Rekan Kerja
( )
A. Pembanding Tegangan
Tujuan : Menunjukkan cara kerja Open-Loop Gain suatu op-amp, dimana dengan adanya
perbedaan tegangan pada input-inputnya akan menyebabkan tegangan output berada
dalam keadaan saturasi, yaitu VSAT sama dengan 90% tegangan catu.
+ 1 + 2
+ 2 + 1
+ 1,2 + 1,5
- 1 - 2
- 2 - 1
- 1,5 - 1,2
0 0
B. Voltage Follower
Tujuan : Menunjukkan cara kerja op-amp sebagai voltage follower (pengikut tegangan).
Langkah Pengujian :
1. Dengan catu daya dimatikan, rakitlah rangkaian yang akan diujikan.
2. Nyalakan catu daya, lalu berikan tegangan DC pada VIN sebesar + 2 volt, lalu amati, ukur dan
catat nilai VOUT.
3. Ulangi langkah No. 2 dengan merubah nilai VIN sesuai dengan tabel data pengamatan.
4. Kemudian ganti VIN dengan tegangan AC sinusoidal (gunakan Function Generator FG)
sebesar 2 Vpp - 1 kHz, lalu amati, ukur dan catat nilai VOUT.
5. Ulangi langkah No. 4 dengan merubah nilai VIN sesuai dengan tabel data pengamatan.
6. Matikan catu daya.
VIN DC [volt] VOUT [volt] VIN AC [Vpp] VOUT [Vpp] Beda Fase VIN dan VOUT
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
C. Non-Inverting Amplifier
Tujuan : Menunjukkan cara kerja op-amp sebagai penguat tak-membalik.
Langkah Pengujian :
1. Dengan catu daya dimatikan, rakitlah rangkaian yang akan diujikan.
2. Nyalakan catu daya, lalu berikan tegangan DC pada VIN sebesar + 2 volt, lalu amati, ukur dan
catat nilai VOUT.
3. Ulangi langkah No. 2 dengan merubah nilai VIN sesuai dengan tabel data pengamatan.
4. Kemudian ganti nilai R1 dengan 47 k dan ulangi langkah No. 2 dan 3 diatas dan lengkapi
tabelnya.
5. Lalu ganti tegangan input DC dengan tegangan AC sinusoidal (FG) pada VIN sebesar 2 Vpp –
1 kHz, lalu amati, ukur dan catat nilai VOUT nya, dan lengkapi tabelnya.
6. Matikan catu daya.
VIN VOUT AV VIN VOUT AV VIN VOUT AV Beda Fase VIN &
[volt] [volt] (Gain) [volt] [volt] (Gain) [Vpp] [Vpp] (Gain) VOUT
2 2 2
3 2,5 3
4 3 4
5 3,5 6
6 4 8
D. Inverting Amplifier
Tujuan : Menunjukkan cara kerja op-amp sebagai penguat membalik.
Langkah Pengujian :
1. Dengan catu daya dimatikan, rakitlah rangkaian yang akan diujikan.
2. Nyalakan catu daya, lalu berikan tegangan DC pada VIN sebesar + 2 volt, lalu amati, ukur dan
catat nilai VOUT.
3. Ulangi langkah No. 2 dengan merubah nilai VIN sesuai dengan tabel data pengamatan.
4. Kemudian ganti nilai R1 dengan 47 k dan ulangi langkah No. 2 dan 3 diatas dan lengkapi
tabelnya.
5. Lalu ganti tegangan input DC dengan tegangan AC sinusoidal (FG) pada VIN sebesar 2 Vpp –
1 kHz, lalu amati, ukur dan catat nilai VOUT nya, dan lengkapi tabelnya.
6. Matikan catu daya.
VIN VOUT AV VIN VOUT AV VIN VOUT AV Beda Fase VIN &
[volt] [volt] (Gain) [volt] [volt] (Gain) [Vpp] [Vpp] (Gain) VOUT
2 2 2
4 3 4
6 4 6
8 5 8
10 6 10
Langkah Pengujian :
1. Dengan catu daya dimatikan, rakitlah rangkaian yang akan diujikan.
2. Nyalakan catu daya, lalu berikan tegangan AC sinusoidal (FG) pada V IN sebesar 2 Vpp. Atur
frekwensi input FG pada 100 Hz, lalu amati, ukur dan catat nilai VOUT.
3. Ulangi langkah No. 2 dengan menaikkan nilai frekwensi input sesuai dengan tabel data
pengamatan dan pastikan amplitudo input tetap 2 Vpp.
4. Matikan catu daya.
5. Hitunglah nilai AV dan AdB dengan rumus :
100
1k
10 k
40 k
60 k
80 k
100 k
140 k
180 k
200 k
300 k