Anda di halaman 1dari 3

F.

Contoh-contoh Kitab Tafsir bil Ra'yi


Karena timbulnya pro dan kontra mengenai tafsir bil ra'yi maka Husein Al-Dzahabi
menyatakan bahwa sesungguhnya perbedaan antara dua kelompok yang pro dan kontra tersebut
hanya berbeda pada segi bahasa (lafdziyah) saja, bukan pada perbedaan hakiki. Dan ada juga
beberapa pihak yang berusaha menafsirkan Al-Qur'an secara berlebihan dan ekstrem (taysadud).
Karena itulah tafsir bi al-ra'yi dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Tafsir bi al-ra'yi al-mahmud (terpuji)
Tafsir bi al-ra'yi al-mahmud, yaitu suatu penafsiran yang berdasar dari al-Qur'an dan sunnah
Rasul, sedangkan pelaku atau mufassirnya adalah seorang pakar dalam bahasa Arab, baik gaya
bahasanya, maupun kaidah-kaidah hukum dan ushulnya.
Dan adapun contoh-contoh kitab tafsir bi al-ra'yi al-mahmud, antara lain:
a. Tafsir Fakhruddin Ar-Razi, Mafatihul Gaib
b. Tafsir Muhammad Abduh, Al-Manar
c. Tafsir Al-Asuli, Ruhul Ma'ani Fi Tafsiril Qur'anil Azim Was Sab'il Masani
d. Wahbah Al-Zuhaili, Tafsir al-Munir
e. Tafsir Al-Baidawi, An- Warut Tanzil Wa Asrarut Tanzil
f. Tafsir An-Nasafi, Madarikut Tanzil Wa Haqa' Iqut Ta'wil
g. Tafsir An-Naisaburi
h. Tafsir Abus-Su'ud, Irsyadun Aqlis Salim Ila Mazayal Kitabil Karim
i. Tafsir Abu Hayyan, Al-Bahrul Muhit
2. Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum (tercela)
Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum, yaitu suatu penafsiran dengan tidak disertai ijtihad, tapi
disertai hawa nafsu. Menafsirkan ayat-ayat al`quran sesuai dengan pendapat dan keyakinan
mereka, sehingga penafsiran tersebut membawa kepada arah pemikiran yang kosong serta
ditafsirkan tanpa ilmu hanya menuruti kehendak dengan tidak mengetahui dasar-dasar bahasa dan
syaria, dan hukumnya adalah haram.
Sedangkan contoh-contoh kitab tafsir bi al-ra`yi al-madzmum, antara lain:
a. Tafsir Az-Zamakhsari, Al-Kasysyaf'an Haqa'iqi Gawamidit Tanzil Wa Uyunil Aqawil Fi
wujuhid Ta'wil
b. Tafsir Abdul Jabbar, Tanzih Al-Qur'an 'An Al-Matha'in
c. Abu Qasim, Amali Al-Syarif Al-Murtadlo Aw Ghurar Al-Fawaid Wa Durar Al-Qalaid
G. Contoh-contoh Penafsiran dengan Kitab Tafsir bil Al-Ra'yi
1. Contoh-contoh Penafsiran dengan bil Al-Ra'yi Mahmud atau yang dapat diterima, yaitu:
a. Tafsir Jalalain, Surah Al-Fatihah : 2
‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ ٰ َم ِن ال َّر ِح ِيم‬
َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬
ْ
{ِ ‫}ال َح ْمد هَّلِل‬
‫ق َأِل ْن يَحْ َمدُوهُ َوهَّللَا َعلَم‬
ّ ‫يع ْال َح ْمد ِم ْن ْالخَ ْلق َأوْ ُم ْست َِح‬
ِ ‫ص َد بِهَا الثَّنَاء َعلَى هَّللا بِ َمضْ ُمونِهَا َعلَى َأنَّهُ تَ َعالَى َمالِك لِ َج ِم‬
ِ ُ‫جُ ْملَة خَ بَ ِريَّة ق‬
ٍّ ‫َعلَى ْال َم ْعبُود بِ َح‬
‫ق‬
{ َ‫} َربّ ْال َعالَ ِمين‬
ْ ‫َأيْ َمالِك َج ِميع ْالخَ ْلق ِم ْن اِإْل ْنس َو ْال ِج ّن َو ْال َماَل ِئ َكة َوال َّد َوابّ َو َغيْره ْم َو ُك ّل ِم ْنهَا ي‬
‫ُطلَق َعلَ ْي ِه عَالَم يُقَال عَالَم اِإْل ْنس َوعَالَم ْال ِج ّن إلَى‬
‫ب فِي َج ْمعه بِ ْاليَا ِء َوالنُّون ُأولِي ْال ِع ْلم َعلَى َغيْره ْم َوهُ َو ِم ْن ْال َعاَل َمة َأِلنَّهُ َعاَل َمة َعلَى ُمو ِجده‬ َ َ‫َغيْر َذلِك َو َغل‬
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam
(Segala puji bagi Allah) Ini merupakan kalimat berita, dimaksud sebagai ungkapan pujian kepada
Allah berikut pengertian yang terkandung di dalamnya, yaitu bahwa Allah Ta’ala adalah pemilik
semua pujian yang diungkapkan oleh semua hamba-Nya. Atau makna yang dimaksud ialah
bahwa Allah Ta’ala adalah Zat yang berhak mereka puji. Lafal Allah merupakan nama bagi Zat
yang berhak untuk disembah. (Tuhan semesta alam) artinya Allah adalah yang memiliki pujian
semua makhluk-Nya, yaitu terdiri dari manusia, jin, malaikat, hewan-hewan melata dan lain-
lainnya. Masing-masing mereka disebut alam. Oleh karenanya ada alam manusia, alam jin dan
lain sebagainya. Lafal ‘al-`aalamiin‘ merupakan bentuk jamak dari lafal ‘`aalam‘, yaitu dengan
memakai huruf ‘ya’ dan huruf ‘nun’ untuk menekankan makhluk berakal/berilmu atas yang
lainnya. Kata ‘aalam berasal dari kata `alaamah (tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya
yang menciptakannya."

2. Contoh-contoh Penafsiran dengan bil Al-Ra'yi Madzmum atau yang tidak dapat diterima,
yaitu:
a. Penafsiran golongan Syi'ah terhadap Al-Qur'an surah Al-Baqarah : 74 dengan menfasirkannya
kepada Aisyah RA.
‫هّٰللا‬
ِ ‫ق فَيَ ْخ ُر ُج ِم ْنهُ ْال َم ۤا ُء ۗ َواِ َّن ِم ْنهَا لَ َما يَ ْهبِطُ ِم ْن خَ ْشيَ ِة‬
ُ َّ‫َواِ َّن ِمنَ ْال ِح َجا َر ِة لَ َما يَتَفَ َّج ُر ِم ْنهُ ااْل َ ْن ٰه ُر ۗ َواِ َّن ِم ْنهَا لَ َما يَ َّشق‬
Artinya: "Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar dari
padanya. Adapula yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan adapula yang meluncur
jatuh karena takut kepada Allah" (QS.al-Baqarah:74)
Mereka (golongan Syi'ah) menduga ada batu yang dapat berfikir, berbicara, dan jatuh karena
takut kepada Allah SWT.
b. Penafsiran sebagian mufassir terhadap surah An-Nahl ayat 68.
َ‫ْر ُشوْ ۙن‬
ِ ‫ك اِلَى النَّحْ ِل اَ ِن اتَّ ِخ ِذيْ ِمنَ ْال ِجبَا ِل بُيُوْ تًا َّو ِمنَ ال َّش َج ِر َو ِم َّما يَع‬
َ ُّ‫َواَوْ ٰحى َرب‬
Artinya: "Dan tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "buatlah sarang digunung-gunung,
dipohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin mamusia". (QS.an-Nahl: 68)
Mereka berpendapat bahwa diantara lebah-lebah tersebut ada yang diangkat sebagai Nabi
yang diberi wahyu oleh Allah, kemudian mereka mengemukakan cerita-cerita bohong tentang
kenabian lebah. Sementara itu, sebagian yang lain berpendapat bahwa ada tetesan lilin jatuh ke
pohon, tetesan itu dipindahkan oleh lebah kemudian lebah tersebut menggunakan tetesan lilin itu
untuk membuat sarang dan madu.
c. Penafsiran sebagian orang terhadap surat Al-Humazah ayat 6-7
ُ‫نَا ُر ٱهَّلل ِ ْٱل ُموقَ َدة‬
ُ‫ْٱل ُموقَ َدة‬
Artinya: "(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan
‫ٱلَّتِى تَطَّلِ ُع َعلَى ٱَأْل ْفـِٔ َد ِة‬
Artinya: "yang (membakar) sampai ke hati
Mereka berpendapat bahwa ayat ini menunjukkan macam- macam sinar yang berhasil
ditemukan pada abad ke- 20 dan mampu mendeteksi bagian dalam tubuh manusia. Mereka
menyeret ayat tersebut pada makna yang tidak mungkin jika dihubungkan pada ayat sebelumnya
dan setelahnya.

Anda mungkin juga menyukai