Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok VI
MUMU MUBAROK
NIM : 20.1.2728.1
SA’ADAH
NIM: 20.1.2737.1
Penyusun
II
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh
alam yang didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, soaial
dan sebagainya. Al-Quran dipelajari untuk memehami makna atau pesan dibalik
teks. Maka untuk mendapat makna yang sesuai dengan Al-Quran perlu
memahami qiroat dan cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar bisa
dipelajari dengan ilmu tajwid.
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang
ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qiroat Al-
Quran. Ilmu tajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf arab dan telah
dapatmembaca Al-Quran sekedarnya. Al-Quran sebagai wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. merupakan pedoman hidup bagi
umat islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam membaca Al-Quran harus
baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara
membaca Al-Quran).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum bacaan Qalqalah itu ?
2. Ada berapa pembagian dari Qalqalah ?
3. Bagaimana hukum bacaan Mad Arislissukun ?
C. Tujuan Rumusan
1. Untuk mengetahui cara membaca Qalqalah
2. Mengetahui pembagian dari Qalqalah dan penjelasannya
3. Membantu mahasiswa mengetahui hukum tajwid yang ada dalam Al-Quran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam
membaca Al Qur’an harus baik dan benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an
dengan baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara
membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita pelajari adalah hukum bacaan Qalqalah
dan Ra.
A. Ilmu Tajwid
Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan
menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Qur’an itu diturunkan kepada
Rasulullah SAW. Ini kerena Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-
Qur’an dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam surat al-Muzammil ayat 4.
ل الْقُ ْرآَنََ ت َ ْرتِيل
َِ ََِو َرت
"Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)."
Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu banyak,
puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak begitu meluas dan
kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih tertumpu kepada latihan amali
dan jarang sekali didapati ia diajar dalam bentuk kuliah dan perbincangan hukum
semata-mata. Kitab yang pertama dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair).
Ia telah dihasilkan oleh Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah
yaitu di akhir kurun yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam
ilmu tajwid (Anonim1, 2014).
Tajwīd ( )تجويدsecara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan
indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (تجويدا-يجود-)جود
dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah
suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-
huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan (Anonim1, 2014).
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu
yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira’at alqur’an. Ilmu
tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaanalqur’an. Ilmu iajwid itu diajarkan
sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur’an sekedarnya
(Anonim1, 2014).
B. Hukum Qolqolah
2. Qolqlah Qubro
Kubra artinya besar. Qalqalah kubro menurut istilah ialah :
ان كان سكونها عارضا فيالوقف فهي كبرى