Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Keindahan bahasa al-Qur’an merupakan salah satu tanda kemukjizatan al-


Qur’An. Ketika Rasulullah Saw menyampaikan ayat-ayat al-Qur’an, sebagian kafir
Quraisy ingin menandinginya dengan cara membuat ungkapan-ungkapan (syair) yang
sengaja mereka buat untuk merendahkan keberadaan Nabi Saw menghadapi
tantangan luar biasa dari masyarakat kafir Quraisy saat itu. Namun, sebagian dari
kalangan kafir Quraisy menerima kebenaran yang dibawa oleh Nabi Saw. Sehingga
dari sini akan bisa dipahami bahwa, jika jiwa manusia itu bersih dari sifat tercela, dia
akan mudah menerima kebenaran dari siapapun kebenaran itu datang. Jiwa yang
bersih akan selalu terbuka akan ajaran kebenaran dari firman-firman Tuhan. Sehingga
dalam menyampaikan kebenaran itu tidak diperlukan argument atau alas an agar
kebenaran itu bisa diterima. Tapi bagi manusia yang hatinya selalu dipenuhi sifat
tercela, dipenuhi sifat dengki, maka kebenaran itu akan sulit diterima. Oleh
karenanya, dalam menyampaikan ajaran kebenaran kepada manusia seperti ini,
diperlukan berbagai cara dan argumentasi agar mereka dapat menerima kebenaran itu.
Salah satu cara yang digunakan adalah memperkuat argumentasi itu dengan sumpah.
Maka “sumpah” ini dilakukan adalah sebagai langkah untuk memberikan kesadaran
kepada mereka, kesadaran untuk menerima kebenaran yang datangnya dari Allah swt.

1
BAB II
RUMUSAN MASALAH

Pembahasan dalam bab ini meliputi: definisi Aqsamul Qur’an, unsur-unsur


yang ada dalam Aqsamul Qur’an, jenis-jenis Aqsamul Qur’an, bentuk-bentuk
Aqsamul Qur’an dan manfaat serta tujuan dari Aqsamul Qur’an.

1. Definisi Aqsamul Qur’an

Menurut bahasa, Aqsam merupakan lafadz jama’ dari kata qasam. Sedang kata
qasam sama artinya dengan kata halaf dan yamin, karena memang satu makna yaitu
berarti sumpah. Sumpah dinamakan dengan yamin karena orang arab kalau
bersumpah saling memegang tangan kanan masing-masing.

Adapun qasam menurut istilah adalah: mengaitkan jiwa untuk tidak


melakukan sesuatu perbuatan, atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan
sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata atau secara
keyakinansaja.

2. Unsur-unsur Qasam

Bentuk atau shighat qasam yang asli terdapat dalam surat An-Nahl ayat:38

Bentuk-bentuk qasam yang asli terdiri dari tiga unsur, yaitu:


1. Harus ada fi’il qasam yang dimuta’addikan dengan huruf “ba’”, seperti”
2. Harus terdapat muqsam bih atau penguat sumpah, yaitu sumpah itu harus
diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah.
3. Harus ada muqsam alaih (berita yang diperkuat dengan sumpah itu), yaitu berupa
ucapan yang ingin diterima atau dipercaya oleh orang yang mendengar, lalu
diperkuat dengan sumpah tersebut.

2
3. Jenis-Jenis Aqsamul Qur’an

Dilihat dari segi fi’ilnya, qasam al-Qur’an ada dua macam. Yaitu:
(a). Qasam Dzahir, yaitu qasam yang fi’il qasamnya disebutkan bersama dengan
muqsam bihnya. Contoh: surat Al-Ma’arij:40, surat Al-Qiyamah:1-3.
(b). Qasam Mudhmar(qasam tersimpan) yaitu qasam yang fi’il qasam dan
muqsam bihnya tidak disebutkan, karena kalimat sebelumnya terlalu
panjang. Contoh: surat Ali Imran:186

Apabila qasam ditinjau dari muqsam bihnya, maka qasam itu ada tujuh macam,
yaitu:

(a). Qasam dengan menggunakan dzat Allah swt. contoh: surat Al-Hijr:92
(b). Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah swt. contoh surat Asy-Syams:5
(c). Qasam dengan yang dikerjakan Allah. Contoh surat Ath-Thur:1
(d). Qasam dengan malikat-malaikat Allah. Contoh surat An-Nazi’at:1-3
(e). Qasam dengan nabi Allah swt., seperti surst Al-Hijr:72
(f). Qasam dengan makhluk Allah. Contoh surat At-Tin:1-2
(g). Qasam dengan waktu. Contoh surat Al-Ashr:1-2

4. Bentuk-bentuk Aqsamul Qur’an

1). Bentuk Pertama: Bentuk Asli


Bentuk asli dalam sumpah ialah bentuk sumpah yang terdiri dari tiga unsur,
yaitu fi’il sumpah yang dimuta’addikan dengan ba’, muqsam bih dan
muqsam alaih seperti contoh-contoh di atas.
2). Bentuk Kedua: Ditambah huruf La.
Kalimat yang digunakan orang untuk bersumpah itu memakai berbagai
macam bentuk. Begitu pula dalam al-Qur’an ada bentuk sumpah yang
keluar dari bentuk asli sumpah. Misalnya bentuk sumpah yang ditambah

3
huruf La di depan fi’il qasamnya, seperti surat Al-Ma’arij:40, surat Al-
Waqi’ah:75, surat Al-Insyiqaq:16, surat Al-Haqqah:38.

5. Manfaat dan Tujuan Aqsamul Qur’an

1. Tujuan qasam
Dalam substansinya sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar
dapat diterima atau dipercaya oleh pendengarnya. Sedang sikap pendengar
sesudah mendengar qasam akan bersikap salah satu dari beberapa kemungkinan
di bawah ini:
a. Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya. Maka
pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida’ (berita yang diberi
penguat taukid ataupun sumpah) contoh surat Al-Hadid:8.
Penguat dalam ayat ini hanya diperkuat oleh lafadz Qod
b. Pendengar mengingkari berita yang didengar. Oleh karenanya berita harus
berupa kalam ingkari (diperkuat sesuai kadar keingkarannya). Bila kadar
keingkarannya sedikit, cukup dengan satu taukid saja. Contoh surat An-
Nisa’:40. Sedang apabila kadar keingkarannya cukup berat, maka
menggunakan dua taukid (penguat). Seperti surat Al-Maidah:72.
Dalam ayat di atas diberi dua taukid berupa lafadz Qoddan Lam taukid.
Dan apabila kadar keingkarannya sangat berat, ditambah dengan beberapa taukid.
Seperti surat Al-Anbiya’:57.

2. Faedah atau manfaat qasam


a. Apabila berita itu sampai pada pendengar dan dia tidak menolak, tentunya
berita tersebut dapat diterima dan dipercaya. Karena telah diperkuat dengan
sumpah apalagi dengan menggunakan kata Allah swt.
b. Bahwa pembawa berita akan merasa lega, karena telah menyampaikan berita
dengan diperkuat sumpah atau dengan beberapa taukid (penguat). Hal ini
sangat berbeda apabila membawa berita dengan tidak menggunakan qasam.

4
Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, maka hal ini sama
dengan mengagungkan Allah swt karena telah menjadikan namanya selaku dzat
yang diagungkan sebagai penguat sumpah. Wallahu a’lam.

5
BAB III
KESIMPULAN

1. Pengertian qasam menurut bahasa adalah sumpah


Sedang Qasam menurut istilah adalah mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan
sesuatu perbuatan, atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu
yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata atau secara
keyakinan saja.

2. unsur yang harus dipenuhi dalam qasam:


a. Harus ada fi’il qasam
b. Harus terdapat muqsam bih
c. Harus ada muqsam ‘ alaih

3. secara garis besar, Aqsamul Qur’an terbagi menjadi dua jenis:


a. Qasam Dzahir, yaitu qasam yang fi’il qasamnya disebutkan bersama dengan
muqsam bihnya
b. Qasam Mudhmar (qasam tersimpan) yaitu qasam yang fi’il qasam dan
muqsam bihnya tidak disebutkan

4. Bentuk-bentuk Aqsamil Qur’an


a. Bentuk Asli: bentuk sumpah yang terdiri dari tiga unsur yang telah disebutkan
b. Bentuk sumpah yang ditambah dengan huruf La
c. Bentuk sumpah yang ditambah dengan kata-kata “ “
d. Bentuk sumpah yang ditambah dengan kata-kata “ “

5. Manfaat Qasam
a. Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada pendengar.
b. Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah menggunakan
Qasam.
c. Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Manna’ Al-Qhatthan, Mabahits fi ’Ulum Al-Qur’an, Mansyurat


al-‘Ashr al-Hadits, 1990
Prof. Dr. H. Abdul Djalal HA, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000
Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Zubdah Al-Itqon fi ‘Ulumul Al-Qur’an,
Bandung: Pustaka Setia, cet. 1, 1999

Anda mungkin juga menyukai