Anda di halaman 1dari 6

Kisah Nabi Adam AS

Nabi Adam Berasal dari Tanah

Kata Adam berasal dari adim. Adimul Ardli berarti permukaan bumi. Nama Adam erat kaitannya dengan
bahan penciptaan. Adam diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi. Setelah mati, Adam dan
anak cucunya juga akan dikuburkan di dalam tanah.

Akhirnya, wujud Adam menjadi sempurna. Allah kemudian meniupkan ruh kepadanya. Setelah ruh
ditiupkan, Allah menyampaikan sebuah titah kepada para malaikat. Titah itu juga berlaku bagi makhluk
lain yang saat itu berada dekat dengan para malaikat. Isi titah menyebutkan agar para malaikat bersujud
kepada Adam. Suatu penghormatan yang tak diberikan kepada makhluk selainnya. Alhasil, para malaikat
patuh kepada titah sang pencipta. Mereka bersujud kepada Adam. Namun, ada makhluk yang
membangkang. Dialah si Sombong Iblis. Makhluk dari kalangan bangsa jin ini merasa sok hebat. Dia
merasa lebih mulia ketimbang Adam. Alasannya, iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah.
Api lebih baik daripada tanah?

Dosa Pertama Nabi Adam dan Hawa

Sejak membangkang, iblis tidak diperkenankan lagi tinggal di surga. Perasaan dendam dan dengki iblis
semakin menjadi-jadi. Iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa bahagia. Oleh karena itu, iblis lalu
mencari-cari kesempatan. Dia ingin memperdaya mereka. Pokoknya, Adam juga harus keluar dari surga.
Kesempatan itu kini ada. Pohon larangan! Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon itu. Ini peluang
emas, tidak boleh disia-siakan. Iblis merasa sangat senang. Inilah saat untuk membuktikan. Adam dan
Hawa akan menjadi pecundang. Apa pun caranya, Adam dan Hawa harus berhasil dijerumuskan. Segala
reka perdaya mesti dilakukan. Berbaga muslihat direncanakan. Pertama-tama, iblis harus mendapat
kepercayaan. Dia pun melakukan pendekatan. Dia berpura-pura menganggap Adam dan Hawa sebagai
teman. Tutur katanya menawan. Bermacam rayuan dibisikkan iblis. Dikatakan bahwa dia ingin memberi
nasihat. Ada rahasia besar yang ingin disampaikan. Rahasia supaya Adam dan Hawa bisa hidup kekal.

Nabi Adam Diturunkan ke Bumi

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tobat Adam dan Hawa diterima. Kesalahan mereka
diampuni. Adam dan Hawa merasa tenang. Ampunan Allah membuat hati mereka terasa lega.
Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga. Adam dan Hawa sadar. Iblis benar-benar musuh. Musuh
yang harus senantiasa diwaspadai. Segala bujuk rayunya mesti dijauhi. Hidup kekal ternyata muslihat
iblis. Akibat terperdaya, kini Adam dan Hawa harus pindah. Mereka tak bisa lagi tinggal di Surga. Allah
menyuruh mereka turun ke bumi. Sekarang, Adam dan Hawa tinggal di bumi. Mengemban tugas menjadi
khalifah. Namun, perseteruan iblis dan Adam terus berlanjut. Iblis akan terus berusaha mewujudkan
janjinya. Janji untuk menyesatkan Adam.

Nabi Adam Wafat

Nabi Adam terus berdakwah di kalangan anak cucunya, mengajak mereka mengamalkan ajaran Allah
untuk menyembah-Nya, berbuat baik kepada sesama, jujur, dan saling menolong. Dalam riwayat, Nabi
Adam wafat dalam usia seribu tahun setelah sebelumnya menderita sakit selama 11 hari. Setahun
kemudian Hawa meninggal. Sebagian riwayat menyatakan Nabi Adam dimakamkan di kota Mekah dan
Hawa dimakamkan di kota Jedah.
Nabi Nuh AS

Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh
Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah dan
melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.

Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah
s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut.
Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya
sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.

Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan
tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk
menenggelamkan kaum yang durhaka itu

Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat
dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak henti-
hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat
luas.

Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman keatas
bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar,
tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai
anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadimanusia yang ingkar terhadap
Allah!".

Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun
air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu sedihnya
sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam,
sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"

Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga
mu!"

Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah
karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya
diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh
air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi
Nuh a.s.

Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya
hanya sedikit sekali yang mau beriman.
Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan Sam bin Nuh. Pada masa itu Raja
Namrud yang bertahta dinegri Mausul mengeluarkan undang-undang yang memerintahkan agar setiap
anak lelaki yang lahir di negri Mausul dibunuh. Keadaan ini sama dengan Nabi Musa a.s. namun berkat
rahmat Allah s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir dengan selamat.

Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu. Nabi Ibrahim a.s. memasuki tempat
berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua berhala itu, kecuali satu yang tetap ditinggalkannya
utuh, yaitu berhala yang paling besar. Dileher berhala yang paling besar itu dikalungkannya kampak yang
barusan digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala yang lainnya.

Sepulangnya dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya mengetahui bahwa berhala mereka
telah hancur, maka marahlah mereka. Dan tidak salah lagi, mereka menuduh Nabi Ibrahim a.s. lah yang
telah melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala itu. Nabi Ibrahim a.s.
ditangkap dan dihadapkan kepada raja Namrud.

Sang Raja bertanya "Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu?"

Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab "Bukan aku yang menghancurkannya, tetapi berhala yang
paling besar itu. Buktinya kampak penghancur berhala itu masih tergantung dilehernya!"

Sang Raja berkata "Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan!?"

Nabi Ibrahim menjawab "Nach kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu
berbuat apa-apa itu?"

Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha menyadarkan bapaknya agar tidak
lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan setan agar terlepas dari siksaan Allah s.w.t.
Namun bapak Nabi Ibrahim a.s. menjawab "Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim?
Ingatlah, jika tidak kau hentikan hinaan-hinaanmu terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan
menyiksamu, dan enyahlah engkau buat selama-lamanya!" (s. Maryam ayat 46)

Karena tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja Namrud beserta pengikut-
pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu memasuki
dan menggigit tubuh raja Namrud dan pengikutnya, memasuki lubang telinga, hidung, dan lain-lain. Raja
Namrud sendiripun mati dengan cara siksaan yang demikian.

Nabi Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari Siti Hajar Nabi Ibrahim
a.s. memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari Siti Sarah Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak
bernama Ishak. Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah usianya lanjut.

200 tahun sudah Nabi Ibrahim AS menjadi khalifah di bumi, setelah pertemuan itu akhirnya wafatlah
Nabi Ibrahim AS.
Nabi Musa AS

Nabi Musa dilahirkan di Negeri Mesir pada masa pemerintahan Raja Firaun, ibunya bernama
Yukabad dan ayahnya bernama Imran bin Yashar. Raja Firaun seorang Raja yang lalim dan
kejam. Waktu itu dikeluarkan undang-undang apabila ada bayi lahir laki-laki, harus dibunuh dan
apabila lahir bayi wanita dibiarkan hidup saja. Ketika Musa lahir, ibunya takut sekali, ia khawatir
Musa akan dibunuh tetapi Allah SWT memberikan ilham agar bayi itu ditaruh di dalam peti
kemudian dihanyutkan ke sungai Nil. Akhirnya, peti yang berisi bayi itu ditemukan oleh Asyiyah
istri Firaun. Asyiyah memohon kepada suaminya agar bayi itu tidak dibunuh, tetapi dijadikan
anak angkat saja.

Setelah Musa dewasa, ia tidak senang melihat kekuasaan Firaun yang sewenang-wenang.
Bahkan Firaun telah menganggap dirinya sebagai Tuhan. Untuk memberantas kekejaman Firaun,
Allah SWT mengangkat Musa menjadi Nabi dan Rasul. Nabi Musa menerima wahyu dan kitab
suci Taurat. Sebagai seorang utusan Allah beliau diberi Mukjizat. Pengikut Nabi Musa semakin
banyak sehingga Raja Firaun tambah khawatir. Nabi Musa dan pengikutnya dikejar-kejar sampai
ke tepi laut merah.

Setelah Nabi Musa sampai di tepi Laut Merah dipukulkan tongkatnya ke laut, seketika laut
menjadi kering sehingga dapat dilewati, para pengikut Raja Firaun telah berada di belakangnya.
Musa lalu memukulkan kembali tongkatnya ke laut, maka tanah tersebut menjadi lautan lagi.
Pasukan Firaun tergulung air laut dan mati semuanya. Selanjutnya Nabi Musa tinggal di
Palestina. Di Palestina beliau menyebarkan agama Allah. Suatu hari terjadi pembunuhan karena
berebut warisan, mereka mencari pembunuhnya. Nabi Musa memerintahkan mencari lembu
betina, setelah lembu itu disembelih diambilnya sebagian tubuh hewan itu. Kemudian
dipukulkan apada orang yang mati, orang yang mati tersebut langsung hidup kembali lalu
menunjukkan siapa pembunuhnya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 73 yang berbunyi : Lalu Kami berfirman,
Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu. Demikian Allah menghidupkan
kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-
Nya agar kamu mengerti.

Suatu ketika Nabi Musa diperintahkan agar belajar ilmu pada Nabi Khidir AS, tujuannya agar
tidak lupa diri, sombong, dan mengaku dirinya yang paling pintar. Akhirnya Nabi Musa
menyadari bahwa Nabi Khidir ternyata lebih pandai dari pada dirinya. Nabi Musa wafat pada
usia 123 tahun dan Nabi Musa wafat setelah tugas kenabiannya telah selesai.
Nabi Muhammad SAW

Sejarah Nabi Muhammad


Nabi Muhammad terlahir dari seorang Ibu bernama Siti Aminah dan Ayahnya bernama Abdulah
pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 Masehi di kota Mekah pada tahun Fill (tahun
Gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 Maasehi di Madinah pada usia 63 tahun. nabi
Muhammad lahir dalam keadaan Yatim. Ayahnya, Abdullah wafat ketika Nabi muhammad
masih dalam kandungan ibunya.

Nabi Muhammad memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullah. Nama muhammad
merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Mutlabi yang berarti terpuji.Nabi
Muhammad terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraishy. Bani Quraishy merupakan keluarga
yang membawa ajaran islam.

Ditinggal Wafat Oleh Ibunya


Setelah tinggal beberapa lama. Oleh ibunya ketika sudah berumur 6 tahun Muhammad diajak
untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Maka berangkatlah merka keluar dari kota
Mekkah, dengan melakukan perjalanan sepanjang 500 km, yang ditemani oleh Ummu Aiman
dan dibiayai oleh Abdul Muthalib. Disana mereka menetap selama sebulan. Dalam perjalanan
pulang ke Mekkah, ditengah perjalanan ibunya menderita sakit dan akhirnya meninggal di
perkampungan Abwa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah. Disaat usia masih
belia Beliau sudah menjadi Yatim Piatu.

Di Bawah Asuhan Kakek


Setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Nabi yang saat itu masih sangat belia diasuh oleh
kakeknya yaitu Abdul Muthalib dengan diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya sendiri. Tapi,
kasih sayang yang diberikan oleh kakeknya tidak berlangsung lama, lagi-lagi Nabi merasakan
kehilangan kembali pada usia 8 tahun dengan wafatnya sang Kakek Abdul Muthalib. Namun,
sebelum wafat beliau berpesan agar cucunya tersebut dirawat oelh paman dari pihak ayahnya
yaitu Abu Thalib.

Dibawah asuhan Pamannya


Selanjutnya nabi berada dalam perawatan dan diasuh dengan baik oleh pamannya yaitu Abu
Thalib yang sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain.
Beliau merawat, melindungi dan membela nabi bahkan beliau diangkat menjadi Rasul. Hal
tersebut berlangsung selama 40 tahun. Pada saat usia 12 tahun , pamannya mengajak muhammad
untuk berdagang ke negeri syam.

Dengan turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna.
Setelah berdakwah selama 23 tahun, pada suatu hari beliau merasa kurang sehat, badan beliau
semakin lemah, lalu beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat.
Tepat pada tanggal kelahirannya 12 Rabiul Awwal tahu 11 H beliau Wafat dalam usia 63 tahun.
OLEH :

Nama : Rafi Ahmad Fagreziansyah


Kelas : VI ( Enam ) A

Anda mungkin juga menyukai