DAN TERANG-TERANGAN”
MAKALAH
Diajukan Guna memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Hadits
Dosen Pengampu : Dr.Istianah, S.Th.I., M.Ag
Di susun oleh
Ardi Rizal Mubarok (22310201)
Aida Arifah (22310011)
Elsa Kurniawati (23310031)
Meli Sri Wahyuni (22310071)
A. Pendahuluan
Di dalam Alquran, Allah Swt. Menjelaskan bahwa Dia menempatkan
manusia sebagai khalifah di muka bumi sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-
َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّدُس َلَك ۖ َقاَل ِإِّنٓى َأْعَلُم َم ا اَل َتْع َلُم وَن
1
Risalah Aktivis Dakwah, Fajar Shiddiq Oktober 2023. Hall 41
2
Dr. Lathifah Ibrahim, “Ketika Barat Memfitnah Islam, hlm.191
dikemas dan diluncurkan meski harus mengeluarkan dana dan anggaran yang
besar, asalkan cahaya dakwah redup dan tidak berdaya sama sekali.
B. Pembahasan
1. Dakwah Sembunyi- Sembunyi
Sebagaimana Ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah pertama kali
yakni berdakwah secara diam-diam di rumah Al Arqam bin Arqam. Strategi yang
dilakukan beliau ini setelah menerima wahyu yakni surah Al Muddatsir ayat 1-7.
٥ - َو الُّر ْج َز َفاْهُج ْۖر٤ - َو ِثَياَبَك َفَطِّهْۖر٣ - َو َر َّبَك َفَك ِّبْۖر٢ - ُقْم َفَاْنِذ ْۖر١ - ٰٓيَاُّيَها اْلُم َّد ِّثُۙر
٧ – َو ِلَر ِّبَك َفاْص ِبْۗر٦ - َو اَل َتْم ُنْن َتْسَتْك ِثُۖر
Artinya:
ع عن علي بن المبارك عن يحي بن ابي كثيرŽŽدثنا وكيŽŽدثنايحي حŽŽ ح: اريŽŽقل البخ
(يا ا يها المدثر) قلت: سالت ابا سامة بن عبد الرحمن عن اول ما نزل من القران قال: قال
كŽŽالت جا ءربن عبد هللا عن ذالŽŽ س: لمةŽŽ (اقر بل سم ربك الذي خلق)؟ فقا ل ابو س: يقولون
ه وŽو ل هللا صلى هللا عليŽدثنا رسŽ ال ا حد تك اال ما ح:وقلت له مثل ما قلت لي فقا ل جا ءر
ني فلم ارŽŽرت عن يميŽŽ "جا ورت بحراء فلما قضيت جواري هبطت فنوديت فنظ: سلم قا ل
يئاŽرت خافي فلم ار شŽيئا ونظŽرت امامي فلم ار شŽشيئا ونظرت عن شمالي فلم ارشيئا ونظ
: وصبوا علي ماء باردا قال: دتروني: يئا فاتيت خديجة فقلتŽفرفعت رءسي فرايت ش
) فنزلت (يا ايها المدثر قم فانذر وربك فكبر: : فدتروني و صبوا علي ماء باردا قال
Artinya :
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah
menceritakan kepada kami Waki', dari Ali ibnul Mubarak, dari Yahya ibnu Abu
Kasiryang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Abu Salamah ibnu
Abdur Rahman tentang ayat Al-Qur'an yang mula-mula diturunkan. Maka Abu
Salamah menjawab dengan membaca firman-Nya: Hai orang yang berkemul
(berselimut). (Al-Muddatstsir: 1) Aku berkata, bahwa orang-orang menyebutnya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. (Al-'Alaq:1)
Maka Abu Salamah menjawab, bahwa ia pernah bertanya kepada Jabir ibnu
Abdullah tentang masalah ini, dan kukatakan kepadanya apa yang telah kamu
katakan kepadaku. Lalu ia menjawab, bahwa ia tidak sekali-kali menceritakan
hadis kepadaku melainkan apa yang pernah dikatakan oleh Rasulullah Saw.
kepadanya. Rasulullah Saw. bersabda,"Aku ber-tahannus di Gua Hira. Setelah
aku menyelesaikan tahannus-ku, lalu aku turun, dan tiba-tiba terdengar ada
suara yang memanggilku. Aku menoleh ke arah kanan dan ternyata tidak melihat
apa pun; dan aku menoleh ke arah kiriku, tetapi ternyata tidak kulihat sesuatu
pun; dan aku memandang ke arah depanku, ternyata tidak ada apa-apa; begitu
pula sewaktu aku memandang ke arah belakangku. Lalu aku mengarahkan
pandanganku ke langit, dan ternyata kulihat sesuatu (yang menakutkan, karena
Jibril menampakkan dirinya dalam rupa aslinya). Maka aku pulang ke rumah
Khadijah dan kukatakan kepadanya, 'Selimutilah aku, dan tuangkanlah air dingin
ke kepalaku (kompreslah aku)'." Nabi Saw. melanjutkan kisahnya, bahwa lalu
mereka (keluarga beliau) menyelimuti diriku dan mengompres kepalaku, maka
turunlah firman Allah Swt: Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah,
lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah. (Al-Muddatstsir: 1-3).3
3
Tafsir Ibnu Katsir
Fase ini merupakan fase dakwah dengn cara Nabi Muhammad mengajak
keluarga dan para sahabat dekatnya, seperti Siti Khadijah yang berstatus sebagai
istri Nabi. Dakwah ini dilakukan selama 3 tahun. Beliau berdakwah kepada orang-
orang terdekat seperti istri, sahabat dan keluarganya. Siti Khadijah adalah orang
yang pertama kali masuk islam . Kemudian dilanjutkan sahabatnya, yaitu Ali bin
Abi Thalib yang merupakan sepupu dari Nabi Muhammad SAW yang tinggal
serumah dengan beliau.
Setelah itu, barulah Zaid bin Harithsah seorang budak yang dimerdekakan
oleh Khadijah (anak angkat Nabi ), Rasulullah juga bercerita kepada teman
dekatnya Abu Bakar (Shabat yang setia menemani beliau baik suka maupun
duka),ia pun beriman tanpa keraguan. Kemudian Abu Bakar juga berdakwah
kepada teman-teman dekatnya sehinngga bertambahlah yang masuk Islam.
Dintaranya; Utsman bin Affan bin Awwam, kemudian Sa’ad bin Abi
Waqash,Thalhah bin Ubaidillah, Abdurahman bin Auf, Abu Ubaidah bin Jarrah
dan Al Arqam bin Abil Arqam. Pengasuh Rasulullah waktu kecil yakni Ummu
Aiman masuk Islam pada masa ini.
Adapun strategi dakwah yang dilakukan di rumah Al-arqm bin Arqam ini
karena tempat tinggalnya berada di dekat bukit Shafa, tempat yang selalu ramai
dikunjungi orang. Sehingga tidak ada kecurigaan bagi orang lain. Selain itu
karena Al-Arqam bin Arqm adalah musuh nabi dari bani Mahzu yang sangat
menentang dakwah yang dilakukan nabi. Sehingga mereka melakukan dakwah
tepat dijantung musuh.
2. Dakwah Terang-Terangan
Nabi Muhammad tetap melanjutkan dakwah beliau dan ini mulai
dilakukan secara terang-terangan di tempat-tempat orang berkumpul, bahkan di
Ka’bah sekalipun. Hal ini beliau lakukan setelah datang perintah Allah dalam Al-
Qu’an surat Al-Hijr ayat 94 agar melanjutkan dakwah beliau bukan hanya secara
sembunyi-sembunyi, akan tetapi dilakukan secara terang-terangan dan terbuka.
Setelah melakukan dakwah secara terang-terangan, mulai timbul
tantangan-tantangan yang ringan maupun berat. Tantangan yang bersifat halus pun
didapatkan, seperti pemimpin Quraisy mendatangi paman nabi Muhammad SAW
secara langsung dengan membujuknya agar mengehentikan nabi Muhammad
berdakwah dan memberikan harta, kedudukan serta Wanita kepada beliau.
Kaum Quraisy mengutus utusannya yaitu Utbah bin Rabi’ah untuk
bernogosiasi pada nabi dengan menjanjikan berapapun harta yang diinginkan nabi
akan mereka berikan. Serta mengiming-imingi Wanita-wanita cantik kepada nabi
asalkan beliau mau menghentikan dakwahnya serta menyembah Latta dan Uzza
untuk beberapa hari dan mereka akan bersedia menyembah Allah SWT. Namun
nabi menolak melalui firman Allah surah Al-Kafirun ayat 1-3,
ُقْل َٰٓيَأُّيَها ٱْلَٰك ِفُروَن
1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
ٓاَل َأْع ُبُد َم ا َتْعُبُد وَن
C. Kesimpulan
Gerakan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada periode
Mekah atau selama beliau berada di Mekah berlansung selama dua fase, yaitu:
fase sembunyi-sembunyi dan fase terang- terangan.
DAFTAR PUSTAKA