Anda di halaman 1dari 6

Kisah Nabi Adam

Nama:Dicha Dea Alfanny


Kelas:IX³
SMPN 3 CIKARANG SELATAN
Suatu ketika, Allah SWT memberitakan kepada para
malaikat bahwa Ia akan menciptakan makhluk dari bangsa
manusia. Makhluk ini diciptakan dari tanah di Bumi yang
nantinya juga akan menjadi khilafah di Bumi. Kisah ini
terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 30.

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada pada malaikat,


'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi'," terjemahan surat Al-Baqarah ayat 30.
Allah pun memerintahkan para malaikat untuk mengambil
tanah di muka Bumi. Malaikat Izrail berhasil menjalankan
tugas dari Allah untuk mengambil sari pati tanah di Bumi.

Allah lalu menciptakan manusia sebagai makhluk yang


paling sempurna. Manusia diberi akal, tubuh, dan jiwa.
Allah melengkapi ciptaan itu dengan meniupkan ruh Nabi
Adam.

"Saat ruh di mulut, Adam bersin sambil mengucapkan


'Alhamdulillah' segala puji bagi Allah. Itulah ucapan
pertama dari seorang Adam, manusia pertama di Saga.
Allah menyambut ucapan Adam dengan menjawab
'Yarhamukallah', Rahmat Allah atasmu,"
Allah melengkapi Nabi Adam dengan ilmu pengetahuan.
Para malaikat pun diminta untuk bersujud sebagai bentuk
penghormatan pada Adam. Saat semua malaikat bersujud,
ada makhluk berupa iblis dari bangsa jin yang menolak
untuk bersujud.

Iblis menolak untuk bersujud karena merasa lebih baik dari


manusia karena diciptakan dari api. Mendengar jawaban
itu, Allah lalu mengutuk iblis dan mengusir mereka dari
surga.

Nabi Adam pun berdiam dan hidup di surga selama


beberapa waktu. Suatu ketika Adam merasa kesepian dan
Allah pun menciptakan Hawa untuk menemani Adam.

Adam pun menikahi Hawa dan mengizinkan mereka


berdua tinggal di surga dengan syarat tidak mendekati
pohon khuldi.
Bertahun-tahun Adam dan Hawa mematuhi aturan itu
hingga setan perlahan terus mencoba merayu mereka
dengan tipu daya.

Tipu daya berhasil, Nabi Adam lalu memetik buah pohon


tersebut dan memakannya bersama Hawa.

Namun, setelah itu Adam dan Hawa langsung dihinggapi


rasa bersalah dan aurat mereka tiba-tiba terbuka.

Karena melanggar perintah itu, Allah SWT lalu


memerintahkan Adam dan Hawa turun ke Bumi. Adam dan
Hawa diturunkan di tempat yang berbeda. Selama 40
tahun mereka saling mencari dan bertemu di Padang
Arafah atau Jabal Rahmah, bukit yang penuh kasih sayang.

Saat turun di Bumi, Adam meratapi kesalahannya. Adam


dan Hawa memohon ampun kepada Allah dengan
bertobat.
Bumi yang berbeda dibandingkan surga membuat Adam
dan Hawa banyak belajar dari berbagai tantangan dan
kesulitan. Mulai dari bercocok tanam, beternak, dan
melindungi tubuh dari berbagai cuaca.

Adam dan Hawa juga membangun keluarga di Bumi


dengan melahirkan hingga 40 anak. "Banyak riwayat yang
menyebutkan anak-anak Nabi Adam dan Hawa dilahirkan
secara kembar,"

Sebagai khalifah di Bumi, Adam juga diangkat sebagai


Nabi dan Rasul yang bertugas berdakwah di Bumi. Adam
menyampaikan dakwah kepada istri dan anak-anaknya
mengenai ajaran keimanan kepada Allah SWT.

Nabi Adam juga menghadapi persoalan antara anaknya,


Qabil, yang membunuh Habil. Adam sangat murka
terhadap Qabil.
Allah lalu mengaruniai Nabi Adam dengan anak laki-laki
yang tidak memiliki saudara kembar, yang diberi nama
Syits. Syits merupakan anak yang cerdas dan berakhlak
baik. Keturunan Syits kelak melahirkan Idris.
Nabi Adam lalu jatuh sakit saat berusia 960 tahun dan
berwasiat kepada Syits untuk meneruskan dakwah.
Malaikat lalu mencabut nyawa Adam, memandikannya,
mengafani, menyalatkan, dan menguburkannya.
Dari kisah Nabi Adam AS ini terdapat sejumlah hikmah
yang bisa diambil. Sebagai manusia, sudah selayaknya
kita memahami bahwa iblis adalah musuh yang akan terus
menggoda hingga membuat manusia sesat. Tugas
manusia adalah melawan godaan setan dan beribadah
kepada Allah SWT. Allah juga selalu menerima tobat
setiap hambanya yang bersungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai