Anda di halaman 1dari 22

MOTOR LISTRIK

DISUSUN OLEH :
NIKO TACKER 163310474

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
  
Alhamdulillah hirobbil `alamin Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Motor listrik ini sebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki.
      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Motor listrik ini. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang

Pekanbatu , September 2018


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motor Listrik

2.2 Sejarah Motor Listrik

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja Motor Listrik

3.2 Jenis-jenis Motor Listrik

3.3 Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kegiatan manusia di zaman yang semakin modern saat ini tidak akan lepas dari
penggunaan listrik sebagai sumber dari energi. Dalam kehidupan sehari-hari motor listrik
sangatlah berguna dalam membantu pekerjaan manusia maupun fungsi lainnya sebagai
penghasil putaran tinggi. Prinsip dari motor listrik adalah mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik, motor listrik mempunyai 2 bagian penting yakni stator dan rotor
yang bekerja dengan prinsip hukum lorenz sehingga menghasilkan energi putar dari
medan magnet.
Pengenalan alat ini sangatlah penting, dilihat dari kegiatan keseharian kita yang tidak
pernah lepas sedikitpun dari listrik. Karena listrik selain digunakan untuk kegiatan yang
dilakukan sehari-hari melainkan juga listrik digunakan dalam industri baik itu rumah
tangga maupun industri menengah dan besar. Karena itu butuh pengenalan lanjut dan
mendetail tentang alat motor listrik.

1.2 Rumusan Masalah


Sehubungan dengan telah dibuatnya latar belakang makalah, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Pengertian motor listrik?
2. Bagaimana sejarah motor listrik?
3. Prinsip kerja motor listrik?
4. Macam - macam motor listrik?
1.3Manfaat
1. Manfaat teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan data pelengkap sebagai bahan kajian
ilmu kelistrikan mengenai konsep dasar konversi energi dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM, sekaligus memberikan masukan berupa ilmu yang
belum pernah diketahui penulis.
2. Manfaat praktis
Secara praktis makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para
peneliti atau pembaca dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan
dunia kelistrikan, khususnya yang membahas motor listrik. Sehingga dapat
dijadikan sebagai informasi dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motor Listrik

Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi


listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,
dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri .

2.2 Sejarah Motor Listrik

Konversi energi listrik ke dalam energi mekanik berdasarkan prinsip kerja medan
elektromagnetik yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan asal
Inggris,Michael Faraday, pada tahun 1821. Eksperimen yang dilakukan Faraday yaitu
sepotong kawat menggantung (free-hanging wire) dicelupkan kedalam sebuah wadah
mercury dimana pada wadah mercury tersebut diletakkan pula sebuah magnet permanen.
Ketika kawat dialiri arus listrik, kawat tersebut berputar di sekitar magnet, hal ini
menunjukkan bahwa arus listrik menimbulkan medan magnet putar di sekitar kawat.
Motor Faraday ini sering didemonstrasikan di sekolah-sekolah kelas fisika, hanya saja air
garam digunakan sebagai pengganti mercury (air raksa) yang beracun. Eksperimen
Faraday ini merupakan wujud motor yang paling sederhana dan dikenal dengan nama
motor homopolar yakni motor yang mempunyai kutub yang sama. Penelitian lebih lanjut
dilakukan oleh Barlow yang merupakan perbaikan dari eksperimen yang dilakukan oleh
Faraday dan dikenal dengan Barlow’s Wheel. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh
Faraday, eksperiemen Barlow hanya sebatas demonstrasi saja, tidak sesuai dengan
aplikasi praktis di lapangan dikarenakan konstruksinya masih kuno atau primitif.

Pada tahun 1827, seorang ilmuan kebangsaan Hungaria, Anyos Jedlik, mulai melakukan
eksperimen rotasi elektromagnetik pada peralatan yang ia sebut lightning-magnet self-
rotor. Hasil eksperimen ini ia gunakan untuk tujuan instruktif di Universitas-universitas,
dan pada tahun 1928 untuk pertama kalinya di perkenalkan tiga komponen utama motor
arus searah praktis yaitu stator, rotor dan komutator. Stator merupakan bagian yang diam
sedangkan rotor merupakan bagian yang berputar, keduanya bahan yang bersifat
elektromagnetik. Masalahpun muncul, masalah elektromagnetik belum juga terpecahkan
dengan baik karena motor Jedlik ini masih menggunakan medan magnet permanen pada
stator dan rotor, dan lagi-lagi, motor Jedlik ini tidak mendapat ruang dalam aplikasi
praktis.

Motor listrik pertama

Komutator pertama untuk motor arus searah yang dapat diterapkan pada motor
ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, William Sturgeon pada tahun 1832. Kerja
keras Sturgeon membuahkan hasil, komutator untuk motor arus searah ini dibuat dengan
tujuan komersial. Dua orang Amerika yaitu Emily dan Thomas Davenport memproduksi
temuan Sturgeon dan mendapatkan hak paten pada tahun 1837. Motor ini dapat berputar
dengan kecepatan 600 rotasi per menit. Karena mahalnya elektroda Zinc yang diperlukan
untuk tenaga listrik pada baterai, motor-motor inipun secara komersial gagal dan
Davenports mengalami kebangkrutan. Beberapa peneliti lainnya mengikuti jejak
Sturgeon mengembangkan motor-motor DC tetapi semuanya menemukan masalah yang
sama yaitu tinggi biaya untuk pembuatan baterai sebagai suplai utama motor. Karena
jaringan distribusi listrik pada saat itu belum ada, motor Sturgeon tidak mendapat tempat
di pasar komersial.

Tahun 1855 Jedlik membuat alat dengan prinsip-prinsip yang serupa yaitu
electromagnetic self-rotors dan penemuan ini ternyata sangat bermanfaat. Ia membuat
model motor yang berfungsi sebagai sarana angkutan, seperti mendorong dan memindah
benda yang lebih berat. Tidak ada bukti atau keterangan yang lebih jelas bahwa
eksperimen Jedlik ini dipublikasikan secara lebih luas dalam dunia ilmiah pada waktu itu,
ataupun bahwa eksperimen Jedlik mempengaruhi perkembangan motor-motor listrik
untuk dekade berikutnya.

Motor DC modern ditemukan secara kebetulan pada tahun 1873, ketika Zénobe
Gramme menghubungkan dinamo yang telah ia temukan dengan dynamo lainnya
kemudian menjalankannya sebagai motor. Mesin Gramme adalah motor listrik yang
pertama yang sukses dalam industry.

Pada tahun 1886, Frank Julian Sprague pertama kali menemukan motor DC
praktis, dengan kecepatan yang konstan tanpa menimbulkan percikan listrik meskipun
motor diberikan beban yang variabel. Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang
listrik sangat bermanfaat terhadap perbaikan jaringan distribusi listrik kita sekarang ini
(yang lebih dahulu dilakukan oleh Edison), yang memungkinkan daya dari motor listrik
dapat dikembalikan ke dalam jaringan listrik, tersedianya distribusi listrik yang bisa
dipindah-pindahkan bak sebuah trolley serta sistem kontrol yang mulai memadai untuk
pengoperasiannya. Selanjutnya Sprague menemukan pembangkit listrik dengan sistem
trolley yang pertama pada rentang tahun 1887-1888 di Richmond VA, elevator listrik dan
sistem kendali tahun 1892, dan kereta listrik bawah tanah yang pertama kali dibangun
pada tahun 1892 di Chicago oleh South Side Elevated Railway dimana sangat popular
dengan sebutan "L". Motor Sprague dan penemuannya membuat semacam gebrakan
dasyat di bidang industry dalam hal penggunaan motor listrik, dan dalam waktu yang
hampir bersamaan peneliti-peneliti lain juga sedangkan mengembangkan hal yang sama
dimana akan menjadi pesaingnya, dengan demikian penggunaan motor listrik akan
menjamah wilayah yang lebih luas lagi.

Nikola Tesla pada 1888 menemukan motor AC yang pertama yang dapat
dipraktekkan dengan sistem transmisi daya multi fasa. Selama bertahun-tahun Tesla terus
mengembangkan motor AC di bawah perusahaan Westinghouse.

Perkembangan motor listrik dengan efisiensi yang diharapkan sempat tertunda selama
beberapa dekade oleh karena kegagalan untuk mengenali betapa pentingnya celah udara
yang relatif kecil antara rotor dan stator. Awalnya motor - motor mempunyai celah udara
sangat besar yang menghasilkan relukstansi yang sangat tinggi dari sebuah rangkaian
magnetik. Motor – motor listrik seperti ini menghasilkan torka (momen puntir) yang
sangat rendah dan sangat tidak efisien tentunya. Penyebab ketidakpahaman ini sepertinya
disebabkan karena pada awal desain motor tersebut terlalu banyak focus pada interaksi
medan elektromagnetik.

Penerapan motor listrik telah merevolusi industri. Proses-proses dalam industri


tidak lagi dibatasi oleh transmisi daya menggunakan batang, belt, udara mampat atau
tekanan hidraulik. Malahan setiap mesin dilengkapi dengan motor listriknya sendiri,
menyediakan sistem kendali yang mudah digunakan, dan efisiensi transmisi daya yang
lebih baik. Motor listrik juga banyak digunakan dalam bidang pertanian menggantikan
tenaga manusia dan tenaga binatang untuk berbagai macam pekerjaan seperti menggiling
padi atau memompa air. Untuk penggunaan rumah tangga, motor listrik mengurangi
buruh kasar di dalam rumah-rumah dan membuat standar hidup yang lebih tinggi,
nyaman dan aman tentunya. Dewasa ini, motor listrik mengkonsumsi lebih dari separuh
dari total energi listrik yang dihasilkan.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja Motor Listrik

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, perhatikan gambar 1
dibawah.

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gayaJika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, makakedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya adaarah
yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
3.2 Jenis - jenis Motor Listrik

Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang
digunakan. Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi
2 jenis yaitu :

 Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)


 Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik
berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis
motor listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik sebagai berikut.

Dari gambar klasifikasi motor listrik diatas dapat dijelaskan secara singkat pengertian
dari setiap jenis motor listrik pada gambar klasifikasi diatas sebagai berikut.
A Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)

3.2.1 Motor listrik arus bolak – balik (AC ) Satu Fasa

Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus
bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.

Motor sinkron , adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering
digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Motor induksi , merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi meda
magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut :

 Motor induksi satu fase . Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi,
dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt
conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan
Hp.

3.2.2 Macam – macam Motor Listrik Satu Fasa


1. Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga
seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air
conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan
tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini
banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu
dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat
netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan
sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):

 Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja


CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan
terminal.
 Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke
terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan
satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan
Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan
sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar
sentrifugal, tampak pada gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan
Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup
sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya,
saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator
bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk
meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai
70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang
tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat
gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor

3.2.3 Motor Shaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin,
blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang
terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang
dua buah bearing.
Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator
dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di
tengah-tengah stator, lihat gambar 10.
Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi
yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan
cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan
untuk peralatan rumah tangga kecil.

3.2.4. Motor Universal


Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan
belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin
dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang
lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil,
torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua
belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara
seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan
tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan


dihubungkandengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

3.2.5 Motor Listrik Arus bolak – balik (AC) Tiga Fasa

Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk


menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan
beda phase diperlukan penambahan komponen Kapasitor (baca disini), pada motor 3
phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar
arus 3 phase berikut ini:

Gb. Grafik arus 3 fasa

3.2.6 Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa


Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian
rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak
antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada
rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor
induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan
rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor
tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada
pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga
membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
Gb. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa

3.3 Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa


Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f  = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
        Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya
pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor
merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus
(I) di d alam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan
g dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut
timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns)
dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S = (ns- nr)/ ns

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang
konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya,
motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

2.4.2.4 Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa


Pengasutan merupakan metode penyambungan kumparan-kumparan dalam motor 3
phase. Ada 2 model penyambungan kumparan pada motor 3 phase:
1. Sambungan Bintang/Star/Y
2. Sambungan Segitiga/Delta

1 Sambungan Star

Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung dari ketiga
kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut menjadi titik netral,
karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang =  √3 x tegangan antar phase
2. Sambungan Delta

(b) hubungan delta

Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan kumparan-kumparan


motor sehingga membentuk segitiga.  Pada sambungan delta tegangan kumparan =
tegangan antar phase akan tetapi arus jaringan sebesar √3 arus line.

B. Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik searah (DC, Direct Current). Motor listrik arus searah DC ini
dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.

Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited . Adalah jenis motor DC yang
sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut
motor DC sumber daya terpisah (separately excited).

Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber
arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga
motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis
berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut.

 Motor DC shunt , Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
 Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan
secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama
dengan arus dinamo.
 Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri
dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.

DAFTAR ISI

http://yefrichan.wordpress.com/2011/03/26/pengertian-motor-listrik/

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html

http://insyaansori.blogspot.com/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html

Anda mungkin juga menyukai