Anda di halaman 1dari 25

A.

SEJARAH DINAMO
Sejarah penemuan listrik mula-mula diselidiki oleh orang Yunani Kuno, kurang
lebih 6.000 thn, Sebelum Masehi. Mereka mengamati batu ambar yg mampu
menarik benda-benda ringan setelah batu tersebut digosokkan pd selembar kain
wol. Batu ambar yg digosok dengan wol dikatakan mempunyai muatan listrik.
Biografi Michael Faraday

Tokoh ini dikenal sebagai salah satu penemu yang banyak menghasilkan
temuan- temuan yang bermanfaat bagi dunia. Michael Faraday lahir tahun 1791 di
Newington, Inggris. Berasal-usul dari keluarga tak berpunya dan umumnya belajar
sendiri. Di usia empat belas tahun dia magang jadi tukang jilid dan jual buku, dan
kesempatan inilah yang digunakannya banyak baca buku seperti orang kesetanan.
Tatkala umurnya menginjak dua puluh tahun, dia mengunjungi ceramah-ceramah
yang diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan Sir Humphry Davy. Faraday
terpesona dan ternganga-nganga. Ditulisnya surat kepada Davy dan pendek
ceritera untung baik diterima sebagai asistennya. Hanya dalam tempo beberapa
tahun, Faraday sudah bisa membikin penemuan-penemuan baru atas hasil
kreasinya sendiri. Meski dia tidak punya latar belakang yang memadai di bidang
matematika, selaku ahli ilmu alam dia tak terlawankan.
Hukum Faraday
JIKA SEPOTONG KAWAT PENGHANTAR LISTRIK BERADA PADA MEDAN MAGNET
BERUBAH-UBAH, MAKA DI DALAM KAWAT TERSEBUT AKAN TERBENTUK GAYA GERAK
LISTRIK (GGL)
penemuan Ini merupakan yang monumental, dengan dua alasan. Pertama,
Hukum Faraday mempunyai arti penting yang mendasar dalam hubungan dengan

pengertian teoritis kita tentang elektro magnetik. Kedua, elektro magnetik dapat
digunakan untuk menggerakkan secara terus-menerus arus aliran listrik seperti
diperagakan sendiri oleh Faraday lewat pembuatan dinamo listrik pertama. Meski
generator tenaga pembangkit listrik kita untuk mensuplai kota dan pabrik dewasa
ini jauh lebih sempurna ketimbang apa yang diperbuat Faraday, tetapi kesemuanya
berdasar pada prinsip serupa dengan pengaruh elektro magnetik.
Faraday juga memberi sumbangan di bidang kimia. Dia membuat rencana
mengubah gas jadi cairan, dia menemukan pelbagai jenis kimiawi termasuk
benzene. Karya lebih penting lagi adalah usahanya di bidang elektro kimia
(penyelidikan tentang akibat kimia terhadap arus listrik). Penyelidikan Faraday
dengan ketelitian tinggi menghasilkan dua hukum elektrolysis yang
penyebutannya dirangkaikan dengan namanya yang merupakan dasar dari elektro
kimia. Dia juga mempopulerkan banyak sekali istilah yang digunakan dalam bidang
itu seperti: anode, cathode, electrode dan ion.
Dan Faraday juga yang memperkenalkan ke dunia fisika gagasan penting
tentang garis magnetik dan garis kekuatan listrik. Dengan penekanan bahwa bukan
magnit sendiri melainkan medan diantaranya, dia menolong mempersiapkan jalan
untuk pelbagai macam kemajuan di bidang fisika modern, termasuk pernyataan
Maxwell tentang persamaan antara dua ekspresi lewat tanda (=) seperti 2x + 5 =
10. Faraday juga menemukan, jika perpaduan dua cahaya dilewatkan melalui
bidang magnit, perpaduannya akan mengalami perubahan. Penemuan ini punya
makna penting khusus, karena ini merupakan petunjuk pertama bahwa ada
hubungan antara cahaya dengan magnit.
Faraday bukan cuma cerdas tetapi juga tampan dan punya gaya sebagai
penceramah. Tetapi, dia sederhana, tak ambil peduli dalam hal kemasyhuran, duit
dan sanjungan. Dia menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi
ketua British Royal Society. Hidup perkawinannya panjang dan berbahagia, cuma
tak punya anak. Dia tutup usia tahun 1867 di dekat kota London.
Sumber energi mekanik sendiri bisa dihasilkan dari angin, gelombang laut,
pasang surut, panas, uap dan lain sebagainya. Sebagai contoh, jika ada sebatang
logam panjang yang berada pada medan magnet, maka akan menghasilkan
elektron bebas yang akan bergerak ke kiri dan akhirnya akan menghasilkan medan
listrik induksi yang sma kuat dengan medan listrik.

Dalam hal ini potensial kedua ujung logam menjadi sama besar dan aliran
elektron akan berhenti, maka pada kedua ujung logam akan terdapat muatan
induksi. Agar aliran elektron bebas berjalan terus maka harus muatan induksi ini
terus diambil, sehingga pada logam tidak timbul medan listrik induksi. Dan sumber
ggl (misal baterai) yang dapat membuat beda potensial kedua ujung logam
harganya tetap, sehingga aliran elektron akan tetap berjalan.

Aliran elektron Sebatang logam pada medan magnet


Penemuan Dinamo oleh Faraday
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821.
Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas
biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan.
Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru
kawatnya.
Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas
dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang
arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah
menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik
untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan
Faraday ini merupakan nenek moyang dari semua motor listrik yang digunakan
dunia sekarang ini.

Ini merupakan pembuka jalan yang luar biasa. Tetapi, faedah kegunaan
praktisnya terbatas, sepanjang tidak ada metode untuk menggerakkan arus listrik
selain dari baterei kimiawi sederhana pada saat itu. Faraday yakin, mesti ada suatu
cara penggunaan magnit untuk menggerakkan listrik, dan dia terus-menerus
mencari jalan bagaimana menemukan metode itu. Kini, magnit yang tak berpindahpindah tidak mempengaruhi arus listrik yang berdekatan dengan kawat. Tetapi di
tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat sepotong
kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini
disebut pengaruh elektro magnetik, dan penemuan ini disebut Hukum Faraday
dan pada umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.
PERKEMBANGAN DINAMO MENJADI GENERATOR
Generator prinsip kerjanya sama dengan dinamo. Sama-sama menghasilkan arus listrik dengan
cara memutar rotornya.
Kebanyakan Generator digunakan dalam industri berskala besar dengan konsumsi daya yang
besar. Cara memutar generator biasanya dengan mengkopelnya dengan motor listrik. Motor listrik diberi
arus PLN agar berputar. Nah, putaran tersebut dihubungkan dengan generator sehingga generator ikut
berputar dan menghasilkan listrik.
Sedangkan dinamo biasanya berukuran kecil dan menghasilkan daya yang kecil. Untuk
membuatnya bekerja juga hanya dengan menggunakan gaya putar yang kecil. Anda tahu dinamo sepeda
yang digunakan untuk menyalakan lampu yang diletakkan di roda depan kan? Itu contoh mudah dinamo.

Tegangan yang dihasilkannya relatif kecil dan tidak membahayakan organ tubuh manusia. Diputar
dengan tangan pun dia mampu menghasilkan listrik.
Kebanyakan orang mengatakan dinamo adalah motor listrik. Seperti dinamo tamiya dan
sebagainya. Padahal sebenarnya penggerak pada tamiya adalah motor. Sistem kerja motor berlawanan
dengan generator/dinamo. Jika generator/dinamo bekerja dengan menghasilkan energi listrik jika
mendapat gaya putar pada rotornya. Sedangkan motor bekerja dengan menghasilkan energi putar pada
rotornya jika mendapat energi listrik pada kumparannya.
rotor : bagian dari motor/generator yang memiliki kumparan dan dapat berputar.
stator : bagian dari motor/generator yang memiliki kumparan/magnet dan tidak dapat berputar

B. GENERATOR
Pengertian
Generator Listrik adalah sebuah mesin yang mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik).
Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik
Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu
penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis
garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis
gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.

Jenis jenis generator :


1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :
a. generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan magnet
yang terletak pada bagian yang berputar (rotor).
b. b. generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan magnet
yang terletak pada bagian yang diam (stator)
2. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
a. generator sinkron
b. generator asinkron
3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan
a. generator arus searah (DC)
b. generator arus bolak balik (AC)
4. Jenis generator dilihat dari fasanya
a. generator satu fasa
b. generator tiga fasa
5. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :
a. generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator dengan rpm
rendah seperti PLTA dan PLTD
c. generator rotor kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit listrik
/ generator dengan putaran rpm tinggi seperti PLTG dan PLTU
Manfaat / Fungsi Geneator
Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dengan cara mengubah energi
gerak menjadi energi listrik.

C. GENERATOR AC
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating
Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
2. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa
Pembahasan dalam artikel kali ini di titik beratkan pada motor listrik AC 1 fasa, yang
terdiri dari:

Motor Kapasitor
Motor Shaded Pole
Motor Universal

Sebelumnya akan lebih baik jika anda membaca artikel mengenai motor listrik
di sini Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa
sebesar , hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan

tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan
penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang
dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet
bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet
tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama
Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar
pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar


Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan
induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan
menghasilkan torsi putar pada rotor.
Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga
seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning.
Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai
PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada
peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor


Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan
belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal
U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi
agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):

Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator


kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel

dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke
terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.


Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah
kondensator dan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan
dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan

kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak
normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jalajala L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya
membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran
mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak
normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor


Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah
untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran
motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya
kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka
torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor


MotorShaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa
daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor
penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung
stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai
pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor
mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah
stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.


Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian
stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar
ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole.
Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas
perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan
stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan.
Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau
pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah
dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai
untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.


Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor
memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang
menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor
universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal


Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan
dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

D. GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus
DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis
generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
1. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,
serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi
generator DC.

Gambar 1. Konstruksi Generator DC


Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah
sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala.
Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan

serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang.
2. Prinsip kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-

balik.
dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada


Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.


Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan
induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti
Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara
maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan
menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan
medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.

Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.


Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut
juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik
AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan
dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan
listrik DC dengan dua gelombang positip.

Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.


Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding
dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat
medan).

3. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur.
Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya
jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan
permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang
induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar.
Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.

Gambar 4. Jangkar Generator DC.


4. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini
memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC


Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan
biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6).

Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak
disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di
sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan
utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut .
Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan
melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan
magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a).

Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub
Bantu, Belitan Kompensasi (b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari
kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada
permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser.
Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul
percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya
lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis
netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung
dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga

diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada
lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a)
dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:

lilitan magnet utama


lilitan magnet bantu (interpole)
lilitan magnet kompensasi

5. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

Generator Penguat Terpisah


Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat
terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)

Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan
melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator
yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan
tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan
saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang
akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya.
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan
geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang
dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt


Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak
akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik,
atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik
yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar
11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang
sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan
generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator
mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada
Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.

Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon


Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output
generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi
penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri,
yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini
merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan
turun jika arus bebannya naik

Anda mungkin juga menyukai