Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

-------------------------------------------------------------------------
Nama : Marwandi
NIM : 95223030
Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Islam
Program Studi : S2 Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : 1. Dr. H. Sayyid Habiburrahman, M.Pd.I.
2. Dr. Abu Hanifah, M.Hum
-------------------------------------------------------------------------
SOAL
1. Jelaskan pengertian masyarakat menurut perspektif Islam?
Jawab:
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil atau besar yang
terikat oleh satuan, adat kebudayaan dan hidup bersama. Ada beberapa kata dalam
Al-Quran yang menunjukkan tentang masyarakat atau komunitas manusia yaitu
diantaranya; al-ummah, al-sya’b, al-qabilah, al- qaum, al-firqah, al-tha’ifah,dan al-
hizb.
1.1. Al-Ummah kelompok manusia yang berhimpun karena di dorong oleh ikatan-
ikatan tertentu seperti agama, batas wilayah dan keturunan. Dalam al-Quran
surah Ali- Imran ayat 110 Allah Swt berfirman:
‫ُك نُتۡم َخ ۡي َر ُأَّمٍة ُأۡخ ِر َج ۡت ِللَّناِس َتۡأ ُم ُروَن ِب ٱۡل َم ۡع ُروِف َو َتۡن َه ۡو َن َع ِن ٱۡل ُم نَك ِر َو ُتۡؤ ِم ُن وَن ِبٱِۗهَّلل َو َل ۡو‬
‫َء اَم َن َأۡه ُل ٱۡل ِكَٰت ِب َلَك اَن َخ ۡي ٗر ا َّلُهۚم ِّم ۡن ُهُم ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن َو َأۡك َثُر ُهُم ٱۡل َٰف ِس ُقوَن‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirka untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dariyang munkar, dan beriman kepada
Allah”. (QS. Ali Imran/3: 110)

Kata ummah yang terdapat pada ayat tersebut berasal dari kata amma yaummu
yang berarti jalan dan maksud. Dari asal kata tersebut dapat diketahui bahwa
masyarakat adalah kumpulan perorangan yang memiliki keyakinan dan tujuan
yang sama. Menghimpun diri secara harmonis dengan maksud dan tujuan
bersama.

1.2. Al-Sya’b; arti mengumpulkan, memisah- misahkan dan juga memperbaiki.


Sedangkan menurut Abdullah Yusuf Ali kata sya’b adalah `bangsa. Dalam Al-
Qur’an surah al-Hujurat ayat 13 Allah berfirman:
‫ْۚا‬
‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلۡق َٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٖر َو ُأنَثٰى َو َجَع ۡل َٰن ُك ۡم ُش ُع وٗب ا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ِإَّن َأۡك َر َم ُك ۡم ِع نَد ٱِهَّلل‬
‫ر‬ٞ‫َأۡت َقٰى ُك ۚۡم ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبي‬
“Wahai Manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (QS. Al-Hujurat/49: 13)

Kata sya’b dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 ini berbentuk jamak (syu’ūb) yaitu
Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian Allah jadikan manusia beranak pinak dan berkembang menjadi
banyak sehingga berbangsa-bangsa dan bersuku-suku maka al-Quran

1
mengunakan kata jamak pada kata sya’b menjadi syu’ūb dan qobilah menjadi
qabā’il.

1.3. Al-Qobilah, yaitu kelompok manusia yang berasal dari satu keturunan. Kata
qabīlah terulang dua kali dalam Al-Quran, pertama dalam bentuk jamak
(qabāil) dalam Surat al- Hujurat 13 yang menunjuk pada suku- suku. Kedua
qābil diartikan dengan pengikut-pengikut dalam Surat al-A’raf 27 Allah
berfirman:
‫َٰي َبِنٓي َء اَد َم اَل َيۡف ِتَنَّنُك ُم ٱلَّشۡي َٰط ُن َك َم ٓا َأۡخ َر َج َأَب َو ۡي ُك م ِّم َن ٱۡل َج َّن ِة َي نِز ُع َع ۡن ُهَم ا ِلَباَس ُهَم ا ِلُيِر َيُهَم ا‬
‫َس ۡو َٰء ِتِهَم ۚٓا ِإَّن ۥُه َي َر ٰى ُك ۡم ُه َو َو َقِبيُل ۥُه ِم ۡن َح ۡي ُث اَل َت َر ۡو َنُهۗۡم ِإَّن ا َجَع ۡل َن ا ٱلَّش َٰي ِط يَن َأۡو ِلَي ٓاَء ِلَّل ِذ يَن اَل‬
‫ُيۡؤ ِم ُنوَن‬
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu
dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang
yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf/7: 27)

1.4. Al-Qaum. Kata al-Qaum menunjukkan arti kaum secara umum, tanpa
membedakan jenis kelamin dan mempunyai pengertian yang netral tidak
mengandung konotasi positif atau negatif. Sebagaimana Surat Ar- Ra’d ayat
11:
‫ِإَّن ٱَهَّلل اَل ُيَغ ِّيُر َم ا ِبَقۡو ٍم َح َّتٰى ُيَغِّيُروْا َم ا ِبَأنُفِس ِهۡم‬
“Sesunguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu Kaum sehingga kaum itu
sendiri yang merubahnya diri mereka sendi. (QS. Ar-Ra’d/13: 11)

1.5. Al-Firqoh; artinya sebagai kelompok manusia. Kata firqah terdapat dalam surat
Taubah 122, Allah berfirman ;
‫ۚٗة‬
‫ة ِّلَيَتَفَّقُهوْا ِفي ٱلِّديِن‬ٞ‫َو َم ا َك اَن ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُروْا َك ٓاَّف َفَلۡو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفۡر َقٖة ِّم ۡن ُهۡم َطٓاِئَف‬
“…tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semua kemedan perang, mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama”. (QS. At-Taubah/9: 122)

1.6. Al-Thoifah; artinya kelompok manusia yang berkumpul karen satu aliran atau
pendapat tertentu yang menjadikan mereka sebagai kelompok istimewa
dibandingkan dengan kelompok lain kata aI-Thoifah Terdapat dalam surat Al-
Hujurat ayat 9:
‫َو ِإن َطٓاِئَفَتاِن ِم َن ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن ٱۡق َتَتُلوْا َفَأۡص ِلُحوْا َبۡي َنُهَم ا‬
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya”. (QS. Al-Hujurat/49: 9)

1.7. Al-Hizb; artinya berkumpulnya manusia dalam suatu kelompok untuk saling
tolong menolong dengan tujuan menghilangkan kesusahan. sebagaimana Allah
swt berfirman surat Al-Maidah 56:
‫َو َم ن َيَتَو َّل ٱَهَّلل َو َر ُسوَل ۥُه َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا َفِإَّن ِح ۡز َب ٱِهَّلل ُهُم ٱۡل َٰغ ِلُبوَن‬

2
“Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman sebagai penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah
yang menang.” (QS. Al-Maidah/5: 56)

2. Seperti apa tempat pendidikan dan pengajaran pada masa Rasulullah dan khalifah,
dan sebutkan contohnya?
Jawab:
Lembaga pendidkan Islam memiliki variasi dan mampu menjangkau lapisan
masyarakat serta kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan. Baik ilmu agama
maupun ilmu yang umum. Dengan adanya lembaga pendidikan Islam, maka seluruh
lapisan masyarakat akan terlayani dengan pendidikan.

A. Lembaga pendidikan pada masa Rasulullah


Lembaga Sentral Pendidikan pada Masa Rasulullah SAW dalam buku
Manajemen Pendidikan Rasulullah yang ditulis oleh Dr. Murnii, M. Pd., dkk, di
masa Rasulullah SAW terdapat beberapa lembaga sentral pendidikan. Lembaga
sentral pendidikan tersebut sebagai berikut:

a. Dar al-Arqam
Pada awalnya, Rasulullah SAW mendidik umatnya secara sembunyi-
sembunyi dan bertahap. Dimulai dari keluarga dekatnya. Menurut Abbas,
lembaga pendidikan Islam pertama yang diselenggarakan pada tahap ini
adalah lembaga pendidikan yang berada di Mekkah, yaitu rumah al Arqam
bin Abi al arqam.
Dalam lembaga ini, Rasulullah SAW mengajar wahyu yang telah
beliau terima kepada kaum muslim. Selain itu, Rasulullah SAW juga
membimbing umatnya untuk menghafal, menghayati, dan mengamalkan
ayat-ayat suci Al-Qur'an yang Allah turunkan kepadanya.

b. Masjid
Setibanya Rasulullah SAW di Madinah, pertama kali yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW adalah membangun masjid. Masjid tersebut berfungsi
sebagai tempat ibadah dan penyebaran dakwah, pembelajaran ilmu Islam,
pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, dan lainnya.
Pusat pendidikan kaum muslim setelah Nabi Muhammad hijrah ke
Madinah adalah Masjid. Masjid pertama yang dijadikan lembaga pendidikan
oleh Rasulullah SAW adalah masjid Quba. Sistem pendidikan yang
diterapkan oleh Rasulullah SAW pada masjid yang dijadikan sebagai tempat
penyebaran ilmu dan pengetahuan adalah halaqah.

c. Al-Suffah
Ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid disebut dengan
Al-Suffah. Salah satu masjid yang memiliki sufffah adalah Masjid Nabawi.
Lembaga ini digunakan oleh para sahabat sebagai semacam asrama. Menurut
Sebagian ahli, suffah dianggap sebagai universitas Islam pertama (The first
Islamic university).

d. Al-Kuttab

3
Al-Kuttab adalah sejenis tempat belajar yang mula-mula lahir di dunia
Islam. Pada awalnya, kuttab memiliki fungsi sebagai tempat yang
memberikan ilmu membaca dan menulis untuk anak-anak.

Tujuan dari didirikannya Al-Kuttab adalah untuk memberikan pendidikan


kepada anak-anak. Kurikulum yang diajarkan dalam Al-Kuttab adalah menulis dan
membaca, menghafal Al-Qur'an, dan kaligrafi. Pendidikan di Al-Kuttab adalah
pendidikan dasar yang mencakup seperti TPA/TQA, TK/RA, hingga SD/MI. Tetapi,
waktu kelulusan setiap anak tidak lah pada jangka waktu yang sama.
Sistem pendidikan pada masa Rasulullah SAW yang telah diaplikasikan lewat
lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut belum mengeluarkan pengakuan
kelulusan, seperti gelar atau pun ijazah. Tetapi, nilai tertinggi para murid Rasulullah
SAW terletak pada ketakwaan.

B. Lembaga pendidikan pada masa khalifah ar-Rasyidin


Adapun lembaga lembaga pendidikan pada masa khulafaur rasyidin selain
lembaga kuttab dan masjid adalah :
a. Madrasah Makkah
Guru pertamanya yaitu Mu’az bin Jabal, ia mengajarkan agama islam
dan mana yang halal dan mana yang haram dalam islam. Kemudian khalifah
abdul malik bin marwan, abdullah bin abbas, pergi ke mekkah dan mengajar
di masjidil haram, ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra, dan dialah yang
membangun madrasah Makkah yang termahsyur di seluruh negara Islam.
Kemudian digantikan murid-muridnya tabi’in yaitu Mujahid bin Jabar yang
termahsyur meriwayatkan tafsir al-Qur’an dari Ibn Abbas. Athak bin Abu
Rabah yang termahsyur dalam ilmu fiqh terutama dalam manasik haji.
Thawus bin Kaisan, yaitu seorang fuqaha dan mufti.

b. Madrasah Madinah
Disinilah tempat sahabat-sahabat nabi saw dan ulama-ulama yang
termahsyur seperti Umar bin khattab, Ali bin abi thalib, Zaid bin sabit,
Abdullah bin umar bin khattab, mereka bekerja sebagai guru, Zaid bin sabit
adalah ahli qiraat dan ahli fiqh, terutama dalam faraid. Abdullah bin Umar
adalah ahli hadits, ia mengumpulkan hadits-hadits serta menuliskanya,
kemudian meriwayatkanya kepada murid-muridnya. Setelah mereka wafat
maka digantikan oleh murid-muridnya yaitu Said bin Al Musaiyab yaitu
murid Zaid bin Sabit. Urwah bin Az Zubair bin Al awam. Dan madrasah
Madinah ini melahirkan Imam Malik bin Anas, dan Imam Madinah.

c. Madrasah Basrah
Ulama yang termahsyur disisni adalah Abu Musa Al-Asy’ari yang ahli
dalam fiqh dan hadits dan ahli al-Quran, dan Annas bin Malik yang
termahsyur di ahli hadits. Madrasah Basrah ini melahirkan Al-Hasan Basry
yang ahli dalam fiqh, taswauf, dan ia tidak hanya mengajarkan pelajaran
kepada murid-muridnya tapi menceritakan kisah-kisah, dan Ibn Sirin ia
belajar kepada Zaid bin Sabit, ia ahli hadis dan fiqh.

4
d. Madrasah Kuffah
Ulama yang tinggal disini adalah Ali bin abi thalib dan Abdullah bin
mas’ud, pekerjaan ali diirak adalah soal politik dan peperangan ia tidak
sempat mengajarkan pendidikan, sedangkan Abdullah bin Mas’ud
mengajarkan al-Qur’an dan ilmu agama, tafsir dan fiqh. Dan dia diutus ke
kuffah untuk menjadi guru oleh umar bin khattab, dan ia melahirkan enam
ulama besar seperti al-Qamah, al-Aswad, Masruq, Ubaidah, Al-Haris, dan
Amr, dan mereka menggantikan abdullah untuk menjadi guru di kuffah,
mereka bukan saja belajar dikuffah tapi mereka pergi kemadinah belajar
dengan Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Mu’az
bin Jabal dan lain-lain.

e. Madrasah Damsyik
Disini umar mengirimkan tiga orang guru agama yaitu: Mu’az bin
jabal, Ubadah dan Abdul dardak, mereka mendirikan madrasah agama di
syam. Dan mereka mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama pada tiga tempat
yaitu: Abud-Dardak di Damasyik, Mu’az bin Jabal di Palestina, dan Ubadah
di Hims. Kemudian mereka digantikan oleh ulama –ulama seperti umar bin
Abdul Aziz dan lain-lain.

f. Madrasah Fistat (Mesir)


Mesir telah menjadi pusat ilmu-ilmu agama, dan ulama yang pertama
kali mendirukanya adalah Abdullah bin amr bin al’as, ia ahli dengan kata
yang sebenarnya karena ia tidak hanya mendengar hadits dari nabi tapi
hadits tersebut dituliskanya dalam catatanya, sehingga ia tidak lupa jika ia
meriwayatkan hadits kepada murid-muridnya. Kemudian setelah Abdullah
bin amar yang termahsyur di madrasah mesir adalah Yazid bin abu habib an
nuby. Dan ia yang mula-mula menyiarkan fiqh yang halal dan haram dalam
islam, kemudian setelah dia tekenal Abdullah bin abu ja’far bin rabi’ah.
Jadi ulama-ulama yang besar terus meluas seiring dengan
berkembangnya agama Islam, dan merekalah yang mendirikan madrasah-
madrasah pada tiap-tiap kota, diantara mereka yang termahsyur adalah:
Abdullah bin umar di Madinah, Abdullah bin Mas’ud di Kuffah, Abdullah
bin Abbas di Makkah, Abdullah bin Amr bin Al-Ash di Mesir.

3. Jelaskan trilogi pendidikan, dan sebutkan permasalahannya?


Jawab:
Trilogi pendidikan merupakan konsep, kebijakan dan proses penerapan ide
yang disusun oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai pijakan dalam pengelolaan
pendidikan di Perguruan Tamansiswa dan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang
terdiri dari
a. Ing Ngarso Sung Tuladha
Maksud dari istilah Ing Ngarso Sung Tuladha bahwa seorang guru atau pamong
hakikatnya di depan sebagai seorang pendidik yang harus memiliki perilaku
sehingga harus memberi contoh dan teladan tindakan yang baik kepada peserta
didiknya, karena ia merupakan tokoh panutan, kepada siswa dapat memberikan
apresiasi, seorang pamong yang bersikap kekeluargaan dan sabar, dan dapat

5
memberikan motivasi untuk belajar, serta memberikan dorongan moral atau
dorongan semangat kepada siswa.

b. Ing Madya Mangun Karsa


Maksud dari Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah, membangun
berarti membangun, krasa berarti kemauan. Sehingga memiliki arti “di tengah-
tengah membangun kemauan atau cita-cita”. Ini mengandung pesan bahwa
seorang pemimpin harus bisa memotivasi orang di sekitarnya, memberikan
semangat, dan menciptakan suasana yang kondusif untuk produktivitas. Mereka
harus mampu membangkitkan semangat orang lain dalam bekerja.

c. Tut Wuri Handayani.


Sedangkan, Tut Wuri Handayani artinya mengikuti dari belakang dan handayani
berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Istilah tersebut
memiliki arti yakni “dari belakang memberikan dorongan moral atau semangat”.
Ini berarti seorang pemimpin juga harus mendukung dan memberi dorongan
kepada orang-orang di belakangnya. Mereka harus memberikan dukungan moral
dan semangat kepada rekan-rekan kerja atau bawahan mereka. Dorongan moral
ini membantu memotivasi dan menginspirasi orang lain.

Adapun hambatan dalam penerapan trilogy pendidikan tersebut di atas adalah


dalam mengimplementasikan trilogi Ki Hadjar Dewantara adalah cara pendidikan di
sekolah dan rumah yang berbeda dan kurangnya kerjasama orang tua dan siswa
dirumah karena tingkat kepedulian masing-masing orang tua.
4. Apa faktor penyebab perubahan sosial budaya?

Jawab:
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi di masyarakat karena ada perasaan
tidak puas dengan pola kehidupan lama. Maka dari itu, masyarakat berusaha
memperbaikinya dengan melakukan perubahan. Perubahan tersebut ada yang
berasal dari dalam maupun luar masyarakat. Berikut faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.

a. Perkembangan ilmu pengetahuan


Perkembangan ilmu pengetahuan membuat manusia memiliki pengetahuan
yang lebih luas dan mampu menciptakan teknologi yang semakin canggih dari
waktu ke waktu. Tentunya, hal ini akan mendorong manusia untuk menemukan
ilmu dan teknologi baru ke depan untuk mempermudah dan mempercepat kerja
manusia. Dampaknya, akan menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.
Contohnya, dulu kelas sosial di masyarakat tidak ditentukan dari jenis
transportasi yang digunakan, kini kalangan yang memiliki kendaraan mewah
memiliki status dan kelas sosial yang lebih tinggi sehingga menimbulkan
perubahan sosial di masyarakat.

b. Jumlah penduduk
Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial.

6
Contohnya, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa menimbulkan banyak
masalah sosial yang artinya memberikan perubahan sosial di masyarakat.
Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi. Perubahan sosial yang terasa adalah
munculnya percampuran budaya dari kaum pendatang, perbedaan kebiasaan,
hingga konflik dan ketimpangan sosial.

c. Pertentangan atau pemberontakan


Kehidupan bermasyarakat tentu tak terhindarkan dari pertentangan atau
konflik. Konflik dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan hingga
munculnya ketimpangan sosial di masyarakat. Hal ini akan pula menyebabkan
perubahan sosial. Misalnya karena pergantian penguasa, kesepakatan baru,
hingga akomodasi dari pihak-pihak yang berkonflik.

d. Pengaruh kebudayaan masyarakat luar


Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga bisa terjadi karena
faktor dari luar masyarakat. Salah satunya pengaruh kebudayaan masyarakat
luar. Contohnya, Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat.
Ketika masyarakat yang berbeda budaya berbaur, maka dapat menciptakan
perubahan kebiasaan di masyarakat.
Selain itu, dapat pula menciptakan percampuran kebudayaan yang turut
menimbulkan perubahan sosial di masyarakat, misal dalam bentuk nilai, norma,
hingga kebiasaan. Hal ini kadang bisa saling diterima, namun bisa juga saling
ditolak oleh sesama masyarakatnya.

e. Peperangan
Peperangan baik perang saudara maupun antarnegara juga dapat
menimbulkan perubahan sosial. Bahkan, perubahan sosial yang terjadi bisa
berskala besar, misalnya mempengaruhi perubahan birokrasi negara.

f. Bencana alam
Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah
bencana alam, seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya. Sebab,
bencana alam akan membuat masyarakat pindah dan mencari tempat baru yang
lebih aman. Kemudian, mereka membangun pemukiman dan lembaga-lembaga
baru. Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun
begitu dengan kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena
bencana.

(Selamat mengerjakan)

Anda mungkin juga menyukai