Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN AKHIR

ELEKTRONIKA & ANALOG


Nama/NIM Ridwan Sahril- 531201038 Paraf Asisten

Sabtu, 21 Januari 2023


Hari/Tanggal
Juan Titawanno

Iwi Sukarto

Ari Nogroho
Kelompok 5
Sidiq Wicaksono

Alex Sahata Nababan

Kahfi Hikmatullah ( )

Menunjukkan bagaimana gain loop terbuka dari op amp


bekerja, di mana perbedaan tegangan input menyebabkan tegangan output menjadi saturasi, dengan
VSAT sama dengan 90% dari tegangan suplai.
Data Pengamatan
Unit - 1
Rangkaian Dasar
Op-Amp

A. Rangkaian Pembanding Tegangan

LangkahPengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Beri tegangan DC pada V1 sebesar + 1 volt dan V2 sebesar + 2 volt.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Lalu lihat di layer display atas gelombang yang muncul pada hasil
simulasi lalu tulis nilai VOUT, perhatikan polaritasnya S+ atau -.
 Kita check kembalidan ulang cara-cara di atas lalu rubah nilai V1 dan V2 sesuai dengan tabel
data pengamatan.

Data Pengamatan Pembanding Tegangan

+ VCC = VIN
[volt] VOUT [volt]
- VCC = V1 V2
+1 +2 10.933V

+2 +1 -10.933V

+ 1,2 + 1,5 10.839V

-1 -2 -10.933V

-2 -1 10.933V

- 1,5 - 1,2 10.933V

0 0 10.838V
B. Rangkaian Voltage Follower

Rangkaian Uji Voltage Follower

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Beri tegangan DC pada Vin sebesar + 2 volt.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Lalu lihat di layer display atas gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai
VOUT
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 lalu rubah nilai VIN sesuai
dengan tabel data pengamatan.
 Kemudian ganti VIN dengan tegangan AC sinusoidal (gunakan VSINE) sebesar
2 Vpp - 1 kHz, lalu simulasikan, amati gelombang output dan catat nilai VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 6 lalu rubah nilai VIN sesuai dengan
tabel data pengamatan.
Data Pengamatan Voltage Follower

VIN DC [volt] VOUT [volt] VIN AC [Vpp] VOUT [Vpp] Beda Fase VIN dan VOUT

2 2.001V 2 -3.981V 00

3 3.001V 3 -5,958V 00

4 4.001V 4 -7.966V 00

5 5.001V 5 -9.939V 00

6 6.001V 6 -11.919V 00

C. Rangkaian Non-Inverting Amplifiier


Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Beri tegangan DC pada VIN sebesar + 2 volt.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Lalu lihat di layer display atas gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai
VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 lalu rubah nilai VIN sesuai
dengan tabel data pengamatan.Kemudian ganti nilai R1 dengan 47 k dan ulangi langkah di
atas, lengkapi tabelnya.
 Lalu ganti tegangan input DC dengan tegangan AC sinusoidal (gunakan
VSINE) pada VIN sebesar 2 Vpp – 1 kHz, lalu amati gelombang output
dan catat nilai VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 7 lalu rubah VIN sesuai dengan
tabel data pengamatan.

Tabel Data Pengamatan Non-Inverting Amplifier

Tegangan Input DC Tegangan Input AC

R1 = 100 k R1 = 47 k R1 = 47 k

VIN VOUT AV VIN VOUT AV VIN VOUT AV Beda Fase VIN


[volt] [volt] (Gain) [volt] [volt] (Gain) [Vpp] [Vpp] (Gain) & VOUT

2 2.202V 1.101 2 2.427V 1.213 2 12.446 6.223 -


V
3 3.302V 1.100 2,5 3.034V 1.213 3 18.661 6.220 -
V
4 4.402V 1.100 3 3.640V 1.213 4 24.887 6.221 -
V
5 5.502V 1.100 3,5 4.247V 1.213 6 37.395 6.232 -

6 6.602V 1.100 4 4.853V 1.213 8 37.706 4.713 -


D. Rangkaian Inverting Amplifier
Memperlihatkan cara kerja op-amp sebagai penguat membalik.

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space .

 Beri tegangan DC pada VIN sebesar + 2 volt


 Running simulasi pada software LT Space .
 Lalu lihat di layer display atas gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai VOUT
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 lalu rubah nilai VIN sesuai dengan
tabel data pengamatan.
 Kemudian ganti nilai R1 dengan 47 k dan ulangi langkah di atas, lengkapi tabelnya.
 Lalu ganti tegangan input DC dengan tegangan AC sinusoidal (gunakan VSINE)
pada VINsebesar 2 Vpp – 1 kHz, lalu amati gelombang output dan catat nilai
VOUT
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 7 lalu rubah
nilai VIN sesuai dengan tabel data pengamata
Data Pengamatan Inverting Amplifier

Tegangan Input DC Tegangan Input AC

R1 = 100 k R1 = 47 k R1 = 47 k

VIN VOUT AV VIN VOUT AV VIN VOUT AV Beda Fase VIN


[volt] [volt] (Gain) [volt] [volt] (Gain) [Vpp] [Vpp] (Gain) & VOUT

2 -1.988 -0.994 2 -4.241 -2.120 2 8.492 4.246 1800

4 -3.988 -0.997 3 -6.370 -2.123 4 16.985 4.246 1800

6 -5.988 -0.998 4 -8.497 -2.124 6 25.466 4.244 1800

8 -7.988 -0.998 5 -10.625 -2.125 8 33.955 4.244 1800

10 -9.988 -0.998 6 -10.927 -1.821 10 37.664 3.766 1800


E. Tanggapan Frekwensi Loop Tertutup

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space .
\
 Beri tegangan AC sinusoidal (gunakan VSINE) pada VIN sebesar 2 Vpp. Atur frekuensi
input pada 100 Hz.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Lalu lihat di layer display atas gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dengan menaikkan nilai frekuensi
input sesuai dengan tabel data
pengamatan dan pastikan amplitudo input tetap 2 Vpp.
 Hitunglah nilai AV dan AdB dengan rumus :
Data Pengamatan Tanggapan Frekwensi Loop Tertutup

Frek. Input [Hz] – 2 Vpp VOUT [Vpp] AV [Gain] AdB

100 3.994V 1.997 66.0076

1k 3.992V 1.996 66.0032

10 k 3.990V 1.995 65.9988

40 k 3.702V 1.851 65.3481

60 k 2.583V 1.291 62.2218

80 k 1.937V 969 59.7219

100 k 1.547V 774 57.7692

140 k 1.101V 551 54.8151

180 k 842V 421 52.4856

200 k 765V 383 51.6526

300 k 499V 250 47.9414

400 k 369V 185 45.3199

500 k 289V 145 43.1973


Data Pengamatan
Unit - 2
Summing Circuits

A. Inverting Adder

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Nyalakan catu daya. Berikan tegangan DC pada V1 sebesar - 5 volt dan pada V2 sebesar + 3
volt.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Amati, ukur dan catat nilai tegangan VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dan nimor 3 dengan nilai V1 dan
V2 sesuai tabel data pengamatan.

Data Pengamatan Inverting Adder

Tegangan Input Tegangan Output


Hubungan VOUT terhadap VIN
V1 [volt] V2 [volt] VOUT [volt]

-5 +3 2.013V -8

-5 +4 1.013V -1
-5 +5 13.185V 0
-5 +6 -986.79V 1
-5 +7 -1.986V 2
B. Scalling

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
(Bila nilai R1 dan R2 tidak tersedia, bentuk kombinasinya : R1 = // ; R2 = 100
+ 100
 Beri tegangan DC pada V1 sebesar + 2 volt, pada V2 sebesar + 5 volt dan pada V3 sebesar
- 5 volt.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Amati, ukur dan catat nilai tegangan VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dan nomor 3 dengan nilai V1,
V2 dan V3 sesuai tabel data pengamatan.

Data Pengamatan Scalling

Tegangan Input Tegangan Output


Hubungan VOUT terhadap VIN
V1 [volt] V2 [volt] V3 [volt] VOUT [volt]

+2 +5 -5 -1.485V 6,5

+3 +5 -5 -3.485V 8.5

+4 +5 -5 -5.485V 10.5

-7.485V 12.5
+5 +5 -5
-9.485V 14.5
+6 +5 -5
C. Average

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 i. Bila nilai R1, R2 dan R3 tidak tersedia, bentuk kombinasinya : R1 , R2 , R3 =
+ 150
 Beri tegangan DC pada V1 sebesar + 5 volt, pada V2 sebesar + 5 volt dan pada V3 sebesar
+ 2 volt.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati, ukur dan catat nilai tegangan VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dan nomor 3 dengan nilai V1 , V2
dan V3 sesuai tabel data pengamatan.

Data Pengamatan Average

Tegangan Input Tegangan


Output Hubungan VOUT terhadap
VIN
V1 [volt] V2 [volt] V3 [volt] VOUT [volt]

+5 +5 +2 -3.987V 5.4

+5 +5 +5 -4.987V 8.4

+5 +5 +8 -5.987V 11.4

-6.987V 14.4
+5 +5 + 11
-7.987V 17.4
+5 +5 + 14
D. Substractor

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Nyalakan catu daya. Berikan tegangan DC pada V1 sebesar + 5 volt dan pada V2
sebesar + 5 volt.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati, ukur dan catat nilai tegangan VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dan nomor 3 dengan nilai V1 dan
V2 sesuai tabel data pengamatan.

Data Pengamatan Substractor

Tegangan Input Tegangan Output


Hubungan VOUT terhadap VIN
V1 [volt] V2 [volt] VOUT [volt]

+5 +5 0.006V

+5 +6 1.006V

+5 +8 3.006V

+5 + 10 5.006V

+5 + 12 7.006V
E. Direct Adder

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 . (Bila nilai R1 tidak tersedia, bentuk kombinasinya : R1 // 100
 Nyalakan catu daya. Berikan tegangan DC pada V1 sebesar – 5 volt dan pada V2
sebesar + 3 volt.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati, ukur dan catat nilai tegangan VOUT.
 Kita check Kembali dan ulang cara-cara di atas di nomor 2 dan nomor 3 dengan nilai V1 dan
V2 sesuai tabel data pengamatan.

Tabel Data Pengamatan Direct Adder

Tegangan Input Tegangan Output


Hubungan VOUT terhadap
VA [volt] VB [volt] VOUT [volt] VIN

-5 +3 -1.992V

-5 +4 -0.992V

-5 +5 0.007V

-5 +6 1.007V

-5 +7 2.007V
Data Pengamatan
Unit - 3
Comparator dan
Detector

A. Pembanding Penginderaan Gelombang

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Berikan input gelombang sinusoidal (gunakan VSINE) dengan frekuensi 100 Hz – 2 Vpp.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai VIN dan
VOUT, lalugambarkan bentuk gelombangnya.

Gambar Gelombang VIN dan VOUT Pembanding


+ Vcc = 12 VIN VOUT
- Vcc = -12 Amplitudo Frekuensi Amplitudo Frekuensi
2Hz 100V 10.881144 100V
V
B. Level Detector

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Berikan tegangan DC pada VIN sebesar 3 volt.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati dan catat kondisi LED dan tegangan VOUT.
 Ulangi langkah di atas dengan merubah tegangan VIN sesuai tabel data
pengamatan. Ukurlah tegangan referensi.

Tabel Data Pengamatan Level Detector

VIN
VOUT [volt]
[volt]
+ Vcc = 12 V
3 -11.0273

4 -11.0273 - Vcc V
= R-1EF2[V
volt]

-11.0273 5.42709 V
5

6 10.0547

7 10.0547

8 10.0547
C. Window Comparator

Langkah Pengujian :

 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space


 Running simulasi pada software LT Space .
 Catat tegangan batas atas VUT (upper threshold voltage) dan tegangan batas bawah
VLT (lower threshold voltage).
 Berikan tegangan DC pada VIN sebesar 2 volt.
 Jalankan kembali simulasi pada software, amati dan catat kondisi LED serta
gelombang output, catat nilai VOUT.
 Ulangi langkah di atas dengan merubah tegangan VIN sesuai tabel data pengamatan.

Tabel Data Pengamatan Window Comparator

+ Vcc = 12 VIN [volt] VOUT [volt] Kondisi LED

- Vcc = -12 2 10.0547 ON

3 10.0547 ON
VUT [volt]
4 -11.0271 OFF
7.40443
5 -11.0271 OFF
VLT [volt]
6 -11.0271 OFF
3.68467
7 -11.0277 OFF

8 10.0547 ON

9 10.0547 ON
D. Negatif Clipper

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Berikan tegangan input AC sinusoidal (gunakan VSINE) dengan frekuensi 1 kHz – 2 Vpp.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati gelombang yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai VIN dan VOUT,
gambarkan bentuk gelombangnya.

Gambar Gelombang VIN dan VOUT Negatif Clipper


+ Vcc = 12 V VIN VOUT
- Vcc = -12 V Amplitudo Frekuensi Amplitudo Frekuensi
2V 1kHz 2.3579834m 1kHz
V
E. Peak Detec

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian atas dengan software LT Space
 Berikan tegangan input DC dengan tegangan AC sinusoidal (gunakan VSINE)
dengan frekuensi 100 Hz dan amplitudo sebesar 2 – 6 Vpp, dengan interval 1
Vpp.
 Running simulasi pada software LT Space .
 Amati gelombang VIN dan VOUT yang muncul pada hasil simulasi dan catat nilai VOUT
untuk masing-masing interval, dimana coupling untuk VIN adalah AC dan coupling
untuk VOUT adalah DC.
 Ulangi langkah di atas untuk frekuensi VIN sebesar 1 kHz.

Tabel Data Pengamatan Peak Detector

Frek. 100 Hz Frek. 1 kHz

VOUT [volt-DC] VOUT [volt-DC]


VIN [Vpp] VIN [Vpp]

2 2.0118285V 2 2.0101743V
3 3.0119738V 3 3.0083912V
4 4.0120901V 4 4.0065126V
5 5.0121896V 5 5.048056V
6 6.0122774V 6 6.0538099V
Data Pengamatan
Unit - 4
Filter Aktif

A. Low-Pass Filter

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 atur Vin pada gelombang sinusoidal dengan amplitudo 2 Vpp. (Pertahankan amplitudo ini
bila terjadi perubahan). Atur frekwensi Vin = 100 Hz.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Kemudian amati, ukur dan catat nilai VOUT.
 Ulangi langkah diatas dengan menaikkan nilai frekwensi Vin sesuai dengan Tabel Data
Pengamatan dan pastikan amplitudo Vin tetap 2 Vpp.
1
 Hitunglah frekwensi cut-off dengan rumus : fc
2 R1 R2 C1 C2

 Gambarkan kurva tanggapan frekwensi dari hasil data yang diperoleh.


Data Pengamatan LPF :

Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.Cut-Off [Hz]

100 2.188V 1,6 k 2.199V

200 2.156V 2k 978.503mV

400 2.041V 4k 534.81mV

600 1.884V 6k 365.889mV

800 1.714V 8k 279.749mV

1k 1.552V 10 k 228.360mV

1,5 k 2.194V 20 k -

Analisa :

Kurva Tanggapan Frekwensi Low-Pass Filter


B. High-Pass Filter

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Atur masukan Vin berupa gelombang sinusoidal dengan amplitudo 2 Vpp. (Pertahankan
amplitudo ini bila terjadi perubahan)
 Atur frekwensi Vin pada 100 Hz.
 Running simulasi pada software LT Space.
 kemudian amati, ukur dan catat nilai VOUT.
 Ulangi langkah diatas dengan menaikkan nilai frekwensi Vin sesuai dengan Tabel Data
Pengamatan dan pastikan input tetap 2 Vpp.
1
 Hitunglah frekwensi cut-off dengan rumus : fc
2 R1 R2 C1 C2

 Gambarkan kurva tanggapan frekwensi dari hasil data yang diperoleh.


Data Pengamatan HPF :

Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.Cut-Off [Hz]

100 7.865mV 1,6 k 789.615nV

200 31.094mV 2k 1.225V

400 118.842mV 4k 1.724V

600 248.927mV 6k 1.866V

800 403.504mV 8k 1.921V

1k 566.236mV 10 k 1.947V

1,5 k 789.615mV 20 k -

Kurva Tanggapan Frekwensi Hih-Pass Filter


C. Band-Pass Filter

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Nyalakan catu daya, lalu Vin pada gelombang sinusoidal dengan amplitudo 2 Vpp.
(Pertahankan amplitudo ini bila terjadi perubahan)
 Atur frekwensi Vin pada 200 Hz.
 Running simulasi pada software LT Space.
 kemudian amati, ukur dan catat nilai VOUT.
 Ulangi langkah diatas dengan menaikkan nilai frekwensi Vin sesuai dengan Tabel Data
Pengamatan dan pastikan input tetap 2 Vpp.
 Hitunglah frekwensi center fr, penguatan AV, faktor kualitas Q dan bandwidth BW dengan

rumus : fr atau fr 1 dimana RP

R2
R1 ;

R1 R2

R3 fr
AV atau Q fr C R3 ; BW
2R1Q
 Gambarkan kurva tanggapan frekwensi dari hasil data yang diperoleh.
Data Pengamatan BPF :

Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek.Center [Hz]

200 53.178mV 1,7 k 1.750V


600 182.281mV 1,8 k 1.325V Gain AV

800 277.396mV 2k 841.225mV


Faktor Q
1k 422.601mV 3k 306.488mV
1,2 k 261.797𝜇V 4k 197.278mV
Bandwidth BW
1,4 k 1.300V 6k 119.366mV
1,5 k 1.813V 10 k 68.416mV
1,6 k 2.118V 20 k -

Kurva Tanggapan Frekwensi Band-Pass Filter


D. Band-Reject Filter

Langkah Pengujian :
 Langkah pengujian sama pada Band-Pass Filter untuk rangkaian Band-Reject Filter.
 Hitunglah frekwensi center fr, penguatan AV, faktor kualitas Q dan bandwidth BW dengan

1 R1 R2 ; Q fr C R3 ; rumus : fr
atau fr ; RP
2 RP R3 C1 C2 R1 R2
fr
BW
Q
 Gambarkan kurva tanggapan frekwensi dari hasil data yang diperoleh.
Data Pengamatan BRF :

Frek.[Hz] 2Vpp VOUT [Vpp] Frek Frek.Center [Hz]

200 1.841V

600 1.992V
Faktor Q
800 1.982V
1k 19.59V
Bandwidth BW
1,2 k 1.889V
1,4 k 1.580V

1,5 k 1.041V

Kurva Tanggapan Frekwensi Band-Reject Filter


Data Pengamatan
Unit - 5
Pembangkit Gelombang
A. Integrator

Rangkaian Uji Integrator

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Berikan tegangan input gelombang persegi (gunakan VPULSE) 5 kHz dengan
amplitudo 2 Vpp (TDELAY = 0, TRISE = 0, TFALL = 0).
 Running simulasi pada software LT Space.
 Amati gelombang VIN dan VOUT, dan gambarkan bentuk gelombangnya.
 Lalu ubah VIN sesuai tabel data, amati VIN dan VOUT (tanpa digambar), lengkapi tabel datanya.
Sinyal Sinyal
Input Output
Bentuk Amplitudo [Vpp] Frek. [Hz] Bentuk Amplitudo [Vpp] Frek. [Hz]

Persegi 2 Vpp 5 kHz Persegi -3.845V 10.487mV

Sinusoidal 2 Vpp 5 kHz Sinusoida 634.229mV 567.581m


l V
B. Generator Gelombang Persegi

Langkah Pengujian :
 Gambar rangkaian diatas dengan software LT Space.
 Running simulasi pada software LT Space.
 Amati gelombang VC dan VOUT, dan gambarkan bentuk gelombangnya.
 Ukur nilai VREF, lalu catat frekuensi output dari gambar dan dari perhitungan :
1
FOUT =
2 R1C1
 Lengkapi tabel data.

Gambar Gelombang VC dan VOUT Generator Gelombang Persegi


Frek. Out Frek. Out
Bentuk Amplitudo VOUT [Vpp] VREF [volt] [Hz] [Hz]
Output [Gambar] [Perhitungan
]

Segitiga 4.553V 3.911V


\\\\

Anda mungkin juga menyukai