Nabi Ilyas 'alaihissalam berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk
mereka menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak
pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta
agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda
negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Nama Ilyas
hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-Saffat ayat
123, 129 dan 130.
Nama lain
Il yaa siin adalah nama lain bagi nabi Ilyas dengan dialek non Arab, sebagaimana mereka
menyebut nabi Isma'il dengan: Is Maa 'Iin. Hal ini terdapat pada Al-Qur'an surat
Ash-Shaaffaat ayat :30, yang artinya
Allah mengutus Ilyas sebagai Rasul terdapat dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffaat ayat 123
berikut ini. yang artinya,
"Sesungguhnya Ilyas tergolong juga orang yang kami kirim sebagai Rasul"
Dakwah Nabi Ilyas as kepada kaum Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri Baalbek
Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa
Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal.
Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan altar
bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada
Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia.
(Sumber:Ensiklopedi Islam untuk Pelajar - no.3)
Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka
menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka
sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada
Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah
Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut.
Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah
as-Saffat ayat 124-128 di bawah ini, yang artinya:
124. Ingatlah ketika ia bertanya kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada
Allah?"
125. Mengapa kamu sembah ba'l, dan kamu tinggalkan Tuhan Maha Pencipta yang
sebaik-baiknya.
126. Yaitu Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang dahulu?'
127. Tapi mereka mendustakannya. karena itu mereka akan diseret pada hari kiamat untuk
disiksa.
128. Kecuali hamba-hamba Allah yang telah disucikan dari dosanya.
Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang
selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum
Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala
dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada
Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah menikmati
kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi
Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada
kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana
sebelumnya.
Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas
dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak usia
tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk melanjutkan
tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya.
Biografi terbaru
Profil Rasmus Paludan - Politikus Denmark Pembakar Al Qur'an
Profil Nono - Bocah Juara Dunia Matematika Asal NTT
Biodata Pradikta Wicaksono (Dikta) - Penyanyi dan Aktor Indonesia
Biografi Emil Berliner - Penemu Alat Rekaman Piringan Hitam
Biodata Indra Bekti - Presenter Indonesia
Copyright 2023 BIOGRAFI TOKOH TERNAMA
Powered by Blogger.com