Anda di halaman 1dari 3

Kisah Singkat Nabi Adam

Jaman dahulu kala, Alloh menciptakan penguasa/pengelola bumi yang dibekali akal dan nafsu.
Selanjutnya, penguasa itu diberi nama Adam dan diberi ilmu pengetahuan oleh Alloh. Kemudian
pada suatu ketika, dikumpulkanlah para malaikat termasuk Iblis. Mereka ditanya tentang suatu
pengetahuan (disuruh menyebut nama-nama benda). Tentu saja mereka tidak tahu. kemudian
disuruhlah Adam menyebut nama-nama benda itu. Tentu saja adam tahu karena diajari oleh
Alloh.
kemudian, para malaikat disuruh bersujud kepada Adam untuk menghormati karena kelebihan
ilmu pengetahuan itu. Tapi ada satu yang tidak mau, yaitu Iblis karena menganggap adam lebih
rendah karena diciptakan Alloh dari tanah, sedangkan dirinya diciptakan dari api. Karena hal itu,
Alloh mengutuk Iblis dan mengusirnya dari surga dan menjadikannya golongan sesat yang
akhirnya nanti masuk neraka.
Singkat cerita, Adam tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Walaupun demikian, dia merasa
kesepian karena tidak memiliki pasangan hidup. Selanjutnya, Alloh menciptakan pasangan hidup
Adam dan diberi nama Hawa. Adam dan Hawa ini selanjutnya hidup bahagia di surga.
Suatu hari, datang Iblis membujuk Adam dan Hawa untuk memakan suatu buah dari pohon yang
telah dilarang Alloh. Karena tipu daya yang sangat hebat, mereka berdua memakannya dan
tentunya menjadi durhaka kepada Alloh. Kemudian datanglah angin ribut dan buyarlah suasana
surga baginya. Mereka telanjang tanpa pakaian sehingga menutupi tubuh masing masing
dengan daun surga. Dan ternyata mereka telah turun ke dunia pada tempat yang berbeda.
Merekapun sadar telah melakukan kesalahan dan bertaubat kepada Alloh. Kemudian, Alloh
mengampuni mereka.
Selang beberapa lamanya, mereka kemudian bertemu di suatu tempat dan mulai memiliki
keturunan hingga akhir hayatnya dengan tetap beribadah kepada Alloh.
Demikian kisah hidup mereka..
Dalam Quran, nabi Adam disebut sebanyak 548 kali secara acak dalam surat yang berbeda
beda. Artikel ini akan saya update dengan menampilkan semua ayat yang akan saya urutkan
sesuai dengan jalan cerita di atas.

NABI IDRIS BERGELAR ASADUL USUD #


Menurut riwayat Imam Bukhari, Nabi Idris a.s adalah kakeknya Bapak Nabi Nuh a.s. Beliaulah
yang mula-mula pandai dalam tulis menulis dengan kalam, membaca dan kepada Beliau oleh
Alloh di turunkan 30 (tiga puluh) shahifah (lembaran kitab) yang berisi berupa petunjuk dari
Alloh untuk disampaikan kepada umatnya keturunan Qobil yang durhaka kepada Alloh itu.
Dan juga beliau (Nabi Idris a.s) adalah seorang Nabi yang banyak menerima bermacam-macam
ilmu pengetahuan, seperti yang ada di pelajari orang zaman sekarang, bahkan Nabi Idris lebih
pandai dari itu, dan Allohlah yang mengajarkan kepandaian itu kepada Nabi Idris a.s, juga mulamula pandai merancak kuda, ilmu bintang, berhitung, memerangi orang yang durhaka kepada
petunjuk Alloh.., maka itu kepandaian manusia tentang berhitung, ilmu bintang, ilmu perang dan
lain sebagainya bukanlah berasal dari orang barat tetapi dari orang Islam.
Demikian juga beliau dinamakan Idris yang berasal dari kata "Darasa" artinya belajar, memang
beliau banyak mempelajari kitap-kitap Alloh yang di turunkan kepada Nabi Adam a.s dan Nabi
Syits.
Beliau jugalah orang yang mula-mula pandai memotong pakaian dan menjahitnya, sedangkan
sebelumnya manusia berpakaian dari kulit binatang.
Sungguhpun beliau disibukan oleh kepentingan sehari-hari, tetapi tidak pernah lupa dan ingat
kepada Alloh SWT.
Oleh Alloh beliau dianugrahi kekuatan yang hebat dan tabiat gagah berani, maka itu kepadanya
diberi gelar "Asadul Usud" yang artinya Singa diatas segala singa. Karena itulah beliau
memerangi orang-orang yang durhaka kepada Alloh SWT.
Kederajatan yang tinggi di berikan kepadanya oleh Alloh SWT, karena beliaulah satu-satunya
orang yang sabar dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
Pada zaman Nabi Idris a.s budi pekerti manusia sangat rendah, kesenangan melakukan perbuatan
yang tidak senonoh, dholim, baik kepada keluarga maupun terhadap masyarakat.
Kehidupan masyarakat ketika itu slalu resah, tidak tenang dan slalu bermusuhan serta berbuat
kerusakan.
Karena itulah Alloh mengutuskan Idris sebagai Nabi dan Rosul agar mau membimbing dengan
sebaik-baiknya, dengao jalan wahyu yang diberikan kepadanya oleh Alloh SWT.
Menurut sebagian Ulama ahli tafsir mengatakan : Ketika terbuka bagi Idris untuk berkenalan
dengan para Malaikat, beliau Nabi Idris a.s tiba-tiba mempunyai keinginan untuk melihat Alam
ghaib yaitu naik ke langit yang ke empat.
Dan sebagian Ulama lagi menerangkan naik ke langit ke enam.
Dalam riwayat Imam Bukhari yang sumber riwayat itu dari Anas bin Malik mengatakan :
ketika Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril melalui satu tempat pada malam Isra' Mi'rajnya, beliau
telah bertemu dengan nabi Idris a.s yang menyebut dengan ucapan, selamat datang Nabi yang
shalih dan saudara yang shalih. Maka Nabi Muhammad s.a.w bertanya : Siapakah dia wahai
Jibril? Jibril menjawab : Dialah Idris !

Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S.


Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s.
Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah
kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah. Mulai usia
Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah
s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah
tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s.
sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. Untuk hal itu Nabi Nuh a.s.
menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun beliau
menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena
itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk
menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang
sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus
menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah
menjadi lautan yang sangat luas. Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau
dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang
sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang
hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami,
dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah
gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat
sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak
ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan
menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk
keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada
Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar
anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang
kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru
dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas
kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.

Anda mungkin juga menyukai