Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kisah Nabi Adam as. dan Hawa merupakan bukti bahwa sebelum
manusia diturunkan ke bumi, Allah sudah menciptakan cinta. Cinta
merupakan sebuah fitrah bagi manusia. Tidak mengherankan jika di muka
bumi ini, tidak ada seorang pun yang tidak memiliki rasa cinta, meskipun
dengan kadar dan intensitas yang berbeda-beda, tergantung dari latar belakang
dan pengalaman historis masing-masing orang. Cinta mempunyai peranan
penting dalam kehidupan umat manusia karena cinta sangat berpengaruh bagi
siapa saja yang mencintai.

Ada berbagai ragam cara manusia dalam mengekspresikan cinta, ada


yang dalam bentuk tulisan (karya sastra, puisi), lagu, bahkan dalam bentuk
bangunan (taj mahal).1 Cinta, dalam kamus bahasa Indonesia diartikan
sebagai suka sekali atau sayang benar.2 Sedangkan dalam bahasa Jawa
dikenal dengan sebutan tresno, trisno atau katresnan yang mengandung arti
cinta atau kecintaan.3 Dalam agama Islam, cinta dikenal dalam bahasa arab
dengan kata ḥub atau maḥabbah, bentuk maṣdar dari huruf ḥ-b-b dari kata
kerja (fi’l) ḥababa atau ḥabba-yaḥubbu-ḥubb atau maḥabbah.4 Sebagian sufi
menyebutkan bahwa ḥub adalah awal sekaligus akhir dari perjalanan
keberagamaan kita.

Ḥub terdiri dari dua kata; ḥa dan ba. Huruf ḥa artinya ruh, ba berarti
badan. Umat islam kita memiliki rukun islam dan rukun iman. Kita sebagai
umat muslim yang taat yang diberikan kelebihan akal dan fikiran oleh Allah
swt. Sudah sepantasnya tahu,mengerti dan mengamalkan rukun islam dan
rukun Iman.

Salah satu dari rukun iman yaitu Iman kepada Rasul-rasul Allah.
Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, maka dalam makalah ini saya
akan membahas Nabi dan juga manusia pertama yaitu Nabi Adam a.s dan
wanita pertama yang diciptakan Allah sebagai pendamping Adam, yakni
Hawa.

B. Tujuan Penulisan

Mungkin banyak diantara kita yang masih belum mengetahui betul


riwayat hidup nabi Adam a.s dan hawa, oleh sebab itu makalah ini ditujukan
untuk lebih mengetahui sejarah hidup manusia pertama di bumi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penciptaan Nabi Adam a.s


Setelah Allah s.w.t. menciptakan bumi, langit dan malaikat-malaikatnya,
Allah mau menciptakan pula sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan
mengisi bumi serta memeliharanya.
Para malaikat ketika dikabarkan oleh Allah akan kehendak-Nya
menciptakan makhluk itu, mereka risau sekiranya kehendak Allah menciptakan
makhluk yang lain itu akan menyebabkan kekacuaan atau kelalaian mereka dalam
ibadah dan menjalankan tugas atau kerana pelanggaran yang mereka lakukan
tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:
"Wahai Tuhan kita! Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain
kita,padahal kita selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan
mengagungkan nama-Mu tanpa henti-henti, sedangkan makhluk yang Tuhan akan
ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain,
akan saling bunuh-membunuh kerana berebut untuk menguasai kekayaan alam
yang terlihat di atasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah
kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang
mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah
menciptakannya dan meniupkan roh kepadanya, maka bersujudlah kamu di
hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,
kerana Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-
Nya." [Al-Baqarah 2:30]
Kemudian, diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat
yang kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya
ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi
manusia yang sempurna.
B. Kesombongan Iblis
Ketika semua makhluk syurga sujud kepada keagungan Allah itu, Iblis
membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah kerana merasa dirinya lebih
mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam. Demikian halnya disebabkan Iblis
diciptakan dari unsur api sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan dengan asal-usulnya menjadikannya sombong dan tidak layak untuk
bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun telah
diperintah oleh Allah.
Disebabkan oleh kesombongan, kebongkakan dan keengganan melakukan
sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusirnya dari

2
syurga dan mengeluarkannya daripada barisan malaikat disertai kutukan dan
laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu, dia
telah dijamin sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima hukuman Tuhan itu dan dia hanya
bermohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal sehingga hari
kemusnahan alam. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa berterima
kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, dia sebaliknya mengancam akan
menyesatkan Adam, sebagai punca terusirnya dia dari syurga, dan akan datang
kepada anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka
meninggalkan jalan yang lurus dan mengikutinya menempuh jalan yang sesat.
Kemudian, Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu sambil melaknatnya.
Allah berkata bahwa Iblis tidak akan berjaya menyesatkan hamba-Nya yang
beriman dengan sepenuh hati.

C. Pengetahuan Adam mengenai nama-nama benda


Allah hendak menghilangkan pandangan serong para malaikat terhadap
Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan
Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkan kepada Adam nama-nama benda
yang berada di alam semesta, kemudian ditunjukkan benda-benda itu di hadapan
para malaikat lalu memerintahkan malaikat menyebut nama itu untuk kalahkan
Adam.
Para malaikat tidak berdaya menyahut untuk menyebut nama-nama benda
yang berada di depan mereka dan mengaku ketidaktahuaan mereka dengan
mengatakan yang mereka tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa
yang Tuhan ajarkan mereka. Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk
memberitahu nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh
Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa Dia saja yang mengetahui rahsia
langit dan bumi serta mengetahui apa yang zahir dan tersembunyi.

D. Tinggi Nabi Adam

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:

“Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Allah telah menjadikan Nabi Adam


setinggi enam puluh hasta. Setelah menciptakannya Allah berfirman: Pergi dan
berikan salam kepada kumpulan itu. Mereka adalah sekumpulan Malaikat yang
sedang duduk, maka dengarlah jawapan mereka kepadamu kerana salam itu
adalah salam penghormatan untukmu dan keturunanmu. Maka Nabi Adam pergi
َّ Mereka menjawab: ِ ‫ ةُ هَّللا‬KKK‫ك َو َرحْ َم‬
dan mengucapkan: ‫اَل ُم َعلَ ْي ُك ْم‬KKK‫الس‬ َ KKKْ‫اَل ُم َعلَي‬KKK‫الس‬
َّ Mereka
‫هَّللا‬
menambahkan ِ ُ‫ َو َرحْ َمة‬Maka rupa bentuk setiap manusia yang akan memasuki

3
Syurga adalah seperti Nabi Adam. Ketinggiannya enam puluh hasta. Setelah Nabi
Adam, rupa bentuk (ketinggian) manusia terus berkurang hingga sekarang”

E. Adam menghuni Syurga


Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa
untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa
kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan
keturunannya. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah
satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri pada waktu beliau masih tidur
sehingga ketika beliau terjaga, beliau melihat Hawa sudah berada di sisinya. Lalu
beliau ditanya oleh malaikat:
"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam: "Seorang perempuan." Sesuai dengan fitrah yang telah
diilhamkan oleh Allah kepadanya.
"Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab Adam.
"Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku, memberi kebahagian kepadaku
dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di
syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan
makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan
nafsumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih
selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi janganlah engkau makan buah
kuldi dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-
orang yang zalim. Ketahuilah bahwa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh
isterimu,ia akan berusaha memujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga
sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmati ini."

F. Iblis mula bertindak


Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari
Syurga akibat keengganannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan hasad
dengki terhadap Adam yang menjadi penyebab sehinggakan dia dikutuk dan
dilaknat selama-lamanya serta tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis
mula menunjukkan rancangan untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang sedang
hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Dia menyatakan kepada mereka bahwa dia adalah kawan mereka dan
ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan
kebahagiaan mereka. Pelbagai cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk
mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahwa dia betul-betul jujur dalam
nasihat dan memberi petunjuk kepada mereka. Dia membisikkan kepada mereka

4
bahwa larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjukkan itu
adalah kerana dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat
dan akan hidup kekal. Diulang-ulangi bujukkan itu dengan menunjukkan akan
harumnya bau pohon yang dilarang itu dan indah nian bentuk buahnya serta lazat
rasanya. Akhirnya termakanlah pujuk rayu yang halus itu oleh Adam dan Hawa
dan melanggari larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman :
"Tidakkah Aku mencegah kamu daripada mendekati pohon itu dan memakan
buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahwa syaitan itu adalah
musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah mereka bahwa
mereka telah melanggari perintah Allah dan bahwa mereka telah melakukan suatu
kesalahan serta dosa besar. Maka mereka menyesal dan berkatalah mereka:
"Wahai Tuhan kita! Kita telah menganiayai diri kita sendiri dan telah
melanggari perintah-Mu kerana terikut pujukan Iblis. Ampunilah dosa kita kerana
nescaya kita akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak
mengampuni dan mengasihi kita."kata adam

G. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampunkan perbuatan
yang mereka telah lakukan. Hal ini demikian telah melegakan dada mereka dan
menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian mereka terhadap peringatan Tuhan
mengenai Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa pujukan dan rayunya yang
manis namun beracun itu.

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh
berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang
kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan
dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat serta tabiat
mereka yang berbeza-beza serta warna kulit dan kecerdasan otaknya.

Alangkah terkejutnya Adam dan Hawa setibanya di permukaan bumi ini.


Sungguh besar perbezaan Syurga dengan Bumi, seperti perbezaan siang dengan
malam.Di lihat Adam dan Hawa bahawa bumi ini penuh dengan hutan belantara.
Penuh dengan pokok-pokok yang besar dan bercabang cabang.

Di dalamnya hidup segala macam binatang buas yang selalu hendak


menerkam mangsanya. Singa, harimau, gajah, beruang, ular dan lain-lain
sebagainya. Karena takutnya terhadap binatang buas itu, Adam dan Hawa dengan
bersusah payah, berdaya upaya mencari tempatuntuk bersembunyi. Di salah satu

5
dataran tinggi, didapati Adam dan Hawa sebuah gua yang agak luas. Di sanalah
mereka menetap dan bersembunyi.

Adam dan Hawa merasa dahaga dan lapar. Dengan bersusah-payah pula,
keduanya harus keluar dari gua mencari air untuk diminum dan buah-buahan untuk
dimakan. Tetapi tidak semuaair dapat diminum dan tak semua buah dapat dimakan,
Ada yang pahit, masin, masam, dan ada pula yang enak, manis dan gurih. Ya,
ternyatalah, bahwa kehidupan didunia ini beza dengan kehidupan di Syurga dahulu.
Kehidupan didunia ini setiap saat atau detik penuh dengan perjuangan. Setiap saat
harus memeras otak, memeras tenaga dan keringat. Segala macam penderitaan yang
berbentuk dahaga, lapar, bahaya binatang buas dan lain-lain telah dapat
menggerakkan akal dan fikiran Adam dan Hawa, bagaimana mereka dapat
membebaskan diri dari penderitaan itu.

Timbullah fikiran dalam hatinya untuk menanam pohon-pohon yang buahnya


enak dimakan di sekitar tempat kediamannya, agar dia terhindar dari bahaya
binatang-binatang buas di dalam hutan belukar mencari atau memetik buah-buah
yang dia inginkan. Dengan mempergunakan dahan dahan kayu, tempat di sekitar
gua itu ditebasnya. Dipindahkannya ke situ pokok pokok yang dirasanya enak
dimakan buahnya, untuk menghilangkan laparnya.

1. Hidup berketurunan
Menurut sesetengah ulama, Nabi Adam dan isterinya Hawa dikurniakan
Allah dengan anak ramai . Dikatakan mereka mempunyai 120 orang putera
puteri . Setiap kali Siti Hawa melahirkan anak pasti akan dikurniakan anak
kembar iaitu seorang lelaki dan seorang perempuan . Menurut peraturan dan
syariat Nabi Adam seperti yang dikehendaki Allah , putera puterinya akan
dijodohkan antara satu sama lain.Kembar pertama yang dilahirkan oleh Siti
Hawa ialah Qabil dan Iklima. Kembar keduanya ialah Habil dan Labuda .
Adik Qabil iaitu Iklima mempunyai rupa paras yang cantik jelita . Namun,
Labuda tidak mempunyai rupa paras yang cantik seperti kakaknya .Setelah
putera puteri baginda meningkat dewasa , Nabi Adam mendapat satu wahyu
yang sangat penting dari Allah . Menurut wahyu tersebut Allah
memerintahkan Nabi Adam menjodohkan putera puterinya secara berselang
seli . Ini bermakna Qabil mestilah berkahwin dengan Labuda dan Habil pula
berkahwin dengan Iklima. Setelah menerima wahyu itu Nabi Adam segera
memberitahu putera puterinya .
2. Kisah Habil dan Qabil
Namun puteranya Qabil tidak bersetuju dan terus membantah seraya
berkata “Ayah! aku tidak bersetuju dengan keputusan ayah. Akulah yang

6
berhak berkahwin dengan Iklima kerana dia lahir bersama-sama dengan ku”.
Qabil membantah kerana cemburu dengan terhadap adiknya, Habil. Setelah
abangnya diam , Habil pula berkata “ Ayah! Aku serahkan perkara ini kepada
Allah jika demikian perintah Allah” . Kata-kata Habil ini membuatkan
abangnya itu bertambah marah .
Nabi Adam diam mendengarkan kata anaknya itu . Tapi Qabil terus
membantah sambil berkata “Tidak ayah..aku tetap tidak bersetuju…kalau
ayah meneruskan juga beerti ayah mengasihi Habil dan membenciku”. Nabi
Adam merasa serba salah dalam menghadapi masaalah menjodohkan anaknya
. Setelah berfikir panjang , Nabi Adam pun memberi cadangan “ Wahai
putera-puteraku..kamu berdualah pergi minta keputusan dari Allah dengan
membawa korban mu masing-masing . Barang siapa korbannya diterima Allah
, maka dia lah yang benar ”
Pada keesokan harinya kedua-dua putera Nabi Adam itu segera pergi ke
tempat yang Nabi Adam sering sujud kepada Allah . Qabil membawa
sehidang buah-buahan dan tanam-tanamannya yang rosak dan busuk sesuai
pekerjaanya sebagai seorang petani. Maka Habil pula membawa seekor
kambing yang paling disayanginya sesuai pekerjaannya sebagai pengembala.
Kedua-duanya meletakkan korban masing-masing ditempat yang
disediakan .Tidak lama kemudian, turunlah api tanpa asap menyambar korban
yang dipersembahkan oleh Habil. Korban Qabil langsung tidak terusik dan
berada di tempatnya . Ini bererti korban Habil diterima dan Habil lah yang
benar dan dialah yang patut berkahwin dengan Iklima . Keputusan dari Allah
ini tidak juga membuat Qabil berasa puas malah dia semakin geram dan
dendam terhadap adiknya .Di saat inilah iblis mula menusukkan jarumnya.
Iblis mula menghasut Qabil agar membunuh Habil dan menghapuskannya
terus dari muka bumi ini.Dengan keputusan dari langit yang menerima
korban Habil dan menolak korban Qabil maka pudarlah harapan Qabil untuk
mempersandingkan Iqlima.tidak puas dengan keputusan itu namun tidak ada
jalan untuk menyoalkan. Ia menyerah dan memerainya dengan rasa kesal dan
marah sambil menaruh dendam terhadap Habil yang akan dibunuh di kala
ketiadaan ayahnya.
Ketika Adam hendak berpergian dan meninggalkan rumah beliau
mengamanahkan rumahtangga dan keluarga kepada Qabil. Ia berpesan
kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama
ketiadaannya. Ia berpesan pula agar kerukunan keluarga dan ketenangan
rumahtangga terpelihara baik-baik jangan sampai terjadi hal-hal yang
mengeruhkan suasana atau merosakkan hubungan kekeluargaan yang sudah
akrab dan intim.
Qabil menerima pesanan dan amanat ayahnya dengan kesanggupan akan
berusaha sekuat tenaga menyelenggarakan amanat ayahnya dengan sebaik-
7
baiknya dan sempurna berpergiannya akan mendapat segala sesuatu dalam
keadaan baik dan menyenangkan. Demikianlah kata-kata dan janji yang keluar
dari mulut Qabil namun dalam hatinya ia berkata bahawa ia telah diberi
kesempatan yang baik untuk melaksanakan niat jahatnya dan melepaskan rasa
dendamnya dan dengkinya terhadap Habil saudaranya.
Tidak lama setelah Adam meninggalkan keluarganya datanglah Qabil
menemui Habil di tempat penternakannya. Berkata ia kepada Habil: "Aku
datang ke mari untuk membunuhmu. Masanya telah tiba untuk aku lenyapkan
engkau dari atas bumi ini."
"Apa salahku?" tanya Habil. Dengan asalan apakah engkau hendak
membunuhku?"
Qabil berkata:"Ialah kerana korbanmu diterima oleh Allah sedangkan
korbanku ditolak yang bererti bahawa engkau akan mengahwini adikku Iqlima
yang cantik dan molek itu dan aku harus mengahwini adikmu yang buruk dan
tidak mempunyai gaya yang menarik itu."
Habil berkata: "Adakah berdosa aku bahawa Allah telah menerima
korbanku dan menolak korbanmu? Tidakkah engkau telah bersetuju cara
penyelesaian yang diusulkan oleh ayah sebagaimana telah kita laksanakan?
Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku, mempertaruhkan hawa nafsu dan
ajakan syaitan! Kawalah perasaanmu dan fikirlah masak- masak akan akibat
perbuatanmu kelak! Ketahuilah bahawa Allah hanya menerima korban dari
orang-orang yang bertakwa yang menyerahkan dengan tulus ikhlas dari hati
yang suci dan niat yang murni. Adakah mungkin sesekali bahawa korban yang
engkau serahkan itu engkau pilihkannya dari gandummu yang telah rosak dan
busuk dan engkau berikan secara terpaksa bertentangan dengan kehendak
hatimu, sehingga ditolak oleh Allah, berlainan dengan kambing yang aku
serahkan sebagai korban yang sengaja aku pilihkan dari perternakanku yang
paling sihat dan kucintai dan ku serahkannya dengan tulus ikhlas disertai
permohonan diterimanya oleh Allah. Renungkanlah, wahai saudaraku kata-
kataku ini dan buangkanlah niat jahatmu yang telah dibisikkan kepadamu oleh
Iblis itu, musuh yang telah menyebabkan turunnya ayah dan ibu dari syurga
dan ketahuilah bahawa jika engkau tetap berkeras kepala hendak
membunuhku, tidaklah akan aku angkat tanganku untuk membalasmu kerana
aku takut kepada Allah dan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak
diredhainya.Aku hanya berserah diri kepada-Nya dan kepada apa yang akan
ditakdirkan bagi diriku."
Nasihat dan kata-kata mutiara Habil itu didengar oleh Qabil namun masuk
telinga kanan keluar telinga kiri dan sekali-kali tidak sampai menyentuh lubuk
hatinya yang penuh rasa dengki, dendam dan iri hati sehingga tidak ada
tempat lagi bagi rasa damai, cinta dan kasih sayang kepada saudara
sekandungnya. Qabil yang dikendalikan oleh Iblis tidak diberinya kesempatan
8
untuk menoleh kebelakang mempertimbangkan kembali tindakan jahat yang
dirancangkan terhadap saudaranya, bahkan bila api dendam dan dengkin
didalam dadanya mulai akan padam dikipasinya kembali oleh Iblis agar tetap
menyala-yala dan ketika Qabil bingung tidak tahu bagaimana ia harus
membunuh Habil saudaranya, menjelmalah Iblis dengan seekor burung yang
dipukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh yang diberikan oleh Iblis
itu diterapkannya atas diri Habil di kala ia tidur dengan nyenyaknya dan
jatuhlah Habil sebagai korban keganasan saudara kandungnya sendiri dan
sebagai korban pembunuhan pertama dalam sejarah manusia.
Qabil merasa gelisah dan bingung menghadapi mayat saudaranya.ia tidak
tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama
semakin busuk itu. Diletakkannyalah tubuh itu di sebuah peti yang dipikulnya
seraya mundar-mundir oleh Qabil dalam keadaan sedih melihat burung-
burung sedang berterbangan hendak menyerbu tubuh jenazah Habil yang
sudah busuk itu.
Kebingungan dan kesedihan Qabil tidak berlangsung lama kerana ditolong
oleh suatu contoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya sebagaimana ia harus
menguburkan jenazah saudaranya itu.Allah s.w.t. Yang Maha Pengasih lagi
Maha Bijaksana, tidak rela melihat mayat hamba-Nya yang soleh dan tidak
berdosa itu tersia-sia demikian rupa, maka dipertunjukkanlah kepada Qabil,
bagaimana seekor burung gagak menggali tanah dengan kaki dan paruhnya,
lalu menyodokkan gagak lain yang sudah mati dalam pertarungan, ke dalam
lubang yang telah digalinya, dan menutupi kembali dengan tanah. Melihat
contoh dan pengajaran yang diberikan oleh burung gagak itu, termenunglah
Qabil sejenak lalu berkata pada dirinya sendiri: "Alangkah bodohnya aku,
tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu dan mengikuti caranya
menguburkan mayat saudaraku ini?"
Kemudian kembalilah Adam dari perjalanan jauhnya.Ia tidak melihat
Habil di antara putera-puterinya yang sedang berkumpul. Bertanyalah ia
kepada Qabil: "Di manakah Habil berada?Aku tidak melihatnya sejak aku
pulang."
Qabil menjawab: "Entah, aku tidak tahu dia ke mana! Aku bukan hamba
Habil yang harus mengikutinya ke mana saja ia pergi."
Melihat sikap yang angkuh dan jawapan yang kasar dari Qabil, Adam
dapat meneka bahawa telah terjadi sesuatu ke atas diri Habil, puteranya yang
soleh, bertakwa dan berbakti terhadap kedua orang tuanya itu. Pada akhirnya
terbukti bahawa Habil telah mati dibunuh oleh Qabil sewaktu
peninggalannya.Ia sangat sesal di atas perbuatan Qabil yang kejam dan ganas
itu di mana rasa persaudaraan, ikatan darah dan hubungan keluarga
diketepikan sekadar untuk memenuhi hawa nafsu dan bisikan yang
menyesatkan.
9
Menghadapi musibah itu, Nabi Adam hanya berpasrah kepada Allah
menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya seraya mohon dikurniai
kesabaran dan keteguhan iman baginya dan kesedaran bertaubat dan
beristighfar bagi puteranya Qabil.

H. Kisah Adam dalam Al-Quran


Al-Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya
surah Al-Baqarah ayat 30 hingga ayat 38 dan surah Al-A'raaf ayat 11 hingga 25.

Contohnya :

ِ ‫ إِنِّي لَ ُك َما لَ ِمنَ النَّا‬K‫َوقَا َس َمهُ َما‬


َ‫ص ِحين‬

‫ا‬KK‫ا َربُّهُ َم‬KK‫ق ْال َجنَّ ِة َونَادَاهُ َم‬


ِ ‫ا ِم ْن َو َر‬KK‫ان َعلَ ْي ِه َم‬
ِ َ ‫صف‬ِ ‫َت لَهُ َما سَوْ آتُهُ َما َوطَفِقَا يَ ْخ‬ ٍ ‫فَ َداَّل هُ َما بِ ُغر‬
ْ ‫ُور فَلَ َّما َذاقَا ال َّش َج َرةَ بَد‬
َّ ‫ا إِ َّن‬KK‫لْ لَ ُك َم‬KKُ‫ َج َر ِة َوأَق‬K ‫الش‬
ٌ ِ‫ ُدوٌّ ُمب‬K‫ا َع‬KK‫ ْيطَانَ لَ ُك َم‬K ‫الش‬
‫ين‬ َّ ‫ا‬KK‫ا ع َْن تِ ْل ُك َم‬KK‫“ أَلَ ْم أَ ْنهَ ُك َم‬Dan dia (syaitan) bersumpah
kepada keduanya. `Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi
nasehat kepada kamu berdua. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan
buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu,
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun syurga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: `Bukankah
Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu:` Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?” (QS AL-A’raaf:7 ayat 21-22)

I. Pengajaran yang terdapat dari kisah Adam


Bahwasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan
larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau
belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat
sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahwa Allah akan
menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi
sehinggakan mereka seakan-akan keberatan dan bertanya-tanya mengapa dan
untuk apa Allah menciptakan makhluk lain daripada mereka yang sudah taat, rajin
beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagung- agungkankan nama-Nya.
Bahwasanya manusia walaupun telah dikurniakan kecerdasan berfikir dan
kekuatan fisikal dan mental mereka tetap mempunyai beberapa kelemahan pada
dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Seperti mana yang telah terjadi pada diri
Nabi Adam walaupun beliau telah menjadi manusia yang sempurna dan
dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-
sifat manusia yang lemah itu. Beliau telah lupa dan mengingkari perintah Allah

10
kepadanya mengenai pohon terlarang itu dan mengenai Iblis yang menjadi
musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu
daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap
larangan Allah.
Bahwasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan
berbuat dosa tidakkah sepatutnya mereka berputus asa dari rahmat dan ampunan
Tuhan asalkan mereka sedar akan kesilapan dan bertaubat serta tidak akan
mengulanginya . Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dapat mencakupi segala dosa
yang dilakukan oleh hamba-Nya kecuali syirik sekalipun dosa besar asalkan
diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan bongkak selalu membawa kepada kerugian dan
kebinasaan. Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan
kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan
disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya sehingga hari
Kiamat kerana kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya
sehingga dia menganggap dan memandang rendah Nabi Adam dan menolak untuk
sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah SWT.

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan

Dari makalah di atas kita dapat mengetahui riwayat hidup salah satu nabi dan
rasul yang wajib kita imani. Nabi yang juga manusia pertama yang sempat menikmati
surge tetapi harus diturunkan ke bumi karena rayuan Iblis.

Maka, kita sebagai anak cucu Adam, semestinya banyak belajar dari riwayat
hidup beliau. Kita harus mempertebal keimanan kita agar tidak iktu terjurumus dalam
bujukan iblis dan menjadi orang-orang yang merugi.

B. Saran

Tentunya dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan dari penulis,
untuk itu bagi pembaca makalah ini, untuk memberi komentar dan masukan yang
membangun agar makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

12

Anda mungkin juga menyukai