Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang dibarengi dengan
tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Makalah ini membahas tentang mukjizat-mukjizat
Nabi Muhammad SAW. Di antara kemurahan Allah terhadap manusia, adalah bahwa Dia
tidak saja menganugerahkan fitrah yang suci yang dapat membimbingnya kepada
kebaikan, bahkan juga dari masa kemasa mengutus seorang rasul yang membawa kitab
sebagai pedoman hidup dari Allah dan mengajak manusia untuk beribadah kepada-Nya
semata. Setiap rasul yang diutus selain membawa kitab yang di dalamnya mengandung
kabar gembira dan peringatan, juga Allah bekali mereka dengan berbagai mukjizat untuk
membantu mereka dalam berbagai kesulitan dan tantangan dari masyarakat yang menolak
risalahnya sesuai dengan tingkat dan pola pikir masyarakatnya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah yang dimaksud dengan mukjizat?
 Contoh mukjizat
 Apakah yang dimaksud dengan irhas?
 Contoh irhas
 Apakah yang dimaksud dengan karomah?
 Contoh karomah
 Dalil-dalil naqli mengenai mukjizat, irhas dan karomah

1.3 Tujuan Masalah


- Untuk mengenali dan mengetahui contoh kejadian dari mukjizat, irhas dan karomah
- Untuk mengetahui dalil-dalil naqli mengenai mukjizat, irhas dan karomah

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Mukjizat Nabi Muhammad yang disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits

1. Kitab Suci Al Qur'an

Nabi Muhammad SAW diutus di zaman orang-orang yang ahli dalam hal kefasihan
berbahasa, ahli dalam hal berparamasastra, dan ahli dalam bersyair secara alami. Maka
Nabi SAW datang kepada mereka dengan membawa Al-Qur'an yang seandainya
berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan hal yang semisal atau sepuluh surat
yang semisal atau sebuah surat yang semisal dengannya, niscaya mereka tidak akan
mampu melakukannya untuk selama-lamanya, sekalipun sebagian dari mereka
membantu sebagian yang lainnya.

Allah SWT berfirman:

{‫]ربِ ٍّي‬
َ ]‫ان َع‬ٍ ] ‫) بِلِ َس‬194( َ‫ك لِتَ ُكونَ ِمنَ ْال ُم ْن ِذ ِرين‬
َ ِ‫) َعلَى قَ ْلب‬193( ُ‫) نز َل بِ ِه الرُّ و ُح األ ِمين‬192( َ‫وَِإنَّهُ لَتَنزي ُل َربِّ ْال َعالَ ِمين‬
)195( ‫ين‬ ٍ ِ‫} ُمب‬
“Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa
Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syuara: 192-195)

2. Bulan Terbelah 2

Bulan terbelah dua merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti
kenabian. Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

‫ق ْالقَ َم ُر‬ ِ َ‫اِ ْقت ََرب‬


َّ ‫ت السَّا َعةُ َوا ْن َش‬

ٌّ‫ْرضُوْ ا َويَقُوْ لُوْ ا ِسحْ ٌر ُّم ْستَ ِمر‬ ٰ


ِ ‫َواِ ْن ي ََّروْ ا ايَةً يُّع‬
“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang
musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah)
sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir
Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah
datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari
kekafiran).

2
Imam Bukhari mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah
meminta kepada Rasulullah Saw. untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat
yang membenarkan kenabiannya, maka Nabi Saw. memperlihatkan kepada mereka
rembulan terbelah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat kekosongan di antara
keduanya.

3. Lolos dari Kepungan di Goa Tsur

Kala melakukan hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW yang ditemani sahabat Abu
Bakar Ash Shiddiq sempat bersembunyidi Goa Tsur. Persembunyian Nabi SAW dan
Abu Bakar di Goa Tsur tersebut nyaris diketahui para musuhnya yang terus mengejar
Rasulullah SAW. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, Rasulullah dan Abu Bakar
selamat.

Allah SWT berfirman:

َ‫ك اَوْ ي ُْخ ِرجُوْ ۗكَ َويَ ْم ُكرُوْ نَ َويَ ْم ُك ُر هّٰللا ُ ۗ َوهّٰللا ُ خَ ْي ُر ْال َما ِك ِر ْين‬ ]َ ْ‫ك الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِلي ُْثبِتُو‬
َ ْ‫ك اَوْ يَ ْقتُلُو‬ َ ِ‫َواِ ْذ يَ ْم ُك ُر ب‬

“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Qurais) memikirkan daya upaya terhadapmu
untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka
memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik
Pembalas tipu daya.” (QS. Al Anfal: 30)

2.2 Dalil naqli irhas Nabi Muhammad, Nabi Isa, Nabi Musa

1. Nabi Muhammad

Kekalahan pasukan Abrahah dalam menghancurkan ka’bah. Peristiwa tersebut,


bersamaan dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.

‫ك فَ َع َل َك ْيفَ تَ َر اَلَ ْم ْالفِ ْي ۗ ِل‬ ِ ‫بِاَصْ ٰح‬


َ ُّ‫ب َرب‬

“Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak


terhadap pasukan bergajah?” (Q.S Al-Fill 105:1)

2. Nabi Isa

Saat Nabi Isa AS dilahirkan, ia langsung dapat berbicara selayaknya orang dewasa yang
lancar dalam berbicara. Irhas tersebut untuk melindungi ibunya yang saat itu terkena
fitnah karena melahirkan Nabi Isa AS tanpa ayah.

3
‫هّٰللا‬
َ ‫ال ِانِّ ْي َع ْب ُد ِ ٰۗا ٰتنِ َي ْال ِك ٰت‬
‫ب َو َج َعلَنِ ْي نَبِيًّا‬ َ َ‫ۙ ق‬

“Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang Nabi.” (QS. Maryam : 30)

3. Nabi Musa

Sewaktu masih bayi, ibunda Nabi Musa diperintahkan oleh Allah SWT untuk
menghanyutkan bayinya (Musa) dalam sebuah peti ke Sungai Nil.

‫ص ]نَ َع‬ْ ُ‫ك َم َحبَّةً ِّمنِّى َولِت‬ ُ ‫َّاح ِل يَْأ ُخ ْذهُ َع] ُد ٌّو لِّى َو َع] ُد ٌّو لَّهۥُ ۚ َوَأ ْلقَي‬
َ ]‫ْت َعلَ ْي‬ ِ ‫ت فَٱ ْق ِذفِي ِه فِى ْٱليَ ِّم فَ ْلي ُْلقِ ِه ْٱليَ ُّم بِٱلس‬
ِ ‫َأ ِن ٱ ْق ِذفِي ِه فِى ٱلتَّابُو‬
‫َعلَ ٰى َع ْينِ ٓى‬

“Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka


pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan
musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku;
dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.” (Qs. Thaaha 20 : 39)

2.3 Dalil Naqli karomah dari Abu bakar dan waliyullah lainnya

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abdurrahman bin Abu Bakar radhiallahu'anhu menceritakan bahwa ayahnya datang


bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam bersama Rasulullah . Kemudian
mereka datang setelah lewat malam. Istri Abu Bakar bertanya, “Apa yang bisa engkau
suguhkan untuk tamumu?” Abu Bakar balik bertanya, “Apa yang kamu miliki untuk
menjamu makan malam mereka?”

Sang istri menjawab, “Aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang.” Abu Bakar
berkata, “Demi Allah, aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya.” Abu Bakar
mempersilakan para tamunya makan. Salah seorang tamunya berujar, “Demi Allah,
setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak.
Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu justru menjadi lebih banyak dari
sebelumnya.”

Sayyidina Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih
banyak, lalu beliau bertanya kepada istrinya, “Hai ukhti Bani Firas, apa yang terjadi?”
Sang istri menjawab, “Mataku tidak salah melihat, makanan ini menjadi tiga kali lebih
banyak dari sebelumnya.” Abu Bakar menyantap makanan itu, lalu berkata, “Ini pasti
ulah setan.”

Akhirnya Abu Bakar membawa makanan itu kepada Rasulullah dan meletakkannya di
hadapan beliau. Ketika itu sedang ada pertemuan antara kaum muslimin dan satu kaum.
Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, hanya Allah Yang Maha Tahu berapa jumlah
keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu, dan mereka
semua menikmati makanan yang dibawa Abu Bakar . (HR Al-Bukhari dan Muslim)

4
2. Umar Bin Khattab

Ketika Umar bin Khattab RA melewati pemakaman Baqi' di Madinah, beliau


mengucapkan salam, "Semoga keselamatan dilimpahkan padamu, wahai para penghuni
kubur. Aku kabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lagi, rumah kalian sudah
ditempati, kekayaan kalian sudah dibagi". Kemudian ada suara tanpa rupa menyahut,
"Hai Umar bin Khattab , aku kabarkan juga bahwa kami telah mendapatkan balasan
atas kewajiban yang telah kami lakukan, keuntungan atas harta yang yang telah kami
dermakan, dan penyesalan atas kebaikan yang kami tinggalkan".

Yahya bin Ayyub al-Khaza'i menceritakan bahwa Umar bin Khattab mendatangi
makam seorang pemuda lalu memanggilnya, "Hai Fulan! Dan orang yang takut akan
saat menghadap Tuhannya, akan mendapat dua surga (QS Al-Ralunan [55]: 46). Dari
dalam kubur pemuda itu, terdengar suara: "Hai Umar, Tuhanku telah memberikan dua
surga itu kepadaku dua kali di dalam surga". (Riwayat Ibnu 'Asakir)

3. Utsman bin Affan

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Jahjah al-Ghifari mendekati


Sayyidina Utsman yang sedang berada di atas mimbar. Jahjah merebut tongkat Utsman,
lalu mematahkannya. Belum lewat setahun, Allah Ta’ala menimpakan penyakit yang
menggerogoti tangan Jahjah, hingga menyebabkannya mati. (Riwayat Al-Barudi dan
Ibnu Sakan)

Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Jahjah al-Ghifari mendekati Utsman yang sedang
berkhutbah, merebut tongkat dari tangan Utsman, dan meletakkan di atas lututnya, lalu
mematahkannya. Orang-orang menjerit. Allah Ta’ala lalu menimpakan penyakit pada
lutut Jahjah dan tidak sampai setahun ia meninggal. (Riwayat Ibnu Sakan dari Falih bin
Sulaiman yang saya kemukakan dalam Kitab Hujjatullah ‘ala al-Alamin).

4. Ali bin Abi Thalib

Sid bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam
di Madinah bersama Sayyidina Ali . Ali berseru, "Wahai para penghuni kubur, semoga
dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian
kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian." Lalu
terdengar jawaban, "Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa
tercurah untukmu, wahai Amirul Mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal
yang terjadi setelah kami". Ali berkata, "Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan
kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim,
bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah
kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?" Salah satu mayat menjawab, "Kain
kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi,

5
hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang
kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan.
Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami". (Riwayat Al-Baihaqi)

5. Amir bin Fuhairah

Urwah mengisahkan bahwa ketika orang-orang yang pergi ke Bi’r Ma’unah terbunuh
dan Amr bin Umayyah al-Dhamri ditawan, Amir bin Thufail bertanya kepada Amr
bin Umayyah, “Siapa orang ini?” sambil menunjuk kepada salah scorang yang
terbunuh. Amr bin Umayyah menjawab, “Ini Amir bin Fuhairah.” Amir bin Thufail
berkata, “Setelah ia terbunuh, aku melihatnya diangkat ke atas, sehingga berada di
antara langit dan bumi. Kemudian diletakkan kembali ke bumi.” Berita tentang
mereka sampai kepada Nabi Saw, lalu beliau mengabarkan kematian mereka kepada
para sahabat. Beliau berkata, “Sahabat-sahabat kalian telah gugur dan mereka telah
berdoa kepada Allah, ‘Ya Tuhan kami, beritahukanlah kepada saudara-saudara kami
bahwa kami ridha kepada-Mu dan Engkau ridha kepada kami.” Maka Rasulullah Saw.
mengabarkan hal terscbut kepada para sahabat. (Riwayat Bukhari dari jalur
Hisyam bin `Urwah)

6. Maryam

Allah Ta’ala berfirman,

‫ق‬ُ ‫ُ]و ِم ْن ِع ْن] ِد هَّللا ِ ۖ ِإ َّن هَّللا َ يَ]]رْ ُز‬


َ ‫ته‬ْ َ‫ك ٰهَ] َذا ۖ قَ]ال‬
ِ َ‫ال يَا َمرْ يَ ُم َأنَّ ٰى ل‬ َ ‫ُكلَّ َما َد َخ َل َعلَ ْيهَا زَ َك ِريَّا ْال ِمحْ َر‬
َ َ‫اب َو َج َد ِع ْن َدهَا ِر ْزقًا ۖ ق‬
ٍ ‫َم ْن يَ َشا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

“Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di


sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan)
ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah
memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS. Ali Imran:
37).

Para pakar tafsir mengatakan, “Zakariya menempatkan Maryam di tempat yang mulia
yang terletak di dalam masjid. Tidak ada yang dapat menemuinya selain Zakariya.
Maryam beribadah kepada Allah di tempat itu dan ia pun melakukan kewajibannya. Ia
senantiasa melaksanakan ibadah siang ataupun malam hari. Maryam pun dijadikan
permisalan oleh Bani Israil karena ibadahnya. Ia dikenal memiliki kondisi yang mulia
dan sifat yang baik. Ketika Nabi Zakariya masuk di tempat ibadahnya (disebut:
mihrab), ia mendapati di sisi Maryam ada rezeki yang di luar dari kebiasaan. Ia dapati
buah yang seharusnya ada pada musim panas, ternyata ada pada musim dingin.
Sebaliknya ia dapati buah yang seharusnya ada pada musim dingin, ternyata ada pada
musim panas.” (Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2:422-423)

An-Naml : 40

‫ض] ِل َرب ۗ ِّْي‬ ْ َ‫]ال ٰه] َذا ِم ْن ف‬ َ َ‫]كَ فَلَ َّما َر ٰاهُ ُم ْس]تَقِ ًّرا ِع ْن]د َٗه ق‬ ۗ ]ُ‫ك طَرْ ف‬ َ ‫ب اَن َ۠ا ٰاتِ ْي‬
َ ‫ك بِ ٖه قَ ْب َل اَ ْن يَّرْ تَ َّد اِلَ ْي‬ ِ ‫قَا َل الَّ ِذيْ ِع ْند َٗه ِع ْل ٌم ِّمنَ ْال ِك ٰت‬
ۗ
‫لِيَ ْبلُ َونِ ْٓي َءاَ ْش ُك ُر اَ ْم اَ ْكفُ ُر َو َم ْن َش َك َر فَاِنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ٖ ۚه َو َم ْن َكفَ َر فَا ِ َّن َرب ِّْي َغنِ ٌّي َك ِر ْي ٌم‬

6
“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana
itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia
Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).
Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya,
Mahamulia.” Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas
Bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita
tahu“Pendidikan Karakter” itu sangat berarti untuk anak bangsa dari mulai dini.
Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan Karakter itu sangat
diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran”. (QS. An-Naml : 40)

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mukjizat merupakan kejadian luar biasa yang diberikan kepada Rasul Allah SWT, yang
bertujuan untuk membuktikan kebenaran kenabian seorang nabi/kerasulan seorang rasul, juga
melemahkan lawan/musuh yang meragukan kebenarannya serta menebalkan kepercayaan dan
meneguhkan keyakinan orang-orang yang telah percaya.

Irhas merupakan kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada calon Nabi dan Rasul.

Karomah ialah kejadian luarbiasa yang diberikan Allah SWT kepada para aulia Allah (wali
Allah)

2. Semua kejadian luar biasa tersebut bersumber dari Allah, tidak dapat dipelajari, dan
datangnya tiba-tiba sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba yang dicinta.

B. Saran

Inilah yang dapat saya paparkan dalam makalah ini, yang tentunya pembahasan tentang
Akidah Akhlak, dan pengetahuan di sini masih sangat sedikit, serta perlu diperdalam dan
diperluas lagi. Dan untuk memperluas serta mendalaminya itu butuh waktu yang lama dan
pembimbing yang benar-benar paham dan mengerti tentang materi ini. Dan membutuhkan
referensi yang banyak pula.

Anda mungkin juga menyukai