Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TAFSIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Tafsir di ampu oleh :

Bapak Mukhyar Sani

Muhammad Khaidir : 200104030156

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah sekumpulan teks yang dijadikan sebagai sentral sejarah dan
peradaban Islam, dan sekaligus sebagai dasar ilmu pengetahuan. Peradaban Islam pada
dasarnya adalah kegiatan manusiawi yang banyak didialogkan dengan realitas, dan dari segi
lain, peradaban itu didialogkan dengan teks (al-Qur’an). Karena itu, teks al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai sentral peradaban, sentral ilmu dan pegangan keagamaan. Interpretasi
(tafsir) adalah salah satu mekanisme kebudayaan yang penting dalam memproduksi ilmu
pengetahuan

Ilmu tafsir adalah Ilmu yang dengannya diketahui maksud kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw. Dan dengannya pula kita dapat mengetahui
Makna-makna al-Qur’an serta kita dapat mengetahui Hukum-hukum dan hikmah-hikmah
yang terkandung dalam Al-Quran

B. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para mahasiswa bisa memahami tafsir surat al-
kahfi ayat 110. Dengan harapan agar kedepannya para pembaca bisa memiliki kemampuan
untuk memahami tafsir al-quran.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Sebutkan terjemahan surat al-kahfi ayat 110
2. Sebutkatkan tafsir surat al-kahfi ayat 110
3. Sebutkan Munasabah Ayat 109 - 110 al-kahfi

4. Sebutkan Asbabun nuzul ayat 110 al-kahfi

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an Surah Al-kahfi ayat 110

‫احدٌ فَ َم ْن‬ َّ ‫قُ ْل ِإنَّ َما أَنَا بَش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َحى ِإ َل‬
ِ ‫ي أَنَّ َما ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَهٌ َو‬
‫صا ِل ًحا َوال يُ ْش ِر ْك‬ َ ‫َكانَ َي ْر ُجو ِلقَا َء َر ِِّب ِه فَ ْل َي ْع َم ْل َع َمال‬
)١١٠( ‫ِب ِعبَادَةِ َر ِِّب ِه أَ َحدًا‬
Terjemah nya : Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu,

yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah

Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,

maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia

mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

B. Tafsir Ayat 110 Surah Al-Kahfi

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al


Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

110. ‫( قُ ْل ِإنَّ َمآ أ َ َن ۠ا بَش ٌَر ِ ِّمثْلُ ُك ْم‬Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu) Yakni aku hanyalah seorang manusia dan tidak akan berubah
menjadi malaikat atau tuhan.
‫( يُو َح ٰٓى ِإ َل َّى‬yang diwahyukan kepadaku) Dan cukuplah ini menjadi pembeda
antara beliau dengan manusia lainnya.
‫ ( أَنَّ َمآ ِإل ُه ُك ْم ِإلهٌ و ِح ٌد‬Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
Esa) Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam ketuhanan.
1
۟ ‫َان يَ ْر ُج‬
‫وا ِلقَآ َء َر ِِّب ِهۦ‬ َ ‫( فَ َمن ك‬Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya)
Barangsiapa yang mengharapkan ini, yang merupakan harapan orang-orang
beriman.
َ ‫( فَ ْليَ ْع َم ْل‬maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh) Yaitu apa
‫ع َم اًل ص ِل احا‬
yang ditunjukkan oleh syariat bahwa itu merupakan amal kebaikan, yang
pelakunya akan diberi pahala.
‫( َو ََل يُش ِْر ْك ِب ِعبَا َد ِة َربِِّ ِٰٓهۦ أَ َح ادا‬dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya) Yakni janganlah menyekutukan-Nya dengan
makhluk-Nya baik itu orang shalih, orang jahat, binatang, atau benda mati. Dan
termasuk dalam larangan ini adalah syirik yang tersembunyi yang disebut
dengan riya.

C. Hubungan ayat 109 - 110 Surah Al-Kahfi

Disurah ini telah diceriterakan, antara lain, kisah Nabi Musa dan Khidir, ada nilai-

nilai disitu. Di surat ini juga ada kisah Zulkarnain, ada nilai-nilai disana seperti misalnya

bagaimana seseorang dalam mengikuti tuntunan tuhan dalam meraih sukses, ada faktor

faktor, harus dipelajari faktor faktor itu dan harus diikuti. Ada disini uraian tentang

bagaimana seorang pemimpin, berlaku adil dan tegas. Disini ada uraian bagaimana seseorang

sudah memiliki kecukupan, tidak lagi mengambil upah atau imbalan dari orang-orang miskin.

Ada orang yang ngambil imbalan, yang berlaku aniaya, lebih-lebih kalau orang yang

dihadapinya itu orang yang bodoh. Disini ada nilai nilai bahwa, seorang yang pandai,

berkuasa, mampu, tidak usah ambil upah dari orang lemah, bangunkan dia bangunan yang

lebih baik dari apa yang diharapkan, tentu saja tidak semua orang bisa melaksanakan ini, atau

mau melakukan ini. Nah , yang melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan

nilai-nilai yang disebut dalam surah ini, itu terancam neraka.

2
D. Sebab turun Surah Al Kahfi ayat 110

Imam Bukhari mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang

menceritakan bahwa Rasulullah saw. berkata kepada malaikat Jibril, “Apakah gerangan yang

menyebabkanmu tidak menziarahiku sebagaimana biasanya?”. Lalu turunlah firman-Nya,

“Dan tidaklah kami turun, melainkan dengan perintah Rabbmu.” (Q.S. Maryam, 64).

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan

bahwa malaikat Jibril tidak turun membawa wahyu. Kemudian hadis Ikrimah ini

menceritakan hal yang sama dengan hadis di atas tadi. Ibnu Murdawaih mengetengahkan

sebuah hadis melalui sahabat Anas r.a. yang menceritakan bahwa Nabi saw. bertanya kepada

malaikat Jibril tentang daerah mana yang disukai oleh Allah dan daerah mana yang dibenci

oleh-Nya. Maka malaikat Jibril menjawab, “Aku tidak tahu, nanti akan kutanyakan (kepada-

Nya)”.

Selanjutnya malaikat Jibril turun lagi yang pada saat itu ia telah absen selama

beberapa waktu tidak turun menemui Nabi saw. Maka Nabi saw. berkata kepadanya,

“Sungguh engkau absen datang kepadaku, sehingga aku sangat merindukanmu”. Ketika itu

juga malaikat Jibril membacakan firman-Nya, “Dan tidaklah kami turun, melainkan dengan

perintah Rabbmu.” (Q.S. Maryam, 64).

Ibnu Ishaq mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang

menceritakan bahwa ketika orang-orang Quraisy menanyakan kepada Nabi saw. perihal Ash-

habul Kahfi, maka selama lima belas hari Allah tidak menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi

saw. Ketika malaikat Jibril turun dengan membawa wahyu-Nya, Nabi saw. berkata

kepadanya, “Mengapa engkau absen?” Kemudian Ibnu Ishak menyebutkan kelanjutan hadis

ini sama dengan hadis-hadis yang sebelumnya.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Surat tersebut dapat disimpulkan bahwasanya, Ilmu yang Allah miliki adalah

lebih dari luasnya samudra dan dunia, dan ilmu yang Allah berikan kepada kita tidaklah lebih

dari setetes air, oleh karenanya tidaklah kita diperkenankan untuk tinggi hati, karena

sesungguhnya rendah hati adalah salah satu kunci masuknya ilmu dalam diri kita,

Allah juga memerintahkan untuk senantiasa beribadah kepadanya karena

sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang beriman adalah dapat bertemu dengan rabb-

Nya. Serta tidak diperbolehkan menyekutukan Allah dengan segala seseuatu apapun.

B. Saran

Dengan membaca isi makalah tersebut, sebagai generasi muslim diharapkan untuk

dapat mengamalkan apa yang terakndung dalam Al-Quran, sehingga kita termasuk dalam

golongan orang-orang yang beriman lagi berilmu.

Anda mungkin juga menyukai