Anda di halaman 1dari 12

Percobaan 5 : Op_Amp

LAPORAN PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA DASAR

Semester 3

JUDUL : OPERASIONAL AMPLIFIER (Asg.5)

Disusun oleh:
Nama : Raudhatul Fathya Adillah I.
NIM : 1903321089
Kelompok : 6
Kelas : EC-3D
Dosen : Drs. Syafrizal Syarief, ST.MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020

1
Percobaan 5 : Op_Amp

5.1 Nomor Praktikum : 05


5.2 Judul Praktikum : Operasional Amplifier
5.3 Tanggal Praktikum : 22 October 2020
5.4 Tujuan Praktikum :
- Dapat menjelaskan cara kerja operasi amplifier
- Dapat merangkai penguat amplifier untuk dijadikan pembagi tegangan.
- Dapat merangkai parameter gain diferensial dan gain common mode

5.5 Daftar Alat dan Bahan


- Konsol Teknikit TK286 1 buah
- Power Supply DC 1 buah
- Modul Type 294B 1 buah
- Multimeter 1 buah
- Kabel penghubung secukupnya

5.6 Dasar Teori


Output dari rangkaian Jembatan Wheatstone adalah bentuk beda tegangan
antara persimpangan lengan rasio, persimpangan standar dan resistor yang
tidak diketahui. Ketika detektor terhubung antara persimpangan, arus akan
mengalir melalui detektor dan besarnya arus akan tergantung pada jumlah
jembatan yang keluar dari keseimbangan dan pada faktor-faktor yang
mengatur sensitivitas.

Gambar 5.1 Operasional Amplifier


Operasi dari rangkaian jembatan wheatstone dibentuk oleh perbedaan tegangan
antara hubungan ratio lengan jembatan dan hubungan resitansi standar dan

2
Percobaan 5 : Op_Amp

resistansi dengan nilai yang tidak diketahui. Ketika detector dihubungkan antara
hubungan-hubungan ini arus akan mengalir melalui detector dan nilai arus
tergantung pada banyaknya output setimbang jembatan tersebut dan faktor
sensitivitas(yang bisa dilihat di percobaan 3).
Untuk memperoleh sensitivitas yang lebih tinggi, digunakan amplifier yang
mempunyai input diferensial, sinyal yang telah dikuatkan ini diberikan sebagai
input detektor. Amplifier akan menguatkan tegangan kecil pada input detektor
menjadi tegangan yang jauh lebih besar, jadi sensitivitas sistem pun bertambah
tinggi. Bagian utama dari rangkaian penguat ini (gambar 5.3) terdiri atas IC op-
amp (dengan input diferensial).

5.7 Gambar Modul dan Rangkaian


a. Gambar Modul

Gambar 5.2

3
Percobaan 5 : Op_Amp

b. Gambar Rangkaian

Gambar 5.3

5.8 Langkah Kerja


a. Percobaan 1
1. Mengatur kontrol potensiometer pada 0 (nol).
2. Mengatur kontrol penguatan pada 1 (satu).
3. Menghidupkan power supply.
4. Dengan tegangan input variabel DC untuk penguat pada posisi 0
(nol), ukurlah tegangan output dari penguat (amplifier). Catat
hasilnya pada tabel anda. (Tabel 5.1)
5. Menaikkan secara perlahan tegangan variabel DC diantara dua
input terminal sampai 1V. Catat tegangan output penguatnya.
6. Mengulangi langkah tersebut untuk tegangan 2,3 dan 4V DC
diantara input-inputnya.
7. Mengembalikan kontrol potensiometer ke 0 (nol) dan balikkan
hubungan iput pada penguat.
8. Mengulangi percobaan dan catat hasilnya pada tabel anda.

b. Percobaan 2
1. Mengatur kontrol potensiometer pada 0 (nol).
2. Mengatur kontrol penguatan pada 1 (satu) dan 10
3. Menghidupkan power supply.
4. Dengan tegangan input variabel DC untuk penguat pada posisi 0
(nol), ukurlah tegangan output dari penguat (amplifier). Catat
hasilnya pada tabel anda. (Tabel 5.2)

4
Percobaan 5 : Op_Amp

5. Menaikkan secara perlahan tegangan variabel DC diantara dua


input terminal sampai 0,5V. Catat tegangan output penguatnya.
6. Mengulangi langkah tersebut untuk tegangan 1 volt DC diantara
input-inputnya.
7. Mengembalikan kontrol potensiometer ke 0 (nol) dan balikkan
hubungan iput pada penguat.
8. Mengulangi percobaan dan catat hasilnya pada tabel anda.

c. Percobaan 3
1. Menggunakan tegangan variabel DC
2. Memastikan bahwa tegangan dc variabel adalah nol dan hubungkan
rangkaian
3. Mengatur gain dari penguat pada posisi 1.
4. Mengukur tegangan output dan catat hasil pengukuran dalam
salinan seperti gambar.
5. Ulangi prosedur ini untuk input variabel dc dari 2v, 4v, 6v, 8v, dan
10v.
6. Mengatur kembali tegangan variabel dc sampai ke posisi nol dan
ubah pengaturan gain pada posisi 10.
7. Mengulangi prosedur diatas untuk input 10 v dan catat hasilnya.
8. Mengambil pembacaan seperti sebelumnya untuk pengaturan gain
dari 100 dan 1000.

5
Percobaan 5 : Op_Amp

5.9 Data hasil percobaan

Tabel 5.1

Pengaturan Tegangan Output


Tegangan Input (V)
Penguatan (V)
0 1 -0,6
1 1 -1,6
2 1 -2,6
3 1 -3,6
4 1 -4,6
-1 1 -0,3
-2 1 -1,2
-3 1 -2,2

-4 1 -3,2

Tabel 5.2

Tegangan Input (V) Pengaturan Tegangan Output (V)


Penguatan
0 10 -7,6
0,5 10 -12,3
1,0 10 -13,3
-0,5 10 -0,8
-1,0 10 -2,8
0,05 100 -13,3
-0,05 100 -13,3
0,1 100 -13,3
-0,1 100 -13,3
0 100 -13,3

Tabel 5.3

6
Percobaan 5 : Op_Amp

Pengaturan Penguatan Tegangan Mode Umum Tegangan Output (V)


(V)
1 0 -0,6
1 2 -0,6
1 4 -0,6
1 6 -0,6
1 8 -0,7
1 10 -0,7
10 0 -7,8
10 10 -8
100 0 -13,3
100 10 -13,2

5.10 Pertanyaan
1. Apa hubungan yang ada diantara tegangan output dan input?
Input & output saling berkaitan berupa besaran penguatnya, ketika
gain di set ke 1, maka Vo sama dengan Vi
2. Apa yang terjadi pada tegangan output ketika tegangan inputnya terbalik?
Vin = - V, Vout = V
3. Apakah tegangan output mempunyai hubungan yang sama dengan
tegangan input sebelumnya?
Ya. Mempunyai hubungan yang sama, namun dengan gain 10
4. Bagaimana mereka terhubung?
Mereka terhubung saling berkaitan. Ketika vin dinaikkan maka
Voutnya akan ikut naik.
5. Apakah perbedaan tegangan diantara input menyebabkan tegangan output
menjadi 0V?
Dengan cara Vin diberi tegangan 0 volt
6. Jika sebuah amplifier seperti ini digunakan dengan sebuah jembatan pada
rangkaian seperti pada gambar 5.1, apa yang akan terbaca pada multimeter
ketika jembatannya seimbang?

7
Percobaan 5 : Op_Amp

Tidak terjadi penguatan. Karena tegangan pada jembatan seimbang


7. Jika gain dari penguat mengatakan 10,dan jembatan ini sedikit tidak
seimbang sehingga tegangan antara input penguat 10mv, berapakah
besarnya tegangan pada detektor?
Tegangannya menjadi Vout yaitu 10mV*10 = 100mV
8. Apakah penguat memberikan sensitivitas yang lebih besar atau kurang
pada rangkaian jembatan?
Ya. Penguat memberikan sensitivitas yang lebih tinggi
9. Apakah jembatan seimbang?
Ya. Jembatannya seimbang karena rasio dari setiap resistor sama.
10. Apa yang akan terjadi pada tegangan output?
Tidak terjadi apapun pada tegangan output . karena jembatannya
seimbang

Gambar 5.4
11. Meskipun perbedaan tegangan antara input penguat adalah nol, apa yang
akan terjadi pada tegangan antara input penguat dan ground jika,
katakanlah tegangan input pada jembatan 10 volt?

8
Percobaan 5 : Op_Amp

Sekarang perhatikan gambar 5.4(b).


12. Apakah jembatan ini seimbang?
Ya Seimbang
13. Apa yang akan terjadi pada tegangan output?
Tidak terjadi apapun karena jembatannya seimbang
14. Berapa tegangan antara input amplifier dan ground untuk input tegangan
10 volt pada jembatan?
15. Apakah tegangan output anda membacanya sesuai dengan nilai-nilai yang
diharapkan?
Sesuai

Analisa
Data dasar teori yang ada bahwa sensitivitas yang
lebih digunakan input amplifier yang mempunyai input
differensial. Sinyal yang telah di gain difungsikan
sebagai input detektor untuk menjadi tegangan lebih
besar. Sehingga sensitivitas bertambah. Pada
percobaan ini setiap output yang dikeluarkan akan
lebih besar inputnya karena sudah diberi gain.

Contoh aplikasi
 Komparator
 Integrator

9
Percobaan 5 : Op_Amp

Grafik

10
Percobaan 5 : Op_Amp

11
Percobaan 5 : Op_Amp

12

Anda mungkin juga menyukai