Anda di halaman 1dari 8

KISAH NABI ILYAS

Al-Yasa (Arab: ‫اليسع‬, Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar 885-795 SM)[1][2] adalah seorang nabi yang
tertera dalam Qur'an dan juga dianggap nabi oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi
pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas,
Syam. Ia wafat di Palestina dan namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Qur'an, yaitu pada
surah al-An'am dan surah Shaad.

“ ...dan Ismail, Al-Yasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas
umat (di masanya), (Al-An'am 6:86) ”

“ ...dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling
baik. (Shaad 38:48) ”

Al-Yasa' adalah anak dari Safet dan penerus Nabi Ilyas. Sedangkan menurut Ibnu Katsir, ia
menuliskan silsilah Al-Yasa melalui ayahnya yang bernama Ukhtub, sampai kepada keturunan
Harun.[3]

Al-Yasa' adalah nabi selanjutnya untuk bangsa Israel. Dia menghadapi sikap penyangkalan Raja dan
Ratu Israel terhadap agama sepeninggal Ilyas. Al-Yasa' menunjukkan banyak mukjizat untuk
menunjukkan kekuasaan Allah, tetapi mereka malah menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika
mereka menyebut Nabi Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup Al-Yasa'.
Setelah beberapa lama, bangsa Israel ditaklukkan oleh Bangsa Assyria, kemudian bangsa ini
menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah di Syam.

Nama Al-Yasa disebut dalam kisah Nabi Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar oleh kaumnya dan
bersembunyi di rumah Al-Yasa. Maka besar kemungkinan Al-Yasa juga tinggal di seputar lembah
sungai Jordan.

Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Al-Yasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita
sakit kemudian Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Al-Yasa pun menjadi
anak angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Al-Yasa melanjutkan
tugas kenabian tersebut begitu Ilyas meninggal. Al-Yasa melanjutkan misi ayah angkatnya, agar
kaumnya kembali taat kepada ajaran Allah.

Al-Yasa' kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu
terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat
mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa
tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Al-
Yasa', dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.
CERITA DAN SEJARAH ISLAM

Perkampungan Nabi Ilyas AS

Setelah zaman Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS (Baca Kisah Nabi Dawud AS Raja
Bani Israil), ada seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi Ilyas AS
tinggal di negeri Isra’il, ketika negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam. Nama raja
yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Isra’il untuk menyembah patung dan
dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab,
Allah Yang Maha Esa menjadi marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja
Ahab dan berkata: “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun,
kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan sembahlah
Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi Ilyas AS dan berusaha
untuk membunuhnya.

Setelah itu Allah SWT berfirman kepada Nabi Ilyas AS: “Pergilah ke anak Sungai Kerit
dan bersembunyilah di sana. Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung gagak akan
Kusuruh membawa makanan untukmu!”. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh Raja Ahab dan
bala tentaranya, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di anak Sungai Kerit. Beliau minum
dari anak sungai itu, makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan
setiap sore. Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak ada
hujan. Saat Nabi Ilyas AS disana, kemudian datanglah bala tentara Raja Ahab untuk membunuh
Nabi Ilyas AS. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh bala tentara Raja Ahab, Nabi Ilyas AS
ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS. Ketika Nabi Ilyas AS bersembunyi
di dalam rumah Nabi Ilyasa AS, pada saat itu Nabi Ilyasa AS masih seorang belia. Saat itu dia
tengah menderita sakit kemudian Nabi Ilyas AS membantu menyembuhkan penyakitnya.

Setelah sembuh, Nabi Ilyasa AS pun menjadi anak angkat Nabi Ilyas AS yang kemudian
selalu mendampinginya dalam berdakwah. Namun Nabi Ilyasa AS saat itu belum dilantik
menjadi seorang Nabi Allah, dia masih tinggal bersama orang tuanya dan suka membajak
lembu dan sapinya. Kemudian Nabi Ilyas AS pergi dari rumah Nabi Ilyasa AS dan sampailah
beliau di Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas AS tiba di kota itu, ia melihat seorang janda yang sedang
mengumpulkan kayu api. Ketika itu Nabi Ilyas AS sedang merasa lapar dan haus dahaga. Lalu
Nabi Ilyas as mendekati janda itu dan berkata: “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk
saya!”. Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Nabi Ilyas As berseru: “Ibu,
bawakanlah juga sedikit roti!”.

Janda itu menjawab: “Maaf, Pak, saya bersumpah bahwa saya tidak punya roti. Saya
hanya mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun di
dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang sedikit itu
supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; sesudah itu kami
pun akan mati!”. “Jangan khawatir, Ibu!” kata Nabi Ilyas AS kepadanya. “Silakan Ibu membuat
makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung
dan minyak itu, dan bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut
disembah, mengatakan bahwa mangkuk itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan selalu
berisi minyak sampai Allah SWT mengirim hujan ke bumi!”. Janda itu percaya kepada kata-
kata Nabi Ilyas AS. Ia pergi untuk melakukan apa yang dikatakan Nabi Ilyas AS. Ia membuat roti
kecil dan memberikannya kepada Nabi Ilyas AS. Nabi Ilyas AS makan, dan janda itu membuat
roti juga untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Hari berikutnya masih ada sedikit tepung
dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Seperti yang sudah dikatakan Allah SWT melalui
Nabi Ilyas AS, mangkuk itu selalu berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Mereka
bertiga mempunyai cukup persediaan makanan untuk hampir 3 tahun selama musim kemarau
itu yang panjang sekali.

Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu
memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata: “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya?
Mengapa anak saya meninggal dunia?” Nabi Ilyas AS mengambil anak laki-laki itu dan
membawanya ke kamarnya sendiri. Nabi Ilyas AS membaringkan anak itu di atas tempat tidur,
lalu berdoa: “Yaa Allah, Yaa Rabbku, mengapa Engkau mendatangkan kemalangan ini terhadap
janda ini ? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa anaknya!”.
Tiga kali Nabi Ilyas menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa: “Yaa Allah, Yaa
Rabbku, aku mohon kepada-Mu, kembalikanlah ruh anak ini ke dalam jasadnya biar dia hidup
lagi dengan normal!”. Allah SWT mendengarkan doa Nabi Ilyas AS, anak itu mulai bernapas
dan hidup kembali. Lalu Nabi Ilyas AS membawa anak itu kepada ibunya dan berkata: “Ibu, ini
anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!”. Janda itu menjawab: “Sekarang saya tahu bahwa Bapak
adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari Allah SWT!”.

Nabi Ilyas AS Dan Nabi-Nabi Ba’l

Sudah tiga tahun tidak ada hujan di Isra’il. Pada suatu hari, Raja Ahab beserta orang-
orang Isra’il yang kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas as itu benar. Setelah
mereka tersadar, Nabi Ilyas AS mendapat wahyu dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka
dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Isra’il ini!” firman Allah kepada
Nabi Ilyas AS. Maka Nabi Ilyas AS pun mendatangi mereka namun mereka tetap saja masih
agak membangkang dengan mengatakan: “Ini dia si Pengacau di Isra’il !”. Kemudian Nabi Ilyas
AS menjawab: “Saya bukan pengacau, justru anda salah sendiri kenapa malah menyembah
berhala-berhala Ba’l?! Anda melanggar perintah Allah SWT!”. Maka Nabi Ilyas AS pun disana
langsung berdoa kepada Allah SWT: “Yaa Allah, yaa Rabbku, hentikanlah musibah kekeringan
ini!”. Maka musibah kekerangan itu pun dihentikan. Turunlah hujan di negeri Isra’il pada saat
itu.

Berhari-hari mereka hidup nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah
berhenti, perekonomian mereka pun kembali memulih. Namun dengan adanya kenikmatan itu
mereka tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, malahan yang ada, mereka malah kembali lagi
durhaka kepada Allah SWT, melakukan berbagai kemaksiatan. Bahkan mereka kembali lagi
menyembah Dewa Ba’l.

Nabi Ilyas AS kembali berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau


bertaubat kepada Allah SWT, namun dakwah Nabi Ilyas AS tidaklah dihiraukan oleh mereka.
Maka Nabi Ilyas AS pun menyuruh mereka berkumpul dan Beliau berkata kepada Raja Ahab:
“Hai Raja Ahab, sekarang juga perintahkanlah kepada seluruh rakyat Isra’il untuk bertemu
dengan saya di Jabal Qarmil (Di Gunung Karmel). Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Ba’l
(nabi-nabi palsu penyembah Dewa Ba’l)!”. Kemudian Raja Ahab mengerahkan seluruh rakyat
dan nabi-nabi Ba’l itu ke Jabal Qarmil. Lalu Nabi Ilyas AS mendekati rakyat itu dan berkata:
“Sampai kapan kalian mau tetap menyembah berhala! Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah
SWT ! Kalau Tuhan itu Ba’l, sembahlah Ba’l!”. Rakyat yang berkumpul di situ diam saja.

Kemudian Nabi Ilyas AS berkata: “Di antara nabi-nabi Allah hanya saya-lah yang
tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Ba’l. Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar.
Suruhlah nabi-nabi Ba’l itu mengambil seekor sapi jantan dan menyembelihnya, kemudian
memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api. Tetapi mereka tidak boleh
menyalakan api di situ. Saya akan menyembelih seekor sapi lagi dan memotong-motongnya
serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi saya pun tidak akan menyalakan api di situ. Biarlah
nabi-nabi Ba’l itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada Allah SWT.
Yang menjawab dengan mengirim api dari langit, Dialah Tuhan yang benar!”. Dan Seluruh
rakyat berteriak: “Setuju!”. Lalu nabi-nabi Ba’l memilih seekor sapi dan menyiapkannya.
Setelah itu mereka berdoa kepada Ba’l dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak:
“Jawablah kami, Ba’l!”. Mereka melakukan itu sambil terus menari-nari di sekeliling tempat
daging sapi yang mereka letakkan. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
Pada tengah hari mulailah Nabi Ilyas AS mengejek mereka: “Berdoalah lebih keras lagi kepada
dewa kalian! ‘Kan Dewa Ba’l itu Tuhan ‘kan?! Mungkin Dia sedang melamun, atau Dia sedang
bepergian! Atau barangkali Dia sedang tidur, dan kalian harus membangunkan dia!”. Nabi-nabi
Ba’l itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti biasanya, mereka menggores-gores badan mereka
dengan pedang dan tombak sampai darah bercucuran. Itulah yang mereka lakukan terus-
menerus sampai petang hari seperti orang kesurupan. Meskipun demikian, tetap saja tidak ada
yang menjawab, tidak ada yang memperhatikan. Lalu Nabi Ilyas AS memanggil rakyat untuk
berkumpul di sekelilingnya, kemudian Beliau AS mulai memperbaiki tempat peribadatan yang
telah runtuh. Dengan batu-batu, Nabi Ilyas AS membangun kembali tempat ibadah kepada
Allah SWT. Di sekeliling tempat itu beliau menggali parit yang cukup besar sehingga dapat
menampung kurang lebih 15 liter air. Beliau AS menyusun kayu api di atas tempat
persembahan qurban, lalu daging sapi dipotong-potong dan ditaruhnya di atas kayu itu.
Kemudian beliau AS berkata: “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu
ke atas persembahan qurban dan ke atas kayunya!”. Setelah mereka melakukan hal itu, beliau
berkata: “Sekali lagi,” lalu mereka melakukannya. “Satu kali lagi,” kata Nabi Ilyas, dan mereka
melakukannya pula. Maka mengalirlah air di sekeliling tempat peribadatan itu sehingga
paritnya pun penuh air.

Daging Qurban Nabi Ilyas AS Diterima Oleh Allah SWT

Lalu Nabi Ilyas AS mendekati tempat itu dan berdoa: “Yaa Allah, Ilah yang disembah
oleh Ibrahim (Baca Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS), Ishak (Baca Kisah Nabi Ishak AS), dan
Ya’qub (Baca Kisah Nabi Ya'qub AS), nyatakanlah sekarang ini bahwa Engkaulah Allah Yang
Maha Esa, dan saya adalah hamba-Mu. Jawablah, Yaa Allah! Jawablah saya supaya rakyat ini
tahu bahwa Engkau, yaa Allah, adalah Ilah yang patut disembah, dan bahwa hanya kepada-Mu
saja-lah mereka akan kembali!”. Lalu Allah SWT mengirim api dari langit. Api itu membakar
hangus daging qurban Nabi Ilyas AS bersama kayu apinya, batu-batunya, dan tanahnya, serta
menjilat habis air yang ada di dalam parit itu. Pada saat rakyat melihat hal itu, mereka
tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil berkata: “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-
lah Tuhan yang benar!”.
Kemudian Nabi Ilyas AS berkata: “Tangkap nabi-nabi Ba’l itu! Jangan biarkan seorang
pun lolos!”. Lalu semua nabi Ba’l itu dibunuh pada hari itu juga, dan Allah Yang Maha Esa lagi
Yang Mahakuasa dimuliakan. Orang-orang yang ada di situ bertahmid memuji Allah SWT.
Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab: “Sebentar lagi akan turun hujan, silakan
Raja Ahab pergi !”. Lalu Raja Ahab pergi dari tempat itu dan Nabi Ilyas AS naik ke atas Jabal
Qarmil (Gunung Karmel), dan disitu Nabi Ilyas AS lalu bersujud kepada Allah SWT dengan
mukanya ke tanah. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra’il. Dalam sekejap
langit menjadi mendung, dan angin kencang mulai bertiup, dan hujan badai pun turun. Maka
Raja Ahab pun naik ke keretanya untuk pulang ke daerahnya. Dan ketika itu, tiba-tiba saja
Allah SWT memberikan mukjizat dan keajaiban kepada Nabi Ilyas AS setelah Nabi Ilyas AS
melipat jubahnya ke atas pinggangnya, yaitu dia dapat berlari dengan cepat mendahului
kereta Raja Ahab untuk menuju ke pintu gerbang kota.

Nabi Ilyas AS Di Jabal Tsur

Raja Ahab yang kejam itu mempunyai seorang istri yang lebih kejam lagi, namanya
Izaibil. Ketika Ratu Izaibil mendengar bahwa nabi-nabi Ba’l sudah dibunuh oleh Nabi Ilyas AS, ia
marah sekali karena ia menyembah Dewa Ba’l. Maka Izaibil mengirim berita ini kepada Nabi
Ilyas AS : “Nabi-nabi saya kau bunuh; saya bersumpah bahwa sebelum besok malam saya akan
membunuhmu”.
Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki
selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati
saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya
mau mati saja!”.

Lalu beliau berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat
menyentuhnya dan berkata: “Bangun, Ilyas, makanlah!”. Nabi Ilyas AS melihat bahwa ada
sepotong roti bakar dan sebuah kendi berisi air di dekat kepalanya. Beliau bangun, makan, dan
minum, lalu tidur lagi. Untuk kedua kalinya Malaikat Allah datang menyentuhnya dan berkata:
“Bangun, Ilyas, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh!”. Nabi Ilyas
bangun, lalu makan dan minum. Beliau menjadi kuat dan dapat berjalan selama 40 hari
lamanya ke Jabal Tsur (Gunung Sinai). Di sana Nabi Ilyas bermalam di dalam gua.

Ketika Nabi Ilyas AS berada disana, maka Allah SWT mengazab Ratu Izaibil dan orang-
orang Isra’il dengan ditimpa musibah yang berat, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga
mereka mati bergelimpangan. Selesailah halaman kehidupan dunia mereka dan mereka akan
dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat.

Nabi Ilyas AS Melantik Nabi Ilyasa AS Menjadi Nabi Penerusnya

Setelah itu, Allah SWT berfirman kepadanya: “Hai Ilyas, kembalilah dan lantiklah Ilyasa
supaya dia menjadi Nabi untuk menggantikan engkau. Jangan putus asa lagi. Masih ada 7000
orang di Isra’il yang tetap setia kepada-Ku dan tidak pernah sujud menyembah patung Dewa
Ba’l!”. Lalu berangkatlah Nabi Ilyas AS ke rumah Nabi Ilyasa AS dan mendapatinya sedang
membajak dengan pasangan sapi. Ketika Nabi Ilyas AS melewati Nabi Ilyasa AS, Nabi Ilyas AS
melepaskan jubahnya dan melemparkannya ke bahu Nabi Ilyasa AS. Nabi Ilyasa AS
meninggalkan sapi-sapinya dan mengikuti Nabi Ilyas AS yang melantiknya menjadi Nabi Allah
juga. Kemudian Nabi Ilyasa AS minta ijin berpamitan kepada orang tuanya, lalu berqurban
yakni menyembelih sepasang domba dan memasak dagingnya. Kemudian dia memberikan
daging domba itu kepada para pembantunya, kemudian mereka pun memakannya. Sesudah
itu Nabi Ilyasa AS bersiap-siap untuk menjadi Nabi yang bertugas untuk membantu Nabi Ilyas
AS dalam dakwahnya terhadap Bani Isra’il. Mari Berdoa untuk Kebaikan Kita

Ya Allah, karuniakanlah rahmat kepadaku dengan al Qur'an dan jadikan al-Qur'an


sebagai pemimpin cahaya dan petunjuk bagi hamba

Ya Allah, ingatkan hamba terhadap apa yang telah hamba lupakan dari al-Qur'an
ajarilah hamba apa-apa yang belum hamba ketahui dari al-Qur'an, anugerahilah hamba
kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang jadikanlah al-Qur'an
hujjah bagiku (yang dapat menyelamatkanku) wahai tuhan semesta alam

Ya Allah benahilah (pengetahuan dan pengalaman) agamaku yang akan menjadi


penjaga urusanku, benahilah duniaku tempat hamba mencari penghidupan, benahilah
(kehidupan) akhiratku tampat hamba kembali. jadikanlah hidup hamba sebagai tempat
melaksanakan segala kebaikan dan jadikan matiku sebagai pemutus segala keburukan

Ya Allah Jadikanlah sebaik-baiknya umurku (agar menjadi yang terbaik) di akhir usiaku,
jadikanlah amal terbaik hamba di penutupnya. hariku yang terbaik adalah hari disaat hamba
bertemu dengan-Mu Kelak

ya allah hamba memohon hidup sebaik-baiknya permohonan, keberhasilan, ilmu,


amal, pahala, kehidupan, kematian, dan tetapkanlah hamba dalam semua kebaikan itu,
Beratkanlah timbangan kebaikan hamba, kukuhkan imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah
salatku, ampunilah kesalah-kesalahanku, dan hamba memohon kepadamu surga yang paling
tinggi

ya allah pastikanlah hamba memperoleh rahmatmu meraih ampunanmu terbebas dari


segala dosa, mendapat manfaat dari segala kebaikan, meraup keuntungan berupa surga dan
terlepas dari siksa neraka

ya allah baguskanlah akhir semua amal kami serta jauhkanlah kami dari hinanya dunia
dan siksa akhirat

ya allah berikanlah kami rasa takut kepadamu yang akan menghalangi kami dari
berbuat maksiat. anugerahilah kami ketaatan kepadamu yang akan menghantarkan kami
(memasuki surgamu). curahkanlah keyakinan sehingga meringankan musibah hidup yang
menimpa kami, limpahkan kami kepuasan dengan pendengaran, penglihatan dan kesehatan
selama engkau menghidupkan kami serta jadikanlah semua itu sebagai warisan bagi kami,
hadirkanlah semua penuntut bagi siapa saja yang menzalimi kami. tolonglah kami dalam
menghadapi orang-orang yang memusuhi kami, janganlah engkau jadikan musibah dalam
urusan agama kami, janganlah engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, dan tidak
pula tujuan ilmu kami, janganlah engkau tempatkan kami di bawah kekuasaan orang-orang
yang tidak menyayangi kami
Ya Allah janganlah engkau sisakan sekecil dosapun (bagiku) melainkan engkau ampuni
semuanya, janganlah engkau tinggalkan sebersit keraguanpun (bagiku) melainkan engkau
hilangkan semuanya, janganlah engkau tinggalkan sepeserpun hutang bagiku melainkan
engkau lunasi semuanya, dan tidaklah engkau memenuhinya wahai zat yang maha pengasih
dari segala pengasih

Ya allah, anugerahilah kami kebaikan didunia dan akhirat, serta jagalah kami dari siksa
api neraka

Semoga allah senantiasa memberikan salawat dan salam atas nabi kita muhammad
SAW, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih serta salam yang berlimpah ruah.

KISAH NABI ILYAS

BENCANA KEKERINGAN
Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau
panjang selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena
kelaparan. Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia
meninggalkan berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar,
Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah
kaumnya. Namun setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali
ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt.
menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali
ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.

BERHALA BAAL
Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil
yang suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang
mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka
takut kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah
Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan
seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat
dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-127.

NABI ILYASA AS
Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani
Nabi Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah
menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa
untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang
angkuh itu.

BAALBEK
Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon.
Pada masa Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa
pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampaisekarang masih ada
sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan
bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal,
dewa bangsa Fenisia.
Kesimpulan Dan Hikmah Kisah Nabi Ilyasa' :

1. Nabi ilyasa' adalah anak angkat nabi ilyas as. Ayahnya yang sebenarnya adalah
akhtub bin 'ayuz. Setelah dewasa, nabi ilyasa' di angkat oleh allah swt mennjadi
rasulnya.
2. Semasa nabi ilyasa' hidup, bani israil selalu patuh dan menuruti segala perintah yang
diserukan kepadanya, sehingga mereka hidup aman dan makmur.
3. Setiap umat yang durhaka kepada allah swt, lambat atau cepat pasti akan di azab
olehnya, kemudian digantikan oleh umat yang lainnya. Setelah nabi ilyasa' as
meninggal, allah swt mengutus nabi yunus as kepada kaum bani israil.

Referensi :
http://islam25nabi.blogspot.co.id/2016/06/nabi-ilyas-as-kisah-cerita-tentang.html
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-islam-kisah-nabi-ilyas-as.html
http://duniakaomao.blogspot.co.id/2012/07/kisah-nabi-ilyas-as-lengkap.html
http://ceramahagamaislamterkini.blogspot.co.id/2016/02/kisah-singkat-nabi-ilyasa-dan-
hikmahnya.html

Anda mungkin juga menyukai