Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 Energi dan Konversi Energi C

Oleh:

Rozaky Muhammad Ihsan

1910952016

Dosen Pengampu;

Andi Pawawoi, M.T.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Andalas
NIM: 1910952016 (Genap)

Perkembangan Teknologi Mesin - Mesin Listrik Hingga Saat Ini

Mesin listrik adalah suatu istilah umum untuk suatu peralatan/mesin yang menggunakan
energi listrik seperti Motor listrik, Generator listrik, Transformator dan juga peralatan lainnya.
Masing masing dari komponen tersebut mengkonversi energi yang berhubungan dengan listrik.
Dalam pembagian berdasarkan mekanisme kerjanya, mesin listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
mesin listrik statis dan dinamis. Mesin listrik statis merupakan suatu mesin yang tidak
mempunyai komponen yang bergerak, misalnya: Transformator. Sedangkan mesin listrik
dinamis merupakan mesin listrik yang mempunyai komponen yang bergerak, misalnya motor
listrik dan generator.

Mesin listrik mulai dikenal tahun 1831 dengan adanya penemuan oleh Michael Faraday
mengenai induksi elektromagnetik yang menjadi prinsip kerja motor listrik. Percobaan mengenai
konsep mesin listrik di laboratorium-laboratorium terus dilakukan sampai tahun 1870 saat
Thomas Alfa Edison memulai pengembangan generator arus searah secara komersial untuk
mendukung distribusi tenaga listrik yang berguna bagi penerangan listrik di rumah-rumah. Motor
Faraday ini sering didemonstrasikan di sekolah-sekolah kelas fisika, hanya saja air garam
digunakan sebagai pengganti mercury (air raksa) yang beracun. Eksperimen Faraday ini
merupakan wujud motor yang paling sederhana dan dikenal dengan nama motor homopolar
yakni motor yang mempunyai kutub yang sama.

Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Barlow yang merupakan perbaikan dari eksperimen
yang dilakukan oleh Faraday dan dikenal dengan Barlow’s Wheel. Sama halnya dengan yang
dilakukan oleh Faraday, eksperiemen Barlow hanya sebatas demonstrasi saja, tidak sesuai
dengan aplikasi praktis di lapangan dikarenakan konstruksinya masih kuno atau primitif. Dua
orang Amerika yaitu Emily dan Thomas Davenport memproduksi temuan Sturgeon dan
mendapatkan hak paten pada tahun 1837. Motor ini dapat berputar dengan kecepatan 600 rotasi
per menit. Karena mahalnya elektroda Zinc yang diperlukan untuk tenaga listrik pada baterai,
motor-motor inipun secara komersial gagal dan Davenports mengalami kebangkrutan. Beberapa
peneliti lainnya mengikuti jejak Sturgeon mengembangkan motor-motor DC tetapi semuanya
menemukan masalah yang sama yaitu tinggi biaya untuk pembuatan baterai sebagai suplai utama
motor.
Pada tahun 1886, Frank Julian Sprague pertama kali menemukan motor DC praktis,
dengan kecepatan yang konstan tanpa menimbulkan percikan listrik meskipun motor diberikan
beban yang variabel. Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang listrik sangat bermanfaat
terhadap perbaikan jaringan distribusi listrik kita sekarang ini (yang lebih dahulu dilakukan oleh
Edison), yang memungkinkan daya dari motor listrik dapat dikembalikan ke dalam jaringan
listrik, tersedianya distribusi listrik yang bisa dipindah-pindahkan bak sebuah trolley serta system
kontrol yang mulai memadai untuk pengoperasiannya. Nikola Tesla pada 1888 menemukan
motor AC yang pertama yang dapat dipraktekkan dengan sistem transmisi daya multi fasa.
Selama bertahun-tahun Tesla terus mengembangkan motor AC di bawah perusahaan
Westinghouse.

Kejadian yang penting dalam sejarah mesin listrik adalah dengan dipantenkannya motor
induksi tiga fasa oleh Nikola Tesla pada tahun 1888. Konsep Tesla mengenai arus bolak-balik
selanjutnya dikembangkan oleh Charles Steinmetz pada dekade berikutnya, sehingga pada tahun
1890 transformator dapat diwujudkan, sekaligus menjadi pembuka jalan untuk melakukan
transmisi daya listrik jarak jauh. Awalnya motor induksi ini dipakai oleh industri atau peralatan
rumah tangga dengan beban kecil, seperti kipas angin dan sebagainya. Meski secara tradisional
dipakai dalam kecepatan statis, single-phase induction motor mulai digunakan pada kecepatan
yang bervariasi.Kecepatan yang bervariasi ini rupanya menawarkan peluang penghematan energi
dan prospek perkembangan motor induksi ke depannya.

Sekitar tahun 1990, insinyur maverick Alan Cocconi mengembangkan salah satu inverter
portabel awal atau yang selanjutnya disebut juga sebagai transistor. Yaitu sebuah perangkat yang
mengubah arus searah (DC) dalam baterai mobil listrik menjadi arus bolak-balik (AC) yang
diperlukan oleh motor induksi.Kombinasi transistor dengan motor induski untuk pertama kalinya
digunakan dalam EV. Teknologi ini pada akhirnya menjadi GM EV1, mobil listrik produksi
massal pertama di dunia.Kemudian Cocconi menurunkan versi perbaikan powertrain jenis ini ke
dalam mobil listrik tZero.
Perkembangan motor listrik pada saat sekarang yaitu sudah tak lagi memerlukan magnet
permanen. Cukup dengan transistor, memungkinkan motor elektrik yang menggunakan
elektromagnet (gulungan kawat yang membungkus inti logam besi) dapat dihidupkan dan
dimatikan. Namun bukan berarti ia tak punya kekurangan, contohnya motor induksi yang
mengeluarkan panas. Energi panas ini bahkan bisa menjadi terlalu panas, dan menurut beberapa
ahli ini merupakan energi yang terbuang alias pemborosan. Kekurangan ini akhirnya membuka
sebuah solusi yang membuat motor induksi jadi lebih baik lagi.

Akhirnya ditemukan lah teknologi reluctance motor, jenis motor listrik yang menginduksi
kutub magnet non-permanen pada rotor. Rotornya tidak memiliki lilitan, torsi dapat dihasilkan
lewat fenomena penolakan magnet.Reluctant motor dapat menghasilkan kepadatan daya yang
sangat tinggi dengan biaya rendah. Hal ini membuatnya ideal untuk banyak kegunaan, salah
satunya dipakai oleh Tesla Model S P100D, yang jadi salah satu mobil listrik tercepat.

Anda mungkin juga menyukai