Anda di halaman 1dari 4

Sri Adji Putrawardana (23.01.02.

0002)
UTS SMT I tentang Ilmu Kalam HES
Dosen Mukhsin Hasibuan, Lc., ME.

1. Terangkan pandangan Imam Syafii tentang Ilmu Kalam!

Jawaban : Dalam kitab al-Umm (Al-Syafi’i, Muhammad ibn Idris, al-Umm, Dar
al-Kutub, al-Ilmiyah, 1993, hlm. 14.) dijelaskan bahwa Syafi’i tidak menerima
metode kalam karena tidak sejalan dengan metode salaf terutama dalam
persoalan langsung syari’at, sementara mutakallimun menetapkan ketentuan
segalanya berdasarkan akal, baik secara teoretis maupun secara praktis.
Mutakallimun menempatkan akal sebagai petunjuk dalam memahami syara’
sementara kemampuan akal itu terbatas dan sempit.Cara ini menurut Syafi’i
berbeda dengan teori pengetahuan yang digunakan dalam memahami
agama.

Ada kesamaan sikap antara fuqahak dan muhaddisin dalam


menanggapi para mutakallim. Kedua kelompok ini mengklaim bahwa ahli
kalam itu bid’ah dan tidak bisa dianggap sebagai ulama, sebab yang disebut
ulama menurut mereka adalah ahli hadis dan ahli fikih dengan pemahaman
yang benar. Karena terlalu anti terhadap ahli kalam seperti yang dikemukakan
oleh Abu Abdillah al-Maliki, bahwa menurut Imam Malik ibn Anas tidak boleh
malakukan kegiatan saling meminjamkan buku dengan pengikut bid’ah dari
Mu’tazilah dan pengikutnya. Tidaklah diterima kesaksian ahli kalam termasuk
juga golongan Asy’ariyah dan Maturidiyah. Mereka harus disuruh bertobat jika
mereka tetap bersikukuh dengan paham dan ajaran yang mereka bawa.

Dari kondisi yang diamati Imam al-Syafi’i mengecam ilmu kalam


karena keterlibatan Mu’tazilah dalam negara atas dukungan penguasa (dari
Harun al- Rasyid hingga al-Makmun) sehingga umat Islam dipaksa untuk
mengikuti paham Mu’tazilah. Karena kondisi ini Imam al-Syafi’i menganjurkan
kepada teman-teman untuk meninggalkan (menghidari) perdebatan di majlis
agar tidak mendapat mihnah atau inkuisisi.

Dari realitas ini saya berasumsi bahwa yang dicela Syafi’i adalah
ajaran kalam yang mengandung bid’ah. Adapun pendapat mereka yang
sesuai dengan kita dan sunnah adalah baik bahkan dibutuhkan untuk
mendalami dasar-dasar akidah itu. Dengan demikian, Imam Syafi’i cukup
selektif dalam menyikapi ilmu kalam. Aliran-aliran kalam yang mendapat
sorotan dari Syafi’i adalah Mu’tazilah, Rafidah Qadariyah dan Khawarij.
Adapun golongan Asy’ariyah dan sejenisnya tidak mendapat sorotan dari
Syafi’i. Kemudian Imam Syafi’i juga mencela orang-orang yang menggunakan
ilmu kalam untuk mendekati pemerintah sehingga terkesan ilmu itu dipelajari
bukan karena Allah.

2. Terangkan sejarah awal munculnya Ilmu Kalam!

Jawaban : Adapun yang melatar belakangi sejarah munculnya


persoalan-persoalan kalam adalah disebabkan faktor-faktor
politik pada awalnya setelah khalifah Ustman terbunuh
kemudian digantikan oleh Ali menjadi khalifah. Peristiwa
menyedihkan dalam sejarah Islam yang sering dinamakan al-
Fitnat al-Kubra (Fitnah Besar), sebagaimana telah banyak
dibahas, merupakan pangkal pertumbuhan masyarakat (dan
agama) Islam di berbagai bidang, khususnya bidang-bidang
politik, sosial dan paham keagamaan. Maka Ilmu Kalam
sebagai suatu bentuk pengungkapan dan penalaran paham
keagamaan juga hampir secara langsung tumbuh dengan
bertitik tolak dari Fitnah Besar itu.

3. Jelaskan pengertian Filsafat menurut saudara!

Jawaban : Bismillah, Menurut saya filsafat merupakan studi/kajian mengenai


hakikat realitas dan keberadaan, mengenai apa yang mungkin diketahui
hingga perilaku benar atau salah. Anggapan umum mengenai filsafat bahwa
yang dibahas sebagai hal yang tinggi, sulit, abstrak dan tidak berkaitan
dengan masalah kehidupan sehari-hari.

4. Jelaskan Konsep “Aql” (Akal) dalam ilmu kalam dan bagaimana akal
digunakan untuk memahami Tauhid!

Jawaban : Akal adalah kemampuan manusia untuk berfikir, yang


membedakan manusia dengan binatang. Akal adalah pemahaman tertinggi
tentang eksistensi Tuhan, hubungan akal dengan agama adalah alat untuk
memahami ajaran agama dan menafsirkan kebenaran Ilahi. Manusia
dibimbing oleh akalnya.
Peran akal sendiri dalam Ilmu Kalam adalah sebagai Tolak Ukur akan
kebenaran dan kebathilan, alat untuk menemukan solusi ketika permasalahan
datang, alat untuk mencerna berbagai hal dan tingkah laku yang benar.
Dalam memahami Tauhid, fungsi akal untuk mengolah pengetahuan dari
intuisi yang diperoleh melalui pengalaman religious, iman, pemikiran dan
penemuan. Intuisi dapat dicapai apabila manusia mengenal diri mereka
sendiri hakikatnya adalah membuktikan eksistensi Tuhan.

5. Jelaskan hubungan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasauf !

Jawaban : Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf memiliki kajian Objek yang
sama, Objek dari kajian Ilmu Kalam yaitu adalah Ketuhanan dan segala
sesuatu yang berkaitan denganya (sepenuhnya tentang Allah) dasar dari Ilmu
ini adalah Dalil Nash/Ayat Qauliyah. Objek Kajian Filsafat adalah masalah
Ketuhanan di samping masalah Alam, Manusia dan segala sesuatu yang ada
(Objek tidak hanya Allah, sepenuhnya hakikat yang disentuh oleh Panca
Indra/Akal). Objek Kajian Tasawuf adalah Tuhan, yaitu upaya-upaya
pendekatan terhadapnya (cara mendekat dengan Allah melalui Qalbu/Hati).
Jadi, dari aspek objeknya ketiga Ilmu ini sama sama membahas
masalah yang berkaitan dengan Ketuhanan, sedangkan perbedaanya terletak
pada aspek Metodologinya (mencari Hakikat/keberadaan Allah dengan jalan
titik yang berbeda), untuk itu ketiga Ilmu ini saling berkaitan dan saling
bersinergi satu sama lainya.

6. Jelaskan perkembangan Mahzab – Mahzab Ilmu Kalam menurut saudara!

Jawaban : Bismillah, Menurut saya dalam perkembangan Mahzab - Mahzab


Ilmu Kalam tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karna ada
perbedaan dalam memahami sumber hukum Islam, yakni Al Quran dan
Sunnah, serta karena wilayah kaum Muslim semakin luas. Pada Masa
kekhalifahan Umar Bin Khattab RA dilakukan ekspansi yang luas, karena
memiliki militer yang luar biasa. Sementara itu, kehadiran kitab-kitab yang
menerangkan Biografi (Manaqib) para Tokoh Ahli Fiqh, Ilmu kalam dan
Tasawuf memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan jalanya
perkembangan Mahzab dan generasi setelahnya terutama para penulis untuk
menunjukan kesetiaan dalam mengikuti sebuah Mahzab Fiqh maupun
Tarekat Sufi secara Konkret.

Faktor sejarah pun memengaruhi timbulnya perbedaan pendapat di


tengah tengah umat. Jika salah menyikapi perbedaan yang ada bisa
menyebabkan umat ini terpecah belah, sedangkan pecah belah dalam umat
merupakan sesuatu yang dilarang Allah Subhanahu Wata’ala. Oleh karna itu
perlu adanya solusi di tengah tengah umat untuk memahamkan perbedaan
yang ada.

Adapun timbulnya Ilmu Kalam berawal dari peristiwa Politik yakni


perang Siffin yang kemudian terjadi keputusan Tahkim. Berdasarkan
keputusan Tahkim ada kalangan yang setuju ada juga yang tidak, sehingga
menimbulkan beberapa golongan yaitu Syi’ah, Khawarij, Mu’awiyah dan Para
Shahabat yang netral. Seiring berjalanya waktu, peristiwa politik tersebut
akhirnya bergeser ke masalah teology. Sehingga menimbulkan 3 aliran
teologi dalam Islam yaitu Khawarij, Murji’ah dan Mu’tazilah. Selanjutnya
timbul pula 2 aliran teologi berdasarkan pandangan kemerdekaan dan
kehendak manusia yang terkenal dengan nama Qodariyah dan Jabariyah.
Aliran Mu’tazilah yang memiliki corak rasional mendapat pertentangan keras
dari pengikut -pengikut Mahzab Imam Ahmad bin Hambal, mereka yang
menentang ini mengambil bentuk Aliran teologi tradisional yang dipelopori
oleh Abu Hasan Al Asy’ari dan Abu Mansur Muhammad Al Maturridi. Kedua
Aliran tersebut dikenal dengan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

7. Jelaskan pemikiran Imam Gozali tentang Ilmu Kalam !

Jawaban : Pada pemikiran Imam Gozali mengenai Ilmu kalam di satu Sisi
Imam Gozali membenarkan bahwa kalam bersumber dari dan berlandaskan
Al Quran, pada sisi lain, menganggap metodologi kalam terdiri dari
kepercayaan (Iman) yang dicemari oleh Silogisme palsu. Kalam telah
terpengaruh oleh filsafat dengan bentuk seperti ini, maka dalam pandangan
Imam Gozali kalam hanya bisa dipergunakan untuk menghadapi tantangan
terhadap akidah yang sudah dianut oleh umat tetapi tidak bisa untuk
menanamkan akidah yang benar kepada orang yang belum menganutnya,
lebih lebih untuk menuntun orang agar mau menghayatinya.

8. Jelaskan pengertian Tasauf menurut saudara!

Jawaban : Bismillah…., Menurut saya Tasawuf dikenal juga sebagai Sufisme


merupakan ajaran tentang bagaimana mensucikan jiwa, menjernihkan Akhlak
serta membangun dhahir dan batin untuk dapat memperoleh kebahagiaan
Abadi. Definisi Tasawuf sendiri yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Allah
serta menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Dapat diartikan juga sebagai
metode untuk mencapai kedekatan serta penyatuan antara hamba dan Tuhan
serta mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki (ma’rifat) serta inti rasa
Agama.

9. Terangkan Objek pembahasan Ilmu Kalam!

Jawaban : Objek Ilmu Kalam membahas tentang Tuhan, Rasul-rasul, Wahyu.


Akhirat, Iman dan Hal-hal yang berkaitan dengan itu. Ilmu kalam disebut juga
ilmu Ushuluddin, Ilmu Teologi. Dalam mengkaji dan membahas materi ilmu
kalam ini terdapat bermacam-macam cara memahaminya di kalangan Umat
Islam.

10. Terangkan ap aitu Ilmu Kalam menurut saudara!

Jawaban : Bismillah… Menurut saya, Ilmu Kalam yaitu Ilmu yang


membicarakan/ membahas tentang masalah Ketuhanan/Ketauhidan
(Mengesakan Allah). Ilmu kalam bertujuan memperkuat keimanan dan
keyakinan terhadap Allah melalui nalar atau akal yang berdasar pada Al
Quran dan Hadis serta pemikiran Manusia/Ulama.

Anda mungkin juga menyukai