Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2 INSTRUMEN DAN PENGENDALIAN PROSES

PENGENDALIAN OTOMATIS
KELAS A

Kelompok 3
Anggota:
1. Darul Fahmi Afriliyanto (121160105)
2. Rossy Fakhria Santika (121160107)
3. Jessica Evadia Pramalista (121160111)
4. Almira Sani Claresta (121160112)
5. Isnani Nur Widjayanti (121160113)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan mengerjakan tugas 4 Dinamika Proses Sistem


Interacting dan Non-Interacting tank secara jujur dan berkelompok.
SOAL TUGAS

1. Orifice dan Venturi adalah alat untuk mengukur laju aliran fluida dengan membaca
beda tekanan menggunakan manometer. Tetapi untuk kepentingan pengendalian
otomatis, hasil bacaan manometer sinyalnya tidak memadai. Jelaskan mengapa sinyal
manometer tidak memadai untuk pengendalian otomatis.
2. Tentukan alat ukur beda tekanan yang cocok untuk sistem pengendalian otomatis,
jelaskan!
3. Beri beberapa contoh dan gambarnya alat ukur (sensor) level yang cocok untuk sistem
pengendalian level secara otomatis, jelaskan prinsip kerjanya!

Penyelesaian :

1. Sistem pengendalian di atur dengan suatu alat yang disebut controller, misalnya dalam
pengukuran tekanan pressure transmitter akan membaca sinyal dan mengubahnya menjadi
suatu sinyal yang dapat diterjemahkan oleh controller. Kemudian transducer yang berfungsi
untuk menerjemahkan sinyal untuk dikirimkan ke controller. Controller akan menggantikan
peran system manual dalam mengendalikan sebuah proses dalam pengukuran tekanan
system pengendalian porses akan memulai dan berhenti sesuai kebutuhan yang telah diatur.
Sinyal manometer tidak memadai untuk pengendalian otomatis karena sistem
pengukurannya hanya bisa dilakukan secara manual.
Manometer merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan
fluida pada ketinggian tertentu. Manometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur perbedaan tekanan yang ada pada dua titik yang berlawanan. Manometer
memiliki prinsip kerja sebagai berikut, untuk manometer versi sederhana dapat digukanan
kolom sederhana yang berbentuk pipa U yang berisi cairan dengan ketingian setengah dari
pipa U tersebut. Manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung
tabung terbuka berisi cairan sama tinggi. Saat kita memberi tekanan positif pada salah satu
sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung
yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan penjumlahan hasil pembacaan
diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan. Jadi, sinyal manometer
tidak memadai untuk pengendalian otomatis disebabkan karena manometer termasuk dalam
pengendalian manual.
Gambar 1. Alat Ukur Manometer

2. Alat ukur beda tekanan yang cocok untuk sistem pengendalian otomatis terbagi menjadi
dua yaitu:
a. Pressure Transmitter (Cerabar)

Gambar 2. Pressure Transmitter (Cerabar)

Cerabar adalah suatu alat sensor untuk mengetahui nilai tekanan dengan prinsip
kerja menerima tekanan dari ebnda cair atau gas yang akan diukur. Lalu hasil
pengukuran tekanan tersebut dikonversikan menjadi nilai analog dalam bentuk arus
listrik, dengan nilai arus yang sangat kecil yaitu mili Ampere. Perubahan tekanan yang
diukur Pressure Transmitter ,akan diubah sebagai perubahan nilai arus yang
dihasilkan, dan biasanya range antara 4mA s/d 20 mA. Hasil dari perubahan arus mA
ini kemudian dikirimkan ke alat penerima sinyal yang biasa disebut temperature
controller. Temperature Controller akan mengkonversikan nilai arus 4 mA s/d 20 mA
yang diterimanya dari sensor Cerabar untuk kemudian diubah menjadi tampilan nilai
actual tekanan terukur dalam berbagai satuan, seperti mmH, Bar ,Psi, kg/cm2 ,dan
lainnya. Dan menampilkan hasil pengukuran tersebut pada display controller dalam
bentuk angka digita. Namun, pada beberapa Pressure Trasmitter saat ini, sudah
dilengkapi dengan display controller yang terpasang pada pressure transmitter
tersebut, sehingga tidak lagi memerlukan Temperature Controller eksternal tambahan.

b. Pressure Transmitter Deltabar

Gambar 3. Pressure Transmitter Deltabar

Deltabar terdiri dari dua kata yaitu Delta yang berarti selisih dan Bar yang berarti
Tekanan (Bar). Jadi dapat diartikan bahwa Pressure Transmitter Deltabar mengukur
nilai tekanan dengan membandingkan selisih dari dua nilai yang diukur. Dari amanya
yakni Deltabar, mengambil selisih (delta) tekanan(bar). Deltabar mempunyai prinsip
kerja hampir sama dengan pressure transmitter, jika pada pressure transmitter hanya
memiliki satu titik sensor namun pada alat Deltabar memiliki dua titik sensor
diaphragam. Dengan prinsip kerja yaitu mengukur selisih (delta) dari nilai tekanan
tertinggi (high level) dan nilai terendah (low level). Lalu alat ukur tekanan deltabar
mengambil nilai selisih tekanan yang ada, dan megubah nilai tersebut menjadi nilai
analog dalam bentuk arus listrik (mA). Dan selanjutnya mengirimkan perubahan dari
nilai sinyal analog tersebut ke alat controller.
Kedua alat ukur tekanan digital yaitu cerabar dan deltabar sudah memilik
berbagai keunggulan dan fungsi-fungsi untuk digunakan dalam system otomatis atau
automatic process. Dan alat ukur ini juga dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran tekanan pada benda cair, gas seperti steap (uap) bertekanan tinggi (high
pressure) dan juga dapat digunakan untuk mengukur pada kondisi kerja dengan suhu
yang sangat tinggi.

3. Beberapa contoh dan gambarnya alat ukur (sensor) level yang cocok untuk sistem
pengendalian level secara otomatis, antara lain :
a. Silo Pilot
Silo Pilot merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur level
material menggunaka prinsip Elektromechanic. Silo pilot termasuk ke dalam
elektromechanic level measurement.

Gambar 3.1 Alat Silo Pilot

 Prinsip Kerja Silo Pilot


Cara kerjanya sederhana, Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan
timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul
akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang
bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk
memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran material
menggunkan SiloPilot ini.
b. Limit Switch
Limit Switch ini merupakan sebuah saklar mekanis sama seperti saklar biasa
yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimamfaatkan sebagai sebuah sensor.
Penggunaannya pun bermacam-macam tergantung kondisi pemakaiannya. Nah
Limit Switch ini juga bisa dimamfaatkan sebagai sebuah Sensor Level, Khususnya
Sensor Level Ketinggian Air.

Gambar 3.2 Alat Limit Switch

 Prinsip Kerja Limit switch sebagai Sensor Level Air di Dalam Tangki
Umumnya Limit Switch terdiri dari Kontak NO dan NC yang bisa kita
hubungkan ke Sumber tegangan yang digunakan sebagai inputan ke Kontroller.
Nah Bagian Mekanis yang seperti pegas akan mengubah posisi kontak jika
tertekan. Jadi misalnya kita menginginkan Limit switch ini sebagai sensor Level,
Kita bisa menggantungkan sebuah Pelampung di bagian mekanis tersebut.
Misalnya Tangki air atau Tandon Air tersebut dalam keadaan kosong, Pelampung
akan menarik bagian mekanis dan menekannya kebawah sehingga Kontak-Kontak
Limit Switch berubah, NO jadi NC dan NC jadi NO. dan sebaliknya ketika Tangki
dalam keadaan penuh maka pelampung akan terangkat keatas dan Limit Switch
dalam posisi Stand By. Nah perubahan Kontak di Limit Switch itulah yang dapat
kita gunakan sebagai inputan dari posisi Level Air didalam Tangki.
c. Capacitance Sensor

Gambar 3.3. Capacitance Level detector


 Prinsip Kerja Capacitance Level Detector
Mendeteksi besarnya kapasitansi antara ujung probe dengan ground, dimana
ground adalah bagian body dari sensor level itu sendiri. Perubahan Tinggi Material
kena atau tidak kena bagian probe dari sensor level ini akan mengakibatkan
perubahan kapasitansi. Perubahan besaran kapasitansi tersebut mengakibatkan
perubahan frekuensi dimana frekuensi ini kemudian dikonversi menjadi tegangan.
Perubahan tegangan inilah yang selanjutnya akan digunakan mengaktifkan relay
yang terdapat di Bagian dalam dari Sensor Level ini. Kapasitor terdiri dari dua plat
konduktif yang dipisahkan oleh media insulator. Jumlah energi yang dapat
disimpan oleh kapasitor dipengaruhi oleh Luas Plat, Jarak kedua plat dan konstanta
dielektrik medianya.
Dalam aplikasi pengukuran level fluida pada tangki, Plat pertama adalah Probe
yang dimasukkan ke dalam tangki, sedangkan dinding tangki akan berfungsi
sebagai Plat kedua dimana jarak antara probe dengan dinding tangki tidak akan
berubah maka satu-satunya parameter yang akan berubah adalah konstanta
dielektrik. Udara memiliki konstanta dielektrik satu sedangkan fluida memiliki
konstanta dielektrik lebih dari satu. Ketika level fluida semakin tinggi maka
konstanta dielektrik fluida yang diukur akan menggantikan udara dan
menyebabkan nilai kapasitansi naik sehingga controller akan membaca bahwa
level fluida semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya. Salah
satu penggunaan capacitive proximity sensor adalah mendeteksi level cairan
dalam botol melalui penghalang. Contoh, air mempunyai dielectric yg lebih tinggi
dari pada plastic. Sensor dapat membedakan plastic dan mendeteksi cairan.
d. Displacer Level Measurement

Gambar 3.4 Displacer

 Prinsip Kerja Displacer


Merupakan metode pengukuran level fluida yang paling popular sejak beberapa
tahun yang lalu. Prinsip pengukuran metode Displacer ini menggunakan Prinsip
Archimedes dengan mendeteksi berat batang displacer yang direndam dalam fluida
tersebut. Ketika level fluida semakin tinggi maka batang displacer akan mengalami
gaya apung yang lebih besar sehingga ketika berat batang displacer semakin ringan
maka controller akan membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu juga
sebaliknya.

e. Ultrasonic Sensor

Gambar 3.5. Ultrasonic Level Sensor


 Prinsip Kerja Ultrasonic Level Sensor
Ultrasonic Level Measurement bekerja menggunakan prinsip pemancaran
gelombang suara yang dipancarkan oleh Piezoelectric ke dalam tangki yang berisi
fluida. Selain itu, juga merupakan sebuah sensor level yang menggunakan prinsip
kerja ultrasonic untuk mengukur level ketinggian material didalam Bin ataupun
silo. Sensor ini akan menembakan gelombang ultrasonic kepermukaan material yang
akan diukur ketinggiannya. Kemudian dari data tersebut akan dikonversikan
menggunakan persamaan yang telah ada sehingga didapat data ketinggian material
didalam Bin atau silo yang diukur. Alat ini mengukur lama waktu yang dibutuhkan
gelombang suara yang dipantulkan kembali ke transmitter. Ultrasonic level sensor
ini cocok digunakan untuk mengukur level material yang berbentuk solid seperti
Klinker.

Anda mungkin juga menyukai