Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH ; ULUMUL QUR’AN II

Fungsi-Fungsi
Al-Qur’an

qur
Hasmiati
20010589

Dini Sahfitri
Kelompok 1 21010633

Irvan Lasawoda
20010589
Latar Belakang
Al-Qur‘an adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah Swt
kepada nabi dan rasul-Nya. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw, sang penutup para nabi dan rasul. Sebelumnya, Allah Swt telah
mewahyukan kitab suci-Nya kepada beberapa nabi atau rasul, seperti
Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, dan Injil kepada
Nabi Isa. Selain berbentuk kitab, Allah Swt juga menurunkan wahyu-Nya
dalam bentuk lembaran-lembaran (suhuf) seperti yang diberikan kepada
Nabi Ibrahim dan juga Nabi Musa.
.
Latar Belakang
Al-Qur‘an memiliki kedudukan yang istimewa dibanding kitab-kitab
suci sebelumnya. Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur‘an memiliki peran
yang lebih besar dan luas. Salah satu fungsi yang dibawa al-Qur‘an
adalah menyempurnakan kitab-kitab suci sebelumnya sekaligus
meluruskan hal-hal yang telah diselewengkan dari ajaran kitab-kitab
tersebut. Selain itu, al-Qur‘an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat
manusia sampai akhir zaman. Inilah tugas pokok al-Qur‘an sebagai
konsekuensi dari statusnya sebagai kitab suci terakhir.

Tulisan ini bertujuan menelaah fungsi al-Qur‘an bagi manusia. Tulisan


ini lebih melihat objek kajian dari perspektif al-Qur‘an dan agama Islam.
Melalui studi pustaka, tulisan ini berusaha meneliti ayat-ayat al-Qur‘an –
juga hadits Nabi dan pendapat para ulama yang membahas masalah
tersebut.
Rumusan Masalah
Apa Pengertian Al-Qur’an
secara Etimologi dan
Terminilogi ?

Apa saja fungsi utama


Al-Qur’an ?
PENGERTIAN AL-QUR’AN

Secara Etimologi, ada beberapa pendapat tentang asal-usul kata al-


Quran. Namun, secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi tiga:

Kata al-Qur‘an adalah isim ‘alam (nama) yang digunakan untuk


menyebut kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Ia tak
ubahnya seperti Taurat dan Injil yang digunakan untuk menyebut kitab
yang diberikan kepada Musa dan Isa. Menurut pendapat ini, al-Qur‘an
bukan turunan (musytaqq) dari kata apapun, melainkan isim murtajal,
yakni kata yang terbentuk seperti itu sejak semula. Pendapat ini
dikemukaan antara lain oleh Al-Syafi‘i (150-204 H/767-820 M).
Pengertian Al-Qur’an

Kata Al-Qur‘an berasal dari qarana yang berarti menghimpun atau


menggabung. Hal ini sesuai dengan sifat al-Qur‘an yang
menghimpun huruf, ayat, dan surat. Pendapat ini dikemukakan oleh
Abu al-Hasan al-Asy‘ary (260- 324 H/767-820 M).
Kata Al-Qur‘an adalah bentuk masdar dari qara’a yang berarti
membaca. Qur’an merupakan masdar yang juga bermakna maf‘ul,
sehingga artinya bacaan. Bentuk ini sama dengan ghufran (ampunan)
yang merupakan masdar dari ghafara (mengampuni), atau rujhan
yang merupakan masdar dari rajaha. Pendapat ini disampaikan oleh
Al-Lihyany (w. 215 H/831 M) dan Al- Zajjaj (w. 311 H/928 M).
Pengertian Al-Qur’an

Secara Terminologi, Al-Qur‘an memiliki beberapa definisi. Banyaknya definisi al-


Qur‘an tidak lepas dari sudut pandang ulama di antaranya :
Al-Qur‘an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
untuk melemahkan orang yang menentangnya sekalipun hanya dengan surat
terpendek, dan membacanya dianggap sebagai ibadah.
Al-Qur‘an ialah firman Allah yang berfungsi sebagai mu‘jizat, diturunkan
kepada penutup nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril As, ditulis
dalam mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya
dianggap ibadah, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat
al-Nas.
Fungsi Al-Qur’an

Al-Huda
( Petunjuk ) Petunjuk atau hidayah yang dikandung Al-
Quran terdiri dari dua: hidayah takwiniyah ‫ٰٓيَاُّيَه ا الَّناُس َق ْد َجۤاَء ْتُكْم َّم ْو ِع َظ ٌة ِّم ْن‬
Dalam bahasa Arab, Al- dan hidayah tasyri'iyah. ‫َّرِّبُكْم َو ِش َف ۤاٌء ِّلَم ا ِفى الُّص ُد ْو ِۙر َو ُهًدى‬
Huda artinya petunjuk Pertama, hidayah takwiniyah artinya ‫َّوَرْحَم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِم ِنْي َن‬
atau hidayah, hidayah yang berkaitan dengan penciptaan .
manusia, ilmu pengetahuan, hukum alam, "Hai manusia, sesungguhnya telah
sebagaimana ditulis
dan sebagainya. datang kepadamu pelajaran dari
Ali Zainal Abidin Al- Tuhanmu dan penyembuh bagi
Kedua, hidayah tasyri'iyah artinya petunjuk
Habsyi dalam Rahasia syariat terkait bagaimana menjalani
penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk [Al-
Nama dan Sifat Al-Quran kehidupan duniawi sesuai pedoman Islam, Huda/Al-Quran] serta rahmat bagi
(2020). baik itu dari sisi akidah, ibadah, hingga orang-orang yang beriman," (QS.
Yunus [10]: 57).
muamalah (hubungan dengan sesama
manusia).
Fungsi Al-Qur’an

Al-Mau’idhah
(Nasihat, Pelajaran) Petunjuk atau hidayah yang dikandung
Mau’izhah dengan arti Al-Quran terdiri dari dua: hidayah ‫ٰٓيَاُّيَه ا الَّناُس َق ْد َجۤاَء ْتُكْم َّم ْو ِع َظ ٌة ِّم ْن‬
‘peringatan’ ditemukan, misalnya, takwiniyah dan hidayah tasyri'iyah. ‫َّرِّبُكْم َو ِش َف ۤاٌء ِّلَم ا ِفى الُّص ُد ْو ِۙر َو ُهًدى‬
pada penafsiran Al-Thabari yang Pertama, hidayah takwiniyah artinya ‫َّوَرْحَم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِم ِنْي َن‬
mendefinisikan kata itu dengan hidayah yang berkaitan dengan .
‘dzikra tudzakkirukum ‘iqab Allah penciptaan manusia, ilmu pengetahuan,
"Hai manusia, sesungguhnya
watukhawwifukum wa’idahu’ hukum alam, dan sebagainya. telah datang kepadamu pelajaran
(peringatan yang dapat Kedua, hidayah tasyri'iyah artinya dari Tuhanmu dan penyembuh
mengingatkan kamu tentang petunjuk syariat terkait bagaimana bagi penyakit-penyakit (yang
siksaan Allah dan membuat berada) dalam dada dan petunjuk
menjalani kehidupan duniawi sesuai [Al-Huda/Al-Quran] serta rahmat
kamu takut dari ancaman-Nya)
pedoman Islam, baik itu dari sisi bagi orang-orang yang beriman,"
(al-Thabari, Jami’ al-Bayan, 12: (QS. Yunus [10]: 57).
akidah, ibadah, hingga muamalah
193).
(hubungan dengan sesama manusia).
.
FUNGSI AL-QUR’AN

Al-Syifa
‫ُق ْل ُه َو ِلَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُهًدى‬
Allah berfirman, Wahai
manusia! Sungguh, telah
datang kepadamu ۗ‫َّو ِش َف ۤاٌء‬
Salah satu nama pelajaran (Alquran) dari
Alquran ialah asy- Tuhanmu, penyembuh “Katakanlah, ‘Alquran
Syifa yang berarti bagi penyakit yang ada ialah petunjuk dan
obat penyembuh. dalam dada dan petunjuk penyembuh bagi
serta rahmat bagi orang orang-orang yang
yang beriman. (QS Yunus beriman.” (QS
[10]: 57). Fushshilat [41]: 44).
FUNGSI AL-QUR’AN

Al-Rahmah

‫ُق ْل ِاَّنَم ٓا َاَّتِبُع َم ا ُيْو ٰٓحى ِاَلَّي ِم ْن َّرِّبْۗي ٰه َذ ا َبَص ۤإِى ُر‬
(Rahmat).
Disebut demikian karena ia
‫ِم ْن َّرِّبُكْم َو ُهًدى َّو َرْحَم ٌة ِّلَق ْو ٍم ُّيْؤ ِم ُنْو َن‬
menjadi rahmat bagi
segenap manusia untuk
keselamatan di dunia dan “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang
akhirat. Nama ini diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Qur’an) ini adalah
ditemukan pada surat Al- bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk, dan
A‘raf: 52, 203; rahmat bagi kaum yang beriman.”
.
FUNGSI AL-QUR’AN

Al-Dzikr (Peringatan)
Al-Furqan (Pembeda)
Disebut demikian karena ia mengingatkan Disebut demikian karena ia membedakan antara
manusia akan ajaran Allah, sekaligus menjadi yang benar dan yang batil, yang baik dan yang
media bagi manusia untuk selalu mengingat buruk, yang halal dan yang haram. Nama ini
Allah Swt. Nama ini dapat ditemukan pada terdapat pada surat al-Furqan: 1;
surat Al-Hijr: 9;
‫َع ْب ِده ِلَي ُكْو َن‬ ‫َتٰب َرَك اَّلِذ َنَّزَل اْلُف ْر َق اَن َع ىٰل‬
‫ْي‬
‫ِاَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَن ا الِّذ ْكَر َو ِاَّنا َله َلٰحِف ُظ ْو َن‬ ‫ِلْلٰع َلِم ْي َن َنِذ ْيًرا‬
“Maha berlimpah anugerah (Allah) yang telah
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-
Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang Nya (Nabi Muhammad) agar dia menjadi
memeliharanya.” QS. Al Hijr : 9. pemberi peringatan kepada seluruh alam”.
QS. Al-Furqan : 1
KESIMPULAN
Al-Qur‘an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk
melemahkan orang yang menentangnya sekalipun hanya dengan surat terpendek,
dan membacanya dianggap sebagai ibadah.
Terkait fungsi al-Qur‘an bagi manusia, Allah Swt telah memberikan untuk kitab
suci ini sejumlah nama yang mencerminkan fungsinya.
Di antaranya adalah Al-Huda (petunjuk), Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan
yang batil), Al- Burhan (bukti kebenaran), Al-Dzikr atau Al-Tadzkirah (peringatan),
Al-Syifa (obat penyembuh), Al-Mau’idhah (nasihat, pelajaran), Al-Rahmah (rahmat).
Juga Al- Nur (cahaya), Al-Bayan (keterangan), Al-Balagh (keterangan yang cukup),
Al- Bashair (bukti atau keterangan yang jelas), Al-Busyra (berita gembira), Al-Basyir
(pemberi kabar gembira), dan Al-Nadzir (pemberi peringatan).

Anda mungkin juga menyukai