Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM BACAAN QOLQOLAH DAN MAD ARIDLISSUKUN


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Al-qur’an dan Hadits

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Kelompok VI

SITI IKA NURHOLIPAH


NIM : 20.1.2745.1

MUMU MUBAROK
NIM : 20.1.2728.1

SA’ADAH
NIM: 20.1.2737.1

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


ASSALAMIYYAH
JAWILAN SERANG BANTEN 42177
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya kepada Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya,saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam saya curahkan kepada
Rasulullah SAW. yang telah membawa kita dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang benderang.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam,dalam makalah ini akan dibahas mengenai “ Hukum Bacaan
Qolqolah ” Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa
tentang hokum tajwid yang ada dalam Al-Quran.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 11 Oktober 2022

Penyusun
II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………. I

DAFTAR ISI ……………………………………. II

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………. 1


A. Latar Belakang ……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………. 1
C. Tujuan Rumusan ……………………………………. 1

BAB II Pembahasan ……………………………………. 2


A. Ilmu Tajwid ……………………………………. 2
B. Hukum Qolqolah ……………………………………. 2
C. Pembagian Dan Hukum Bacaan Qolqolah ……………………………………. 3
D. PengertianMad Aridlissukun ……………………………………. 4
E. HukumBacaanMad Aridlissukun ……………………………………. 5

BAB III PENUTUP ……………………………………. 6


A. Kesimpulan ……………………………………. 7
B. Saran Dan Kritik ……………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………. 8


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh
alam yang didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, soaial
dan sebagainya. Al-Quran dipelajari untuk memehami makna atau pesan dibalik
teks. Maka untuk mendapat makna yang sesuai dengan Al-Quran perlu
memahami qiroat dan cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar bisa
dipelajari dengan ilmu tajwid.
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang
ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qiroat Al-
Quran. Ilmu tajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf arab dan telah
dapatmembaca Al-Quran sekedarnya. Al-Quran sebagai wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. merupakan pedoman hidup bagi
umat islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam membaca Al-Quran harus
baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara
membaca Al-Quran).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum bacaan Qalqalah itu ?
2. Ada berapa pembagian dari Qalqalah ?
3. Bagaimana hukum bacaan Mad Arislissukun ?

C. Tujuan Rumusan
1. Untuk mengetahui cara membaca Qalqalah
2. Mengetahui pembagian dari Qalqalah dan penjelasannya
3. Membantu mahasiswa mengetahui hukum tajwid yang ada dalam Al-Quran
2
BAB II
PEMBAHASAN

Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam
membaca Al Qur’an harus baik dan benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an
dengan baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara
membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita pelajari adalah hukum bacaan Qalqalah
dan Ra.

A. Ilmu Tajwid
Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan
menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Qur’an itu diturunkan kepada
Rasulullah SAW. Ini kerena Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-
Qur’an dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam surat al-Muzammil ayat 4.
‫ل الْقُ ْرآَنََ ت َ ْرتِيل‬
َِ َِ‫َو َرت‬
"Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)."
Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu banyak,
puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak begitu meluas dan
kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih tertumpu kepada latihan amali
dan jarang sekali didapati ia diajar dalam bentuk kuliah dan perbincangan hukum
semata-mata. Kitab yang pertama dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair).
Ia telah dihasilkan oleh Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah
yaitu di akhir kurun yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam
ilmu tajwid (Anonim1, 2014).
Tajwīd (‫ )تجويد‬secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan
indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (‫تجويدا‬-‫يجود‬-‫)جود‬
dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah
suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-
huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan (Anonim1, 2014).
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu
yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira’at alqur’an. Ilmu
tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaanalqur’an. Ilmu iajwid itu diajarkan
sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur’an sekedarnya
(Anonim1, 2014).

B. Hukum Qolqolah

Qalqalah secara harfi/harfiyah (bahasa) artinya getaran, mantul atau membal.


Pengertian qalqalah secara istilah ialah memantul/getaran suara ketika membaca
kalimat (lafal) yang terdapat huruf berharakat sukun asli (asli mati) atau sukun karena
َُ ْ‫) قَط‬
waqaf /diwaqafkan.Huruf qalqalah ada lima yaitu ‫د‬, ‫ج‬, ‫ب‬, ‫ط‬, ‫ب َجدَ ق‬
3

C. Pembagian dan Hukum Bacaan Qolqolah


Bacaan qalqalah terbagi menjadi dua macam, yaitu;
1. Qalqalah Shugra
Shugra artinya kecil. Qalqalah Shugra menurut istilah ialah :
‫فان كان سكونها اصليا فهي صغرا‬
Jika huruf qalqalah bertanda sukun ashli, maka ia dinamakan qalqalah
Shugra.
Dalam kitab al-Qaulus sadid dijelaskan pengertian qalqalah Shugra yang lain,
yaitu :
‫فما سكن منها في وسط الكليمة يسمى قلقلة صغرى‬
Apabila huruf qalqalah tersebut bersukun ditengah kalimat,maka dinamakan
qalqalah Shugra.
Berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahw qalqalah Shugra terjadi
pada dua kondisi, yaitu apabila huruf qalqalah :
a) Bersukun Ashli
b) Bersukun ditengah kalimat.
Cara pengucapan qalqalah ialah dengan menekan kuat makhraj huruf dari huruf
qalqalah yang bersukun tersebut sehingga suaranya memantul dengan pantulan
yang kuat dan jelas. Untuk huruf Qaf dan tha’ pantulannya mendekati suara “o”
karena kedua huruf ini tersifati oleh isti’la, sedangkan untuk huruf lainnya akan
terdengar mendekati suara “e”. Bahkan, suara ini pun cenderung berubah -ubah
tergantung pada harokat dari huruf sebelum dan sesudahnya.
Contoh Qalqalah Shugra :

‫ق‬ ‫رزقنا‬ Razaqnahum


‫ط‬ ‫يطمعون‬ Yaqtha’una
‫ب‬ ‫من قبلك‬ Ming qablika
‫ج‬ ‫مجرمون‬ Mujrimun
‫د‬ ‫يدخلون‬ Yadkhuluna

Dalam Qalqalah Shugra terdapat qalqalah shugra shaghir (kecil), yaitu


bila huruf qalqalah dalam keadaan bersukun dalam kalimat dan bacaannya di
washolkan. Contoh huruf ba’ qoblu.

2. Qolqlah Qubro
Kubra artinya besar. Qalqalah kubro menurut istilah ialah :
‫ان كان سكونها عارضا فيالوقف فهي كبرى‬

Jika huruf qalalah bersukun aridhi karena di waqofkan, maka ia dinamakan


qalqalah kubro.
4
Kemudian dalam kitab al-qaulus sadid di terangkan pengertian Qalqalah
kubra yang lain, yaitu :
‫وما كان سكن منها في اخر الكلمة يسمى قلقلة كبرى‬
Apabila huruf qalqalah tersebut bersukun diakhir kalimat maka ia
dinamakan qalqalah kubra.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Qalqalah kubra
terjadi apabila huruf Qalqalah :
a) Bersukun Aridhi karena diwaqofkan. Dengan kata lain, huruf
tersebut asalnya berharokat tetapi menjadi bersukun karena
dibaca waqof.
b) Bersukun di akhir kalimat.
Pengucapan Qalalah Kubra sama dengan cara pengucapan Qalqalah secara
umum, namun harus lebih berkumandang dan lebih jelas dibandingkan
dengan pegucapan Qalqalah Shugra. Bahkan pengucapan Qalqalah Kubra
harus lebih kuat lagi tatkala huruf Qalqalah yang diwaqofkan tersebut dalam
keadaan bertasydid.
Contoh Qalqalah Kubro :
‫ق‬ ‫ما خلق‬ ma khalaq
‫ط‬ ‫محيط‬ Muhith
‫ب‬ ‫حسا ب‬ Hisab
‫ج‬ ‫بهيج‬ Bahij
‫د‬ ‫لشديد‬ La syadid
Qalqalah Kubra terbagi menjadi dua yaitu:
a) Qalqalah Kubra Kabir (besar), yakni bila huruf Qalqalah disukunkan
diakhir kalimat dan bacaannya pun di waqofkan .
Contoh : huruf ba’‫ عداب‬ADZAAB
b) alqalah Kubra Akbar ( paling besar ), yakni bila huruf qalqalah dalam
keadaan bertasydid di akhir bacaan yang di waqofkan. Contoh huruf
qaf ‫ با الحق‬BILHAQQ.

D. Pengertian Mad Aridlisukun


Di antara macam-macam mad dalam ilmu tajwid adalah mad arid
lissukun. Hukum bacaan mad ini hanya terjadi dalam kondisi waqaf. Ia terjadi
ketika pembaca Al-Quran atau qari mematikan huruf akhir ayat, yang mana
sebelum huruf tersebut terdapat mad asli atau mad thabi'i. Berikut ini contoh-
contoh mad arid lissukun dalam Al-Quran.
5
Konsep mad dalam ilmu tajwid merupakan bahasan mendasar untuk
menguasai tilawah Al-Quran. Bagaimanapun juga, bacaan mad nyaris selalu
ditemui dalam setiap surah Al-Quran.
Salah satu mad itu adalah mad arid lissukun yang wajib dilafalkan dengan
panjang 2, 4, atau 6 harakat. Jika dibaca tidak sesuai kaidah tajwid, makna dan
arti ayat Al-Quran akan melenceng dan tidak sesuai lagi.
Secara definitif, mad (‫ )المد‬artinya memanjangkan. Istilahnya adalah
memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.
Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau
bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad.
Salah satu konsep mad tersebut adalah mad arid lissukun. Lantas, apa itu
mad arid lissukun dan hukum bacaannya dalam ilmu tajwid?

E. Hukum Bacaan Mad Aridlissukun


Pembahasan mad arid lissukun dalam ilmu tajwid termasuk bahasan mad
tingkat lanjut. Sebab, untuk memahami mad jenis ini, pembaca Al-Quran atau
qari harus memahami konsep mad thabi'i atau mad asli tersebih dahulu.
Hal itu disebabkan mad arid lissukun merupakan turunan atau cabang
dari mad asli. Pemahaman terhadap mad asli menentukan konsep mad arid
lissukun dikuasaidenganbaik.
Mad asli sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat
fathah diikuti dengan alif (‫)ا‬, atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun
(‫)ي‬, dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun (‫)و‬,
sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) yang ditulis Marzuki
dan Sun Choirul Ummah
Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2
َُ ‫يَقُ ْو‬
harakat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut. َ‫( كتَا ب‬Dibaca: kitaabun) ‫ل‬
(yaquulu) َ‫سميْع‬
ِ (samii'un).
Setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan
pembelajaranmaaridlissukun.
Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987) menuliskan bahwa mad
arid lissukun terjadi ketika pembaca Al-Quran waqaf atau berhenti di akhir ayat
sehingga mematikan huruf terakhir, sementara itu sebelum huruf yang
dimatikan terdapat mad asli. Hukum bacaan mad arid lissukun dilafalkan
sepanjang 2, 4, atau 6 harakat. Qari atau pembaca Al-Quran bebas memilih salah
satu di antara tiga jenis harakat tersebut. Akan tetapi, jika sudah memilih
2 harakat, ayat-ayat selanjutnya wajib dibaca 2 harakat juga. Demikian juga jika
6
sudah memilih 4 atau 6 harakat. Contoh hukum bacaan mad arid lissukun
terdapat dalam setiap akhir ayat surah Al-Maun sebagaiberikut::
a) ‫ين‬
َِ ‫ٱلد‬ َُ ‫ أ َ َر َءيْتََ ٱلَّ ِذى يُ َك ِذ‬Bacaan latinnya: "Ara`aitallażī yukażżibu bid-dīn"
ِ ِ‫ب ب‬
Artinya: "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" (QS. Al-
Maun [107]: 1).
b) ‫ َف َٰ َذلِكََ ٱ َّل ِذى يَدُعُّ ٱ ْليَتِي ََم‬Bacaan latinnya: "Fa żālikallażī yadu”ul-yatīm" Artinya:
"Itulah orang yang menghardik anak yatim," (QS. Al-Maun [107]: 2).
َِ ‫ام ٱ ْل ِم سْ ِك‬
c) ‫ين‬ َ ‫ى‬
َِ ‫ط َع‬ ََٰ ‫ع َل‬
َ ‫ض‬ َ َ ‫ َو‬Bacaan latinnya: "Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-
َُّ ‫ل يَ ُح‬
miskīn Artinya: "Dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin," (QS. Al-Maun[107]3).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan
menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Qur’an itu diturunkan
kepada Rasulullah SAW. Ini kerena Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk
membaca al-Qur’an dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam surat
al-Muzammil ayat 4.
‫ل الْقُ ْرآَنََ ت َ ْرتِيل‬
َِ ِ‫َو َرت‬
"Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)."
Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu
banyak, puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak
begitu meluas dan kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih
tertumpu kepada latihan amali dan jarang sekali didapati ia diajar dalam
bentuk kuliah dan perbincangan hukum semata-mata. Kitab yang pertama
dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair). Ia telah dihasilkan oleh
Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah yaitu di akhir kurun
yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam ilmu tajwid
(Anonim1, 2014).

Di antara macam-macam mad dalam ilmu tajwid adalah mad arid


lissukun. Hukum bacaan mad ini hanya terjadi dalam kondisi waqaf. Ia terjadi
ketika pembaca Al-Quran atau qari mematikan huruf akhir ayat, yang mana
sebelum huruf tersebut terdapat mad asli atau mad thabi'i. Berikut ini contoh-
contoh mad arid lissukun dalam Al-Quran.

B. Kritik dan Saran


Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami
ilmu tajwid terutama tentang Lam Jalalah dan Qalqalah. Daalam pembuatan
makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Mahrus as’ad Imam Tohari 2009 Ayo Memahami Al-qur’an dan Hadits untuk
SMP/MTs Islam, Penerbit Erlangga

T. Ibrahim, Darsono.2014. pemahaman Al-qur’an diga serangkai Pustaka Mandiri

Anda mungkin juga menyukai