Nabi Ibrahim merupakan seorang nabi yang hidup di masa jahiliyah, masa dimana puncak
dari berkumpulnya orang musyrik dan kafir. Beliau lahir pada tahun 2295 sebelum masehi di
mausul. Nabi Ibrahim merupakan anak dari seorang pengrajin berhala yang termasyur pada
jaman tersebut. Pada jaman beliau di mausul di perintah oleh Raja Namrud yang
memerintahkan rakyatnya untuk menyembahnya sebagai tuhan.
Waktu itu Nabi Ilyas masuk ke rumah nabi Ilyasa yang saat itu masih kecil dan sedang
terbaring sakit. Atas doa Nabi Ilyas kepada Allah, maka Ilyasa kecil dapat sembuh dan
bangun dari tidurnya.
Kemudian ia dijadikan anak angkat atas izin ibunya. Nabi Ilyas Alaihissalam sering
membawa serta Ilyasa kecil saat berdakwah. Ilyasa turut menemani Nabi Ilyas Alaihissalam
ketika bersembunyi di dalam gua, saat menghindari kejaran sekelompok Bani Israil.
Dikisahkan pada saat itulah Ilyasa muda mulai diangkat menjadi nabi. Nabi Ilyasa tidak
membawa ajaran baru. ia melanjutkan ajaran tauhid dari Nabi Ilyas Alaihissalam dan
berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Suatu hari ada kisah nabi Ilyasa AS, beliau bersama beberapa pengikutnya mendatangi suatu
daerah dan penduduk daerah tersebut mengandung, bahwa sumber air yang mereka miliki
telah rusak, berbau, dan tidak dapat diminum.
Kemudian nabi Ilyasa berdoa kepada Allah dan memohon petunjuk, setelah itu nabi Ilyasa
menebar beberapa genggam garam ke dalam mata air yang telah rusak.
Alhamdulillah berkat mukjizat dari Allah subhanahu wa ta’ala, mata air tersebut menjadi
bersih dan tawar, sehingga dapat diminum kembali.
Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan nabi Ilyasa Alaihissalam diangkat
menjadi raja, saat nabi Ilyasa Alaihissalam menjadi seorang raja, Ia dikenal sebagai seorang
pemimpin yang arif dan bijaksana.
Karena ia tidak dianugerahi oleh Allah keturunan, maka nabi Ilyasa mengadakan sayembara
untuk seluruh rakyatnya.
Barang siapa yang mampu berpuasa di siang, kemudian beribadah di malam hari, serta sabar
dalam memimpin, maka ia akan dijadikan seorang raja pengganti.
Tidak ada yang sanggup memenuhi persyaratan ini, kecuali seorang pemuda bernama Basyar.
Oleh karena kesabaran dan keadilan Basyar saat menjabat menjadi raja pengganti, yang
mendapat gelar Zulkifli atau kita mengenalnya sebagai Nabi Zulkifli Alaihissalam.
Pada surah Sad ayat 46 di dalam A-Quran, berbunyi
َ َار ِمنَ َو ُكل ۖ ْال ِك ْف ِل َوذَا َو ْالي
س َع إِ ْس َما ِعي َل َواذْ ُك ْر ِ َْاْل َ ْخي
Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling
baik.
Semoga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, aamiin.
Kisah Nabi Nuh A.s
Nabi Nuh A.S. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam A.S.
Diutus oleh Allah S.W.T. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah
kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh A.S 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran
agama Allah S.W.T. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran
agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada
Nabi Nuh A.S. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah S.W.T.
Untuk hal itu Nabi Nuh A.S. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut.
Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau
beriman kepada AllahS.W.T. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh A.S. untuk membuat
perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu.
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh A.S. berhembuslah angin taufan
yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang
terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi
berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh A.S. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang
beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah
kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh A.S. anaknya yang hampir tenggelam. Maka
berserulah Nabi Nuh A.S. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah
engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh A.S. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah
gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh A.S.
sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh A.S. menyeru kepada Allah S.W.T. "O,
Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan
telah berjanji akan menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk
keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh A.S. dengan sangat takutnya meminta ampun
kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu
meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang
durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang
mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh A.S.
Nabi Nuh A.S. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas
kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.
Sejarah singkat Nabi Yusuf
Nabi Yusuf merupakan putra Nabi Yaqub diantara dua belas anak-anak Nabi Yaqqub. Nabi
Yusuf merupakan anak yang sangat dicintai dan disayangi oleh ayahnya, terlebih setelah
ibunya meninggal dunia. Wajah Nabi Yusuf juga sangat tampan serta memiliki tubuh yang
bagus. Semua kelebihan yang dimiliki Nabi Yusuf membuat iri saudara-saudaranya.
Silsilah Nabi Ayyub Alaihissalam adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim Alaihissalam.
Beliau merupakan seorang Nabi yang memiliki tingkat kesabaran luar biasa (paling tinggi)
dalam menghadapi cobaan hidup dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Nabi Ayyub Alaihissalam adalah orang yang kaya raya, hartanya melimpah ruah dan
ternaknya sangat banyak. Iya hidup makmur dan sejahtera, hidup Nabi Ayub dipenuhi
kesenangan, namun beliau tetap tekun untuk beribadah.
Beliau juga gemar berbuat kebaikan dan suka berbagi kepada siapapun, semua orang memuji
kebaikan, ketulusan, dan keikhlasan Nabi Ayub dalam berbuat kebaikan, bahkan para
malaikat pun juga memuji beliau.