Anda di halaman 1dari 1

NAMA :FITRI NOVIANTI SIAGIAN

NPM :2301010028

SOAL:

1. Jelaskan apa itu ilmu kalam dan apa manfaat yang anda rasakan dari mempelajari ilmu
kalam?
2. Jelaskan apa yang saudara pahami tentang tahkim?
3. Jelaskan bagaimana pendapat kaum Asy’ariyah dan Mu’tazillah mengenai kehendak mutlak
dan keadilan tuhan?
4. Jelaskan mengapa kaum Murji’ah berpendapat bahwasanya jika melakukan maksiat dan
berbuat jahat tidak merusak iman?
5. Bagaimana menurut analisis anda mengenai aliran aliran yang ada dalam ilmu kalam serta
bagaimana eksistensi aliran tersebut pada masa sekarang?

JAWABAN

1. Ilmu kalam ialah ilmu yang membahas tentang Tuhan, Rasul-Rasul, Wahyu, Akhirat, Iman
dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Ilmu kalam disebut juga dengan ilmu ushuluddin,
ilmu teologi dalam mengkaji dan membahas materi ilmu kalam ini terdapat bermacam-
macam cara memahaminya di kalangan umat islam. Dan Adapun manfaat yang saya
rasakan dalam mempelajari ilmu kalam ialah dapat menguatkan iman, memberikan
jawaban atas penyimpangan ajaran,mengarah kejalan yang benar.
2. Yang saya pahami tentang tahkim ialah menundukkan diri kepada seseorang yang
mempunyai otoritas menyelesaikan masalah hukum.
3. Asy’ariyah memandang bahwa kekuasaan dan kehendak adalah mutlak milik Tuhan.
Sedangkan menurut Mu;tazillah menilai bahwa kekuasaan dan kehendak Tuhan tidak
bersifat.
4. Karena pengertian iman menurut Murji’ah hanya menitik beratkan untuk mengetahui
Tuhan saja. Sehingga kaum Murji’ah berpendapat bahwa perbuatan maksiat atau
melakukan perbuatan jahat tidak akan merusak iman seseorang.
5. Menurut saya ilmu kalam, sebagai disiplin teologis dalam tradisi islam, telah melahirkan
berbagai aliran pemikiran yang berbeda sepanjang sejarah. Meskipun ada perbedaan-
perbedaan antara aliran-aliran ini, banyak dari mereka memiliki titik-titik persamaan dalam
pendekatan mereka terhadap pemahaman ajaran islam dan hubungannya dengan
pemikiran rasional. Dan Adapun eksistensinya, eksistensi aliran-aliran ini pada masa
sekarang terus berlanjut, meskipun dalam berbagai konteks dan tingkat pengaruh berbeda.
Beberapa di antaranya terus aktif dalam debat intelektual dan teologis di dunia islam,
sementara yang lain mungkin lebih berorientasi pada praktek keagamaan atau terlibat
dalam dinamika sosial politik yang lebih luas. Perubahan sosial, politik, dan budaya juga
telah memengaruhi cara aliran-aliran ini diinterprestasikan dan dipraktikkan dalam konteks
kontemporer. Meskipun demikian, pemahaman dasar yang mereka bawa masih relevan
dan menjadi bagian penting dari keragaman pemikiran dalam islam.

Anda mungkin juga menyukai