melintasi negara, hujan yang turun membasahi
bumi semua melepaskan energi.
Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat
dimanfaatkan oleh kita energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika membuat segelas teh, maka kita merebus air dengan cara menyalakan
kompor. Proses yang terjadi adalah merubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air hingga mendidih. Apabila
kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini diserahkan ke
udara sekitarnya.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses
konversi energi itu terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau
organisme yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan
menyimpan energi yang diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu
dimana tanaman ini tertimbun tetapi tetap menyimpan energinya .
Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam
boiler. Air berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini dialirkan
ke turbin. Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin.
Energi panas diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong
turbin sehingga poros berputar. Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke
turbin akan menyebabkan rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet
yang besar berputar didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Cara Kerja PLTU

1. Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan


pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam
kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari
terminal output generator.
4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat.
Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler.
5. Siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakardengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.

Komponen-komponen PLTU

1. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi
yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor
ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan
meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

a) Cara Kerja Boiler


Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam
yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler
mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan
tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin
(commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik
dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun,
ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang
memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-
temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air
umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi
kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke
titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakaruntuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.

b) Komponen-komponen Boiler

 Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar.
Beberapa bagian dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian,
burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.
 Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan
untuk memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi
dalam Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan dasar
yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
 Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air
dari Economizer ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis
dengan Steam Drum. Distribution Pipe bertugas mengalirkan air
dari Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.
 Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya kita
sebut Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan
disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang sama
antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air dari
Steam Drum menuju Boiler Circulating Pump. Boiler Water
Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP digunakan untuk
memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya menuju
Waterwall yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran
di Boiler dan selanjutnya dikirim kembali ke Steam Drum.
 Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu
Waterwall Pipe. Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang
berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa dilas satu sama lain agar
membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler, konstruksi
seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi membran. Waterwall
bertugas menerima dan mengalirkan air yang berasal dari Boiler
Circulating Pump untuk kemudian dipanaskan dalam Boiler dan
dialirkan ke Steam Drum.
 Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini
diletakkan dibagian atas Steam Drum untuk memungkinkan
Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju Superheater.
Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan
diteruskan untuk pemanasan lebih lanjut di Superheater, sedangkan
airnya tetap berada dalam Steam Drum untuk kemudian dialirkan ke
Downcomers, dari sini keseluruhan proses akan dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe, letaknya
didekat bagian bawah Steam Drum, tepat dibawah lapisan permukaan
air. Setiap kali air berubah menjadi Steam, kotoran-kotoran air tetap
tertinggal di air dalam Steam Drum. Jika konsentrasi kotoran-kotoran
ini menjadi tinggi, kemurnian Steam yang keluar dari Steam Drum
akan terpengaruh dan bahkan kotoran tersebut terbawa ke Superheater
maupun ke Turbine. Pipa Blowdown menghilangkan sebagian kecil
air Boiler dari permukaan Steam Drum, pipa ini akan mengalirkan
kotoran-kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi konsentrasi
kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga
Superheater maupun Turbine tetap bersih.

 Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap
dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin
uap atau menjalankan proses industri.

 Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan
untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya maupun air umpan baru.
Selain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainya yang
tidak kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler
Water Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain
2. Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap
(steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.

a) Komponen-komponen Turbin
 Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin
mempunyai susunan sudu bergerak berselang-seling dengan sudu tetap.
Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja besama untuk
mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
 Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial
menjadi energi kinetik dari uap.
 Disck (roda turbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada
pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga
mekanis uap.
Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial dari uap dari
boiler dirobah menjadi tenaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini
dirobah menjadi tenaga putar pada Blade, dengan melalui Disck tenaga
putar dirubah menjadi tenaga mekanis pada poros (shaft).

3. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari Stator
dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga berputar
bersama-sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus hubungan
output pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear
yang langsung bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan
Rotor sehingga akan timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan
magnit tersebut memotong kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung
kumparan Stator timbul tegangan listrik.
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi
kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu sistem
pendinginan berikut pengenai sisitem pendinginannya:
a) Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar
seringkali mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan
statornya. Batangan- batangan stator (stator bars) didalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Aliran arus yang melewati
batangan-batangan ini menghasilkan jumlah panas yang berarti/signifikan .
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih kecil, hidrogen
itu saja biasanya sudah dapat menghisap panas. Akan tetapi generator yang
lebih besar sering mempunyai sistim pendingin air tambahan bagi batangan-
batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor yang
berlubang. Air yang mengalir melewati konduktor ini menghisap panas yang
dihasilkan oleh arus yang dibawa batangan tersebut.

b) Sistem Pendinginan Rotor


Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada pembangkit tenaga
listrik yang besar, karena pendinginan dengan udara bukanlah alat yang
efisien untuk menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian besar
pembangkit tenaga listrik yang besar menggunakan sistim pendinginan
hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih
banyak panas daripada udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih
umum memakai pendingin hidrogen.Untuk melepaskan panas dari
komponen-komponen yang ada didalam generator rotor hidrogennya harus
disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.

4. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan putaran
rendah yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke
furnace. Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas
buang hasil pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui Air preaheater ini
sebelum dibuang ke cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar
udara, sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen

5. Pemanas, jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas melewati
bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati permukaan elemen, gas
memanaskan plat-plat logam. Plat-plat panas tersebut berputar menuju sisi
saluran udara pembakaran, sehingga terjadi perpindahan panas.

6. Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap
debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel
yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator
(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya
sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).

7. Kondensor
Berfungsi untuk mengkondensasikan (pengembunan) uap bekas Turbin
(Turbin). Dalam penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang
sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat
dibuang keluar sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
Keunggulan dan Kelemahan PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara
lain :
 Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair dan
gas).
 Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
 Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
 Kontinuitas operasinya tinggi
 Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki


beberapakelemahan.Kelemahan tersebut antara lain :
 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
 Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
 Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
 Investasi awalnya mahal

DAFTAR PUSTAKA

http://anthronic.com/?itemid=278
http://carakerja-pengertian.blogspot.com/2011/03/cara-kerja-pengertian-
generator.html
http://www.scribd.com/doc/80048081/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Uap
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-uap-
adalah.html
https://berbagiberkarya.blogspot.com/2017/04/makalah-pltu.html

Anda mungkin juga menyukai