Anda di halaman 1dari 18

25 Nama Nabi dan Rasul :

1. . Adam of Eden Nabi Adam AS ʾĀdam (Adam)


2. . Enoch . Nabi Idris AS Idrīs (Enoch)
3. . Noah . Nabi Nuh AS Nūḥ (Noah)
4. . Eber . Nabi Hud AS Eber
5. . Shelah . Nabi Soleh AS
6. . Patriarch Abraham / ‫אברהם אבינו‬ Nabi Ibrahim AS Abraham
7. . Lud . Nabi Luth AS Lud
8. . Ishmael . Nabi Ismail AS Ishmael
9. . Ishak . Nabi Ishak AS ] Isaac
10. . Patriarch Jacob / ‫יעקב אבינו‬ Nabi Yakub AS Jacob
11. . Saint Joseph of Arimathea Nabi Yusuf AS Joseph
12. . Prophet Ayyub / Job Nabi Ayub AS
13. . Jethro Nabi Syuaib AS
14. . Musa . Nabi Musa AS
15. . ‫אהרן הכהן‬ Nabi Harun AS
16. . (‫)ذو الكفل‬ Nabi Zulkifli AS
17. . King David of Israel Nabi Daud AS
18. . King Solomon Nabi Sulaiman AS
19. . Elijah / Ilyas bin Yasin, Prophet Nabi Ilyas AS
20. . Elisha Nabi Ilyasa AS
21. . Jonah or Jonas Prentice Yunus AS
22. . Zechariah son of Jerobam II, 14th King of Israel Nabi Zakaria AS
23. . John the Baptist Nabi Yahya AS
24. . Jesus Nabi Isa AS
25. . Prophet Muhammad of Islam (PBUH) Nabi Muhammad SAW

Sejarah Singkat 25 Nabi dan Rasul

Page 1
1. Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah s.w.t. dari pada
tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan
roh kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah pula menciptakan setan dari pada api
yang sangat panas dan Malaikat dari Cahaya.
Kepada Adam, Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam pandai, Allah
memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada mereka nama-nama segala
sesuatunya.
Malaikat menjawab “Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala
sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui lagi
bijaksana“
Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah
diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun berfirman “Hai
Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa
yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?“.
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka bersujudlah semua
Malaikat kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan menyimpan
kebencian dan dendam pada manusia.
Karena Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang manusia (wanita) untuk
menjadi teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan berdiam didalam syurga
dan boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati sebuah pohon kayu (pohon Khuldi).
Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka menjadi orang-orang yang
aniaya.
Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam. Mereka
memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata “Allah melarang kalian makan buah ini
adalah supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau tidak kekal tinggal didalam
syurga“. Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan bersumpah atas nama Allah. Akhirnya
tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu daya setan.
Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari kesalahannya,
Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan “Wahai Tuhan kami! kami telah
menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami,
niscaya masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi“. Allah mengampuni
dengan memberikan beberapa do’a (petunjuk) kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya
Allah penerima tobat dan penyayang.
Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi, maka
keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat jauh.
Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali berpisah, yaitu
dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para jemaah Haji diwajibkan untuk wuquf
(berhenti) ditempat tersebut sebagai salah satu rukun Haji.
Selama hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan
selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Kecuali yang
terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.
Hal yang terjadi diantara anak Nabi Adam a.s. yang bernama Iqlima, yang mana Iqlima
merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir kembar dengan

Page 2
Qabil, dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin menikahi saudaranya yaitu
Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam a.s. menolak keputusan Qabil tersebut. Karena
Iqlima harus dikawinkan dengan Habil.
Munculah nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh Habil. Setelah
Qabil membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara
menyelengarakan mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah s.w.t.
memperlihatkan kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati
terbunuh, maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai kawannya itu dikuburkan
kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat perbuatan burung itu, Qabil dapat
menguburkan mayat saudaranya. Itu menjadikan Habil adalah manusia yang petama kali
meninggal dimuka bumi ini.

Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian meninggal dunia pula
istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam a.s. dimakamkan berdekatan
dengan istrinya. Didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhori
“Sesungguhnya Allah s.w.t. menjadikan Nabi Adam a.s. pada hari Jum’at, diturunkan ke
bumi pada hari Jum’at dan memakan buah Khuldi serta bertobat kepada Allah s.w.t. pada
hari Jum’at dan wafat pada hari Jum’at”

2. Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah (lembaran) yang
berisi petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu keturunan Qabil yang
durhaka kepada Allah s.w.t.
Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan membaca ilmu hitung, ilmu
perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, dan ilmu merancak kuda serta memerangi orang-
orang yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau sedang sibuk
menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari.
Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang gagah berani dan beliau seorang yang memiliki
kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memerangi orang-orang yang durhaka kepada
Allah dan beliau diberikan gelar As Adul Usud yang artinya Singa dari segala Singa. Allah
pun telah memberikannya derajat yang tinggi.
Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan “Dan ceritakanlah hai
Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur’an bahwa Idris adalah seorang nabi
dan Allah telah mengangkatnya kepada martabat yang tinggi” (s. Maryam ayat 56-57)
Sebagai mana ahli tafsir sebagian mengatakan, maka takala terbuka bagi Nabi Idris a.s
untuk berkenalan kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi Idris a.s. untuk melihat alam
gaib (naik keatas langit) maka keinginan Nabi Idris a.s. ini dikabulkan oleh Allah
s.w.t.sehingga naiklah Nabi Idris a.s. ke langit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik, di kala Nabi Muhammad s.a.w. dan
Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan Mi’raj, Nabi Muhammad telah
bertemu dengan Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril “siapakah dia?” malaikat Jibrilpun
menjawab “dialah Idris“.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:

Page 3
“Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masing termasuk golongan yang
sabar. Kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya mereka itu adalah
orang-orang yang shaleh” (s. Al-anbiya ayat 85-86).

3. Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi
Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk
menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain
Allah.

Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran
agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran
agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci
kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.

Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut.
Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau
beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat
perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu

Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan
yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang
terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi
berubah menjadi lautan yang sangat luas.

Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang
beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat.
Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir
tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami,
dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".

Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah
gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s.
sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O,
Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan
telah berjanji akan menyelamatkan kami!"

Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk
keluarga mu!"

Page 4
4. Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t.
kepada kaumnya ‘Ad namanya. Kaum ‘Ad adalah umat yang hidup pada jaman itu yang
memiliki sifat sangat sombong dan takabur karena mereka merasa kuat dan pandai membuat
bangunan-bangunan yang kokoh. Walau demikian mereka tetap menyembah berhala.

Adapun kaum ‘Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat
kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh
malam dan delapan hari secara terus menerus. Karena hal tersebut maka kaum ‘Ad mati
bergelimpangan seakan-akan mereka adalah batang pohon yang telah tumbang dan hancur,
mereka musnah karena azab dari Allah s.w.t. yang sangat dahsyat tersebut. Dan hal itu
terjadi karena durhakanya mereka kepada Allah s.w.t.
“Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman
bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami selamatkan pula mereka di akhirat dari azab
yang berat” (s. Hud ayat 58)
Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s. berpindah tempat tinggal
di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya. Sebab negri kamu ‘Ad sudah hancur rusak dan
binasa.

5. Sejarah Singkat Nabi Saleh A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Saleh a.s. adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud, dan kaum yang hidup pada
masa itu bernama kaum Tsamud. Nama Tsamud adalah nama yang dibangsakan kepada
nama kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh.

Nabi Saleh a.s. merupakan keturunan keenam dari nabi Nuh a.s. kaum Tsamud ini
menempati daerah bekas negri kaum ‘Ad yang telah hancur. Dan ini terletak antara Hijaz
dan Syam disebelah tenggara negri Madyan. Mereka bertempat tinggal dibukit-bukit
pegunungan .
Bangsa Tsamud ini hidup dengan penuh kemakmuran, senang dan bahagia. Dan agama
mereka adalah penyembah berhala seperti halnya pada kaum ‘Ad yang telah dimusnahkan
oleh Allah s.w.t.

6. Sejarah Singkat Nabi Ibrahim A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan Sam bin Nuh. Pada
masa itu Raja Namrud yang bertahta dinegri Mausul mengeluarkan undang-undang yang
memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negri Mausul dibunuh. Keadaan ini
sama dengan Nabi Musa a.s. namun berkat rahmat Allah s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir
dengan selamat.

Page 5
Oleh orang tuanya nabi Ibrahim disembunyikan didalam gua, dan atas izin Allah s.w.t. Nabi
Ibrahim tidak mati, padahal tidak seorang pun yang memeliharanya dan tidak seekor
binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar dan haus, diisap ujung jarinya maka
keluarlah air susu.
Pada usianya yang semakin meningkat, Nabi Ibrahim a.s. mulai bertanya-tanya pada dirinya
sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tidak mampu berbuat apa-apa
itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya.
Ketika berpikir tentang Tuhan, dan setelah ia yakin bahwa matahari dan bulan serta bintang
tidaklah kekal maka ia berseru kepada kaumnya “Hai kaumku! sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu persekutukan, aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan
yang menjadikan langit dan bumi dan aku sekali-kali tidak akan memperserikatkannya!“
Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu. Nabi Ibrahim a.s.
memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua berhala itu, kecuali
satu yang tetap ditinggalkannya utuh, yaitu berhala yang paling besar. Dileher berhala yang
paling besar itu dikalungkannya kampak yang barusan digunakan untuk menghancurkan
berhala-berhala yang lainnya.
Sepulangnya dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya mengetahui bahwa
berhala mereka telah hancur, maka marahlah mereka. Dan tidak salah lagi, mereka menuduh
Nabi Ibrahim a.s. lah yang telah melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang
penyembahan berhala itu. Nabi Ibrahim a.s. ditangkap dan dihadapkan kepada raja Namrud.
Sang Raja bertanya “Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala
itu?“
Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab “Bukan aku yang menghancurkannya, tetapi
berhala yang paling besar itu. Buktinya kampak penghancur berhala itu masih tergantung
dilehernya!“
Sang Raja berkata “Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan!?“
Nabi Ibrahim menjawab “Nach kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak
mampu berbuat apa-apa itu?“
Hal ini membuat raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi Ibrahim a.s.
dijatuhi hukuman mati dengan dibakar. Akan tetapi Allah s.w.t. kembali memperlihatkan
kekuasaanya, dan Allah s.w.t. berfirman kepada api “Hai Api! hendaklah menjadi dingin
dan selamatkanlah Ibrahim!” (s. Al-Anbiya ayat 69) Setelah api padam, keluarlah Nabi
Ibrahim a.s. tanpa mengalami cedera sedikitpun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha menyadarkan bapaknya
agar tidak lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan setan agar terlepas dari
siksaan Allah s.w.t. Namun bapak Nabi Ibrahim a.s. menjawab “Adakah engkau membenci
tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak kau hentikan hinaan-hinaanmu terhadap
tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu, dan enyahlah engkau buat selama-lamanya!”
(s. Maryam ayat 46)
Karena tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja Namrud beserta
pengikut-pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-
nyamuk itu memasuki dan menggigit tubuh raja Namrud dan pengikutnya, memasuki
lubang telinga, hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiripun mati dengan cara siksaan
yang demikian.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari Siti Hajar
Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari Siti Sarah Nabi
Ibrahim a.s. memiliki anak bernama Ishak. Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah
usianya lanjut.

Page 6
7. Sejarah Singkat Nabi Luth A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. Beliau diutus oleh Allah
s.w.t. ke negri Sadum (Palestina). Penduduknya sangat durhaka kepada Allah s.w.t. dan
mereka mempunyai budi pekerti yang sangat buruk sekali. Mereka memutuskan perkawinan
untuk perkembangan keturunan, seorang lelaki tidak mau mengawini seorang perempuan,
akan tetapi sebaliknya mereka menginginkan seorang lelaki harus mengawini seorang lelaki
juga.
Pekerjaan mereka adalah merampok hak orang, menganiaya dan apabila dinasehati atau
dipertakuti dengan siksaan Allah s.w.t. segera mereka akan menjawab “Datangkanlah
siksaan Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang yang benar“
Sebelum negri Nabi Luth a.s. dimusnahkan, datanglah beberapa Malaikat yang menyerupai
seorang laki-laki yang tampan ke rumah Nabi Luth a.s. Beliau merasa susah hati karena
takut kalau tamu-tamunya itu diganggu oleh kaumnya yang sangat keji perbuatannya. Dan
kebetulan mereka sedang mengintai tamu-tamu Nabi Luth a.s. itu, dan segera mereka datang
kepada Nabi Luth a.s. dan langsung meminta tamu laki-laki yang tampan itu agar segera
diberikan untuk memuaskan kesenangan terkutuk mereka masing-masing. Seraya Nabi Luth
a.s. menjawab “Wahai kaumku, janganlah kamu mengganggu tamu-tamuku agar engkau
mengawininya. Jika engkau mau biarlah aku carikan isteri (wanita) yang halal untuk engkau
kawini, dan mengapa engkau sekalian tidak berpikir?“
Seraya mereka menjawab “Hai Luth, sebagaimana engkau sudah mengetahui bahwa aku
tidak suka kepada para wanita“
Demikianlah negri kaum Nabi Luth a.s. dimusnahkan oleh Allah s.w.t. dan sebelumnya itu
Nabi Luth a.s. dan pengikut-pengikutnya yang beriman telah berpindah (hijrah) ke daerah
lain dengan mendapat keselamatan dan lindungan dari Allah s.w.t. kecuali isteri dari Nabi
Luth a.s. dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.

8. Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar
adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Dari semenjak kecil
hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.
Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan anak
dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut diberi
nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang senang kalau
Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada dirinya.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke
negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum di
diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri
Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun
kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa
dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu

Page 7
tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil
merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t. didekat Ismail menangis itu, memancarlah
mata air. Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada
air yang berlimpah-limpah itu “Zam-Zam!” yang artinya “Berkumpullah!” maka air itu
berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam.
Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu
rukun Haji yang disebut Sha’i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh
kali.
Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya
ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. Lalu
dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab “Hai
bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku, mudah-
mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar“. Maka Nabi Ibrahim a.s. pun
membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah
s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri (kibas) yang besar. Dikarenakan sabar dan
takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka’bah
(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada
suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh menantunya.
Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada
menantunya “Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada
seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula
kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang
lain” Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang.
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s.
lengkap dengan pesannya “Itulah bapakku” ujar Nabi Ismail a.s. “Dan beliau tidak suka
kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah” Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan
istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s.
sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini.
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang dan
mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta’ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk menyeru
manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar zakat. Dan
menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137 tahun di Palestina.
Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal dunia di Mekkah.

9. Sejarah Singkat Nabi Ishaq A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ishaq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isteri beliau yang pertama yang
bernama Siti Sarah. Nabi Ibrahim tidak menduga lagi, bahwa Siti Sarah akan melahirkan
putera karena mereka sudah tua. Dengan rahmat Allah s.w.t. maka Malaikat memberi kabar
gembira akan lahirnya putera beliau yang diberi nama Ishaq yang berarti tertawa.
Nama ini diberi karena mengingatkan mereka yang sudah tua masih memperoleh putera dan
juga karena kegembiraan yang meluap-luap terutama bagi Siti Sarah sendiri.

Page 8
Nabi Ishaq a.s. diangkat oleh Allah s.w.t. menjadi Rasul setelah dewasa dan menyeru
umatnya untuk beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Ishaq a.s. wafat pada usia sekitar 180 tahun di negri Hibron.

10. Sejarah Singkat Nabi Ya’qub A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ya’qub a.s. adalah anak dari Nabi Ishaq a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t.
untuk memimpin umat supaya menyembah kepada Allah s.w.t. Menurut riwayat beliau
diutus dinegri Kan’an (desa Nabulis). Kehidupan Nabi Ya’qub a.s. adalah bertani dan
berternak.
Nabi Ya’qub a.s. memiliki dua isteri yang bersaudara yang bernama Layya dan Rabil.
Perkawinan dua orang isteri yang seibu dan seayah ini pada waktu itu belum ada
larangannya. Didalam Alqur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya “Diharamkan
kepadamu mengawini dua orang perempuan yang bersaudara seayah dan seibu kecuali pada
masa silam” (s. An-nisa ayat 23)
Layya dan Rahil memiliki dua orang sahaya yang bernama Zulfah dan Balhah, keduanya
dikawini pula oleh Nabi Ya’qub a.s. Beliau dikaruniai dua belas orang anak laki sebagai
berikut ;
Layya melahirkan :
1. Rabin
2. Syam’un
3. Lawi
4. Yahuza
5. Yakasir
6. Zebulon
Rahil melahirkan ;
1. Yusuf (Nabi Yusuf a.s.)
2. Bunyamin
Rahil meninggal dunia sewaktu melahirkan Bunyamin, dari dua orang isteri hamba sahaya
(Zulfah dan Balhah) ini mendapatkan masing-masing dua anak laki–laki. Kesemuanya dari
keluarga Nabi Ya’qub a.s. ini disebut Al-Asbath artinya Kabilah.
Kemudian mimpi dari Nabi Ya’qub a.s. adalah wahyu Ilahi sebagai berikut “Aku Allah,
tiada Tuhan selain Aku, Aku Tuhan engkau dan Tuhan bapak engkau, Aku telah
mewariskan bumi ini yang suci (Baitul Maqdis) untuk mu dan keturunanmu, dan Aku
memberi berkat kepadanya dan Aku berikan engkau kitab dan pelajaran serta hikmah dan
kenabian“
Nabi Ya’qub a.s. wafat dalam usia 147 tahun di negri mesir.

11. Sejarah Singkat Nabi Yusuf A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Yusuf a.s. adalah putra dari Nabi Ya’qub a.s. Jadi Nabi Yusuf a.s. masih
merupakan keturunan ketiga dari Nabi Ibrahim a.s.

Page 9
Nabi Yusuf a.s. memiliki saudara kandung bernama Bunyamin, ibu beliau bernama Rahil.
Ketika Nabi Yusuf a.s. meningkat dewasa, pada suatu malam dia bermimpi, lalu
menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub a.s.
“Ayah, semalam saya bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan bersujud
kepadaku“
Ayahnya berpikir sejenak, lalu berkata
“Anakku Yusuf, jangan engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu“
Hal itu diutarakan karena Nabi Ya’qub a.s. kuatir nanti Yusuf akan diperdaya oleh saudara-
saudaranya, karena mimpinya itu berarti bahwa kelak Yusuf akan menjadi orang ternama,
mulia dan menjadi Rasul.

12. Sejarah Singkat Nabi Ayyub A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ayyub a.s. adalah putra Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya
yang memiliki banyak anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan
membantu anak yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan sabar.
Walaupun Nabi Ayyub a.s. kaya raya akan tetapi beliau tetap teguh beriman pada Allah
s.w.t. Itulah sebabnya setan ingin menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah iman.
Beliau mula-mula mendapat cobaan dengan musnahnya harta beliau hingga jadi miskin,
namun beliau tetap tabah. Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan lagi dengan
meninggalnya putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah menghadapi cobaan ini. Cobaan
selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga kerabat dan sanak keluarga menjauhi beliau.
Begitu juga karena digoda setan, istri beliau yang bernama Rahmah meninggalkan beliau
pula dalam keadaan sakit berat.
Dalam keadaan sakit itu beliau berniat akan memukul istri beliau itu bila telah sembuh
nanti. Dan atas kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi seperti sedia kala.
Istri beliau datang pula dan beliau akan melaksanakan janji untuk memukul istrinya
sebanyak 100 kali. Lalu beliau mengumpulkan lidi sebanyak 100 dipa dan memukulnya
kepada istri beliau sekaligus dan pelan. Nabi Ayyub a.s. tidak memukul istrinya berturut-
turut, tetapi memukulnya sekaligus dengan 100 kali.
Istri beliau sebenarnya wanita yang baik dan taat, dia berbuat demikian karena digoda setan.
Selanjutnya mereka hidup dengan umat mereka dengan aman dan damai serta mendapat
berkat dari Allah s.w.t.
13. Sejarah Singkat Nabi Syu’aib A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Syu’aib a.s. adalah keturunan Nabi Luth a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke
negri Madyan, yaitu merupakan perbatasan negri Syam (Palestina). Kaum negri ini sudah
meninggalkan ajaran-ajaran dari Nabi-nabi terdahulu, sehingga kaum itu sangat ingkar
kepada Allah s.w.t. berbuat kejahatan kepada sesama manusia, merampok, menipu, dan
mengurangi dalam timbangan (takaran) dan sebagainya.
Nabi Syu’aib a.s. menyeru kaumnya itu supaya menyembah kepada Allah s.w.t. dan jangan
berbuat kepada kejahatan-kejahatan, akan tetapi kaum Nabi Syu’aib a.s. ini tetap saja
ingkar. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum penduduk negri Madyan dengan petir dan gempa

Page 10
bumi, sebagai mana tercantum dalam Alqur’an “Kemudian mereka ditimpa gempa, sehingga
merekapun mati bergelimpangan didalam rumah-rumah mereka” (s. Al-A’raf ayat 91)
Nabi Syu’aib a.s. pindah ke negri Aikah, dan ternyata penduduk negri Aikah sama
durhakanya dengan penduduk negri Madyan. Karena mereka tetap saja ingkar dan tidak mau
mengikuti seruan Nabi Syu’aib a.s. maka Allah menghukumnya dengan awan yang sangat
panas, dan dari awan itu keluar api yang memusnahkan mereka.

14. Sejarah Singkat Nabi Musa A.S. dan


15. Sejarah Singkat Nabi Harun A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s.
Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir’aun lah yang memegang kekuasaan
pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir’aun mengeluarkan undang-
undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil harus segera dibunuh. Pemerintahan
Fir’aun sangat zhalim, dan dia mengaku dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti
perintahnya maka akan dihukum mati.
Pada suatu hari Fir’aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak yang
mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu Fir’aun memerintahkan
ahli-ahli nujumnya untuk menta’wilkan mimpinya itu. Dan setelah mendengar arti
mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari
Bani Israil. Kemudian Raja Fir’aun memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa
setiap rumah dan mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki
Bani Israil.
Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu Nabi
Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan sebuah peti.
Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir’aun yang sedang mandi ditepian
sungai itu. Siti Asiah istri Fir’aun sangat gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi
itu kepada suaminya. Fir’aun yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan
kerajaannya bermaksud akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat kenabian,
kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang berada
didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan dirinya, bertemulah beliau dengan
dua orang yang sedang berkelahi, yaitu seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa
a.s. berusaha mendamaikan namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti
itu, langsung mati hanya dengan sekali pukul.
Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa
bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena rahasianya
membunuh orang telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari
negri Mesir.
Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu’aib, dan Pada suatu hari Nabi
Syu’aib a.s. berkata “Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah seorang anakku.
Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan tahun, tetapi terserah jika
kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku tidak akan memaksa dan
memberatkanmu” Musa menyetujui perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang
anak dari Nabi Syu’aib a.s.
Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam beserta istrinya
menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah Nabi Musa a.s.

Page 11
mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut melekat pada sebuah pohon,
sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s.
mendengar suara yang merupakan wahyu Illahi “Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu
dia diseru dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu
yaitu “Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam” ( s. Al-Qashash
ayat 30 )
Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima
mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila dilemparkan
dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah nantinya yang akan
dipergunakan melawan Fir’aun. Dan Allah pun mengangkat Harun saudara dari Nabi Musa
a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar
yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir’aun. Menyaksikan kejadian itu,
maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa mereka beriman
kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang
merupakan istri Fir’aun itu sendiri. Bukan main murkanya Fir’aun, orang-orang yang
beriman itu disiksanya sampai menemui ajal.
Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara
Fir’aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya sehingga laut
terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi Laut Merah melalui
jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat. Sementara itu Fir’aun dan
balatentaranya terus mengejar, namun sampai dipertengahan laut, air lautpun bertemu
kembali. Maka binasalah Fir’aun dan balatentaranya.
Walaupun Fir’aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada waktu
Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40 malam,
maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara mereka ada
seorang yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas. Kedalam mulut patung
sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda Malaikat Jibril sehingga patung sapi
tersebut dapat berbicara. Lalu Samiri berkata kepada kaumnya “Hai kaumku! inilah Tuhan
kita yang patut kita sembah!” lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi
tersebut.
Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih “Aku sudah
melarang mereka berkali-kali” sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa a.s. pun hilang,
lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu.
Mereka baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s.
memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina untuk menerima
wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga mereka semua mati. Lalu
Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari kesana
kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa a.s. agar
memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya keatas batu,
maka terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum.
Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah sebelumnya
telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
16. Sejarah Singkat Nabi Zulkifli A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Page 12
Nabi Zulkifli a.s. memiliki nama asalnya yaitu Basyar, dinamakan Zulkifli karena
beliau sanggup menjalankan amanat Raja. Zulkifli artinya adalah orang yang sanggup.
Pada masa itu dinegri dimana Zulkifli berdiam, memerintahlah seorang Raja yang sudah tua
dan tidak berputra. Raja tersebut sudah tidak mampu lagi memegang tampuk pemerintahan.
Karena itu dikumpulkanlah rakyatnya, dan Raja itu bertanya
“Siapakah diantara kalian yang sanggup berpuasa siang hari dan beribadat dimalam hari,
serta tiada marah-marah?“
Maka berdirilah Basyar serta berkata
“Aku sanggup!“
Sementara diantara kaumnya tidak ada seorangpun yang menyanggupi pertanyaan Raja.
Maka kerajaanpun diserahkan kepada Basyar dan diberi gelar Zulkifli yang berarti orang
yang sanggup, sedangkan pada waktu itu usia beliau masih terbilang muda.
Nabi Zulkifli a.s. pun menjadi Raja dan dengan taatnya bertakwa kepada Tuhan. Siang hari
beliau berpuasa dan malam hari beliau beribadat.

17. Sejarah Singkat Nabi Daud A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum
Bani Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu ada
seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin bagi Bani Israil
yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin
peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang Daud
yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga saudaranya. Daud
membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari tali, dan dia tidak mau
menggunakan pedang yang diberikan kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati
sebuah sungai. Thalut berkata “Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai itu“.
Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat dan takut
pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan mendengar nasehat Thalutlah yang
berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja
Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan. Raja
Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud melemparkan
cambuknya yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang lainnya.
Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut
terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata
Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh itu dan
memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka
mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja Thalut
meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian menjadi Raja
Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.

Page 13
Beliau memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula
memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika
beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi orang yang sedang sakit
dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.

18. Sejarah Singkat Nabi Sulaiman A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang mana Nabi Sulaiman a.s.
mewarisi kerajaan dari ayahnya dalam usia muda, yaitu 13 tahun.
Allah s.w.t. memberi ilmu pengetahuan yang tinggi pada beliau dan diutus jadi Rasul bagi
umatnya, agar beriman kepada Allah s.w.t.
Sebagai Raja, beliau memiliki kekuasaan yang sangat luas, berwibawa, dan bijaksana serta
menyayangi sesama makhluk, sehingga beliau memiliki bala tentara dari pasukan diluar
manusia.
Beliau dapat menyuruh para Jin untuk mengumpulkan permata dan mutiara dari dalam
lautan, dijadikan untuk perhiasan dan bahan bangunan, dan begitu juga para jin disuruh
untuk mendirikan bangunan-bangunan.

19. Sejarah Singkat Nabi ILyas A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi ILyas a.s. adalah keturunan dari Nabi Harun a.s. Beliau diutus pada Bani Israil
yang mendurhaka kepada Allah s.w.t. Mereka menyembah Ba’al (nama berhala).
Nabi ILyas a.s. selalu dikejar-kejar oleh kaumnya untuk dibunuh. Beliau bersembunyi
dirumah-rumah kosong. Allah menurunkan karunianya, dirumah-rumah kosong dimana
Nabi ILyas a.s. bersembunyi selalu didapatkannya makanan. Jikalau kaumnya mendapatkan
makanan pada rumah-rumah kosong, mereka memastikan bahwa sebelumnya rumah itu
sudah dimasuki oleh Nabi ILyas a.s.
Suatu saat, ketika Nabi ILyas a.s. sedang dikejar-kejar kaumnya, ditemukannya seorang
anak laki-laki yang saleh. Anak laki-laki itu mengikuti ajaran Nabi ILyas a.s. dan diangkat
sebagai anak. Kelak dikemudian hari setelah anak itu beranjak dewasa, maka anak itu
ditunjuk oleh Allah s.w.t. sebagai Rasul (Nabi ILyasa a.s.) untuk mengantikan Nabi ILyas
a.s.

20. Sejarah Singkat Nabi ILyasa A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi ILyasa a.s. adalah anak angkat dari Nabi ILyas a.s. Ayah kandungnya bernama
Akhtub bin Ayuz. Sepeninggal Nabi ILyas a.s. Nabi ILyasa a.s. membimbing kaumnya
untuk memberikan pelajaran-pelajaran. Kaumnya pun patuh kepada Nabi ILyasa a.s. sampai
wafatnya beliau.
Setelah Nabi ILyasa a.s. meninggal dunia, kaumnya kembali ingkar. Semakin lama
kesenangan mereka berubah menjadi kesengsaraan dikarenakan kedurhakaan mereka. Pada
masa inilah lahir Nabi Yunus a.s.

Page 14
21. Sejarah Singkat Nabi Yunus A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Yunus a.s. diutus oleh Allah s.w.t. untuk menjadi Rasul dalam usia 30 tahun.
Ayah Beliau bernama Mata. Beliau Berdakwah dan menasehati umatnya agar beriman
kepada Allah s.w.t., akan tetapi yang mau mengikuti Nabi Yunus a.s. hanya 2 orang saja.
Kaum Nabi Yunus a.s. tidak mau mengikuti nasehat beliau, dan itu membuat Nabi Yunus
a.s. merasa putus asa sehingga beliau berdoa kepada Allah s.w.t. agar diberikan cobaan
kepada kaumnya tersebut. Beliau mengatakan pada kaumnya “Jika tidak mau mengikuti
ajaran yang aku bawa, maka akan datang siksaan Allah dalam waktu 40 hari lagi” dan
kemudian beliau meninggalkan negri itu tanpa diketahui oleh kaumnya.
Mendengar ancaman ini, kaum Nabi yunus a.s. sadar dan mereka percaya bahwa Nabi
Yunus tidak berdusta. Mereka berbondong-bondong mencari Nabi Yunus, namun Nabi
Yunus tidak dapat ditemukan. Dan mereka beramai-ramai pergi ke lapangan memohon
kepada Allah agar tidak dijatuhkan siksaan kepada mereka dan semenjak saat itu mereka
menjadi beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Yunus .a.s terus berjalan tanpa tujuan, sedang Allah belum memerintahkan beliau
meninggalkan negrinya. Akhirnya beliau sampai ke suatu pelabuhan yang kebetulan ada
kapal penuh dengan muatan dan akan berlayar kepulau lainnya. Lalu Nabi Yunus a.s. ikut
pula naik kekapal itu.
Ketika sampai ditengah laut, tiba-tiba datang angin kencang dan badai yang membuat kapal
oleng, dalam keadaan panik nahkoda kapal mengambil keputusan untuk mengadakan undian
pada semua penumpang. Bagi siapa yang kena undian, maka dialah yang akan diceburkan
ke laut. Ketika undian dilakukan, ternyata yang kena adalah Nabi Yunus a.s. maka beliau
menceburkan diri ke laut dan ikan Hiu yang besar langsung menelannya.
Dalam perut ikan yang gelap gulita itu beliau berdoa kepada Allah s.w.t. “Ya Allah, tiada
tuhan kecuali engkau, maha suci engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang
zalim“
Allah menerima doa beliau, maka ikan hiu itu terdampar di pantai. Kemudian beliau keluar
dari perut ikan Hiu dengan tubuh yang sangat lemah dan sakit. Kaum Nabi Yunus a.s.
sangat menunggu-nunggu kedatangan beliau, dan menyambut Beliau dengan riang gembira.
Untuk selanjutnya Nabi Yunus a.s. beserta kaumnya hidup aman dan damai serta taat dalam
menjalankan ajaran Allah s.w.t.

22. Sejarah Singkat Nabi Zakariya A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Zakariya a.s. adalah putra Barkhiya. Beliau termasuk Nabi-nabi Bani Israil.
Beliau diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil untuk menuntun mereka beriman kepada
Allah s.w.t.
Istri beliau bernama Elisabeth, namun sampai tua mereka tidak memiliki putra. Elisabeth
memiliki saudara perempuan yang bernama Hannah. Suami Hannah bernama Imran
termasuk salah seorang pemuka Bani Israil, dan mereka ini tidak memiliki anak pula. Lalu
mereka berdoa kepada Allah s.w.t. bila kelak memperoleh anak, maka anak itu akan
diserahkan kepada Allah untuk mengabdi di Baitul Maqdis dan memelihara rumah suci itu.

Page 15
Doa mereka diterima oleh Allah s.w.t., dan lahirlah seorang putri yang bernama Maryam.
Namun ketika Maryam masih kecil ayahnya meninggal. Berdatanganlah orang ingin
mengasuh Maryam, untuk itu diadakan undian, dan ternyata yang mendapat undian itu
adalah Nabi Zakariya a.s. dan mulai saat itu Maryam diasuh oleh Nabi Zakariya.
Maryam semakin besar, dan terdapat tanda kemuliaan pada dirinya. Dan Nabi Zakariya
semakin tua namun belum juga memiliki putra, sedangkan istri beliau tidak dapat
memberikan keturunan, padahal keinginan Nabi Zakariya memperoleh putra besar sekali.
Dikala beliau sedang beribadah, datanglah Malaikat Jibril memberi kabar gembira tentang
kelahiran putra beliau.
Demikianlah dalam usia tua, istri beliau melahirkan seorang putra yang diberi nama Yahya.
Setelah Yahya besar, maka beliau diutus oleh Allah untuk menjadi Rasul agar menuntun
umatnya dalam beriman kepada Allah s.w.t.

23. Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang
yang bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau adalah
seseorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang yang sombong
dan durhaka.
Pada masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan bermaksud mengawini anak tirinya.
Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang Ayah ataupun Ibu
yang mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi Yahya dibunuhnya.
Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin
Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah. Sampailah beliau
disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu terbelah dua dan masuklah Nabi
Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah pesuruh-pesuruh Raja yang menduga
bahwa Nabi Zakariya mempunyai sihir yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon
tersebut. Maka pohon kayu itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi
Zakariya a.s.
(Ada dua riwayat yang mengatakan ;
1. Takala gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi
Zakariya a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan “Jika rintihanmu tidak
mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya” hal ini membuat Nabi Zakariya
a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi dua.
2. Bahwa orang yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang bukan
merupakan nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara alami. Wallahu
A’lam.
Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal
yang sangat mustahil, karena Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga dan
dilindungi oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara dari kebiasaan
sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan mengecilkan para Nabi Allah.

24. Sejarah Singkat Nabi Isa A.S.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Page 16
Nabi Isa a.s. adalah anak dari Maryam, beliau tidak memiliki ayah. Maryam adalah
anak Imran dan Hannah. Oleh ibunya, Maryam diserahkan ke Baitulmaqdis, dan Maryam
adalah wanita yang saleh.
Pada suatu ketika, datanglah Malaikat Jibril kepada Maryam dan memberitahukan bahwa
Maryam akan memperolah seorang anak yang saleh. Tentu saja Maryam sangat terkejut,
karena ia belum bersuami. Namun memang demikianlah kehendak Allah, lalu Malaikat
Jibril meniupkan roh suci kedalam kandungannya, maka hamillah Maryam.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu diperolok-olok dan
dihinakan kaumnya. Apalagi setelah bayinya lahir, orang-orang bertanya kepada Maryam
“Hai Maryam, mengapa kamu sampai memiliki anak? padahal kamu ini seorang wanita
baik-baik yang belum bersuami. Orang tuamu pun orang-orang yang baik pula, mengapa
sekarang engkau berbuat mesum?” Mendengar hal ini Maryam tidak menjawab, kecuali
hanya memberi isyarat dengan menunjuk bayinya. Sudah tentu mereka terheran-heran dan
berkatalah mereka “Bagaimana mungkin kami bisa bicara dengan anak yang masih bayi?“
Maka dengan kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. yang waktu itu masih bayi dapat
berbicara. Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan ku seorang Nabi, dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan
kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup, dan
berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku
meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, Allah
telah memfirmankan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang
kebenarannya” (s.Maryam ayat 30-34) Demikianlah dengan izin Allah s.w.t. anak yang
masih dalam pangkuan ibunya dapat berkata-kata.
Untuk melindungi anaknya, maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf
Najar. Setelah dua belas tahun, merekapun kembali ke negri Syam. Pada usia 30 tahun,
diangkatlah Isa menjadi Rasul Allah, untuk menyerukan kebenaran Allah s.w.t. kepada Bani
Israil.
Kepada Isa, Allah mengajarkan Al-kitab, hikmah (ilmu), Taurat, dan Injil. Dan menjadi
Rasul kepada Bani Israil, kepadanya pula Allah memberikan mukjizat, yaitu :
1. Menjadikan burung daripada tanah
2. Dapat menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat
3. Menyembuhkan orang berpenyakit kusta
4. Dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati
5. Menurunkan makanan dari langit ketika diminta oleh kaumnya
Adapun yang beriman kepada Nabi Isa a.s. hanyalah dua belas orang saja, dan mereka
disebut Hawari yang berarti sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. Lama kelamaan pengikut Nabi Isa
a.s. semakin banyak, mereka disebut Nasara (Nasrani). Diantara sahabat-sahabat Nabi Isa
a.s. ada seorang yang murtad yang bernama Yahuza Iskarius.
Dalam melaksanakan tugas menegakan kebenaran Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. mendapat
tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup menangkap
Nabi Isa a.s. dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius si murid murtad tersebut yang
sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu Nabi Isa a.s. sudah terkepung disuatu
tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh Raja Hirdaus yang kafir, Allah s.w.t. telah
berkenan mengangkat Nabi Isa a.s. ke alam gaib (ketempat yang dimuliakan Allah) dan
pada waktu itu usia Nabi Isa a.s. adalah 33 tahun. Dan kemudian Allah menjadikan orang

Page 17
lain (Yahuza Iskarius) mirip dengan Nabi Isa a.s. dan murid yang murtad inilah yang
sebenarnya tertangkap dan kemudian disalibkan.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Telah kafirlah
orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allah ialah Al Masih, putra Maryam. padahal
Al Masih sendiri berkata “Hai Bani Israil! sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
sesungguhnya barang siapa yang memperserikatkannya, maka Allah haramkan ia masuk
surga dan tempatnya adalah dineraka yang tidak ada seorangpun penolongnya” (s Almaidah
ayat 72)

25. Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W.


“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibunya bernama
Aminah binti Wahab dari suku Qurais yang terpandang mulia dimasa itu. Nabi Muhammad
s.a.w. dilahirkan pada hari senin 12 rabiul awal (tgl 20 april 571M) dikota Mekkah.
Ayahnya seorang pedagang (saudagar) ke negri Syam (Sirria). Pada suatu hari ketika
Ayahnya akan kembali dari Syam menuju Mekkah tiba di Madinah kemudian menderita
sakit sehingga meninggal dunia pada usianya 18 tahun, dan dimakamkan di Madinah pada
saat istrinya Aminah tengah mengandung 6 bulan. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam
keadaan yatim ditengah-tengah masyarakat jahiliyah dan musyrik, memuja dan memuji
berhala, yang kuat menindas yang lemah, merampas hak orang dan membunuh, dan wanita-
wanita tidak berharga pada waktu itu. Dan kebetulan dengan kelahiran Nabi Muhammad
s.a.w. pada waktu itu, Raja Najasi dari negeri Shan’a (Yaman) beragama Nasrani dengan
tentara gajahnya dibawah pimpinan Abrahah akan meruntuhkan Ka’bah. Pembesar-
pembesar Makkah Abdulmuthalib tidak berdaya melawan tentara-tentara Raja Abrahah
yang sangat gagah dengan alat-alat senjatanya. Pembesar-pembesar yang memelihara
Ka’bah itu berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan kepada Ka’bah yang
mereka cintai itu. Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya yang artinya
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah? bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah
itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang
melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar (sijil) lalu Dia
menjadikan manusia-manusia seperti daun-daunan yang dimakan ulat” (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana sudah menjadi adat, Nabi Muhammad s.a.w. diserahkan oleh ibunya kepada
wanita desa pegunungan untuk disusukan. Pengasuh itu bernama Halimatu Sa’diyah yang
bertempat tinggal didusun Bani Sa’ad. Selama 4 tahun memelihara Nabi Muhammad s.a.w.,
Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan sangat berlimpah.

Page 18

Anda mungkin juga menyukai