Anda di halaman 1dari 19

KISAH 25 NABI

Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.


Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah s.w.t. dari pada
tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan roh
kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah pula menciptakan setan dari pada api yang
sangat panas dan Malaikat dari Cahaya.
Kepada Adam, Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam pandai,
Allah memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada mereka nama-nama segala
sesuatunya.
Malaikat menjawab "Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala
sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui lagi
bijaksana". Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala sesuatu
yang telah diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun berfirman
"Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa
yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?".
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka bersujudlah semua
Malaikat kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan menyimpan kebencian
dan dendam pada manusia. Karena Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang
manusia (wanita) untuk menjadi teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan
berdiam didalam syurga dan boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati sebuah pohon
kayu (pohon Khuldi). Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka menjadi
orang-orang yang aniaya.
Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam. Mereka
memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata "Allah melarang kalian makan buah ini adalah
supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau tidak kekal tinggal didalam syurga".
Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan bersumpah atas nama Allah. Akhirnya tergelincirlah
Adam dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu daya setan.
Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari
kesalahannya, Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan "Wahai Tuhan kami! kami
telah menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada
kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi". Allah mengampuni
dengan memberikan beberapa do'a (petunjuk) kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya Allah
penerima tobat dan penyayang.
Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi,
maka keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat jauh.
Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali berpisah, yaitu
dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para jemaah Haji diwajibkan untuk wuquf (berhenti)
ditempat tersebut sebagai salah satu rukun Haji.
Selama hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan
selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Kecuali yang
terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.
Hal yang terjadi diantara anak Nabi Adam a.s. yang bernama Iqlima, yang mana Iqlima
merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir kembar dengan Qabil,
dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin menikahi saudaranya yaitu Iqlima,
akan tetapi ayahnya Nabi Adam a.s. menolak keputusan Qabil tersebut. Karena Iqlima harus
dikawinkan dengan Habil.
Munculah nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh Habil. Setelah
Qabil membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara menyelengarakan
mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah s.w.t. memperlihatkan kepadanya dua
ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati terbunuh, maka yang masih hidup
menggali tanah lalu bangkai kawannya itu dikuburkan kedalam lubang yang kemudian
ditimbuninya. Melihat perbuatan burung itu, Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu
menjadikan Habil adalah manusia yang petama kali meninggal dimuka bumi ini.
Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian meninggal dunia pula
istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam a.s. dimakamkan berdekatan dengan
istrinya. Didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhori "Sesungguhnya Allah
s.w.t. menjadikan Nabi Adam a.s. pada hari Jum'at, diturunkan ke bumi pada hari Jum'at dan
memakan buah Khuldi serta bertobat kepada  Allah s.w.t. pada hari Jum'at dan wafat pada hari
Jum'at"

Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.


Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah (lembaran) yang berisi
petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu keturunan Qabil yang durhaka
kepada Allah s.w.t. Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan membaca ilmu
hitung, ilmu perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, dan ilmu merancak kuda serta memerangi
orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t. 
Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau sedang sibuk
menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari. Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang gagah
berani dan beliau seorang yang memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memerangi
orang-orang yang durhaka kepada Allah dan beliau diberikan gelar As Adul Usud yang artinya
Singa dari segala Singa. Allah pun telah memberikannya derajat yang tinggi.
Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan "Dan ceritakanlah hai
Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur'an bahwa Idris adalah seorang nabi dan
Allah telah mengangkatnya kepada martabat yang tinggi" (s. Maryam ayat 56-57)
Sebagai mana ahli tafsir sebagian mengatakan, maka takala terbuka bagi Nabi Idris a.s
untuk berkenalan kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi Idris a.s. untuk melihat alam gaib
(naik keatas langit) maka keinginan Nabi Idris a.s. ini dikabulkan oleh Allah s.w.t.sehingga
naiklah Nabi Idris a.s. ke langit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik, di kala Nabi Muhammad s.a.w. dan
Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan Mi'raj, Nabi Muhammad telah bertemu
dengan Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril "siapakah dia?" malaikat Jibrilpun menjawab
"dialah Idris".
Didalam Al-qur'an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:
"Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masing termasuk golongan yang sabar.
Kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang
yang shaleh" (s. Al-anbiya ayat 85-86).

Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S.


Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam
a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah
kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.  Mulai usia
Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah
s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah
tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s.
sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut.
Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau
beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu,
karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu.
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan
yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus
menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah
menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang
beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah
kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka
berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau
menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah
gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat
sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak
ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan
menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah
termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun
kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta
agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah
orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup
baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas
kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.

Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.


Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t. kepada
kaumnya 'Ad namanya. Kaum 'Ad adalah umat yang hidup pada jaman itu yang memiliki sifat
sangat sombong dan takabur karena mereka merasa kuat dan pandai membuat bangunan-
bangunan yang kokoh. Walau demikian mereka tetap menyembah berhala.
Adapun kaum 'Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat
kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh
malam dan delapan hari secara terus menerus. Karena hal tersebut maka kaum 'Ad mati
bergelimpangan seakan-akan mereka adalah batang pohon yang telah tumbang dan hancur,
mereka musnah karena azab dari Allah s.w.t. yang sangat dahsyat tersebut. Dan hal itu terjadi
karena durhakanya mereka kepada Allah s.w.t.
"Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman
bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami selamatkan pula mereka di akhirat dari azab yang
berat" (Qs. Hud ayat 58)
Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s. berpindah tempat
tinggal di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya. Sebab negri kamu 'Ad sudah hancur rusak
dan binasa.

Sejarah Singkat Nabi Soleh A.S.


Nabi Soleh a.s. adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud, dan kaum yang hidup pada
masa itu bernama kaum Tsamud. Nama Tsamud adalah nama yang dibangsakan kepada nama
kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh.
Nabi Saleh a.s. merupakan keturunan keenam dari nabi Nuh a.s. kaum Tsamud ini
menempati daerah bekas negri kaum 'Ad yang telah hancur. Dan ini terletak antara Hijaz dan
Syam disebelah tenggara negri Madyan. Mereka bertempat tinggal dibukit-bukit pegunungan . 
Bangsa Tsamud ini hidup dengan penuh kemakmuran, senang dan bahagia. Dan agama
mereka adalah penyembah berhala seperti halnya pada kaum 'Ad yang telah dimusnahkan oleh
Allah s.w.t.
Sejarah Singkat Nabi Ibrahim A.S.
Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan Sam bin Nuh. Pada
masa itu Raja Namrud yang bertahta dinegri Mausul mengeluarkan undang-undang yang
memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negri Mausul dibunuh. Keadaan ini sama
dengan Nabi Musa a.s. namun berkat rahmat Allah s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir dengan selamat.
Oleh orang tuanya nabi Ibrahim disembunyikan didalam gua, dan atas izin Allah s.w.t.
Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seorang pun yang memeliharanya dan tidak seekor
binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar dan haus, diisap ujung jarinya maka
keluarlah air susu.
Pada usianya yang semakin meningkat, Nabi Ibrahim a.s. mulai bertanya-tanya pada
dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tidak mampu berbuat apa-
apa itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya.
Ketika berpikir tentang Tuhan, dan setelah ia yakin bahwa matahari dan bulan serta
bintang tidaklah kekal maka ia berseru kepada kaumnya "Hai kaumku! sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, aku hanya akan menghadapkan diriku kepada
Tuhan yang menjadikan langit dan bumi dan aku sekali-kali tidak akan memperserikatkannya!"
Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu. Nabi Ibrahim a.s.
memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua berhala itu, kecuali satu
yang tetap ditinggalkannya utuh, yaitu berhala yang paling besar. Dileher berhala yang paling
besar itu dikalungkannya kampak yang barusan digunakan untuk menghancurkan berhala-
berhala yang lainnya. 
Sepulangnya dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya mengetahui bahwa
berhala mereka telah hancur, maka marahlah mereka. Dan tidak salah lagi, mereka menuduh
Nabi Ibrahim a.s. lah yang telah melakukannya, karena beliaulah yang gigih menentang
penyembahan berhala itu. Nabi Ibrahim a.s. ditangkap dan dihadapkan kepada raja Namrud. 
Sang Raja bertanya "Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala
itu?"
Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab "Bukan aku yang menghancurkannya, tetapi
berhala yang paling besar itu. Buktinya kampak penghancur berhala itu masih tergantung
dilehernya!"
Sang Raja berkata "Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau
katakan!?"
Nabi Ibrahim menjawab "Nach kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang
tidak mampu berbuat apa-apa itu?"
Hal ini membuat raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi Ibrahim a.s.
dijatuhi hukuman mati dengan dibakar. Akan tetapi Allah s.w.t. kembali memperlihatkan
kekuasaanya, dan Allah s.w.t. berfirman kepada api "Hai Api! hendaklah menjadi dingin dan
selamatkanlah Ibrahim!" (s. Al-Anbiya ayat 69) Setelah api padam, keluarlah Nabi Ibrahim a.s.
tanpa mengalami cedera sedikitpun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha menyadarkan
bapaknya agar tidak lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan setan agar terlepas
dari siksaan Allah s.w.t. Namun bapak Nabi Ibrahim a.s. menjawab "Adakah engkau membenci
tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak kau hentikan hinaan-hinaanmu terhadap
tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu, dan enyahlah engkau buat selama-lamanya!" (s.
Maryam ayat 46)
Karena tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja Namrud beserta
pengikut-pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-
nyamuk itu memasuki dan menggigit tubuh raja Namrud dan pengikutnya, memasuki lubang
telinga, hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiripun mati dengan cara siksaan yang demikian.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari Siti
Hajar Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari Siti Sarah Nabi
Ibrahim a.s. memiliki anak bernama Ishak. Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah usianya
lanjut.

Sejarah Singkat Nabi Luth A.S.


Nabi Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t.
ke negri Sadum (Palestina). Penduduknya sangat durhaka kepada Allah s.w.t. dan mereka
mempunyai budi pekerti yang sangat buruk sekali. Mereka memutuskan perkawinan untuk
perkembangan keturunan, seorang lelaki tidak mau mengawini seorang perempuan, akan tetapi
sebaliknya mereka menginginkan seorang lelaki harus mengawini seorang lelaki juga.
Pekerjaan mereka adalah merampok hak orang, menganiaya dan apabila dinasehati atau
dipertakuti dengan siksaan Allah s.w.t. segera mereka akan menjawab "Datangkanlah siksaan
Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang yang benar"
Sebelum negri Nabi Luth a.s. dimusnahkan, datanglah beberapa Malaikat yang
menyerupai seorang laki-laki yang tampan ke rumah Nabi Luth a.s. Beliau merasa susah hati
karena takut kalau tamu-tamunya itu diganggu oleh kaumnya yang sangat keji perbuatannya.
Dan kebetulan mereka sedang mengintai tamu-tamu Nabi Luth a.s. itu, dan segera mereka datang
kepada Nabi Luth a.s. dan langsung meminta tamu laki-laki yang tampan itu agar segera
diberikan untuk memuaskan kesenangan terkutuk mereka masing-masing. Seraya Nabi Luth a.s.
menjawab "Wahai kaumku, janganlah kamu mengganggu tamu-tamuku agar engkau
mengawininya. Jika engkau mau biarlah aku carikan isteri (wanita) yang halal untuk engkau
kawini, dan mengapa engkau sekalian tidak berpikir?"
Seraya mereka menjawab "Hai Luth, sebagaimana engkau sudah mengetahui bahwa aku
tidak suka kepada para wanita"
Demikianlah negri kaum Nabi Luth a.s. dimusnahkan oleh Allah s.w.t. dan sebelumnya
itu Nabi Luth a.s. dan pengikut-pengikutnya yang beriman telah berpindah (hijrah) ke daerah lain
dengan mendapat keselamatan dan lindungan dari Allah s.w.t. kecuali isteri dari Nabi Luth a.s.
dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.

Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.


Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar adalah
budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s.  Dari semenjak kecil hingga
dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.
Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan
anak dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut diberi
nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang senang kalau Siti
Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada dirinya.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi
ke negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum di
diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam
pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun
kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa dan
Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu tempat
(Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakan
kakinya. Atas izin Allah s.w.t. didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar
tergesa-gesa menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-
limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya "Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk kemudian
menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian
kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut Sha'i, yaitu
berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.
Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya
ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s.
Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab "Hai
bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku, mudah-mudahan
bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Maka Nabi Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail
ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan
seekor biri-biri (kibas) yang besar.  Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat
menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka'bah
(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada
suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh menantunya.
Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada menantunya
"Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang
ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku
tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi
Ibrahim a.s. pulang. 
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s.
lengkap dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak suka
kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya
dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju
dengan menantunya yang kedua ini. 
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang dan
mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta'ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk
menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar zakat.
Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137 tahun di Palestina.
Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal dunia di Mekkah.

Sejarah Singkat Nabi Ishaq A.S.


Nabi Ishaq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isteri beliau yang pertama yang
bernama Siti Sarah. Nabi Ibrahim tidak menduga lagi, bahwa Siti Sarah akan melahirkan putera
karena mereka sudah tua. Dengan rahmat Allah s.w.t. maka Malaikat memberi kabar gembira
akan lahirnya putera beliau yang diberi nama Ishaq yang berarti tertawa.
Nama ini diberi karena mengingatkan mereka yang sudah tua masih memperoleh putera
dan juga karena kegembiraan yang meluap-luap terutama bagi Siti Sarah sendiri. Nabi Ishaq a.s.
diangkat oleh Allah s.w.t. menjadi Rasul setelah dewasa dan menyeru umatnya untuk beriman
kepada Allah s.w.t. Nabi Ishaq a.s. wafat pada usia sekitar 180 tahun di negri Hibron.

Sejarah Singkat Nabi Ya'qub A.S.


Nabi Ya'qub a.s. adalah anak dari Nabi Ishaq a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t. untuk
memimpin umat supaya menyembah kepada Allah s.w.t. Menurut riwayat beliau diutus dinegri
Kan'an (desa Nabulis). Kehidupan Nabi Ya'qub a.s. adalah bertani dan berternak.
Nabi Ya'qub a.s. memiliki dua isteri yang bersaudara yang bernama Layya dan Rabil.
Perkawinan dua orang isteri yang seibu dan seayah ini pada waktu itu belum ada larangannya.
Didalam Alqur'an Allah s.w.t. menerangkan firmannya "Diharamkan kepadamu mengawini dua
orang perempuan yang bersaudara seayah dan seibu kecuali pada masa silam" (s. An-nisa ayat
23)
Layya dan Rahil memiliki dua orang sahaya yang bernama Zulfah dan Balhah, keduanya
dikawini pula oleh Nabi Ya'qub a.s. Beliau dikaruniai dua belas orang anak laki sebagai berikut ;
Layya melahirkan : 
1. Rabin
2. Syam'un
3. Lawi
4. Yahuza
5. Yakasir
6. Zebulon
Rahil melahirkan ;
1. Yusuf (Nabi Yusuf a.s.)
2. Bunyamin
Rahil meninggal dunia sewaktu melahirkan Bunyamin, dari dua orang isteri hamba
sahaya (Zulfah dan Balhah) ini mendapatkan masing-masing dua anak laki-laki. Kesemuanya
dari keluarga Nabi Ya'qub a.s. ini disebut Al-Asbath artinya Kabilah. Kemudian mimpi dari Nabi
Ya'qub a.s. adalah wahyu Ilahi sebagai berikut "Aku Allah, tiada Tuhan selain Aku, Aku Tuhan
engkau dan Tuhan bapak engkau, Aku telah mewariskan bumi ini yang suci (Baitul Maqdis)
untuk mu dan keturunanmu, dan Aku memberi berkat kepadanya dan Aku berikan engkau kitab
dan pelajaran serta hikmah dan kenabian". Nabi Ya'qub a.s. wafat dalam usia 147 tahun di negri
mesir.

Sejarah Singkat Nabi Yusuf A.S.


Nabi Yusuf a.s. adalah putra dari Nabi Ya'qub a.s. Jadi Nabi Yusuf a.s. masih merupakan
keturunan ketiga dari Nabi Ibrahim a.s. Nabi Yusuf a.s. memiliki saudara kandung bernama
Bunyamin, ibu beliau bernama Rahil. Ketika Nabi Yusuf a.s. meningkat dewasa, pada suatu
malam dia bermimpi, lalu menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya'qub a.s. 
"Ayah, semalam saya bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan
bersujud kepadaku". Ayahnya berpikir sejenak, lalu berkata "Anakku Yusuf, jangan engkau
ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu"
Hal itu diutarakan karena Nabi Ya'qub a.s. kuatir nanti Yusuf akan diperdaya oleh
saudara-saudaranya, karena mimpinya itu berarti bahwa kelak Yusuf akan menjadi orang
ternama, mulia dan menjadi Rasul.

Sejarah Singkat Nabi Ayyub A.S.


Nabi Ayyub a.s. adalah putra Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya yang
memiliki banyak anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan membantu anak
yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan sabar. Walaupun Nabi Ayyub a.s.
kaya raya akan tetapi beliau tetap teguh beriman pada Allah s.w.t. Itulah sebabnya setan ingin
menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah iman.
Beliau mula-mula mendapat cobaan dengan musnahnya harta beliau hingga jadi miskin,
namun beliau tetap tabah. Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan lagi dengan
meninggalnya putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah menghadapi cobaan ini. Cobaan
selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga kerabat dan sanak keluarga menjauhi beliau. Begitu
juga karena digoda setan, istri beliau yang bernama Rahmah meninggalkan beliau pula dalam
keadaan sakit berat.
Dalam keadaan sakit itu beliau berniat akan memukul istri beliau itu bila telah sembuh
nanti. Dan atas kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi seperti sedia kala. Istri
beliau datang pula dan beliau akan melaksanakan janji untuk memukul istrinya sebanyak 100
kali. Lalu beliau mengumpulkan lidi sebanyak 100 dipa dan memukulnya kepada istri beliau
sekaligus dan pelan. Nabi Ayyub a.s. tidak memukul istrinya berturut-turut, tetapi memukulnya
sekaligus dengan 100 kali.
Istri beliau sebenarnya wanita yang baik dan taat, dia berbuat demikian karena digoda
setan. Selanjutnya mereka hidup dengan umat mereka dengan aman dan damai serta mendapat
berkat dari Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Syu'aib A.S.


Nabi Syu'aib a.s. adalah keturunan Nabi Luth a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke
negri Madyan, yaitu merupakan perbatasan negri Syam (Palestina). Kaum negri ini sudah
meninggalkan ajaran-ajaran dari Nabi-nabi terdahulu, sehingga kaum itu sangat ingkar kepada
Allah s.w.t. berbuat kejahatan kepada sesama manusia, merampok, menipu, dan mengurangi
dalam timbangan (takaran) dan sebagainya.
Nabi Syu'aib a.s. menyeru kaumnya itu supaya menyembah kepada Allah s.w.t. dan
jangan berbuat kepada kejahatan-kejahatan, akan tetapi kaum Nabi Syu'aib a.s. ini tetap saja
ingkar. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum penduduk negri Madyan dengan petir dan gempa
bumi, sebagai mana tercantum dalam Alqur'an "Kemudian mereka ditimpa gempa, sehingga
merekapun mati bergelimpangan didalam rumah-rumah mereka" (s. Al-A'raf ayat 91)
Nabi Syu'aib a.s. pindah ke negri Aikah, dan ternyata penduduk negri Aikah sama
durhakanya dengan penduduk negri Madyan. Karena mereka tetap saja ingkar dan tidak mau
mengikuti seruan Nabi Syu'aib a.s. maka Allah menghukumnya dengan awan yang sangat panas,
dan dari awan itu keluar api yang memusnahkan mereka.

Sejarah Singkat Nabi Harun A.S. dan Nabi Musa A.S.


Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s. Nabi
Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir'aun lah yang memegang kekuasaan pemerintahan di negri
Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir'aun mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-
laki lahir dari Bani Israil harus segera dibunuh. Pemerintahan Fir'aun sangat zhalim, dan dia
mengaku dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan dihukum mati.
Pada suatu hari Fir'aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak
yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu Fir'aun memerintahkan
ahli-ahli nujumnya untuk menta'wilkan mimpinya itu. Dan setelah mendengar arti mimpinya itu
bahwa negri Mesir akan dijatuhkan kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil.
Kemudian Raja Fir'aun memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan
mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil.
Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu
Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan sebuah peti.
Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir'aun yang sedang mandi ditepian
sungai itu. Siti Asiah istri Fir'aun sangat gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu
kepada suaminya. Fir'aun yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya
bermaksud akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat
kenabian, kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang
berada  didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan dirinya, bertemulah beliau
dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi
Musa a.s. berusaha mendamaikan namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti
itu, langsung mati hanya dengan sekali pukul.
Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa
bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena rahasianya
membunuh orang telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari negri
Mesir. 
Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu'aib, dan Pada suatu hari Nabi
Syu'aib a.s. berkata "Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah seorang anakku. Yang
menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan tahun, tetapi terserah jika kau akan
mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku tidak akan memaksa dan memberatkanmu" Musa
menyetujui perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu'aib a.s.
Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam beserta
istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah Nabi Musa a.s.
mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut melekat pada sebuah pohon,
sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s.
mendengar suara yang merupakan wahyu Illahi "Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia
diseru dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu yaitu
"Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam" ( s. Al-Qashash ayat 30 )
Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima
mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila dilemparkan dan
tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah nantinya yang akan dipergunakan
melawan Fir'aun. Dan Allah pun mengangkat Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi
pula untuk membantu Musa dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar
yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir'aun. Menyaksikan kejadian itu, maka
bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa mereka beriman kepada
Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri
Fir'aun itu sendiri. Bukan main murkanya Fir'aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya
sampai menemui ajal.
Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara
Fir'aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya sehingga laut
terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi Laut Merah melalui jalan
yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat. Sementara itu Fir'aun dan balatentaranya terus
mengejar, namun sampai dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah
Fir'aun dan balatentaranya.
Walaupun Fir'aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada
waktu Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40 malam,
maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara mereka ada seorang
yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas. Kedalam mulut patung sapi itu
dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda Malaikat Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat
berbicara. Lalu Samiri berkata kepada kaumnya "Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita
sembah!" lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.
Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih "Aku sudah
melarang mereka berkali-kali" sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa a.s. pun hilang, lalu
beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu. Mereka baru akan percaya bila
mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s. memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk
mengikuti-nya kebukit Thursina untuk menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar
mereka, sehingga mereka semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari
kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa a.s. agar
memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya keatas batu, maka
terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum. Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada
usia 120 tahun, setelah sebelumnya telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
Sejarah Singkat Nabi ILyasa A.S.
Nabi ILyasa a.s. adalah anak angkat dari Nabi ILyas a.s. Ayah kandungnya bernama
Akhtub bin Ayuz. Sepeninggal Nabi ILyas a.s. Nabi ILyasa a.s. membimbing kaumnya untuk
memberikan pelajaran-pelajaran. Kaumnya pun patuh kepada Nabi ILyasa a.s. sampai wafatnya
beliau.
Setelah Nabi ILyasa a.s. meninggal dunia, kaumnya kembali ingkar. Semakin lama
kesenangan mereka berubah menjadi kesengsaraan dikarenakan kedurhakaan mereka. Pada masa
inilah lahir Nabi Yunus a.s.

Sejarah Singkat Nabi Zulkifli A.S.


Nabi Zulkifli a.s. memiliki nama asalnya yaitu Basyar, dinamakan Zulkifli karena beliau
sanggup menjalankan amanat Raja. Zulkifli artinya adalah orang yang sanggup. Pada masa itu
dinegri dimana Zulkifli berdiam, memerintahlah seorang Raja yang sudah tua dan tidak berputra.
Raja tersebut sudah tidak mampu lagi memegang tampuk pemerintahan. Karena itu
dikumpulkanlah rakyatnya, dan Raja itu bertanya "Siapakah diantara kalian yang sanggup
berpuasa siang hari dan beribadat dimalam hari, serta tiada marah-marah?". Maka berdirilah
Basyar serta berkata "Aku sanggup!"
Sementara diantara kaumnya tidak ada seorangpun yang menyanggupi pertanyaan Raja.
Maka kerajaanpun diserahkan kepada Basyar dan diberi gelar Zulkifli yang berarti orang yang
sanggup, sedangkan pada waktu itu usia beliau masih terbilang muda. Nabi Zulkifli a.s. pun
menjadi Raja dan dengan taatnya bertakwa kepada Tuhan. Siang hari beliau berpuasa dan malam
hari beliau beribadat.

Sejarah Singkat Nabi Daud A.S.


Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum Bani
Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu ada seorang Nabi
Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin
peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang Daud yang
masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga saudaranya. Daud membawa
lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang
yang diberikan kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati
sebuah sungai. Thalut berkata "Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai itu". Namun
banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat dan takut pergi berperang,
hanya mereka yang beriman dan mendengar nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja
Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan. Raja Djalut
tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud melemparkan cambuknya
yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang lainnya. Cambuknya melilit leher
Raja Djalut, lalu Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata
Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh itu dan
memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim itu. Pasukan Thalut
bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka mengangkat Daud
beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja
Thalut meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian menjadi
Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul. Beliau memimpin kaumnya dengan
bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s.
yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu,
maka bagi orang yang sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.

Sejarah Singkat Nabi Sulaiman A.S.


Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang mana Nabi Sulaiman a.s. mewarisi
kerajaan dari ayahnya dalam usia muda, yaitu 13 tahun. Allah s.w.t. memberi ilmu pengetahuan
yang tinggi pada beliau dan diutus jadi Rasul bagi umatnya, agar beriman kepada Allah s.w.t.
Sebagai Raja, beliau memiliki kekuasaan yang sangat luas, berwibawa, dan bijaksana
serta menyayangi sesama makhluk, sehingga beliau memiliki bala tentara dari pasukan diluar
manusia.
Beliau dapat menyuruh para Jin untuk mengumpulkan permata dan mutiara dari dalam
lautan, dijadikan untuk perhiasan dan bahan bangunan, dan begitu juga para jin disuruh untuk
mendirikan bangunan-bangunan.

Sejarah Singkat Nabi ILyas A.S.


Nabi ILyas a.s. adalah keturunan dari Nabi Harun a.s. Beliau diutus pada Bani Israil yang
mendurhaka kepada Allah s.w.t. Mereka menyembah Ba'al (nama berhala). 
Nabi ILyas a.s. selalu dikejar-kejar oleh kaumnya untuk dibunuh. Beliau bersembunyi
dirumah-rumah kosong. Allah menurunkan karunianya, dirumah-rumah kosong dimana Nabi
ILyas a.s. bersembunyi selalu didapatkannya makanan. Jikalau kaumnya mendapatkan makanan
pada rumah-rumah kosong, mereka memastikan bahwa sebelumnya rumah itu sudah dimasuki
oleh Nabi ILyas a.s.
Suatu saat, ketika Nabi ILyas a.s. sedang dikejar-kejar kaumnya, ditemukannya seorang
anak laki-laki yang saleh. Anak laki-laki itu mengikuti ajaran Nabi ILyas a.s. dan diangkat
sebagai anak. Kelak dikemudian hari setelah anak itu beranjak dewasa, maka anak itu ditunjuk
oleh Allah s.w.t. sebagai Rasul (Nabi ILyasa a.s.) untuk mengantikan Nabi ILyas a.s.
Sejarah Singkat Nabi Yunus A.S.
Nabi Yunus a.s. diutus oleh Allah s.w.t. untuk menjadi Rasul dalam usia 30 tahun. Ayah
Beliau bernama Mata. Beliau Berdakwah dan menasehati umatnya agar beriman kepada Allah
s.w.t., akan tetapi yang mau mengikuti Nabi Yunus a.s. hanya 2 orang saja. 
Kaum Nabi Yunus a.s. tidak mau mengikuti nasehat beliau, dan itu membuat Nabi Yunus
a.s. merasa putus asa sehingga beliau berdoa kepada Allah s.w.t. agar diberikan cobaan kepada
kaumnya tersebut. Beliau mengatakan pada kaumnya "Jika tidak mau mengikuti ajaran yang aku
bawa, maka akan datang siksaan Allah dalam waktu 40 hari lagi" dan kemudian beliau
meninggalkan negri itu tanpa diketahui oleh kaumnya.
Mendengar ancaman ini, kaum Nabi yunus a.s. sadar dan mereka percaya bahwa Nabi
Yunus tidak berdusta. Mereka berbondong-bondong mencari Nabi Yunus, namun Nabi Yunus
tidak dapat ditemukan. Dan mereka beramai-ramai pergi ke lapangan memohon kepada Allah
agar tidak dijatuhkan siksaan kepada mereka dan semenjak saat itu mereka menjadi beriman
kepada Allah s.w.t.
Nabi Yunus .a.s terus berjalan tanpa tujuan, sedang Allah belum memerintahkan beliau
meninggalkan negrinya. Akhirnya beliau sampai ke suatu pelabuhan yang kebetulan ada kapal
penuh dengan muatan dan akan berlayar kepulau lainnya. Lalu Nabi Yunus a.s. ikut pula naik
kekapal itu.
Ketika sampai ditengah laut, tiba-tiba datang angin kencang dan badai yang membuat
kapal oleng, dalam keadaan panik nahkoda kapal mengambil keputusan untuk mengadakan
undian pada semua penumpang. Bagi siapa yang kena undian, maka dialah yang akan diceburkan
ke laut. Ketika undian dilakukan, ternyata yang kena adalah Nabi Yunus a.s. maka beliau
menceburkan diri ke laut dan ikan Hiu yang besar langsung menelannya.
Dalam perut ikan yang gelap gulita itu beliau berdoa kepada Allah s.w.t. "Ya Allah, tiada
tuhan kecuali engkau, maha suci engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zalim".
Allah menerima doa beliau, maka ikan hiu itu terdampar di pantai. Kemudian beliau keluar dari
perut ikan Hiu dengan tubuh yang sangat lemah dan sakit. Kaum Nabi Yunus a.s. sangat
menunggu-nunggu kedatangan beliau, dan menyambut Beliau dengan riang gembira. Untuk
selanjutnya Nabi Yunus a.s. beserta kaumnya hidup aman dan damai serta taat dalam
menjalankan ajaran Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Zakariya A.S.


Nabi Zakariya a.s. adalah putra Barkhiya. Beliau termasuk Nabi-nabi Bani Israil. Beliau
diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil untuk menuntun mereka beriman kepada Allah s.w.t.
Istri beliau bernama Elisabeth, namun sampai tua mereka tidak memiliki putra. Elisabeth
memiliki saudara perempuan yang bernama Hannah. Suami Hannah bernama Imran termasuk
salah seorang pemuka Bani Israil, dan mereka ini tidak memiliki anak pula. Lalu mereka berdoa
kepada Allah s.w.t. bila kelak memperoleh anak, maka anak itu akan diserahkan kepada Allah
untuk mengabdi di Baitul Maqdis dan memelihara rumah suci itu.
Doa mereka diterima oleh Allah s.w.t., dan lahirlah seorang putri yang bernama Maryam.
Namun ketika Maryam masih kecil ayahnya meninggal. Berdatanganlah orang ingin mengasuh
Maryam, untuk itu diadakan undian, dan ternyata yang mendapat undian itu adalah Nabi
Zakariya a.s. dan mulai saat itu Maryam diasuh oleh Nabi Zakariya.
Maryam semakin besar, dan terdapat tanda kemuliaan pada dirinya. Dan Nabi Zakariya
semakin tua namun belum juga memiliki putra, sedangkan istri beliau tidak dapat memberikan
keturunan, padahal keinginan Nabi Zakariya memperoleh putra besar sekali. Dikala beliau
sedang beribadah, datanglah Malaikat Jibril memberi kabar gembira tentang kelahiran putra
beliau.
Demikianlah dalam usia tua, istri beliau melahirkan seorang putra yang diberi nama
Yahya. Setelah Yahya besar, maka beliau diutus oleh Allah untuk menjadi Rasul agar menuntun
umatnya dalam beriman kepada Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.


Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang
bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau adalah seseorang
yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang yang sombong dan durhaka.
Pada masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan bermaksud mengawini anak tirinya.
Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang Ayah ataupun Ibu yang
mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi Yahya dibunuhnya.
Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin
Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah. Sampailah beliau
disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu terbelah dua dan masuklah Nabi
Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa
Nabi Zakariya mempunyai sihir yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka
pohon kayu itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.
Ada dua riwayat yang mengatakan ;
1. Takala gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi
Zakariya a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan "Jika rintihanmu tidak
mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya" hal ini membuat Nabi Zakariya
a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi dua.
2. Bahwa orang yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang bukan merupakan
nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara alami. Wallahu A'lam.
Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal
yang sangat mustahil, karena Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga dan dilindungi
oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara dari kebiasaan sebagian orang-orang
israil yang ingin merendahkan dan mengecilkan para Nabi Allah.

Sejarah Singkat Nabi Isa A.S.


Nabi Isa a.s. adalah anak dari Maryam, beliau tidak memiliki ayah. Maryam adalah anak
Imran dan Hannah. Oleh ibunya, Maryam diserahkan ke Baitulmaqdis, dan Maryam adalah
wanita yang saleh. Pada suatu ketika, datanglah Malaikat Jibril kepada Maryam dan
memberitahukan bahwa Maryam akan memperolah seorang anak yang saleh. Tentu saja Maryam
sangat terkejut, karena ia belum bersuami. Namun memang demikianlah kehendak Allah, lalu
Malaikat Jibril meniupkan roh suci kedalam kandungannya, maka hamillah Maryam.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu diperolok-olok
dan dihinakan kaumnya. Apalagi setelah bayinya lahir, orang-orang bertanya kepada Maryam
"Hai Maryam, mengapa kamu sampai memiliki anak? padahal kamu ini seorang wanita baik-
baik yang belum bersuami. Orang tuamu pun orang-orang yang baik pula, mengapa sekarang
engkau berbuat mesum?" Mendengar hal ini Maryam tidak menjawab, kecuali hanya memberi
isyarat dengan menunjuk bayinya. Sudah tentu mereka terheran-heran dan berkatalah mereka
"Bagaimana mungkin kami bisa bicara dengan anak yang masih bayi?"
Maka dengan kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. yang waktu itu masih bayi dapat
berbicara. Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya "Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan ku seorang Nabi, dan Dia menjadikan
aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku untuk
mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup, dan berbakti kepada ibuku,
dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, Allah telah memfirmankan perkataan
yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya" (s.Maryam ayat 30-34)
Demikianlah dengan izin Allah s.w.t. anak yang masih dalam pangkuan ibunya dapat berkata-
kata.
Untuk melindungi anaknya, maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf
Najar. Setelah 12 tahun, merekapun kembali ke negri Syam. Pada usia 30 tahun, diangkatlah Isa
menjadi Rasul Allah, untuk menyerukan kebenaran Allah s.w.t. kepada Bani Israil.
Kepada Isa, Allah mengajarkan Al-kitab, hikmah (ilmu), Taurat, dan Injil. Dan menjadi
Rasul kepada Bani Israil, kepadanya pula Allah memberikan mukjizat, yaitu :
1. Menjadikan burung daripada tanah
2. Dapat menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat
3. Menyembuhkan orang berpenyakit kusta
4. Dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati
5. Menurunkan makanan dari langit ketika diminta oleh kaumnya
Adapun yang beriman kepada Nabi Isa a.s. hanyalah dua belas orang saja, dan mereka
disebut Hawari yang berarti sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. Lama kelamaan pengikut Nabi Isa a.s.
semakin banyak, mereka disebut Nasara (Nasrani). Diantara sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. ada
seorang yang murtad yang bernama Yahuza Iskarius.
Dalam melaksanakan tugas menegakan kebenaran Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. mendapat
tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup menangkap Nabi
Isa a.s. dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius si murid murtad tersebut yang sanggup
melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu Nabi Isa a.s. sudah terkepung disuatu tempat oleh
tentara kerajaan yang diperintah oleh Raja Hirdaus yang kafir, Allah s.w.t. telah berkenan
mengangkat Nabi Isa a.s. ke alam gaib (ketempat yang dimuliakan Allah) dan pada waktu itu
usia Nabi Isa a.s. adalah 33 tahun. Dan kemudian Allah menjadikan orang lain (Yahuza Iskarius)
mirip dengan Nabi Isa a.s. dan murid yang murtad inilah yang sebenarnya tertangkap dan
kemudian disalibkan.
Didalam Al-qur'an  Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya "Telah kafirlah
orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allah ialah Al Masih, putra Maryam. padahal Al
Masih sendiri berkata "Hai Bani Israil! sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya
barang siapa yang memperserikatkannya, maka Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya
adalah dineraka yang tidak ada seorangpun penolongnya" (s Almaidah ayat 72)

Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W.


Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibunya bernama
Aminah binti Wahab dari suku Qurais yang terpandang mulia dimasa itu. Nabi Muhammad
s.a.w. dilahirkan pada hari senin 12 rabiul awal (tgl 20 april 571M) dikota Mekkah. Ayahnya
seorang pedagang (saudagar) ke negri Syam (Sirria).
Pada suatu hari ketika Ayahnya akan kembali dari Syam menuju Mekkah tiba di Madinah
kemudian menderita sakit sehingga meninggal dunia pada usianya 18 tahun, dan dimakamkan di
Madinah pada saat istrinya Aminah tengah mengandung 6 bulan. Nabi Muhammad s.a.w.
dilahirkan dalam keadaan yatim ditengah-tengah masyarakat jahiliyah dan musyrik, memuja dan
memuji berhala, yang kuat menindas yang lemah, merampas hak orang dan membunuh, dan
wanita-wanita tidak berharga pada waktu itu.
Dan kebetulan dengan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada waktu itu, Raja Najasi dari
negeri Shan'a (Yaman) beragama Nasrani dengan tentara gajahnya dibawah pimpinan Abrahah
akan meruntuhkan Ka'bah. Pembesar-pembesar Makkah Abdul Muthalib tidak berdaya melawan
tentara-tentara Raja Abrahah yang sangat gagah dengan alat-alat senjatanya. Pembesar-pembesar
yang memelihara Ka'bah itu berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan kepada
Ka'bah yang mereka cintai itu. Didalam Al-qur'an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya yang
artinya "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah? bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan
Ka'bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar (sijil) lalu Dia
menjadikan manusia-manusia seperti daun-daunan yang dimakan ulat" (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana sudah menjadi adat, Nabi Muhammad s.a.w. diserahkan oleh ibunya kepada
wanita desa pegunungan untuk disusukan. Pengasuh itu bernama Halimatu Sa'diyah yang
bertempat tinggal didusun Bani Sa'ad. Selama 4 tahun memelihara Nabi Muhammad s.a.w.,
Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan sangat berlimpah.

Anda mungkin juga menyukai