Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Agama Katolik Kelas 6 SD

Pelajaran 1
WARGA NEGARA INDONESIA

RANGKUMAN

Yang disebut warga negara Indonesia adalah:


a. Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang dari bangsa lain yang telah disahkan
dengan undang-undang menjadi warga negara Indonesia.
b. Seseorang yang dilahirkan di Indonesia, dari ayah dan ibu berwarga negara Indonesia serta
bertumbuh kembang di alam Indonesia.
Hak-hak yang kita miliki sebagai warga negara Indonesia antara lain yaitu:
hak untuk hidup layak.
hak mengeluarkan pendapat.
hak memperoleh perlindungan hukum.
hak memperoleh pengajaran dan pendidikan.
hak membela negara, dan lain-lain.
Kewajiban-kewajiban yang harus kita penuhi sebagai warga negara Indonesia antara lain:
a. kewajiban mentaati hukum/peraturan sekolah dan negara.
b. kewajiban membayar uang pendidikan.
c. kewajiban membela negara.
d. kewajiban membayar pajak, dan lain-lain.
Antara hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lainnya sangat
berkaitan dan saling menunjang.
Laki-laki dan perempuan oleh Tuhan pun diberikan hak dan kewajiban yang sama, sebab laki-
laki dan perempuan diciptakan oleh Allah yang satu dan sama (Lihat Kejadian 1: 27).
Setiap warga negara Indonesia baik itu laki-laki atau perempuan mempunyai hak dan kewajiban
yang sama sebagai warga negara, karena kita masing-masing dipanggil untuk menjadi warga
negara Indonesia yang baik sekaligus menjadi warga Gereja Katolik yang baik.
Hal-hal yang dilakukan Yesus sebagai warga negara Yahudi yaitu: Yesus dididik orangtua-Nya
dalam adat istiadat Yahudi.
Kewajiban yang dilaksanakan Yesus sebagai bangsa Yahudi antara lain:
Setiap hari raya Paskah Yesus pergi ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan Paskah.
Yesus membayar pajak.
Sebagai bukti cinta Yesus pada bangsa-Nya Ia berjuang mati-matian untuk mengajak orang-
orang bertobat, tetapi sia-sia sehingga Ia menangisi nasib malang kota Yerusalem yang kelak
akan hancur dan rata dengan tanah.

Pelajaran 2
BANGSA INDONESIA
DAN KEINDAHAN NEGERIKU

RANGKUMAN

Negeri Indonesia dengan keanekaragaman yang ada adalah bangsa yang unik dan menarik
karena rakyatnya terdiri atas suku, budaya, agama, bahasa daerah, adat istiadat yang berbeda-
beda.
Dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyatakan kebulatan para pemuda
untuk bersatu dalam satu Negara mengikrarkan bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa
satu yaitu Indonesia.
Tugas kewajiban kitalah untuk memlihara, melestarikan dan menjaga persatuan sebagai bangsa
yang berbeda suku, agama, ras, budaya, bahasa daerah dengan melestarikan “Bhinneka Tunggal
Ika” dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berbagai keindahan negeri Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, gunung-gunung berapi,
keadaan alam yang mempesona, danau-danau yang permai, lautan dengan kekayaan alam taman
lautnya, flora fauna yang beraneka ragam serta satwa langkanya yang tidak dimiliki negara lain.
Keindahan budaya yang beraneka ragam (Candi Borobudur, Prambanan, istana-istana
Raja/Sultan), rumah-rumah adat, dan kekayaan budaya yang beraneka ragam.
Semua keunikan dan keindahan yang ada di negeri Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang
harus disyukuri dan semua itu diberikan Tuhan untuk manusia agar dikembangkan dan
dilestarikan demi kebahagiaan kita sendiri, sesama dan kemuliaan Tuhan.
Sebagai rekan kerja Tuhan, kita dipanggil untuk melestarikan tanah air Indonesia dengan cara:
misalnya ikut serta dalam kegiatan penghijauan, membuang sampah pada tempatnya, melindungi
satwa langka, tidak mencoret-coret tembok, menanam tanaman-tanaman langka dan sebagainya.
Selain melestarikan tanah air kita juga punya kewajiban melestarikan budaya Indonesia,
misalnya berusaha mengenal dan belajar lebih banyak tentang bahasa persatuan, lagu-lagu
daerah, tarian-tarian daerah, busana daerah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah (Prambanan,
Borobudur, Keraton), mengunjungi rumah-rumah adat, menggunakan bahasa nasional yang baik
dan benar serta cinta produksi dalam negeri.

Pelajaran  3
NABI ELIA

RANGKUMAN

Nabi adalah: a) orang yang secara khusus diutus Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya; b)
orang yang secara khusus dipilih Allah untuk menjadi perantara/penyambung lidah Allah dalam
menyampaikan kebenaran.
Elia adalah salah seorang nabi Perjanjian Lama yang berhasil mengembalikan iman bangsa Israel
kepada Allah setelah bertahun-tahun lamanya  mereka menyembah Dewa Baal dengan cara
menantang mereka di gunung Karmel untuk meminta api pada Allah masing-masing.
Bangsa Israel meninggalkan Allah dan menyembah Dewa Baal karena mereka percaya bahwa
Dewa Baal lebih dekat dari Allah.
Kebaikan dan cinta Allah dibalas dengan ketidaksetiaan terhadap-Nya. Nabi Elia ingin
menyelamatkan bangsa Israel sebelum murka Allah menimpa mereka. Kesalahan yang diperbuat
oleh Raja Ahab sebagai seorang raja adalah membiarkan dirinya dipengaruhi istrinya, sehingga
ia menyembah berhala dan meninggalkan Tuhan.
Di zaman sekarang ini banyak orang mendewakan uang karena mereka menganggap uang dapat
dipergunakan untuk apa saja. Berdasarkan situasi seperti itu, kita dapat menjadi nabi-nabi kecil
di sekitar kita dengan cara: berbuat jujur, saling menghargai, menerima teman apa adanya,
menegur teman yang berbuat salah, dan berani meminta maaf bila memang berbuat salah.

Pelajaran  4
NABI YESAYA

RANGKUMAN

Yesaya adalah seorang pemuda yang menerima panggilan Allah lewat suatu penglihatan saat ia
berada di Bait Allah. Ketika hendak diutus Allah, Yesaya merasa sebagai seorang yang najis
bibir (berdosa), tetapi Allah berfirman: ”Pergilah dan wartakanlah Sabda-Ku kepada orang-orang
Israel. Sejak saat itu Nabi Yesaya menjadi Nabi Tuhan yang menunjukkan jalan Tuhan bagi
bangsanya.
Salah satu peringatan yang diberikan Nabi Yesaya kepada bangsa Israel yaitu ”Celakalah kalian.
Akan tiba waktu Allah mencambuk bangsa kita. Bangsa lain akan menyerang bangsa Israel
(mengepung Yerusalem dan Bait Allah). Mereka akan menang dan menghancurkan tembok
Yerusalem dan Bait Allah sehingga rata dengan tanah. Dan bangsa kita akan dibuang ke negeri
orang.
Nubuat Nabi Yesaya kepada bangsa Israel yaitu ”Seorang gadis akan mengandung dan
melahirkan seorang putra untuk kita. Suatu tunas baru keluar dari tunggul Isai. Nyanyian Yesaya
yang menggambarkan tentang kebaikan Allah berbunyi: ”Kekasihku mempunyai kebun anggur
di lereng bukit subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanamnya dengan
pokok anggur pilihan, membersihkan dn memberi pupuk pada waktunya. Ia memasang pagar
disekelilingnya supaya tidak ada binatang masuk dan merusakkan tanamannya. Bertahun-tahun
lamanya ia memelihara kebun anggur itu dengan penuh perhatian. Ketika musim panen sudah
dekat ia menyiapkan tempat untuk kita suatu tunas baru keluar dari tunggul Isai.

Pelajaran 5
BANGSA ISRAEL PULANG DARI PEMBUANGAN

RANGKUMAN

Kata bebas dapat diartikan merdeka, tidak terikat, tidak terkekang.


Selama 70 tahun bangsa Israel tinggal dalam pembuangan di Babilonia, mereka hidup menderita
dan sengsara sebagai budak.
Setelah Babilonia dikalahkan raja Koresy dari Persia, melihat keadaan bangsa Israel raja Koresy
mengijinkan mereka pulang ke negerinya Yerusalem untuk membangun Bait Allah dan kota
Yerusalem. Kepulangan mereka dipimpin oleh Zerubabel.
Pada saat rombongan ini pulang raja Koresy mengembalikan perhiasan emas dan perak yang
dulu dirampas dari Bait Allah agar digunakan untuk membangun Yerusalem.
Sampai di Yerusalem mereka sangat kecewa karena tanah leluhurnya telah hancur, tinggal
rongsokan dan puing-puing.
Dengan berkat Allah, mereka membangun Bait Allah dan pondok-pondok untuk tempat tinggal
mereka. Setelah Bait Allah diresmikan mereka menggunakan tempat ini untuk beribadat setiap
hari. Mereka beribadat sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa.
Nehemia seorang Israel yang sangat cerdas, ia bekerja pada raja Koresy minta ijin untuk pulang
ke negerinya guna membangun tembok di sekeliling kota Yerusalem dan perumahan bagi rakyat
Yerusalem.
Belasan tahun kemudian, saat Nehemia kembali lagi ke Yerusalem untuk melihat perkembangan
dan kehidupan bangsa Israel, ia kecewa karena banyak rakyat kembali meninggalkan Tuhan,
bahkan pada hari Sabatpun orang-orang tidak pergi beribadat.
Melihat keadaan ini Nehemia menemui Ezra Imam Saleh dan ahli Taurat, mereka berunding
bagaimana caranya supaya mereka menyadari bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah dan
Bait Allah merupakan pusat kehidupan mereka dan tempat tinggal Tuhan di tengah-tengah umat-
Nya serta hukum Musa/Taurat merupakan pedoman hidup bagi umat-Nya.
Setelah Nehemia, Ezra dan rakyat berunding di depan halaman Bait Allah rakyat mulai
menyadari bahwa mereka sering melanggar kehendak Tuhan.
Di depan Nehemia dan Ezra mereka bersumpah untuk hidup menurut hukum Tuhan yang telah
diberikan lewat perantaraan Musa, hamba-Nya. Mereka berjanji, bila mereka tidak menepati janji
ini, mereka akan dikutuk Tuhan. Sejak perjanjian itu bangsa Israel menyebut diri mereka bangsa
Yahudi dan beragama Yahudi.
Pelajaran 6
 UMAT ISRAEL MERINDUKAN MESIAS

RANGKUMAN

Bangsa Israel yang kembali menetap di Yerusalem, setelah hidup dalam pembuangan di
Babilonia masih mengalami penderitaan dan ketidakadilan di negerinya sendiri yang
menjerumuskan mereka ke dalam permusuhan satu dengan yang lainnya.
Dalam keadaan seperti itu umat Israel merindukan seorang Mesias seperti yang pernah
diramalkan Nabi Yesaya yaitu seseorang yang akan mendamaikan semua orang yang
bermusuhan dan menegakkan keadilan.
Mesias yang dirindukan umat Israel telah datang dalam diri Yesus dari Nasaret, namun mereka
menolaknya karena mereka menginginkan Mesias adalah orang yang dapat mengangkat senjata
untuk memerangi penjajah mereka, yaitu bangsa Romawi.
Mesias yang datang ke dunia adalah Yesus Kristus yang datang untuk membangun Kerajaan
Allah, dimana hanya ada keadilan, damai, cinta kasih dan pengampunan, termasuk pengampunan
terhadap musuh.
Yesus telah mulai membangun Kerajaan Allah di dunia, namun perjuangan itu belumlah selesai.
Ia telah memanggil dan mengutus murid-murid-Nya untuk melanjutkan karya-Nya.
Kita juga adalah murid-murid Yesus yang dipanggil dan diutus membangun Kerajaan Allah di
dunia ini, di negeri kita dan lingkungan kita tinggal.
Cara-cara kita untuk membangun Kerajaan Allah adalah: rajin belajar, hormat dan patuh pada
orangtua dan guru, rukun dengan teman, jujur, adil, saling mengasihi, dan lain-lain.

Pelajaran 7
GEREJA PERDANA

RANGKUMAN

Kerja sama senantiasa dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Contoh bentuk kerja sama
itu antara lain piket di sekolah, membersihkan kebun/ halaman sekolah, kerja kelompok, kerja
bakti di rumah/ lingkungan, dan lain-lain.
Dalam kerja sama dibutuhkan kerelaan yang tulus, rasa kesetiakawanan dan kemauan yang keras
agar pekerjaan itu dapat cepat terselesaikan dengan cepat dan baik.
Jemaat Kristen Perdana yaitu kelompok umat beriman yang menerima ajaran Petrus (para rasul)
dan mereka minta dibaptis pada saat peristiwa Pentakosta (turunnya Roh Kudus atas para rasul).
Yang dilakukan oleh Jemaat Perdana setiap mereka berkumpul adalah: bertekun dalam
pengajaran para rasul dan persekutuan, memecah-mecahkan roti dan berdoa, membagikan
sebagian harta miliknya bagi orang yang membutuhkan.
Karena kerukunan itu Jemaat Perdana disukai banyak orang dan Tuhan memberkati mereka
dengan bertambahnya Jemaat itu sampai sekarang.
Rasa kesetiakawanan (solidaritas) yang tinggi antara mereka dan orang lain sangat kuat,
sehingga setiap orang terdorong untuk bertemu dan mewujudkan rasa kesetiakawanan itu.
Kesetiakawanan hanya akan terwujud bila kita memiliki kerelaan berkorban serta keterlibatan
pada penderitaan dan kebuTuhan orang lain.
Gereja saat inipun harus memiliki banyak orang yang dengan rela dan tulus hati sudi
membagikan miliknya bagi sesama yang membutuhkan, sehingga Gereja akan memiliki daya
pikat yang luar biasa akibatnya banyak orang ingin menjadi murid Kristus.
Bentuk-bentuk rasa kesetiakawanan (solidaritas) yang dapat diberikan Gereja pada sesama antara
lain: memberikan bea siswa keluarga kurang mampu, membuka klinik berobat murah,
menyumbang panti-panti sosial, mengadakan pengobatan gratis dan donor darah, menjual
sembako dengan harga murah.
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan Gereja kecil di lingkungan antara lain:
tidak menghina teman yang miskin, menjenguk teman yang sakit, mendoakan teman yang
memusuhi kita, hormat dan patuh pada orang tua dan guru.

Pelajaran 8
 SANTO PETRUS PEMERSATU GEREJA

V. RANGKUMAN

Hal-hal yang menyebabkan timbulnya konflik dalam hidup bersama orang lain, karena adanya
sikap curiga dan kurang terbuka satu dengan yang lain serta adanya salah paham.
Cara-cara untuk mengatasi salah paham yang timbul adalah mereka harus memiliki jiwa yang
besar untuk mau duduk bersama menyelesaikan konflik itu (dengan mengadakan musyawarah).
Petrus adalah pemimpin para rasul dan Gereja. Ia telah dipilih oleh Yesus sendiri untuk
memimpin dan mempersatukan umat Gereja.
Pada saat Gereja baru berdiri, banyak orang ingin menjadi pengikut Kristus. Mereka berasal dari
suku dan agama yang berbeda.
Orang-orang Yudea yang datang ke Anthiokia dan beberapa orang dari golongan Farisi yang
telah percaya mengatakan “Orang-orang yang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk
mentaati hukum Musa.”
Karena konflik yang berkepanjangan dan supaya orang-orang yang berasal dari luar Yahudi tidak
bingung, bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk memecahkan konflik
tersebut.
Dalam sidang itu Petrus mengatakan pendapatnya “bahwa tidak ada perbedaan antara Yahudi
dan bukan Yahudi, antara yang disunat dan tidak disunat.” Sebab Allah sendiri telah mengenal
hati mereka dan menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka. Kepada mereka juga, Allah
telah mengaruniakan Roh Kudus yang sama, Allah tidak mengadakan pembedaan sesudah Ia
menyucikan hati mereka oleh iman, karena kita percaya bahwa oleh kasih karunia Kristus kita
semua memperoleh keselamatan..
Akhirnya Petrus menyelesaikan pertentangan itu dengan damai. Semua orang Kristen bukan
Yahudi tidak perlu disunat dan tidak harus menuruti hukum Musa. Keresahan umat berubah
menjadi kegembiraan dengan konflik yang telah teratasi.
Petrus, para pengganti-Nya dan para pemimpin Gereja, hendaklah menjadi gembala dan
pemersatu umat, karena pemimpin umat adalah lambang persatuan dalam Gereja.

Pelajaran 9
GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN

RANGKUMAN

Contoh persekutuan yang ada dalam masyarakat yaitu persekutuan sepak bola, serikat tani,
serikat kaum buruh, mahasiswa, pramuka dan lain-lain.
Gereja disebut juga persekutuan karena Gereja adalah persekutuan umat yang percaya kepada
Yesus Kristus dalam Roh Kudus, dipersatukan oleh cinta dan harapan yang sama, diutus oleh
Kristus untuk mewartakan kabar baik Kerajaan Allah di bumi.
Empat hal penting yang perlu diperhatikan Gereja sebagai persekutuan yaitu:
Gereja adalah persekutuan umat yang percaya kepada Yesus Kristus. Artinya dalam persekutuan
itu setiap anggota Gereja dipersatukan oleh iman akan Yesus Kristus (Gereja adalah persekutuan
iman).
Roh Kudus menggerakkan persekutuan dalam Gereja, Ia menganugerahkan rahmat dan kharisma
pada setiap anggota Gereja. Roh Kudus memperteguh persekutuan menjadi satu tubuh.
Semangat dasar persekutuan adalah cinta dan harapan. Cinta dan harapan pada keselamatan
merupakan dorongan yang senantiasa menggerakkan persekutuan.
Tugas Gereja adalah mewartakan Kerajaan Allah, yakni untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia.
Tiga kelompok dengan corak hidup khusus yang ada dalam Gereja, yaitu:
Kelompok Hierarki. Kelompok hierarki adalah dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepala
(pemimpin tertinggi). Para imam dan diakon adalah pembantu Uskup. Tugas hierarki adalah
menjadi pemimpin dan gembala Gereja.
Kelompok Biarawan-biarawati. Biarawan-biarawati merupakan kelompok khusus dalam Gereja.
Mereka mengejar kesempurnaan hidup dengan mengikuti nasihat Injil dengan mengikrarkan kaul
ketaatan, kemiskinan dan kesucian. Tugas mereka adalah mewujudkan corak kehidupan dengan
kaul-kaul dan menyuburkan kesucian Gereja dan kemuliaan Allah Tritunggal.
Kelompok Awam. Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan-
biarawati. Tugas awam ialah meresapkan tata dunia dengan semangat Injil.
Gambaran (simbol) dalam Gereja
Yesus menggambarkan dan melambangkan diri-Nya dan pengikut-Nya seperti pohon anggur dan
ranting-rantingnya.
Santo Paulus melambangkan Kristus dan umat-Nya seperti kepala dan anggota-anggota tubuh
manusia.
Tradisi Gereja sering menggambarkan umat Kristus (Gereja) seperti perahu yang sedang berlayar
lengkap dengan para penumpang dan nahkodanya.

Pelajaran 10
TIGA TUGAS GEREJA

RANGKUMAN

Tiga tugas yang diemban Gereja dari Yesus Kristus sepanjang masa adalah sebagai berikut:
Tugas Mewartakan
Sebelum terangkat ke Surga, Yesus telah berpesan kepada para murid untuk pergi mewartakan
kabar gembira ke seluruh dunia. Mereka tidak perlu takut, karena Yesus akan menyertai mereka
selalu.
Pesan itu tetap berlaku bagi murid-murid Yesus di zaman sekarang ini, yaitu mereka semua yang
telah dipermandikan. Pewartaan adalah tugas utama Gereja.
Tujuan dari tugas pewartaan itu ialah agar Yesus dan ajaran-Nya diterima dan diimani dengan
segenap hati oleh semua orang sehingga orang yang percaya memperoleh keselamatan.
Pewartaan tidak hanya dilakukan dengan kata-kata tetapi lebih-lebih dengan perbuatan,
kesaksian hidup yang baik.
Tugas Menguduskan
Umat Kristen terbiasa menjalankan perayaan iman sejati sejak awal sejarah Gereja. Perayaan
ibadat juga merupakan perayaan iman. Puncak perayaan iman dalam Gereja yaitu perayaan
Ekaristi. Selain perayaan sakramen ada juga perayaan sakramentali (pemberkatan rumah, ibadat
sabda, renungan Kitab Suci, ziarah, dan lain-lain).

Kisah para rasul menceritakan cara hidup jemaat setiap hari yaitu berkumpul untuk:
mendengarkan ajaran para rasul.
berdoa dan memecah-mecahkan roti.
hidup rukun dan saling membantu (mereka yang kaya menjual sebagian harta miliknya untuk
mereka yang miskin).
Perayaan iman bukan sekedar perayaan ibadat tetapi diharapkan mampu menghasilkan buah-
buah yang nyata dalam hidup sehari-hari..
Tugas Melayani/ Menggembalakan
Yesus adalah tuan segala tuan, tetapi bersikap rendah hati dan siap melayani.
Pelayanan yang telah dijalankan oleh Yesus menjadi tugas dan panggilan Gereja. Gereja
sungguh-sungguh menjadi warta gembira bila Gereja menampakkan pelayanan dalam
kehidupannya. Semua anggota Gereja dipanggil untuk tugas pelayanan, termasuk kita yang kini
telah belajar.
Yesus Kritus adalah dasar dari seluruh penggembalaan/ pelayanan dalam Gereja. Ia
menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan orang lapar dan
mengampuni orang berdosa yang bertobat. Pelayanan dijalankan Yesus dengan penuh
pengabdian, pengorbanan dan kerendahan hati seperti diwujudkan dalam pembasuhan kaki para
murid-Nya (Lihat Yohanes 13: 4-17).
Tugas penggembalaan merupakan tugas semua orang Katolik sesuai dengan fungsi dan status
setiap orang.
Tugas pelayanan bertujuan agar kehidupan manusia utuh dan masuk ke dalam persekutuan hidup
dengan Allah.
Cara-cara yang dapat kita laksanakan dalam hidup menggereja antara lain: menjadi misdinar,
ikut pendalaman Kitab Suci, doa di lingkungan, koor anak-anak, bina iman, doa rosario dan lain-
lain.

Pelajaran 11
MARIA BUNDA GEREJA

RANGKUMAN

Sejak Maria diserahkan kepada Yohanes dan Yohanes diserahkan kepada Maria, maka Maria
menjadi ibu Yohanes, ibu orang beriman, ibu Gereja.
Maria tidak hanya Bunda Gereja, tetapi juga contoh dan pola hidup bagi Gereja. Maria adalah
seorang ibu yang unggul, karena anugerah Tuhan.
Maria adalah teladan dan cermin dari Gereja.
Maria adalah Putra Allah Bapa dan Kenisah Roh Kudus. Gereja disebut kenisah karena Gereja
lahir dari rencana Allah.
Maria adalah Bunda Penebus, Bunda Yesus Kristus, Bunda anggota tubuh Yesus Kristus.
Maria adalah Bunda yang tetap perawan karena kesetiaannya pada Yesus Kristus Putra-Nya
tidak terbagi. Maria adalah contoh unggul bagi Gereja dalam iman, pengharapan dan kasih setia.
Sebelum diangkat ke Surga, Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada Para Rasul.
Roh Kudus menjadi kekuatan bagi Para Rasul untuk membawakan warta gembira Kerajaan
Allah: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu
menjadi saksiku di Yerusalem dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1: 8).
Roh Kudus menjadi penjamin karya Para Rasul.
Bunda Maria terlibat dalam karya kerasulan. Karena ia turut serta bersama Para Rasul
menantikan Roh Kudus itu, “mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.”
Maria adalah Bunda Para Rasul, Bunda para pewarta Kerajaan Allah sehingga semua orang
beriman bertugas untuk menjalankan karya kerasulan. Maria adalah contoh dan teladan bagi
Gereja.
Maria disebut Bunda Yesus karena ia mengandung dari kuasa Roh Kudus dan melahirkan Yesus
Sang Penyelamat.
Maria adalah Ibu Yesus, juga ibu kita umat beriman. Saat Ia tergantung di kayu salib, Yesus
menyatakan kepada murid-Nya (Yohanes): “Inilah, ibumu” dan kepada ibu-Nya (Maria): “Ibu,
inilah anakmu!” (Lihat Yohanes 19: 26–29).
Bersama Para Rasul Bunda Maria terlibat dalam karya kerasulan “mereka bertekun dalam doa
menantikan Roh Kudus penggiat karya kerasulan” (Lihat Kisah Para Rasul 1: 12–14).
Orang Katolik memiliki kewajiban untuk menghormati Bunda Maria, Ibu Yesus dan Ibu Gereja.
Dengan cara berdoa Salam Maria, Rosario dan berziarah  ke gua Maria.
Pelajaran 12
HATI NURANI

RANGKUMAN

Hati nurani adalah penerapan kesadaran moral dalam suatu situasi yang konkret, yang menilai
suatu tindakan manusia atas baik dan buruknya; Kemampuan manusia untuk mengetahui yang
benar dan baik karena kemampuan itu dapat menjadi lemah, keliru, tersesat dan tak berfungsi
secara benar.
Pembedaan yang menyangkut hati nurani antara lain:
a) Dari segi waktu. Hati nurani dapat berperan sebelum suatu tindakan dilakukan. Hati nurani
biasanya akan menyuruh, jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk. Hati
nurani dapat berperan sesudah tindakan diperbuat, ia akan “memuji” bila perbuatan itu baik dan
membuat gelisah/ menyesal jika perbuatan itu buruk.

b)  Dari segi benar dan tidaknya. Hati nurani dikatakan benar, jika kata hati kita sesuai dengan
norma obyektif. Hati nurani dikatakan keliru, jika kata hati kita tidak sesuai dengan norma
obyektif.
c) Dari segi pasti tidaknya. Hati nurani yang pasti, secara moril berarti dapat dipastikan bahwa
hati nurani itu tidak keliru, karena hati nurani yang bimbang berarti masih ada keragu-raguan.
Cara-cara untuk membina hati nurani antara lain:
Mengikuti keputusan suara hati dalam segala hal. Misalnya:
Mengikuti keputusan suara hati, bila suara hati memberikan putusan yang jelas. “Berbahagialah
orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah.” (Mat 5: 8).
Membiasakan diri untuk menjalankan perbuatan-perbuatan baik.
Mencari keterangan  pada sumber yang baik dan benar. Misalnya:
Membaca surat kabar, buku-buku yang baik, dokumen-dokumen Gereja.
Bertanya kepada orang yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang luas, Mengikuti
kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret, pendalaman Kitab Suci dsb.
Mengoreksi diri dan introspeksi. Mengoreksi diri sendiri sangat penting supaya dapat selalu
mengarahkan hidup kita dengan baik dan benar.

Santo Paulus mengajarkan bahwa dalam diri kita ada dua hukum yaitu hukum Allah dan hukum
dosa. Hukum Allah menuju kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju pada dosa. Kedua hukum
ini saling bertentangan. Santo Paulus menyadari bahwa ada pergulatan antara yang baik dan jahat
di hati manusia.
Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes Art 16 antara lain menjelaskan “Di dalam
hati nuraninya manusia menemui hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum itu berseru kepada
manusia untuk menjauhkan yang jahat dan memanggil untuk melakukan yang baik. Hukum
ditanam dalam hati manusia oleh Allah sendir

Anda mungkin juga menyukai