1
Surat Al-Fatihah
(Pembukaan)
Surat Ke : 1
Jumlah Ayat : 7
Juz ke : 1
Ar rahma_nir rahim(i).
(2) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2
shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayrilmaghdhuubi ‘alayhim walaaldhdhaalliina.
(6) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Surat An-Nas
(Manusia)
Surat ke : 114
Jumlah Ayat : 6
maliki alnnaasi
(2) Raja manusia.
ilaahi alnnaasi
(3) Sembahan manusia.
3
min syarri alwaswaasi alkhannaasi
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
Surat Al-Falaq
(Waktu Subuh)
Surat ke : 113
Jumlah ayat : 5
Surat Al-Ikhlas
(Memurnikan Keesaan Allah)
Surat ke : 112
Jumlah Ayat : 4
allaahu alshshamadu
(2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Surat Al-Lahab
(Api Yang Bergejolak)
Surat ke : 111
Jumlah ayat : 5
(1) Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
6
waimra-atuhu hammaalata alhathabi
(4) Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
Surat An-Nashr
(Pertolongan)
Surat ke : 110
Jumlah ayat : 3
7
Surat Al-Kafirun
(Orang-Orang Kafir)
Surat ke : 109
Jumlah Ayat : 6
8
lakum diinukum waliya diini
(6) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Surat Al-Kautsar
(Nikmat Yang Banyak)
Surat ke : 108
Jumlah ayat : 3
9
Surat Al-Maa'uun
(Barang-Barang Yang Berguna)
Surat ke : 107
Jumlah ayat : 7
fawaylun lilmushalliina
(4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
wayamna’uuna almaa’uuna
(7) dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
10
Surat Quraisy
(Suku Quraisy)
Surat ke : 106
Jumlah ayat : 4
li-iilaafi quraysyin
11
Surat Al-Fiil
(Gajah)
Surat ke : 105.
Jumlah ayat : 5
(1) Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah?
12
Surat Al-Humazah
(Pengumpat)
Surat ke : 104.
Jumlah ayat : 9
13
naaru allaahi almuuqadatu
(6) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
Surat Al-Ashr
(Masa)
Surat ke : 103.
Jumlah ayat : 3
waal’ashri
Surat At-Takatsur
(Bermegah-Megahan)
Surat ke : 102.
Jumlah ayat : 8
alhaakumu alttakaatsuru
15
kallaa sawfa ta’lamuuna
(3) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
latarawunna aljahiima
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
Surat Al-Qari'ah
(Hari Kiamat)
Surat ke : 101
Jumlah ayat : 11
16
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
alqaari’atu
maa alqaari’atu
(2) apakah hari Kiamat itu?
17
wa-ammaa man khaffat mawaaziinuhu
(8) Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
faummuhu haawiyatun
(9) maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
naarun haamiyatun
(11) (Yaitu) api yang sangat panas.
Surat Al 'Adiyat
(Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
Surat ke : 100
Jumlah ayat : 11
waal’aadiyaati dhabhaan
18
faalmuuriyaati qadhaan
(2) dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
faalmughiiraati shubhaan
(3) dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
19
inna rabbahum bihim yawma-idzin lakhabiirun
(11) sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Surat Al-Zalzalah
(Goncangan Yang Dahsyat)
Surat ke : 99
Jumlah ayat : 8
20
yawma-idzin tuhadditsu akhbaarahaa
(4) pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
Surat Al-Bayyinah
(Bukti Yang Nyata)
Surat ke : 98
Jumlah ayat : 8
21
lam yakuni alladziina kafaruu min ahli alkitaabi waalmusyrikiina munfakkiina hattaa
ta/tiyahumu albayyinatu
(1) Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka)
tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
wamaa tafarraqa alladziina uutuu alkitaaba illaa min ba’di maa jaa-at-humu albayyinatu
(4) Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka)
melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
wamaa umiruu illaa liya’buduu allaaha mukhlishiina lahu alddiina hunafaa-a wayuqiimuu
(5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
inna alladziina kafaruu min ahli alkitaabi waalmusyrikiina fii naari jahannama khaalidiina
22
fiihaa ulaa-ika hum syarru albariyyati
(6) Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.
jazaauhum ‘inda rabbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa
abadan radhiya allaahu ‘anhum waradhuu ‘anhu dzaalika liman khasyiya rabbahu
(8) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya.
Surat Al-Qadr
(Malam Kemuliaan)
Surat ke : 97
Jumlah ayat : 5
23
innaa anzalnaahu fii laylati alqadri
(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Surat Al-'Alaq
(Segumpal Darah)
Surat ke : 96
Jumlah ayat : 19
24
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
an raaahu istaghnaa
(7) karena dia melihat dirinya serba cukup.
25
ara-ayta alladzii yanhaa
(9) Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
aw amara bialttaqwaa
(12) atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
falyad’u naadiyahu
(17) Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
26
sanad’u alzzabaaniyata
(18) kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
Surat At-Tin
(Buah Tin)
Surat ke : 95
Jumlah ayat : 8
waalttiini waalzzaytuuni
wathuuri siiniina
(2) dan demi bukit Sinai,
27
(3) dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
Surat Al-Insyirah
(Bukankah Kami Telah Melapangkan)
Surat ke : 94
Jumlah ayat : 8
28
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
29
(8) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Surat Adh-Dhuha
(Waktu Dhuha)
Surat ke : 93
Jumlah ayat : 11
Waaldhdhuhaa
30
(5) Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi
puas.
Surat Al-Lail
(Malam)
Surat ke : 92
Jumlah ayat : 21
31
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
washaddaqa bialhusnaa
(6) dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
fasanuyassiruhu lilyusraa
(7) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
32
wa-ammaa man bakhila waistaghnaa
(8) Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
wakadzdzaba bialhusnaa
(9) serta mendustakan pahala terbaik,
fasanuyassiruhu lil’usraa
(10) maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
33
wasayujannabuhaa al-atqaa
(17) Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
walasawfa yardaa
(21) Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
Surat Asy-Syams
(Matahari)
Surat ke : 91
Jumlah ayat :15
34
waalsysyamsi wadhuhaahaa
waal-
ardhi wamaa thahaahaa
(6) dan bumi serta penghamparannya,
35
kadzdzabat tsamuudu bithaghwaahaa
(11) (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
Surat Al-Balad
(Negeri)
Surat ke : 90
Jumlah ayat : 20
36
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
(5)Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
37
alam naj’al lahu ‘aynayni
(8) Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
walisaanan wasyafatayni
(9) lidah dan dua buah bibir.
wahadaynaahu alnnajdayni
(10) Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan,
fakku raqabatin
(13) (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
38
tsumma kaana mina alladziina aamanuu watawaasaw bialshshabri watawaasaw bialmarhamati
(17)Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk
bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
Surat Al-Fajr
(Waktu Fajar)
Surat ke : 89
Jumlah ayat : 30
Waalfajri
39
walayaalin ‘asyrin
(2) dan malam yang sepuluh,
waalsysyaf’i waalwatri
(3) dan yang genap dan yang ganjil,
.
fa-ammaa al-insaanu idzaa maa ibtalaahu rabbuhu fa-akramahu wana”amahu fayaquulu rabbii
akramani
(15) Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya
kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
wa-ammaa idzaa maa ibtalaahu faqadara ‘alayhi rizqahu fayaquulu rabbii ahaanani
(16) Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku
menghinakanku".
kallaa
bal laa tukrimuuna alyatiima
(17) Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
walaa
tahadduuna ‘alaa tha’aami almiskiini
41
(18) dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
42
(27) Hai jiwa yang tenang.
waudkhulii jannatii
(30) masuklah ke dalam surga-Ku
Surat Al-Ghasyiyah
(Hari Kiamat)
Surat ke : 88
Jumlah ayat : 26
43
‘aamilatun naasibatun
(3) bekerja keras lagi kepayahan,
lisa’yihaa raadiyatun
(9) merasa senang karena usahanya,
44
fiihaa sururun marfuu’atun
(13) Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,
wa-akwaabun mawdhuu’atun
(14) dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
wanamaariqu mashfuufatun
(15) dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
wazaraabiyyu mabtsuutsatun
(16) dan permadani-permadani yang terhampar.
45
(23) tetapi orang yang berpaling dan kafir,
Surat Al-A´Laa
(Yang Paling Tinggi)
Surat ke : 87
Jumlah ayat : 19
wanuyassiruka lilyusraa
(8) dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
wayatajannabuhaa al-asyqaa
(11) dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
47
tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
(13) Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Surat Ath-Thariq
(Yang Datang Di Malam Hari)
Surat ke : 86
Jumlah ayat : 17
48
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
waalssamaa-i waalththaariqi
alnnajmu altstsaaqibu
(3) (yaitu) bintang yang cahayanya menembus,
49
(8) Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).
wa-akiidu kaydaan
(16) Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.
50
famahhili alkaafiriina amhilhum ruwaydaan
(17) Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu
barang sebentar.
Surat Al-Buruj
(Gugusan Bintang)
Surat ke : 85
Jumlah ayat : 22
waalyawmi almaw’uudi
(2) dan hari yang dijanjikan,
waalyawmi almaw’uudi
(3) dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
51
qutila
ash-haabu alukhduudi
(4) Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,
alladzii lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi waallaahu ‘alaa kulli syay-in syahiidun
(9) Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati lahum jannaatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru
dzaalika alfawzu alkabiiru
(10) Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin
laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab
Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
52
inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati lahum jannaatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru
dzaalika alfawzu alkabiiru
(11) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi
mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
fir’awna watsamuuda
(18) (yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamud?
53
waallaahu min waraa-ihim muhiithun
(20) padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka.
Surat Al-Insyiqaq
(Terbelah)
Surat ke : 84
Jumlah ayat : 25
.
wa-alqat maa fiihaa watakhallath
(4) dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,
(6) Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu,
maka pasti kamu akan menemui-Nya.
wayashlaa sa’iiraan
55
(12) Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
.
innahu kaana fii ahlihi masruuraan
(13) Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama
kafir).
56
bali alladziina kafaruu yukadzdzibuuna
(22) bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).
Surat Al-Muthaffifin
(Orang-Orang Yang Curang)
Surat ke : 83
Jumlah Ayat : 36
waylun lilmuthaffifiina
liyawmin ‘azhiimin
(5) pada suatu hari yang besar,
kitaabun marquumun
(9) (Ialah) kitab yang bertulis.
58
alladziina yukadzdzibuuna biyawmi alddiini
(11) (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
59
wamaa adraaka maa ‘illiyyuuna
(19) Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
kitaabun marquumun
(20) (Yaitu) kitab yang bertulis,
yasyhaduhu almuqarrabuuna
(21) yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
(28) (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
61
‘alaa al-araa-iki yanzhuruuna
(35) mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
Surat Al-Infithar
(Terbelah)
Surat ke : 82
Jumlah ayat : 19
62
wa-idzaa alqubuuru bu’tsirath
(4) dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
kiraaman kaatibiina
(11) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
(19) (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan
segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
64
Surat At-Takwir
(Menggulung)
Surat ke : 81
Jumlah ayat : 29
65
(6) dan apabila lautan dijadikan meluap
66
falaa uqsimu bialkhunnasi
(15) Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,
aljawaari alkunnasi
(16) yang beredar dan terbenam,
67
walaqad raaahu bialufuqi almubiini
(23) Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
fa-ayna tadzhabuuna
(26) maka ke manakah kamu akan pergi?
Surat 'Abasa
(Bermuka Masam)
Surat ke : 80
68
Jumlah ayat : 42
‘abasa watawallaa
an jaa-ahu al-a’maa
(2) karena telah datang seorang buta kepadanya.
69
(8) Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan
pengajaran),
wahuwa yakhsyaa
(9) sedang ia takut kepada (Allah),
.
fii shuhufin mukarramatin
(13) di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,
marfuu’atin muthahharatin
(14) yang ditinggikan lagi disucikan,
bi-aydii safaratin
(15) di tangan para penulis (malaikat),
kiraamin bararatin
(16) yang mulia lagi berbakti.
70
min nuthfatin khalaqahu faqaddarahu
(19) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.
71
wa’inaban waqadhbaan
(28) anggur dan sayur-sayuran,
wazaytuunan wanakhlaan
(29) zaitun dan kurma,
wahadaa-iqa ghulbaan
(30) kebun-kebun (yang) lebat,
wafaakihatan wa-abbaan
(31) dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
waummihi wa-abiihi
(35) dari ibu dan bapaknya,
washaahibatihi wabaniihi
(36) dari istri dan anak-anaknya.
72
wujuuhun yawma-idzin musfiratun
(38) Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
dahikatun mustabsyiratun
(39) tertawa dan bergembira ria,
tarhaquhaa qataratun
(41) dan ditutup lagi oleh kegelapan.
Surat An-Nazi´at
(Malaikat-Malaikat Yang Mencabut Nyawa)
Surat ke : 79
Jumlah ayat : 46
73
waalnnaazi’aati gharqaan
waalnnaasyithaati nasythaan
(2) dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,
waalssaabihaati sabhaan
(3) dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
faalssaabiqaati sabqaan
(4) dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
faalmudabbiraati amraan
(5) dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
tatba’uhaa alrraadifatu
(7) tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
abshaaruhaa khaasyi’atun
74
(9) Pandangannya tunduk.
75
faqul hal laka ilaa an tazakkaa
(18) dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri
(dari kesesatan)".
fakadzdzaba wa’ashaa
(21) Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai.
fahasyara fanaadaa
(23) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
76
(26) Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada
Tuhannya).
waaljibaala arsaahaa
(32) Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
77
yawma yatadzakkaru al-insaanu maa sa’aa
(35) Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
78
fiima anta min dzikraahaa
(43) Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?
Surat An-Naba
(Berita Besar)
Surat ke : 78
Jumlah ayat : 40
‘amma yatasaa-aluuna
79
(1) Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
.
‘ani alnnaba-i al’azhiimi
(2) Tentang berita yang besar,
kallaa saya’lamuuna
(4) Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui,
waaljibaala awtaadaan
(7) dan gunung-gunung sebagai pasak?,
wakhalaqnaakum azwaajaan
(8) dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
80
(10) dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
wajannaatin alfaafaan
(16) dan kebun-kebun yang lebat?
81
wasuyyirati aljibaalu fakaanat saraabaan
(20) dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
lilththaaghiina maaabaan
(22) lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
.
jazaa-an wifaaqaan
(26) sebagai pambalasan yang setimpal.
82
fadzuuquu falan naziidakum illaa ‘adzaabaan
(30) Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain
daripada azab.
hadaa-iqa wa-a’naabaan
(32) (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
wakawaa’iba atraabaan
(33) dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
waka/san dihaaqaan
(34) dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
rabbi alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa alrrahmaani laa yamlikuuna minhu khithaabaan
(37) Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang
Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
yawma yaquumu alrruuhu waalmalaa-ikatu shaffan laa yatakallamuuna illaa man adzina lahu
alrrahmaanu waqaala shawaabaan
83
(38) Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-
kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar.
innaa andzarnaakum ‘adzaaban qariiban yawma yanzhuru almaru maa qaddamat yadaahu wayaquulu
alkaafiru yaa laytanii kuntu turaabaan
(40) Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat,
pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir
berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah".
Wudhu
Berikut adalah rukun wudhu atau fardhu wudhu yang perlu kita ketahui diantarannya
1. Niat, dalam berudhu letak niat didalam hati namum boleh untuk dilafadzkan sebagai penguat, dalam hal berniat
melafadzkan bacaan wudhu dan hukum nya sunnah.
Saat membaca niat dan dibarengi membasuh muka mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai ujung
dagu hingga batas antara dua telinga, dengan bacaan sebagai berikut
َْ
َل ََ
دثِ ا ْلح
ِ اْعَف
لر َْ
ِء ُو
ُض ْلو
يت ا َْ َ
نو
َا َلي َ ِِ هلل
تع ًا َر
ْض َر
ِف ْغ
ص
Nawaitul Wudhu a Liro’il Hadasil Ashgori Fardollilhi Ta’ala
Artinya : Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah SWT.
2. Membasuh Kedua Tangan, Membasuh kedua tangan dimulai dari tangan yang kanan dan kemudian
tangan kiri sampai siku
84
3. Mengusap Kepala, Mengusap sebagian rambut kepala
4. Membasuh Kedua Kaki, Membasuh kedua belah kaki diawali dengan kaki kanan kemudian kaki kiri
dibasuh mulai ujung jari sampai mata kaki
Inilah Rukun wudhu yang dianjurkan yang sesuai dengan apa yang difirmankan Alloh yang terdapat dalam
Al qur’an. Namum selain rukun ada juga sunnah wudhu yang perlu kita ketahui.
Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu pada dasarnya kita sering lakukan namun tanpa ilmu kita tidak tahu membedakan anatara
yang sunnah dan yang rukun, berikut adalah sunnah dalam berwudhu
Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan diawali tangan kanan kemudian tangan kiri
Setelah melakukan serangkai rukun dan sunnah secara tertib dalam berwudhu kita dianjurkan untuk
membaca doa setelah berwudhu dengan bacaan doa sebagai berikut ;
ََّ
ن ُه
د أ ََْش
َأ ُيكَ َل
ه و ه َلَ شَر
ِْ ُدَْ
َحَِلَّ هللاُ و
ه إ ََِلـ َْ
ن َلَ إ ُه
د أ ََْش
أ
ُُْل
ه َسُو
َره و ُْ
ُد َب
دا عًَّ
َم ُ
مح
َ
ِنِيْ م
لنَْ َاج
ْع َ و
ْن ِي َّو
َّاب َ الت ِنِيْ م َْ
لن ْعَّ اجهم َّ َ
ُلل ا
َ
ينِْ
ِرَِّ
ه َطُت ْ
الم
،َ
نتَْ
َِلَّ أ ََِلـ
ه إ َْ
ن َلَ إ ُه
د أ ََْش
أ،َ ِكْد
َم َب
ِح َّ و
هم َّ
ُالل َ َ
َانك ْحسُب
َِلي
َْك ُ إْبتوَُ
َأَ وُكِرْف َسْت
َغ أ
85
Asyhadu alla Ilaha Illallohu Wahdahu laa Syarikalahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rosuuluhu,
Allohummaj’alnii Minattawwabina, Minal mutathohirina,
Subhanakallohumma Wa Bihambika, Asyhadu alla Ilaha illa anta, Asytagfiruka Wa Atuubu Ilaika.
Artinya
Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuahan yang Patut benar kecuali Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang sentiasa bertaubat dan
jadikanlah aku sebagai Hamba yang selalu bersuci.
Arti Wudhu
Wudhu secara bahasa mempunyai arti indah atau bersih, tetapi menurut syara’ wudhu mempunyai arti
membersihkan bagian anggota tubuh untuk menghilangkan hadast kecil.
Wudhu merupakan perintah Alloh sebelum melaksankan shalat sesuai dengan firman Nya didalam Al
qur’an surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi
ِ
َلةَِلى الص
ََّ ُم
ْ إ ُم
ْت َا ق ُوا إ
ِذ منََ آِين َّ
الذ ها َُّ
َي يا أ َ
مسَح
ُوا َْاِ و َاف
ِق َر ْ َِلى
الم ْ إُم
يكَِ
يدَْ
َأ ُم
ْ و َُو
هك ُجو ُْس
ِلوا َاغف
َي
ِْن َع
ْب ْ َِلى
الك ْ إُم
لكَُ
ْجَر
َأو ُم
ْ ِك
ءوس ُُ
ِرب
Yaa ayyuhalladzina aamanu idza kumtum ilasshalati fagsiluu wujuhakum wa aydiyakum ilal marofiqı wamsahuu bi
. ru u’sikum wa arjulakum ilal ka’bain
Artinya ; Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian ingin melaksanakan shalat, basuhlah wajah dan tangan kalian
sampai ke siku, dan usaplah kepala kalian dan (basuhlah) kaki kalian sampai kedua mata kaki.(Qur’an Surat. Al-
Maidah ayat 6)
Shalat
Bacaan Doa Niat Shalat Subuh
َ
ِل ْب
َقمسْت
ُ ِْن َعت
َي َكْح ر ْضَ الص
ُّب َر
ِى ف ل ُص
َِّ أ
ما) هلل ًماَِ
إ/ما ًْ
موُْ
مأَ( ء ََ
ًداِ ألةَْ
ِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai)
[makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
86
َ
ِلْب
َقمسْت ُ ٍَت
َعا
َكَ ر
بع َر
َْ ِ أ ُّْ
هرْضَ الظ َر
ِيْ فَِّ
ل ُصا
ما) هلل َِ
ًما إ/ماًْ
موُْ
مأَ( ء ََ
ًداِ ألةَْ
ِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai)
[makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
َ
ِلْب
َقمسْتُ ٍَت
َعاَكَ ر
بع َر
َْ ْر
ِأ َص
ْضَ العَر
ِى ف ل ُص
َِّ أ
ما) هللًماَِ
إ/ماًْ ُْ
مو َ( ء
مأ ََ
ًداِ ألةَْ
ِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai)
[makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
َ
ِلْب
َقمسْتُ ٍَت
َعاَكَ ر
بع َر
َْ ْر
ِأ َص
ْضَ العَر
ِى ف ل ُص
َِّ أ
ما) هللًماَِ
إ/ماًْ ُْ
مو َ( ء
مأ ََ
ًداِ ألةَْ
ِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai)
[makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
َ
ِلْب
َقمسْت ُ ٍَت
َعا
َكَ ر َ ِِب
ثَلَث ْر
َغ َر
ْضَ الم ِى فل ُص
َِّ أ
ما) هلل َِ
ًما إ/ماًْموُْ
مأَ( ء ََ
ًدا ِ أ َْ
لةِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam]
karena Allah Ta’ala.
87
َ
ِلْب
َق ُ ٍَت
مسْت َعا
َكَ ر َر
َْ
بع ِ أِشَاء
ْضَ العَر
ِى ف ل ُص
َِّ أ
ًما
ما) هلل َِ
إ/ما ًْ
موُْ
مأَ( ء ََ
ًداِ ألةَْ
ِب ْ
الق
َ َ
الى تعَ
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam]
karena Allah Ta’ala
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini
dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah
mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.
3. Takbiratul Ihrâm
ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah
sebagai berikut.
Jari-jari direnggangkan.
Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.
Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan
merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
88
Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat
hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal)
untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
َر
ُ َك
ْب َِّ
ّللُ اا
Allahu’akbar
Allah Maha Besar
Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah shalat, dan
ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar
shalat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Shalat sehingga harus diam dan hanya
mengucapkan bacaan bacaan shalat yang akan dibaca nantinya.
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di
bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Adapun Bacaan yang diguanakan oleh
masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :
،ًا َث
ِير ُْ
َِّ د
ّللِ ك َم ْ َ
الح و،ًا َب
ِير ُ ك ْب
َر َك
هللاُ أ
ً َص
ِيَل َأ ًَ
ة وْر ََا
ُ ِن هللا
بك َسُب
ْح و
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci
Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
َْض اْلَر
ْ َ َاتِ وَو َر
َ السَّم َط
ِيْ ف َِّيَ ل
ِلذ َج
ْه ُ و هت َج
َّْ و
.َ ْنِيِك ُشْر ْ َ
الم ِن ََ
نا م ما أًََ و ِما ُ ً
مسْل ْفا َن
ِي ح
َب
ِِّ َات
َِّ ِْي
ّللِ ر ََ
مم َايَ و
ْي ََ
مح ِيْ و َُ
نسُك ِيْ وَََلت
ن صَِّإ
ُ
ْت ِرُم
ِكَ أ ََب
ِذل ُيكَ َل
ه و َِْ ََل شَرْن
ِي َ َ
الم ْ
الع
َ
ْنِي
ِمُسْل ْ َ
الم ِننا م ََ
َأ و
89
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna
shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa
minal muslimiin.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku
Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk
Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk
Orang-Orang Islam.
ْم
ِ َنِ الر
َّحِي ْمَّح ِّ ِ
اّللِ الر ِسْم
ب
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
َ
ِين َ َ
الم ْ ِِّ
الع َب ُْ
َِّ د
ّللِ ر َم
الحْ
ٰنِ الر
َّحِيم َ
ْمَّح
الر
ِِين ِِّ ال
د ْم
يوَ ِِك
مال َ
ُ
ِين َعنسْتَ َياك َإ
َِّ د وُُْب
نعَ َياكَِّ
إ
َ
ِيم َقُسْت ْ َ
الم َاطِّر
ِِنا الص َهدْا
ر ْ
يَغ ْ
م هْي َ
لَع َ
ت ْ
م َ
ع ْ
ن َ
َ أِين َّ َ
الذ َاطِرص
ِ ِ
َ َِّّا
ِ
لين َََل الض ْ و ِمْه ََ
ليُوبِ ع ْضَغ ْ
الم
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u).
Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.
Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan
membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.
َر
ُ َك
ْب َِّ
ّللُ اا
Allahu’akbar
Allah Maha Besar
90
Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan.
Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke
bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Bacaan Doa R U K U’
ِ
ِهْد
َم َب
ِح ْم
ِ و َظ
ِي ْ َِي
الع َِّ
ب ََا
ن ر ْحسُب
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
َِ
دهَمْ ح
َن ِ َُ هللا
لم ِعسَم
sami’allahu liman hamidah
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat
tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman
hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi
bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda
pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat
bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
91
ُْ
ءِلَم
َاتِ وء السَّموُْ
ِل ُْ
د مَم ْ ََا َلك
الح بنََّ
ر
ُْ
د بع ْ شَي
َ ٍْئ َ م
ِن ِئتما ش ُْ
َ ء َم
ِل اَلَر
ِْ
ض و
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau
kehendaki sesudah itu.
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar” dengan kedua
lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki
menempel di lantai (Tempat Shalat).
َر
ُ َك
ْب َِّ
ّللُ اا
Allahu’akbar
Allah Maha Besar
ِ
ِهْد
َم َب
ِح لى وِيَ اْلَع
َْ َِّ
ب ََا
ن ر ْحسُب
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan
yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan
di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
92
Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan
bahu.
Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan
merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)
َر
ُ َك
ْب َِّ
ّللُ اا
Allahu’akbar
Allah Maha Besar
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di
antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki
kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.
93
ْن
ِْي ُر
ْبَاج ْن
ِيْ و ْح
َم َار ْ ل
ِيْ و ِر ْف َب
ِِّ اغ ر
ِن
ِْي َافَع ِن
ِيْ و َْا
هد ِيْ وْن
ُق َار
ْز ِيْ و َع
ْن َار
ْف و
ِّ
َن
ِْي ُ ع َاع
ْف و
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk
kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
Dalam Rukun Shalat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu sebenarnya ada dalam
Sunah Shalat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai Sunah ab’adh yaitu perkara yang
disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan
sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun
Shalat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada
Shalat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang
melakukan Shalat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan
Tasyahhud Akhir juga harus ada.
Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk Tawarruk.
َر
ُ َك
ْب َِّ
ّللُ اا
Allahu’akbar
Allah Maha Besar
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat)
akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang shalat duduk pada
pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak
kaki kanan dalam posisi tegak.
Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
94
Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian
telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah
tasyahud akhir.
.ُِ هلل
َات
ِ َّي
ِّ
ِب ُ الط َات ََّ
لو ُ الص َاتَك
َار ُب ْ ُ
الم َّات َلت
َّحِي ا
َُ
ِة هللا ْمَح َر َّب
ِيُّ و ها الن َيَُّْكَ أ لي ََ
ُ عَلسََّلَم
ا
َاد
ِِ هللا ِب
لى ع ََ َا و
َع ْن ََ
لي َلسََّلَم
ُ ع ا.ه ُتَُاَكبر ََ
و
ََّ
ن د أ ُهََْش َا َِلَّ هللاُ و
ه إََِل َْ
ن َلَإ َُشْه
د ا أ.َ ْن َّال
ِحِي الص
ُْ
ِل هللا َسُو
دا ر ًَّ
َم ُ
مح
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa
rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan,
rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari
Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat, minimal membaca
Bacaannya shalawat :
ٍَّ
دَم مح ََ
ُ لىِّ ع
َل
ِ َّ ص
هم َّ َ
ُلل ا
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :
َم
َا ك،ٍَّد
َم ُ ِ
مح َل
لى ا ََ
َعٍ وَّد
َم ُ لى
مح ََِّ ع
َل
ِ َّ ص
هم َّ َ
ُلل ا
ْم
.ِ َاه
ِي ِْ
بر ِ إَل لى اَََع
ِ وْم َاه
ِي ِْ
بر لى إ ََ
َ ع ْت
ليََّ
ص
ََ
ما ََ
ك،ٍ َّد
َممحُ َِل
لى ا َََع
ٍ و َّد
َم ُ لى
مح ََْ عِكبارََو
. ِْم
ِيَاهبرِْ
ِ إ َل
لى ا ََ
َعِ وْم
ِي َاهبرِْ
لى إ َََ عْتَك
بار َ
ٌْ
د َ د
مجِي ٌْ َم
ِي نكَ حَِّ
َ إْنِي َ َ
الم ْ ِى
الع ف
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa
aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa
‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
95
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan
keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat)
kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah
dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh
makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
َُ
ِة هللاْمَح
َر ُم
ْ و ْك
ليََ السََّلَم
ُ ع
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH,
ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan
kepadamu)
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya keluar (shalat)?
Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan; tidak wajib, karena niat shalat
sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana
yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain mengatakan, “Ini adalah pendapat meyoritas.”
Pembahasan Niat Keluar Shalat Lebih Lanjut : islamqa*info/id/175471
13. Tertib
Mengerjakan rukun-rukun Shalat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati rukun Shalat
dalam melaksanakan ibadah shalat yang dapat menyebabkan batalnya shalat jika disengaja meninggalkan
salah satu dari rukun tersebut.
Do’a Qunut : untuk dibaca setelah ruku kedua dan do’a i’tidal , sebelum sujud shalat subuh :
96
Wa astaghfiruka wa atuubu ilaiik,
wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadinin-nabiyyil ummiyyi wa’alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Ya Allah tunjukkanlah saya sebagaimana mereka yang sudah Engkau berikan petunjuk.
Dan kasihkanlah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau sudah kasih kesehatan.
Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara.
Dan berilah keberkahan bagiku pada segala apa yang Engkau sudah karuniakan.
Dan lindungi aku dari segala bahaya kejahatan yang Engkau sudah pastikan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum.
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.
Dan tidak mulia orang yang mana Engkau memusuhinya.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji untuk Allah Tuhan Semesta
Alam. Pujian yang sebanding dengan segala nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan
kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah rasa syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran
zat-Mu dan juga keagungan kekuasaan-Mu".
2. Sholawat Nabi
97
"Wahai Allah, limpahkanlah rahmat-Mu dan kesejahteraan-Mu kepada junjungan kami, Nabi Muhammad
dan juga keluarganya, yakni rahmat yang mampu menyelamatkan kami dari berbagai macam ketakutan
dan penyakit, yang mampuh memenuhi segala kebutuhan kami, yang mampuh mensucikan diri kami dari
berbagai macam keburukan, yang dapat mengangkat derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat
menyampaikan kami kepada tujuan penuh dari segala kebaikan, baik diwaktu masih hidup ataupun
sesudah mati. Sesunggunya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, dan Maha Memperkenankan
segala doa juga permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi semua kebutuhan Hamba-Nya".
"Wahai Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan untuk agama, dunia dan juga
akhirat, kesehatan jasad, kesehatan badan, ditambahkan ilmu, rezeki yang berkah, taubat sebelum maut
menjemput, rahmat ketika maut menjemput, dan ampunan setelah maut menjemput. Wahai Allah!
98
Permudahkanlah kami disaat menghadapi pedihnya sakaratul maut, (Berilah kami) keselamatan dari
panasnya api neraka, dan ampunan disaat waktu hisab."
"Wahai Allah, sesungguhnya kami memohon perlindungan kepadaMu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun
dan juga dari azab kubur."
"Wahai Allah, sesungguhnya kami memohon perlindungan kepadaMu dari berbagai macam ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak bisa khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak
dikabulkan."
"Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, juga dosa-dosa orang tua kami, para orang terdahulu
kami, para guru-guru kami, orang-orang yang mendapatkan hak atas kami, orang-orang yang cinta dan
juga berbuat baik terhadap kami, dan juga untuk seluruh umat islam."
99
7. Doa Mohon Diterima Segala Doa dan Ampunan
"Wahai Tuhan kami, terimalah (permohonan) dari kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
dan Maha tahu. Dan terimalah taubat (mohon ampun) kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima
Taubat dan juga Maha Penyayang."
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup ketika masih di dunia dan kebaikan hidup
ketika sudah berada di akhirat, dan jagalah (hindarkanlah) kami dari pedihnya siksa api
neraka".
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungn kami, Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wasalam , keluarga dan juga sahabatnya dan segala puji teruntuk Allah, Tuhan Semesta Alam."
100
NGAJI SETELAH SUBUH
TIAP AHAD PAGI
101
102