Anda di halaman 1dari 3

1.

 kisah Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT di muka
bumi.
Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah, disebutkan dalam sebuah hadits: "Allah menciptakan
Adam dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh permukaan tanah, maka lahirlah anak Adam
yang sesuai dengan asal tanahnya. Di antara mereka ada yang berkulit putih, hitam, dan perpaduan
antara warna tersebut. Di antara mereka ada yang bersifat lembut dan kasar serta perpaduan antara
keduanya serta di antara mereka ada yang baik dan jahat." (HR. Abu Dawud).
Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memerintahkan semua makhluk yang ada di surga untuk
bersujud kepada Nabi Adam, semua mematuhinya terkecuali iblis. Iblis merasa bahwa mereka lebih
mulia daripada Nabi Adam.
Akibat ketidak patuhannya tersebut, iblis diusir dari surga dan dilaknat sampai hari kiamat. Sebagai
bentuk pembalasannya, iblis bersumpah akan menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya hingga hari
kiamat kelak.

Kehadiran Siti Hawa


Setelah iblis tidak lagi di surga, Nabi Adam pun tinggal seorang diri di surga. Allah SWT lantas
menciptakan Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam. Mengutip buku Kisah Para Nabi oleh Imam
Ibnu Katsir, Siti Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam yang diambil oleh Allah
SWT.
Bersama Siti Hawa, Nabi Adam menjalani kehidupan yang indah di surga. Mereka berdua menikmati
berbagai kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah SWT.
Terdapat satu larangan Allah kepada Nabi Adam dan Siti Hawa yakni untuk tidak memakan buah dari
pohon khuldi. Allah SWT berfirman “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di surga, dan
makanlah berbagai makanan dengan nikmat yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu
dekati pohon ini, maka kamu akan termasuk kedalam orang yang dzalim!” (QS. Al Baqarah: 35)
Sesuai janjinya, iblis pun menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa agar dikeluarkan dari surga seperti
dirinya. Iblis berkata, "Wahai Adam, sesungguhnya Allah melarang mendekati dan memakan buah
dari pohon itu karena tidak ingin kemuliaanmu menyamai malaikat."
Karena tergoda dengan perkataan iblis, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian memakan buah tersebut.

Nabi Adam dan Siti Hawa Dikeluarkan dari Surga


Setelah memakan buah tersebut, Nabi Adam dan Siti Hawa menyadari kesalahannya. Mereka pun
bersimpuh di hadapan Allah dan menyesali perbuatannya.
Karena telah melanggar perintah Allah, Nabi Adam dan Siti Hawa dikeluarkan surga. Allah SWT
berfirman "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi bagi kamu
terdapat tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditetapkan." (QS. Al Baqarah: 36)
Setelah Nabi Adam dikeluarkan dari surga, ia menerima ilham dari Allah SWT untuk bertaubat. Nabi
Adam kemudian bertaubat seperti yang diabadikan dalam firman Allah surat Al A'raf ayat 23, yang
artinya:
"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat-Mu, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (Al-A’raf: 23)
Allah SWT menerima taubat Nabi Adam dan melimpahkan rahmat kepadanya. Karena Allah Dzat
yang Maha Pengasih dan memberi ampunan kepada orang yang bertaubat dari kesalahannya.
2. Nabi Nuh as menjadi salah satu nabi yang keutamaan sifat-sifat kenabiannya, seringkali diceritakan di
Al-Quran. Tak hanya itu, Nabi Nuh as bahkan menjadi salah satu nabi yang bergelar Ulul Azmi. Berikut
ini kisah Nabi Nuh singkat yang perlu diketahui umat muslim.

1. Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun

Nabi Nuh lahir saat umatnya masih dalam kondisi menyembah berhala berupa patung-patung yang diberi
nama Wadd, dan  Suda, Yatuq  dan  Nasr.

Nuh mengajak kaumnya untuk menyaksikan kebesaran Allah melalui tumbuh-tumbuhan, hewan, dan air
yang mengalir, perubahan siang dan malam serta hal-hal yang ada di muka bumi adalah bukti keesaan
Allah. Nabi Nuh juga menyatakan bahwa setiap amalan perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan ada
ganjarannya dari Allah.

2. Nabi Nuh membuat bahtera

Setelah datang peringatan dari Allah terhadap Nabi Nuh terkait akan ada banjir besar. Dengan dibantu oleh
sejumlah kaum yang menerima ajakan tauhid, Nabi Nuh menciptakan sebuah bahtera yang sangat besar.

Pembangunan kapal ini dilakukan jauh dari lingkungan tempat tinggal kaumnya. Hal ini dilakukan agar
mereka dapat dengan tenang mengerjakan pembuatan bahtera. Tapi ternyata kegiatan tersebut diketahui
oleh orang-orang zalim. Mereka mengejek Nabi Nuh dengan kalimat hinaan.

Kemudian Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah, “Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba
perintah-Ku dan terlihat tangda-tanda daripada-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu
dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan berlayarlah
dengan izin-Ku,"

Sambil menunggu tanda-tanda datangnya banjir, Nabi Nuh tetap memperingatkan kaumnya. Namun
kaumnya yang zalim, tetap acuh terhadap ajakannya.

Selanjutnya, tanda-tanda yang dimaksud datang. Nabi Nuh dan kaumnya yang taat segera bersiap naik ke
bahtera. Hingga akhirnya hujan menenggelamkan tempat tinggal Bani Rasib.

Kisah Nabi Nuh AS yang di mana air bah membinasakan seluruh kaum kafir terkandung di dalam Al-
Quran Surat Yunus ayat 73:
ۤ
َ‫ْالفُ ْل ِك َو َج َع ْل ٰنهُ ْم خ َٰل ِٕىفَ َواَ ْغ َر ْقنَا الَّ ِذ ْينَ َك َّذبُوْ ا بِ ٰا ٰيتِن َۚا فَا ْنظُرْ َك ْيفَ َكان‬

َ‫عَاقِبَةُ ْال ُم ْن َذ ِر ْين‬


Artinya: Kemudian mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya
di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah dan Kami tenggelamkan orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.

3.Nabi Ibrahim lahir di Babilonia, dengan Ayah bernama Torakh (Tarikh)


yang terkenal dengan panggilan Azar.
Nabi Ibrahim lahir pada Zaman Raja Namrud.
Nabi Ibrahim dilahirkan ditengah hutan, karena ayahnya khawatir akan
dibunuh raja Namrud, sehingga sampai tumbuh dewasa nabi Ibrahim
ditengah hutan.
Nabi Ibrahim suka tadabbur alam, dia perhatikan alam ini untuk mencari
Tuhan.
Bulan, Bintang, Matahari dia perhatikan , awalnya dia mengirah Bulan,
Bintang , Matahari itu Tuhan, namun karena Bulan, Bintang, matahari silih
berganti ahirnya Nabi Ibrahim bergumam, "Tuhan tidak mungkin hilang,
pastilah ada dzat yang mengatur silih bergantinya bulan, bintang, dan
matahari itu".
menginjak dewasa, nabi Ibrahim berbaur dengan masyarakat, dan sudah
mendapat titik terang tentang agama yang benar.
suatu hari nabi Ibrahim mengharapkan pemantapat jiwa kepada Allah, dan
dengan panduan malaikat, nabi ibrahim diperintahkan membunuh 4 ekor
burung dan melumatkan tubuh burung itu menjadi 1, kemudian dibaginya
lagi menjadi 4 dan diletakkan ditempat yang berbeda, atas ijin Allah
burung-burung itu hidup kembali, maka semakin kuatlah iman nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim mulai mensyi'arkan agamanya, dan menentang agama raja


Namrud, sampai suatu hari, dihari sabtu, masyarakat pada pergi mencari
ikan untuk acara sesembahan kepada berhala-berhala di makkah, nabi
Ibrahim pergi ke makkah, dan menghancurkan semua behala disitu, dan
disisakan 1 berhala yang sangat besar, dan kapak yang digunakan untuk
menghancurkan berhala dikalungkan dileher berhala yang besar tadi.
setelah masyarakat menyadari apa yang terjadi pada berhala-berhala
mereka, mereka lapor pada raja, dan nabi Ibrahimlah tersangka utamanya,
dan langsung dipanggil untuk disidang.
dalam sidang, nabi Ibrahim dapat mengalahkan hujjah raja, dan karena
raja murka, nabi Ibrahim dihukum bunuh , dengan cara dibakar, namun
atas ijin Allah, api yang membakar nabi Ibrahim tidak panas,
bahkan ,membuat nabi Ibrahim segar, melihat kenyataan itu, banyak
masyarakat mengikuti ajaran nabi Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai