Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Singkat Nabi Ilyas

Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun a.s dengan nama lengkap Ilyas bin
Finhash bin Azar bin Harun bin Imran bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Ya’kub bin
Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ilyas diutus oleh Allah SWT untuk mengingatkan kaum Bani
Israil yang membangkang karena menyembah berhala dan tidak mau menyembah
Allah SWT.

Nabi Ilyas berdakwah agar umatnya meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu


menyembah berhala. Kaumnya tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas padahal
Nabi Ilyas sudah berulang kali mengingatkan. Kaum tersebut tidak peduli dengan
ajakan yang disampaikan Nabi dan rasulnya. 

Mereka tetap hidup berfoya-foya, bermewah-mewahan dan menghamburkan harta,


bahkan terang-terangan menciptakan tuhan baru. Mereka menyembah berhala yang
terbuat dari emas dan diberi nama Ba’al. Ba’al dianggap oleh mereka sebagai tempat
perlindungan, tempat meminta serta memohon pertolongan. Kaumnya ini rela
mendaki gunung demi memohon kepada Ba’al karena mereka menempatkan Ba’al di
atas gunung Karmal, seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat (37: 123-13.

Nabi Ilyas khawatir kejadian dari kaum Bani Israil ini membuat Allah murka. Nabi
Ilyas selalu mengingatkan agar umatnya terhindar dari kemusyrikan. Sudah tiga tahun
tidak ada hujan di lingkungan kaum Bani israil dan Nabi Ilyas pun mendapatkan
wahyu dari Allah “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak
lama lagi akan turun hujan di Bani Israil ini”. 

Maka Nabi Ilyas pun mendatangi mereka tetapi mereka tetap saja membangkang dan
malah mengatakan Nabi Ilyas si pengacau. Nabi Ilyas pun menjawab “Saya bukan
pengacau, justru kalianlah, mengapa menyembah berhala Ba’al? kalian telah
melanggar perintah Allah SWT”. Nabi Ilyas langsung berdoa kepada Allah SWT “Ya
Allah hentikan musibah kekeringan ini”. Musibah pun berhenti dan Allah
menurunkan hujan kepada Bani Israil.

Berhari-hari kaum Bani Israil hidup bahagia karena mendapatkan anugerah hujan
setelah sekian lama kekeringan. Perekonomian mereka pun kembali pulih. Dengan
adanya kenikmatan yang diberikan Alllah tersebut, justru mereka tidak bersyukur,
mereka kembali durhaka kepada Allah SWT dan kembali melakukan kemaksiatan

Kaum Bani Israil kembali menyembah Ba’al. Akhirnya kaum Bani Israil pun kembali
ditimpa musibah yang lebih berat yaitu gempa bumi yang dahsyat. Mereka pun
gelimpangan dan tidak bernyawa lagi. 

Nabi Ilyas a.s dan orang-orang beriman selamat dari musibah tersebut karena sudah
terlebih dahulu meninggalkan negeri tersebut. Nabi Ilyas menunjukkan sikap sabar
dalam menghadapi umatnya yang pembangkang dan durhaka.

Nabi Ilyas tidak menyerah dan selalu mengajak kebaikan. Sudah sepantasanya sikap
teladan ini kita teladani dan menirunya. Perjalanan kisah Nabi Ilyas AS yang penuh
rintangan dan halangan juga bisa kamu temukan pada buku Nabi Ilyas AS yang ada
dibawah ini

Dari penggalan QS. Ash-Shaffat 123-132 membuktikan bahwa Ilyas termasuk ke


dalam Rasul Allah. Nabi Ilyas diutus di daerah Ba’labak sebelah Barat Damaskus di
mana penduduknya yaitu kaum Bani Israil menyembah berhala. Kemudian Nabi Ilyas
diutus oleh Allah SWT untuk memerintahkan kepada kaum Bani Israil untuk
meninggalkan berhala. Namun raja dan kaum Bani Israil pada waktu itu menolak
ajakan Nabi Ilyas karena mereka lebih percaya kepada berhala dan menantang kepada
Tuhan yang disembah oleh Nabi Ilyas yaitu Allah SWT. Kemudian mereka
didatangkan bencana sebagai bukti bahwa Tuhan yang disembah Nabi Ilyas itu benar
adanya. Lalu kaum Bani Israil bersekongkol agar dapat mengusir Nabi Ilyas dengan
melempari batu dan diancam akan dibunuh. Karena ancaman yang dari kaum Bani
Israil , akhirnya Nabi Ilyas terpaksa meninggalkan perkampungan itu dan
bersembunyi di gua. Selama berada di dalam gua, Allah SWT memberikan bantuan
berupa burung gagak yang membawa makanan untuk dimakan oleh Nabi Ilyas.

Bencana pun melanda kaum Bani Israil di Kota Ba’labak yaitu bencana kekeringan
telah merenggut nyawa dari kaum tersebut. Bani Israil meyakini bahwa bencana
tersebut ditimpakan karena Nabi Ilyas telah berdakwah di kota tersebut. Bani Israil
bersama raja sepakat untuk mencari Nabi Ilyas dan mengusirnya dari kota Ba’labak.

Pada suatu ketika persembunyian Nabi Ilyas diketahui oleh kelompok Bani Israil dan
kemudian Nabi Ilyas berpindah tempat kemudian menemukan rumah terpencil
kemudian Ilyas memberikan salam dan bertemulah dengan salah satu tuan rumah
yang merupakan seorang perempuan. 

Kemudian Nabi Ilyas meminta izin untuk bersembunyi. Saat itu ada laki-laki dari
anggota keluarga tersebut sedang sakit parah kemudian Nabi Ilyas berdoa kepada
Tuhan untuk kesembuhan anggota keluarga tersebut. 

Akhirnya anggota keluarga yang sedang sakit tersebut sembuh atas izin Allah SWT
dan ternyata anggota yang sakit tersebut adalah Ilyasa yang tidak lama setelah itu
diangkat menjadi Nabi setelah belajar bersama Nabi Ilyas kemudian mengikuti ajaran
Nabi Ilyas dan ikut berdakwah bersamanya.

Beberapa tahun Nabi Ilyas dan Ilyasa melanjutkan dakwahnya di Ba’labak. Penduduk
di daerah tersebut mulai putus asa terhadap bencana yang dialami kota tersebut karena
berhala yang disembahnya tidak mampu memberikan kesembuhan penderitaan kaum
tersebut. Bani Israil pun berjanji akan mengikuti apa yang diperintahkan Nabi Ilyas. 

Akhirnya Bani Ilyas berdoa kepada Allah SWT supaya kaum Bani Israil terlepas dari
kesengsaraan. Kaum Bani Israil pun menghancurkan patung-patung yang disembah
sebelumnya. Setelah itu kaum Bani Israil diturunkan hujan sehingga sawah dan ladang
mereka subur dan mereka kembali hidup damai.

Beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil ingkar kembali dan menyembah berhala
lagi. Lalu Nabi Ilyas berdoa kembali kepada Tuhan agar kaum tersebut dibukakan
pintu hatinya, namun akhirnya bencana kekeringan melanda kaum Bani Israil dan
kemudian Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya dari kampung tersebut. Diriwayatkan
bahwa setelah Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya, Nabi Ilyas wafat dengan cara
diangkat ke langit oleh Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai