Anda di halaman 1dari 8

Bab 19 : “Allah Pembaru Kehidupan”

Bacaan Alkitab : Kejadian 1-3:24, Roma 3:23

A. Pengertian Allah Sebagai Pembaru Kehidupan Manusia dan Alam

Kata "pembaruan" menunjuk sesuatu yang sudah usang, tidak layak pakai, sudah kadaluarsa
atau lewat masa pakainya, bahkan sudah rusak sehingga perlu diperbaiki, ditingkatkan
kemampuannya atau digantikan dengan yang baru.

Pembaruan kehidupan adalah proses yang bersifat dinamis dan konstruktif. Dinamis ka-
rena prosesnya bergerak maju menuju kesempurnaan, tetapi juga konstruktif karena
sifatnya me- majukan dan membangun sehingga jadi lebih bermakna. Yang paling utama
dalam suatu pem- baruan adalah: 1. proses yang terus berjalan agar sampai pada
kesempurnaan, 2. kesediaan pemilik kehidupan untuk mengalami pembaruan.

Allah sebagai Pembaru kehidupan, artinya Allah yang melakukan tindakan atau proses pem-
baruan dalam kehidupan manusia dan alam. Paulus menuliskan, "Supaya kamu dibaharui
dalam roh dan pikiranmu" (Ef 4:23). Inilah pembaruan kehidupan yang dikerjakan oleh Allah,
yaitu pembaruan secara total, terhadap roh dan pikiran manusia. Allah melakukan
pembaruan kehidupan manusia dan alam dari dalam keluar, agar pembaruan yang terjadi di
dalam dapat terlihat keluar sehingga terjadi pembaruan secara total. Inilah makna
pembaruan, yaitu kehidupan manusia dan alam yang dibarui oleh Allah.

B. Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa

Kejadian 3 mencatat bahwa ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
diciptakan oleh Tuhan. Ular menggoda Hawa, perempuan yang ditempatkan Tuhan sebagai
penolong yang sepadan dengan Adam.

Dalam Perjanjian Lama, keadaan ini disebut dengan kata pesya, yaitu pemberontakan, atau
khatta, yaitu pelanggaran, atau awon, yairu perbuatan yang tidak senonoh, atau kehilangan\
(Kel. 20:20). Keadaan inilah yang disebut dosa. Paulus menebut dosa dengan ketidaktaatan
(Rm. 5:19) dan orang berdosa sebagai musuh atau pembenci Allah (Kol. 1:21; Rm. 1:30).

Menurut Alkitab, dosa adalah suatu pemberontakan kepada Allah. Alkitab mencatat
hukuman atas dosa adalah:

- Perempuan akan mengalami banyak kesusahan ketika mengandung dan kesakitan ketika
melahirkan anaknya.

- Tanah terkutuk, akan menghasilkan semak duri dan rumput.

- Manusia akan bersusah payah mencari rezeki seumur hidupnya.

- Manusia akan kembali menjadi tanah (mati).


Manusia mengalami kematian secara rohani, yaitu rusaknya hubungan dengan Allah,
sehingga manusia terlepas, terasing, dan terpisah dari Allah. Bahkan Alkitab mengatakan
bahwa tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Seperti ada "pabrik dosa" dalam hidup
manusia yang terus-menerus menghasilkan dosa.

Keterpisahan dari Allah mendatangkan penderitaan-penderitaan dalam hidup. Keterpisahan


manusia dengan Allah menjauhkan kita dari berkat dan sumber berkat itu yaitu Allah.
Karena dosa itulah, manusia harus tunduk pada kematian jasmani. Pada akhirnya, manusia
harus mengalami ke- matian secara jasmani dan hal itu men- datangkan dukacita. Dosa juga
melahirkan maut, mengakibatkan kematian kekal bagi manusia berdosa, Ketika manusia
masuk dalam kematian kekal ini, ia tidak akan keluar dari penghukuman itu.

C. Janji Allah tentang Pembaruan Kehidupan Manusia dan Alam

Inilah janji pertama, bahwa meskipun ular meremukkan tumit perempuan (Hawa) itu,
keturunan perempuan itu akan meremukkan kepalanya. Dosa dan kurukannya akan
dikalahkan oleh keturunan Hawa. Keturunan perempuan yang dimaksud adalah Yesus
Kristus.

Memang kejahatan mendatangkan hukuman. Namun di sisi lain yang kerap kurang di-
perhatikan adalah Allah masih mau menyelamatkan. Hal penting yang harus dipahami
adalah "Allah menyelamatkan seseorang bukan karena ada kelayakan dalam diri orang
tersebut, melainkan semata-mata karena kemurahan Allah".

Ikatan perjanjiannya sebagai berikut :

- Perjanjian Allah dengan Nuh. Karena manusia hidup dalam kejahatan, maka Allah me-
musnahkan manusia dengan air bah. Perjanjian ini mengatakan bahwa Allah tidak akan
memusnahkan manusia dengan air bah lagi, dan ditandai dengan busur di awan, yaitu
pelangi (Kej. 9:12-15).

- Perjanjian Allah dengan Abraham bahwa keturunan-Nya akan memenuhi bumi, namanya
akan termasyhur dan akan mendatangkan berkat bagi bumi dan segala isinya (Kej. 12:1-3).
Yang akan menjadi ahli waris Abraham adalah anak kandungnya sendiri meskipun saat itu
Abraham sudah tua dan Sarai mustahil untuk melahirkan. Keturunan Abraham memberkati
segala bangsa. Perjanjian Allah dengan Abraham ditandai dengan sunat (Kej. 17:10-16).

- Perjanjian Allah dengan Musa di Pegunungan Sinai disebut "Perjanjian Sinai", tempat Allah
memberikan 10 Hukum yang harus ditaati oleh bangsa Israel jika mereka ingin hidup
berkenan kepada Allah. Kesepuluh hukum itu adalah kasih karunia untuk membentuk
bangsa Israel menjadi umat Allah, bangsa yang kudus dan Allah akan berkenan menjadi
Allah bagi bangsa Israel (Im. 26:12; Kel. 6:4-7).

- Perjanjian Allah dengan Daud tentang takhta dan keturunan Daud. “Engkau telah ber- kata,
'Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud,
hamba-Ku: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun
takhtamu turun-temurun" (Mzm. 83:3). Allah akan mengokohkan takhta Daud. Dari
keturunan Daud akan lahir seorang raja yang menyelamatkan dunia.

- Ikatan perjanjian Allah diulangi kembali melalui para Nabi yang semakin jelas menubuat-
kan penyelamatan Allah terhadap manusia. Nabi Zakharia menubuatkan bahwa Kristus akan
datang dengan kemenangan, sebagai seorang raja yang masuk ke Yerusalem di atas keledai
beban yang muda (Za. 9:9-10) yang tergenapi dalam Matius 21:5. "... Aku akan
menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan
akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri" (Yer. 23:5; Mi. 5:1).

Semua janji ini digenapi di dalam dan melalui Yesus Kristus. Semua janji Allah tentang
pembaruan mengandung unsur pemulihan dan perbaikan dalam hubungan yang baru
dengan Allah. Pembaruan seperti ini hanya dapat terjadi apabila ada tebusan atau kurban
yang tepat, yang sesuai dengan tuntutan penebusan atas dosa. Tidak ditemukan satu pun
manusia yang dapat menanggung semua ini kecuali di dalam dan melalui 'Manusia Suci',
yaitu Yesus Kristus.

KEGIATAN ELABORASI

1. Perbuatan dosa manakah yang paling sering kamu lakukan? Mengapa?

2. Perbuatan dosa manakah yang kamu lakukan dengan perasaan biasa saja, seolah-olah
itu adalah hal biasa?

3. Bagaimana perasaanmu memikirkan begitu banyak dosa yang setiap hari kamu
lakukan? Jelaskan.

4. Apakah kamu ingin berhenti dan terlepas dari ikatan perbuatan dosa itu?

5. Apakah kamu membutuhkan pertolongan agar bebas dari belenggu dosa?

6. Tuliskan doa pribadi: pengakuan dosa dan permohonan pengampunan dari Allah.

7. Apakah janji-janji pembaruan hidup Allah dalam Alkitab merupakan janji yang berarti
bagi hi- dup kamu secara pribadi?

8. Apakah yang akan kamu lakukan sebagai respons terhadap janji pembaruan kehidupan
ini?

9. Berilah komentar pribadimu tentang inisiatif Allah mengadakan perjanjian untuk


memelihara dan membarui kehidupan manusia dan alam.
Bab 20 : “ Karya Allah Sebagai Pembaru Kehidupan”

Bacaan Alkitab : Kejadian 15:1-21; Keluaran 20:1-17; Yosua 5:1-27; 2 Samuel 7:1-17;
Matius 26-28; Markus 15-16; Lukas 22-24; Yohanes 3:16-21; 19-21; Roma 3:9-31; Ibrani
2:5-18

A. Karya Pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, pembaruan Allah dilakukan berdasarkan anugerah Allah atas
pemenuhan hukum Taurat. Pemilihan bangsa Israel sebagai umat Allah adalah anugerah
dalam sejarah manusia yang disertai dengan kesetiaan Allah memelihara kelangsungan
hidup bangsa- Nya dan ketaatan bangsa Israel dalam ikatan perjanjiannya dengan Allah.
Meskipun bangsa Israel seringkali melanggar perjanjian dan berbalik meninggalkan Allah,
Allah tetap melakukan pembaruan atas mereka (Mzm. 130:3-4). Tidak hanya sebatas
pembaruan dari Allah, respons bangsa Israel atas anugerah Allah itu terus mewarnai
pergumulan panjang mereka (Hab. 2:4). Dalam pembaruan ini, Tuhan akan menghapus dosa
umat-Nya (Yer. 32:29). Mereka akan mencari orang lain yang dapat mengajari mereka
tentang Tuhan; Allah akan mengampuni dosa mereka dan tidak mengingatnya lagi. Tuhan
akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya. Ini menjadi perjanjian
keselamatan yang memperbarui kehidupan manusia dan alam.

B. Karya Pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru

Perjanjian Baru menjelaskan karya pembaruan Allah yang tidak pernah terlepas dari
kehadiran Yesus Kristus di dunia. Semua peristiwa dalam kehidupan Yesus Kristus, sejak
kelahiran, kchi- dupan, pelayanan, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, bahkan
kenaikan-Nya kembali ke surga, merupakan penggenapan semua nubuat tentang Mesias
dan seluruh rencana penyelamatan Allah dalam rangka pembaruan kechidupan manusia
dan alam.

Alkitab menegaskan bahwa semua manusia telah jatuh ke dalam dosa dan kehilangan
kemuliaan Allah. Tidak satu pun manusia dapat menyelamatkan dirinya dari hukuman kekal.
Untuk dapar selamat dari hukuman kekal diburuhkan kurban pendamaian yang dapat
menanggung semua hukuman tersebut. Inilah yang tidak dapat dipenuhi oleh manusia
berdosa. Namun kasih Allah tidak terbendung oleh pemberontakan manusia. la merelakan
Anak Tunggal-Nya menjadi kurban pendamaian sebab itulah satu-satunya jalan untuk
mendamaikan manusia dengan diri- Nya (Rm. 8:31).

Penderitaan Yesus di kayu salib menunjukkan bahwa tanpa penumpahan darah, maka tidak
akan pernah terjadi penyelamatan, tidak akan terjadi pembaruan kehidupan manusia dan
alam. Kematian-Nya adalah peperangan melawan maut, untuk menebus semua tanggungan
akibat dosa (2 Kor. 5:21;1 Yoh. 2:2). Karya penyelamatan Kristrus hingga kebangkitan-Nya
memberikan akibat penting bagi manusia berdosa, yaitu:
a. pengurbanan (sacrifice); menggantikan manusia berdosa, menanggung hukuman yang
tidak dapat ditanggung oleh manusia berdosa dan membebaskan manusia dari tuntutan
dosa. Allah mengampuni dosa manusia yang percaya kepada Kristus.

b. pendamaian (propitiation); jalan pendamaian yang sempurna dan berkenan kepada Allah
(2 Kor. 5:18; Rm. 5:11; Kol. 1:20), mendamaikan permusuhan antara manusia dan Allah.

c. pemulihan (reconciliation); memulihkan hubungan yang telah rusak karena


dosa,memulihkan kembali kondisi manusia berdosa agar dapat diterima kembali dalam
persekutuan dengan Allah.

d. penebusan (redemption); membayar semua dosa manusia, membayar hukuman yang


tidak dapat ditanggung manusia. Allah menganggap manusia berdosa sebagai manusia yang
benar karena berada dalam tanggungan Kristus yang sempurna.

Karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru mengurbankan Kristus (Ibr. 9:15; 12:24)
sebagai penyelesaian dosa manusia kepada Allah (Ibr. 9:28), dengan tujuan:

a. mengampuni dosa manusia

b. menebus manusia dari maut

c. memulihkan hubungan dengan Allah

d. membarui kehidupan manusia dan alam

e. memastikan jaminan kehidupan yang kekal.

Pembaruan ini memastikan bahwa tidak ada satu pun usaha manusia yang akan berhasil
membawanya kembali kepada Allah. Satu-satunya cara bagi manusia untuk memulihkan
hubungan yang rusak akibat dosa adalah pertobatan dan pembaruan kehidupan di dalam
dan melalui Kristus.

Kegiatan Elaborasi

1. Buatlah puisi atau narasi singkat tentang pengurbanan Kristus bagi dirimu.

2. Bacalah Yohanes 3:16 dan Roma 8:32.

a. Apa yang kamu lakukan untuk memenuhi semua hukum yang ditetapkan Tuhan agar
hidupmu menjadi kudus di hadapan-Nya?

b. Apa yang kamu lakukan untuk mohon pengampunan atas semua dosa yang telah
dilakukan?

c. Apakah kamu menaruh harapan kepada Mesias untuk keselamatanmu kelak?


d. Percayakah kamu bahwa Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama itu adalah
Yesus Kristus yang wafat di kayu salib?

Bab 21 : “ Makna Allah Sebagai Pembaru Kehidupan”

Bacaan Alkitab : Matius 12:31-37; Yohanes 3:1-21; Roma 12:1-3;Efesus 4:17-32; 5:1-21;
Keluaran 17; Ulangan 30; Galatia 4:1-11; 5:16-26; Efesus 4:17-32; Kolose 3:5-17

A. Allah Menghendaki Pertobatan Manusia

Pertobatan berasal dari kata dasar 'tobat', dalam bahasa Inggris repentance, yang secara
harfiah berarti menyesal atas kesalahan, pelanggaran, kejahatan atau dosa yang telah
diperbuat, dan berbalik kepada jalan yang diyakininya sebagai suatu kebenaran. Dalam
Perjanjian Lama digunakan kata nicham dan shubh. Nicham artinya menyesal, tergerak oleh
belas kasihan atau bertobat dari perbuatan yang salah.

Dalam Perjanjian Baru digunakan kata metanioa dan epistrepho. Kata metanoia adalah
terjemahan dari bahasa Ibrani, nicham, sedangkan epistrepho adalah terjemahan dari
bahasa Ibrani shubb. Metanoia secara umum menekankan perubahan batin sedangkan kata
epistrepho menekankan perubahan pada kehidupan lahiriah seseorang, yang merupakan
penerapan dan pengungkapan diri akibat perubahan batiniah yang terjadi. Maka secara
harfiah, metanoia berarti perubahan pikiran atau hati. Bukan sekadar perubahan
intelektual, melainkan perubahan dari suatu pribadi secara utuh.

Secara sederhana, pertobatan berarti berbalik dari jalan manusia untuk mengikuti jalan yang
dikehendaki Tuhan dan jika melalaikannya akan muncul rasa bersalah. Arti pertobatan bagi
Paulus adalah meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru. Meninggalkan
budaya, kebiasaan, dan pola hidup yang tidak sesuai dengan jalan Tuhan karena percaya
bahwa hal ini membawa pada keselamatan.

Dalam pertobatan, seseorang akan tiba pada sikap hati yang:

1. menyadari bahwa ia adalah orang berdosa vang akan menerima hukuman Allah

2. menyadari bahwa ia membutuhkan Yesus Kristus, satu-satunya Juruselamat

3. mohon pengampunan dan pengudusan dari Yesus Kristus

4. menyerahkan seluruh kehidupan kepada Yesus Kristus

5. menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi

6. meninggalkan kehidupan lama yang selalu memberontak kepada Allah

7. memulai hidup baru dengan mengikuti kehendak Allah dalam firman-Nya.


Pertobatan adalah kebutuhan mutlak manusia berdosa untuk menerima pembaruan dari
Allah. Kristus datang untuk mempertobatkan manusia, dan bukan untuk mengampuni siapa
pun tanpa pertobatan. Pertobatan yang sejati terjadi saat kita mengizinkan kasih Allah
membarui kehidupan kita, dan meyakini bahwa Allah menerima kita di dalam Yesus Kristus
untuk mengalani pembaruan yang dikerjakan-Nya. Pertobatan adalah peristiwa yang terjadi
satu kali scumur hidup dan setelah itu mengalamninya sebagai bentuk pembaruan yang
dikerjakan Allah setiap saat, menuju kepada kesempurnaan di dalam Kristus.

B. Pembaruan Kehidupan Manusia dan Alam

Pertobatan adalah langkah awal menuju proses pembaruan yang akan dikerjakan Allah
dalam kehidupan setiap orang. Allah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh,
artinya Allah menghendaki kerelaan dan kesediaan manusia untuk dibarui. Ketika seseorang
bertobat kepada Kristus, ia akan menerima status yang baru di hadapan Allah, yaitu:

1. Manusia berdosa diperdamaikan dengan Allah (Rm. 5:1).

2. Manusia berdosa diampuni dan dianggap benar (Rm. 3:24).

3. Manusia berdosa disucikan dan dikuduskan (Ibr. 9:14).

4. Manusia berdosa diangkat menjadi anak Allah (Gal. 4:4-5)

5. Manusia berdosa menerima jaminan pasti untuk kehidupan yang kekal (Ibr. 9:15)

Bersama dengan status yang dikenakan kepada orang yang telah bertobat, Allah
mengerjakan suatu pembaruan kehidupan manusia di dalam dan melalui Yesus Kristus, yang
meliputi:

a. Pembaruan hati

Hati manusia dikuasai oleh dosa yang menjadikan manusia hamba dosa. Allah membarui
hati manusia dengan menguduskannya dari segala yang najis dan memberikan hati yang
dikuasai oleh Roh Kudus untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sebagai hamba
Kristus. Dalam perjanjian Allah dengan Abraham, Allah telah memberikan hukum sunat
sebagai meterai bahwa Abraham dan keturunannya berada dalam perjanjian dengan Allah
dan berhak menikmati semua berkat-Nya.

Sunat hati berarti pertobatan dari dalam hati. Orang yang bersunat hati menjadikan hati dan
pikirannya milik Kristus. "Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor. 5:17).

b. Pembaruan pola pikir manusia

Pada saat mulai memahami firman Tuhan, pikiran kita lambat laun diperbarui oleh Roh
Kudus, dan pembaruan ini membawa kita pada suaru hidup yang diubahkan. Pembaruan
Allah terhadap pola berpikir yang lama, yaitu hidup dengan pengertian yang gelap dan jauh
dari persekutuan dengan Allah, perasaan menjadi rumpul sehingga mengerjakan segala
macam kejahatan (Ef. 4:17-19), dibarui dengan . harus menanggalkan manusia lama . supaya
kamu dibaharui di dalam roh dan pikiran" (Ef. 4:22-23). Di sini terdapat satu hal yang
dikontraskan, yairu menanggalkan manusia lama (Ef. 4:22) dan mengenakan manusia baru
(Ef. 4:24). Seperti orang yang membuka baju yang lama (manusia lama) dan menggantikan
dengan baju yang baru (manusia baru). Paulus mengatakan bahwa barangsiapa yang berada
di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang diciptakan menurut kehendak Allah.

c. Pembaruan pola tingkah laku

Orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus tidak hanya pola pikirnya yang berubah,
tetapi juga seluruh tingkah lakunya. Perubahan ini membutuhkan proses pembaruan terus-
menerus. Proses pembaruan dari kebiasaan-kebiasaan manusia lama menuju manusia baru
itu disertai dengan membuang hal-hal yang menghalangi pertumbuhan rohani.

d. Pembaruan hubungan sosial dan dengan alam semesta

Untuk dapat mengenakan manusia baru ini kita harus mengalami kematian manusia lama
kita. Paulus menasihati jemaat Filipi, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Flp. 2:5). Pikiran dan
perasaan Kristus adalah sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, tidak mencari
kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia dan rendah hati. Inilah yang harus mewarnai
kehidupan bersama orang lain dalam situasi apa pun (Flp. 5:2-4).

KEGIATAN ELABORASI

1. Jelaskan pertobatan yang kamu alami.

2. Buatlah komitmen: Berdoalah atas semua dosa yang kamu ingat. Mohon ampunlah
untuk setiap dosa tersebut, dan mintalah Tuhan menguasai hati dan hidupmu.
Serahkanlah hidupmu kepada- Nya.

3. Tuliskan kebaikan yang dapat diteladani dari teman dan orang-orang di sekelilingmu.

4. Latihlah pikiranmu untuk memikirkan hal-hal baik tentang orang yang menurut kamu
selalu membuatmu kesal atau orang yang tidak kamu sukai.

5. Buatlah komitmen: Biasakan bertingkah laku sopan, ramah, hormat, kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai