Anda di halaman 1dari 11

Kisah Nabi Ilyas dan azab untuk

kaum Bani Israil

Nabi Ilyas adalah putra Yasin bin Finhash dan salah satu keturunan Nabi
Harun. Dia diutus oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Nabi dan menjadi
pembimbing bagi kaum Yordan. Beliau mendapat amanat untuk mengajak kaum
Israil kembali kepada ajaran Allah. Ketika itu kaum Bani Israil terkenal akan
kebiasaan menyembah berhala yang bernama Baal. Berhala itu berada di tengah-
tengah kota, sehingga kota tersebut dijuluki dengan kota Baalbak.
Dikutip dari buku Kisah Hikayat Nabi Ilyas AS Dalam Islam, karya Muhammad
Xenoryuki menjelaskan, Nabi Ilyas memulai misinya dengan berdakwah kepada
kaum Bani Israil. Beliau selalu mengingatkan dan mengajak kaum Bani Israil untuk
kembali kepada ajaran Allah. Ketika Nabi Ilyas melihat kenyataan bahwa kaumnya
sedang menyembah berhala Baal, Nabi Ilyas berkata kepada kaumnya, "Mengapa
kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan
sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu?". (QS As-Saffat ayat 124-126).
Mendengar ajakan dari Nabi Ilyas, kaum Bani Israil begitu marah dan
berkata, "Hai Ilyas, berani sekali engkau meminta kepada kaum kami untuk
meninggalkan tuhan-tuhan kami. Sesungguhnya, kami melakukan hal itu karena
bapak-bapak kami juga telah melakukan hal tersebut," seru kaum Bani Israil kepada
Nabi Ilyas.Bahkan kaum Bani Israil terang-terangan menghina dan mengejek Nabi
Ilyas. Walaupun begitu, Nabi Ilyas tetap sabar dan terus berdakwah kepada kaum
Bani Israil.
Sementara itu, kaum Bani Israil bersekongkol untuk menyingkirkan Nabi Ilyas.
Mereka mengejar-ngejar dan mengusir Nabi Ilyas. Nabi Ilyas pun terpaksa
berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghilangkan jejaknya agar
terhindar dari kejahatan kaum Bani Israil. Dalam pelariannya tersebut, Nabi Ilyas
sampai di sebuah rumah yang dihuni oleh keluarga yang baik hati.
Mereka menerima Nabi Ilyas tanpa pamrih. Saat itu, salah satu anggota keluarga di
rumah itu sedang menderita sakit. Orang itu adalah Nabi Ilyasa yang beberapa
tahun kemudian diutus menjadi Nabi dan menemani dakwah Nabi Ilyas.
Ketika masih muda, Nabi Ilyasa menderita sakit keras. Akhirnya, Nabi Ilyas
berdoa kepada Allah SWT untuk memohon kesembuhan Nabi Ilyasa. Dengan izin
Allah, Nabi Ilyasa sembuh dari penyakitnya tersebut. Sikap yang dilakukan Nabi
Ilyas, dalam menyembuhkan Nabi Ilyasa membuatnya tertarik untuk mengikuti
ajaran Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyasa melihat Nabi Ilyas dapat menyembuhkan
penyakitnya yang cukup parah melalui pertolongan Allah SWT, hal itu menjadi bukti
baginya mengikuti ajaran Nabi Ilyas dan beribadah kepada Allah. Sejak sat itu Nabi
Ilyas memiliki teman untuk berdakwah.
Sementara itu, tiga tahun telah berlalu sejak Nabi Ilyas diusir oleh kaum Bani
Israil. Kaum Bani Israil dilanda kekeringan selama tiga tahun, mereka sangat
menderita karena kelaparan dan kematian pun menjadi pemandangan sehari-hari.
Mereka mengalami kekurangan air, dan hidup tersiksa. Di samping itu, banyak
tanaman dan binatang ternak yang akhirnya mati. Kekeringan terus berlanjut dan
tidak ada tanda-tanda kapan akan berakhir. Akhirnya beberapa tokoh masyarakat
berkumpul dan membicarakan masalah kekeringan di kota mereka.
Salah seorang dari kaum Bani Israil berkata, "Kita telah diingatkan oleh Ilyas
sebelumnya. Akan tetapi, kita tidak memedulikannya, bahkan kita mengusirnya.
Sekarang, apa yang diucapkannya telah terjadi kepada kita". "Lalu, apa usulmu
untuk terhindar dari azab ini?," jawab salah satu kaum Bani Israil. "Kita harus
menemukan Ilyas dan bertobat kepada Allah. Lalu, kita minta Ilyas agar memohon
kepada Allah untuk tidak mengazab kita," usul salah satu kaum Bani Israil.
Seketika itu mereka berbondong-bondong dan bertekad mencari Nabi Ilyas, mereka
berharap agar Nabi Ilyas dapat membantu mereka keluar dari penderitaan yang
telah berlangsung lama tersebut.
Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, akhirnya kaum Bani Israil
dapat menemukan Nabi Ilyas yang telah ditemani Nabi Ilyasa. Mereka memohon
kepada Nabi Ilyas untuk membantu keluar dari penderitaan akibat kemarau yang
panjang menimpa mereka selama tiga tahun terakhir. Kaum Bani Israil berjanji
kepada Nabi Ilyas akan beriman kepada Allah dan mentaati perintah Nya.
Kemudian, mereka pun menghancurkan berhala-berhala mereka secara beramai-
ramai. Kaum Bani Israil pun segera beriman kepada Allah.
Melihat penderitaan kaum Bani Israil, akhirnya Nabi Ilyas luluh karena tidak
tega melihat penderitaan mereka. Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Allah SWT
agar kaum Bani Israil diberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan. Tak lama
kemudian, hujan turun membasahi kota Baalbak. Tanaman mulai tumbuh, dan
orang-orang serta binatang mulai dapat menggunakan air sesuai dengan kebutuhan
mereka. Kaum Bani Israil pun kembali hidup makmur dan sejahtera.
Namun beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil kembali pada kebiasaan
mereka dan mengingkari janjinya dengan kembali menyembah berhala dan
menggunakan harta benda mereka untuk berbuat maksiat. Akhirnya Nabi Ilyas
kembali berdoa kepada Allah agar kaum Bani Israil mendapatkan azab-Nya. Tak
lama kemudian, mereka tertimpa azab dari Allah SWT.
Ayah Nabi Ilyas As adalah Yasin bin Fanhash bin Aizar, cucu dari Nabi
Harun Alaihissalam, sehingga Ia merupakan keturunan keempat dari Nabi
Harun Alaihissalam. Nabi Ilyas tinggal di tepi sebelah timur Sungai Jordan.

Nabi Ilyas diangkat menjadi nabi sekitar tahun 870 sebelum masehi dan
diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada Bani Israil, di negeri
Ba’labak bagian dari Syam.

Sebuah daerah di Libanon, menurut keterangan kotanya bernama Venesia


yang awalnya dihuni oleh para pelaut terkenal, mereka menyembah
berhala yang berbentuk seorang wanita yang bernama bala.

Itulah biografi nabi Ilyas singkat.

Dakwah Nabi Ilyas agar Bani Israil banyak bersyukur dan beriman kepada
Allah, mendapatkan perlawanan dari masyarakat dan raja penguasa pada
saat itu. Terdapat kisah ketika akan ditangkap oleh sekelompok Bani Israil,
Allah subhanahuwata’ala membimbing Nabi Ilyas Alaihissalam menuju ke
sebuah rumah, yang ternyata dihuni oleh seorang ibu dan seorang anak
yang sedang sakit.

Nabi Ilyas mengobatinya menggunakan mukjizat dari Allah subhanahu wa


ta’ala, setelah sang anak sembuh dari sakitnya mereka saling
mengucapkan terima kasih. Nabi Ilyas juga senang karena telah
diperkenankan bersembunyi dari kejaran Bani Israil.

Mereka kemudian berkenalan dan akhirnya baru diketahui bahwa nama


sang anak tersebut adalah Ilyasa. Anak inilah yang kelak menjadi penerus
dakwah Nabi Ilyas Alaihissalam.

Pada suatu hari Nabi Ilyas Alaihissalam, dikejar oleh sekelompok Bani
Israil yang tidak senang dengan seruannya. Nabi Ilyas pada saat itu
terpaksa harus bersembunyi dalam sebuah gua selama 10 tahun.
Ada kisah yang mengatakan bahwa lamanya selama 20 tahun, bahkan ada
juga yang mengatakan hanya 40 hari. Pada saat itu Allah Subhanahu Wa
Ta’ala mengutus burung burung gagak membawakan aneka makanan
untuk Nabi Ilyas Alaihissalam.

Cukup lama Nabi Ilyas berada di dalam gua, setelah mendengar kabar
bahwa Raja penguasa telah meninggal dunia, maka Nabi Ilyas bergegas
keluar dari gua untuk kemudian kembali berdakwah, dengan cara
mengajak sang raja penguasa yang baru agar beriman kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.

Raja tersebut akhirnya dapat menerima ajaran Nabi Ilyas Alaihissalam dan
diikuti pula oleh sebagian besar penduduk di negeri ba’labak, hanya ada
sekitar 10000 orang saja yang tidak mau beriman.

Oleh karena itu, akan melawan raja yang baru, maka para tentara
diperintahkan untuk memberikan hukuman kepada mereka, yaitu hukuman
mati. Seluruh masyarakat meninggalkan penyembahan berhala dan hidup
rukun makmur sejahtera.

Namun, Bani Israel kembali ingkat. Nabi Ilyas mengadukan perilaku Bani
Israil kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan memohon agar Bani Israil
diberi peringatan. Tidak lama kemudian Allah menurunkan kemarau
panjang di negeri Syam.

Masyarakat banyak yang berebut air dan perkelahian terjadi dimana-mana,


kekacauan melanda seluruh negeri, hingga suatu hari ada sekelompok
yang menemui Nabi Ilyas Alaihissalam, mereka minta tolong kepada Nabi
Ilyas untuk memohon kepada Allah agar azab ini dihentikan.

Mereka meminta maaf atas kesalahan karena telah kembali ke jalan yang
sesat, yaitu menyekutukan Allah, atas pernyataan tobat ini, maka Nabi
Ilyas kembali berdoa kepada Allah supaya azab kemarau panjang yang
menimpa Negeri ba’labak dapat dihentikan, dan Allah berkenan
memberikan kasih sayang kepada Bani Israil.

Doa Nabi Ilyas Alaihissalam dikabulkan oleh Allah, tak lama berselang
hujan mulai turun membasahi wilayah negeri ba’labak, seluruh masyarakat
bergembira merayakannya.

Wilayah menjadi subur dan makmur, namun tak disangka, beberapa


berselang, Bani Israil kembali kufur. Bahkan mereka mengolok-olok Nabi
Ilyas. Akhirnya beliau meninggalkan Bani Israil yang terus mengejeknya.
Setelah itu, Allah SWT menurunkan azab yang lebih dahsyat, yaitu berupa
panas yang membuat orang-orang bergelimpangan dan binasa.
Dalam riwayat israiliyat yang belum jelas benar atau salahnya, dikisahkan
Nabi Ilyas meminta kepada Allah agar diangkat ke langit, tiba-tiba
datanglah seekor binatang yang warnanya seperti warna api, kemudian
Nabi Ilyas menaikinya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan sayap
kepada Nabi Ilyas serta pakaian dari cahaya.

Selain itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga mencabut lezatnya makanan


dan minuman dari Nabi Ilyas Alaihissalam, sehingga ia menjadi sosok
manusia bumi seperti Malaikat langit, setelah itu barulah Nabi Ilyas
berwasiat kepada penduduknya yaitu Nabi Ilyasa, untuk melanjutkan
dakwahnya.

Terdapat dua pendapat mengenai akhir hidup Nabi Ilyas Alaihissalam.

1. Pendapat pertama, menjelaskan bahwa Nabi Ilyas Alaihissalam


masih hidup, saat dikejar-kejar oleh kaumnya, untuk dibunuh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala mengangkat Nabi Ilyas ke langit. Ada pula
yang berpendapat bahwa saat itu ketika ia ingin dicabut nyawanya,
Nabi Ilyas memohon agar tetap hidup, supaya dapat terus berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga Allah mengangkatnya
dan menempatkannya di suatu tempat untuk terus berdzikir hingga
akhir tiba.
2. Sementara pendapat kedua menerangkan bahwa Nabi Ilyas
meninggal dunia karena sakit dan usianya yang sudah tua.

Anda mungkin juga menyukai