-------------------------------------------------------------------------
Nama : Marwandi
NIM : 95223030
Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Islam
Program Studi : S2 Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : 1. Dr. H. Sayyid Habiburrahman, M.Pd.I.
2. Dr. Abu Hanifah, M.Hum
-------------------------------------------------------------------------
SOAL
1. Jelaskan pengertian masyarakat menurut perspektif Islam?
Jawab:
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil atau besar yang
terikat oleh satuan, adat kebudayaan dan hidup bersama. Ada beberapa kata dalam
Al-Quran yang menunjukkan tentang masyarakat atau komunitas manusia yaitu
diantaranya; al-ummah, al-sya’b, al-qabilah, al- qaum, al-firqah, al-tha’ifah,dan al-
hizb.
1.1. Al-Ummah kelompok manusia yang berhimpun karena di dorong oleh ikatan-
ikatan tertentu seperti agama, batas wilayah dan keturunan. Dalam al-Quran
surah Ali- Imran ayat 110 Allah Swt berfirman:
ُك نُتۡم َخ ۡي َر ُأَّمٍة ُأۡخ ِر َج ۡت ِللَّناِس َتۡأ ُم ُروَن ِب ٱۡل َم ۡع ُروِف َو َتۡن َه ۡو َن َع ِن ٱۡل ُم نَك ِر َو ُتۡؤ ِم ُن وَن ِبٱِۗهَّلل َو َل ۡو
َء اَم َن َأۡه ُل ٱۡل ِكَٰت ِب َلَك اَن َخ ۡي ٗر ا َّلُهۚم ِّم ۡن ُهُم ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن َو َأۡك َثُر ُهُم ٱۡل َٰف ِس ُقوَن
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirka untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dariyang munkar, dan beriman kepada
Allah”. (QS. Ali Imran/3: 110)
Kata ummah yang terdapat pada ayat tersebut berasal dari kata amma yaummu
yang berarti jalan dan maksud. Dari asal kata tersebut dapat diketahui bahwa
masyarakat adalah kumpulan perorangan yang memiliki keyakinan dan tujuan
yang sama. Menghimpun diri secara harmonis dengan maksud dan tujuan
bersama.
Kata sya’b dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 ini berbentuk jamak (syu’ūb) yaitu
Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian Allah jadikan manusia beranak pinak dan berkembang menjadi
banyak sehingga berbangsa-bangsa dan bersuku-suku maka al-Quran
1
mengunakan kata jamak pada kata sya’b menjadi syu’ūb dan qobilah menjadi
qabā’il.
1.3. Al-Qobilah, yaitu kelompok manusia yang berasal dari satu keturunan. Kata
qabīlah terulang dua kali dalam Al-Quran, pertama dalam bentuk jamak
(qabāil) dalam Surat al- Hujurat 13 yang menunjuk pada suku- suku. Kedua
qābil diartikan dengan pengikut-pengikut dalam Surat al-A’raf 27 Allah
berfirman:
َٰي َبِنٓي َء اَد َم اَل َيۡف ِتَنَّنُك ُم ٱلَّشۡي َٰط ُن َك َم ٓا َأۡخ َر َج َأَب َو ۡي ُك م ِّم َن ٱۡل َج َّن ِة َي نِز ُع َع ۡن ُهَم ا ِلَباَس ُهَم ا ِلُيِر َيُهَم ا
َس ۡو َٰء ِتِهَم ۚٓا ِإَّن ۥُه َي َر ٰى ُك ۡم ُه َو َو َقِبيُل ۥُه ِم ۡن َح ۡي ُث اَل َت َر ۡو َنُهۗۡم ِإَّن ا َجَع ۡل َن ا ٱلَّش َٰي ِط يَن َأۡو ِلَي ٓاَء ِلَّل ِذ يَن اَل
ُيۡؤ ِم ُنوَن
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu
dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang
yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf/7: 27)
1.4. Al-Qaum. Kata al-Qaum menunjukkan arti kaum secara umum, tanpa
membedakan jenis kelamin dan mempunyai pengertian yang netral tidak
mengandung konotasi positif atau negatif. Sebagaimana Surat Ar- Ra’d ayat
11:
ِإَّن ٱَهَّلل اَل ُيَغ ِّيُر َم ا ِبَقۡو ٍم َح َّتٰى ُيَغِّيُروْا َم ا ِبَأنُفِس ِهۡم
“Sesunguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu Kaum sehingga kaum itu
sendiri yang merubahnya diri mereka sendi. (QS. Ar-Ra’d/13: 11)
1.5. Al-Firqoh; artinya sebagai kelompok manusia. Kata firqah terdapat dalam surat
Taubah 122, Allah berfirman ;
ۚٗة
ة ِّلَيَتَفَّقُهوْا ِفي ٱلِّديِنَٞو َم ا َك اَن ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُروْا َك ٓاَّف َفَلۡو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفۡر َقٖة ِّم ۡن ُهۡم َطٓاِئَف
“…tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semua kemedan perang, mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama”. (QS. At-Taubah/9: 122)
1.6. Al-Thoifah; artinya kelompok manusia yang berkumpul karen satu aliran atau
pendapat tertentu yang menjadikan mereka sebagai kelompok istimewa
dibandingkan dengan kelompok lain kata aI-Thoifah Terdapat dalam surat Al-
Hujurat ayat 9:
َو ِإن َطٓاِئَفَتاِن ِم َن ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن ٱۡق َتَتُلوْا َفَأۡص ِلُحوْا َبۡي َنُهَم ا
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya”. (QS. Al-Hujurat/49: 9)
1.7. Al-Hizb; artinya berkumpulnya manusia dalam suatu kelompok untuk saling
tolong menolong dengan tujuan menghilangkan kesusahan. sebagaimana Allah
swt berfirman surat Al-Maidah 56:
َو َم ن َيَتَو َّل ٱَهَّلل َو َر ُسوَل ۥُه َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا َفِإَّن ِح ۡز َب ٱِهَّلل ُهُم ٱۡل َٰغ ِلُبوَن
2
“Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman sebagai penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah
yang menang.” (QS. Al-Maidah/5: 56)
2. Seperti apa tempat pendidikan dan pengajaran pada masa Rasulullah dan khalifah,
dan sebutkan contohnya?
Jawab:
Lembaga pendidkan Islam memiliki variasi dan mampu menjangkau lapisan
masyarakat serta kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan. Baik ilmu agama
maupun ilmu yang umum. Dengan adanya lembaga pendidikan Islam, maka seluruh
lapisan masyarakat akan terlayani dengan pendidikan.
a. Dar al-Arqam
Pada awalnya, Rasulullah SAW mendidik umatnya secara sembunyi-
sembunyi dan bertahap. Dimulai dari keluarga dekatnya. Menurut Abbas,
lembaga pendidikan Islam pertama yang diselenggarakan pada tahap ini
adalah lembaga pendidikan yang berada di Mekkah, yaitu rumah al Arqam
bin Abi al arqam.
Dalam lembaga ini, Rasulullah SAW mengajar wahyu yang telah
beliau terima kepada kaum muslim. Selain itu, Rasulullah SAW juga
membimbing umatnya untuk menghafal, menghayati, dan mengamalkan
ayat-ayat suci Al-Qur'an yang Allah turunkan kepadanya.
b. Masjid
Setibanya Rasulullah SAW di Madinah, pertama kali yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW adalah membangun masjid. Masjid tersebut berfungsi
sebagai tempat ibadah dan penyebaran dakwah, pembelajaran ilmu Islam,
pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, dan lainnya.
Pusat pendidikan kaum muslim setelah Nabi Muhammad hijrah ke
Madinah adalah Masjid. Masjid pertama yang dijadikan lembaga pendidikan
oleh Rasulullah SAW adalah masjid Quba. Sistem pendidikan yang
diterapkan oleh Rasulullah SAW pada masjid yang dijadikan sebagai tempat
penyebaran ilmu dan pengetahuan adalah halaqah.
c. Al-Suffah
Ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid disebut dengan
Al-Suffah. Salah satu masjid yang memiliki sufffah adalah Masjid Nabawi.
Lembaga ini digunakan oleh para sahabat sebagai semacam asrama. Menurut
Sebagian ahli, suffah dianggap sebagai universitas Islam pertama (The first
Islamic university).
d. Al-Kuttab
3
Al-Kuttab adalah sejenis tempat belajar yang mula-mula lahir di dunia
Islam. Pada awalnya, kuttab memiliki fungsi sebagai tempat yang
memberikan ilmu membaca dan menulis untuk anak-anak.
b. Madrasah Madinah
Disinilah tempat sahabat-sahabat nabi saw dan ulama-ulama yang
termahsyur seperti Umar bin khattab, Ali bin abi thalib, Zaid bin sabit,
Abdullah bin umar bin khattab, mereka bekerja sebagai guru, Zaid bin sabit
adalah ahli qiraat dan ahli fiqh, terutama dalam faraid. Abdullah bin Umar
adalah ahli hadits, ia mengumpulkan hadits-hadits serta menuliskanya,
kemudian meriwayatkanya kepada murid-muridnya. Setelah mereka wafat
maka digantikan oleh murid-muridnya yaitu Said bin Al Musaiyab yaitu
murid Zaid bin Sabit. Urwah bin Az Zubair bin Al awam. Dan madrasah
Madinah ini melahirkan Imam Malik bin Anas, dan Imam Madinah.
c. Madrasah Basrah
Ulama yang termahsyur disisni adalah Abu Musa Al-Asy’ari yang ahli
dalam fiqh dan hadits dan ahli al-Quran, dan Annas bin Malik yang
termahsyur di ahli hadits. Madrasah Basrah ini melahirkan Al-Hasan Basry
yang ahli dalam fiqh, taswauf, dan ia tidak hanya mengajarkan pelajaran
kepada murid-muridnya tapi menceritakan kisah-kisah, dan Ibn Sirin ia
belajar kepada Zaid bin Sabit, ia ahli hadis dan fiqh.
4
d. Madrasah Kuffah
Ulama yang tinggal disini adalah Ali bin abi thalib dan Abdullah bin
mas’ud, pekerjaan ali diirak adalah soal politik dan peperangan ia tidak
sempat mengajarkan pendidikan, sedangkan Abdullah bin Mas’ud
mengajarkan al-Qur’an dan ilmu agama, tafsir dan fiqh. Dan dia diutus ke
kuffah untuk menjadi guru oleh umar bin khattab, dan ia melahirkan enam
ulama besar seperti al-Qamah, al-Aswad, Masruq, Ubaidah, Al-Haris, dan
Amr, dan mereka menggantikan abdullah untuk menjadi guru di kuffah,
mereka bukan saja belajar dikuffah tapi mereka pergi kemadinah belajar
dengan Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Mu’az
bin Jabal dan lain-lain.
e. Madrasah Damsyik
Disini umar mengirimkan tiga orang guru agama yaitu: Mu’az bin
jabal, Ubadah dan Abdul dardak, mereka mendirikan madrasah agama di
syam. Dan mereka mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama pada tiga tempat
yaitu: Abud-Dardak di Damasyik, Mu’az bin Jabal di Palestina, dan Ubadah
di Hims. Kemudian mereka digantikan oleh ulama –ulama seperti umar bin
Abdul Aziz dan lain-lain.
5
memberikan motivasi untuk belajar, serta memberikan dorongan moral atau
dorongan semangat kepada siswa.
Jawab:
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi di masyarakat karena ada perasaan
tidak puas dengan pola kehidupan lama. Maka dari itu, masyarakat berusaha
memperbaikinya dengan melakukan perubahan. Perubahan tersebut ada yang
berasal dari dalam maupun luar masyarakat. Berikut faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.
b. Jumlah penduduk
Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial.
6
Contohnya, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa menimbulkan banyak
masalah sosial yang artinya memberikan perubahan sosial di masyarakat.
Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi. Perubahan sosial yang terasa adalah
munculnya percampuran budaya dari kaum pendatang, perbedaan kebiasaan,
hingga konflik dan ketimpangan sosial.
e. Peperangan
Peperangan baik perang saudara maupun antarnegara juga dapat
menimbulkan perubahan sosial. Bahkan, perubahan sosial yang terjadi bisa
berskala besar, misalnya mempengaruhi perubahan birokrasi negara.
f. Bencana alam
Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah
bencana alam, seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya. Sebab,
bencana alam akan membuat masyarakat pindah dan mencari tempat baru yang
lebih aman. Kemudian, mereka membangun pemukiman dan lembaga-lembaga
baru. Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun
begitu dengan kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena
bencana.
(Selamat mengerjakan)