Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 2

NAMA KELOMPOK :

1.Aisyah Atma Isti (02)

2.Ichsanul Bara M (11)

3.M.Hanif baihaqy.K (18)

4.Nabillah Rahma Danti (19)

5.Rangga Rafli R (23)

6.Rivano Desta A (27)

7.Safrika Wahyu A (28)

8.Sinta Nia Sahaya (30)


Aktivitas Siswa :

a.Membaca kisah dakwah 25 Rasul pada umat manusia terdahulu.

b.Merumuskan pelajaran yang baik dan pelajaran yang buruk dari kisah
tersebut.

c.Merumuskan hal-hal yang dapat kalian terapkan dalam kehiduoan kalian.

d.Membuat paparan yang menarik kemudian mempresentasikan.


1. Nabi Adam as.

Ialah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, lalu ditiupkan roh
kepadanya. Adam juga dijadikan nabi dan rosul yang pertama. Kemudian dari tulang
rusuk Adam, Allah menciptakan manusia kedua berjenis kelamin wanita untuk
menemaninya. Adam memberi nama wanita itu: Hawa, artinya orang yang kurindukan.
Selanjutnya Allah menikahkan keduanya dengan saksi para Malaikat.

Adam dan Hawa juga diizinkan menetap di surga, dan diberi kebebasan menikmati
segala isinya, kecuali memakan buah khuldi. Kami berfirman, "Wahai Adam, tinggallah
engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan)
yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini nanti kamu
termasuk orang-orang yang zalim." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 35) Pohon tersebut tidak dapat
dipastikan, sebab Al-Qur'an dan hadits tidak menerangkannya. Ada yang menamakan
pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thoha ayat 120, tapi itu nama yang
diberikan oleh setan. Zalim artinya aniaya. Orang yang zalim ialah orang yang
melakukan perbuatan aniaya, yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Larangan memakan pohon itu dimaksudkan guna menguji sejauh mana kemampuan
Adam dan Hawa menahan hawa nafsu dan ketaatan mereka kepada Allah SWT. Atas
bujuk-rayu iblis yang telah bersumpah akan menyesatkan umat manusia, Adam dan
Hawa melanggarnya. Itulah dosa pertama yang dilakukan oleh umat manusia.

Atas pelanggaran tersebut, Allah menjatuhkan hukuman kepada Adam dan Hawa
dengan menurunkan mereka ke dunia. Dia (Allah) berfirman: "Turunlah kamu berdua
dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika
datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah ) barang siapa mengikuti
petunjuk-Ku itu, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka". (QS. 20/Thoha: 123)
Adam dan Hawa diperintahkan oleh Allah SWT turun ke bumi dengan diberi petunjuk
supaya mereka dan keturunannya tidak sesat.

Adam dan Hawa menyadari kesalahan yang mereka perbuat, maka mereka bertaubat.
Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 7/ Al-A'rof: 23)

Adam as. dan Hawa dikarunia empat orang anak. Keturunan mereka yang pertama
lahir kembar, Qobil (lelaki) dan Iglima (perempuan). Sesudah itu lahir pula anak
kembar, Habil (lelaki) dan Labuda (perempuan). Sesudah keempat anaknya dewasa,
Nabi Adam AS mendapat petunjuk dari Allah SWT agar menikahkan Qobil dengan
Labuda dan Habil dengan Iglima. Tetapi Qobil menolak pernikahan itu karena Iglima
lebih cantik dari Labuda. Lalu Adam as. menyerahkan masalah tersebut kepada Allah
SWT yang menyuruh kedua putra Adam itu berkurban. Barangsiapa yang kurbannya
diterima, maka dialah yang berhak menentukan jodohnya.
Untuk berkurban itu, Qobil mengambil sekarung gandu yang paling jelek dari yang
dimilikinya, sebaliknya Habil mengambil seekor kambing yang paling disayanginya di
antara binatang peliharaannya. Maka Allah SWT menerima kurban Habil, dan dialah
yang berhak menentukan jodohnya.

Qobil yang tidak puas atas kejadian itu, berkeinginan membunuh Habil. "Maka nafsu
(Qobil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar)
membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi." (QS. 5/ Al-Ma'idah: 30)

Itulah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia. Melihat saudaranya meninggal


dunia, Qobil merasa bingung tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap jenazah
saudaranya. Allah SWT yang tidak ingin mayat hamba-Nya yang saleh itu tersia-sia,
maka ia memberi petunjuk kepada Qobil cara memperlakukan mayat Habil. Kemudian
Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya
(Qobil), bagaimana seharusnya dia menguburkan mayat saudaranya. Qobil berkata,
"oh, celaka aku. Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga
aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Maka jadilah ia termasuk orang yang
menyesal. (QS. 5/ Al-Ma'idah: 31)

2. Nabi Idris as.

Di antara anak cucu Adam terdapat salah satu suku yang sesat. Mereka berasal dari
garis keturunan Qobil. Guna meluruskan mereka, Allah mengutus Nabi Idris as. Ia
merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Selisih waktu antara Nabi Adam as,
dan nabi Idris as. sekitar enam abad. "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di
dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran
dan seorang nabi." (QS. 19/Maryam: 56)

Nabi Idris as. adalah seorang nabi yang pandai menjahit, menunggang kuda, menulis,
dan mengerti ilmu perbintangan. Menurut beberapa riwayat, Nabi Idris as. hidup di
Mesir. Dakwahnya mengajak umat manusia bertauhid dan menyembah Allah SWT,
mengalami kegagalan. Ia wafat pada usia 82 tahun, dan Allah SWT mengangkat beliau
ke tempat yang lebih tinggi. "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."
(QS. 19/ Maryam: 57)

3. Nabi Nuh as.

Beberapa abad sepeninggal Nabi Idris as., ada lima pemuka masyarakat yang sangat
bijak dan terpandang. Mereka ialah wadd, suwa', yaghuts, ya'uq, dan nasar. Setelah
kelima orang itu meninggal, untuk mengenang jasa-jasa mereka, masyarakat
mengabadikannya dalam bentuk patung yang akhirnya dijadikan sesembahan. Mereka
berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kamu, dan jangan kamu
tinggalkan (berhala-berhala) wadd, suzva', yaghuts, ya'uq, dan nasar." (QS. 71/Nuh:
23)
Pada masa itulah untuk pertama kalinya manusia menyembah berhala. Guna
menyelamatkan mereka dari kesesatan, Allah SWT mengutus Nabi Nuh as. Ia adalah
keturunan kesembilan dari Nabi Adam as. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya, lalu dia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, (karena) tidak
ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?" Maka berkatalah
para pemuka orang kafir dari kaumnya, "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti
kamu, yang ingin menjadi orang lebih mulia dari kamu. Dan seandainya Allah
menghendaki, niscaya Dia mengutus malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan
yang seperti) ini pada (masa) nenek moyang kami dulu" (QS. 23/Al-Mu'minun: 23-24)

Menurut Al-Qur'an usia Nabi Nuh as. mencapai 950 tahun. Ia diangkat menjadi rosul
pada usia 480 tahun. Berarti sekitar 500 tahun Nabi Nuh berusaha menyadarkan
kaumnya, namun boleh dibilang tidak berhasil. Dalam waktu selama itu, jumlah
pengikutnya hanya antara 70 sampai 80 orang.

(Nuh as.) berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku," (QS.
23/ Al-Mu'minun: 26) Lalu Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutinya
membuat kapal. Setelah kapal itu jadi Allah memerintahkan agar Nabi Nuh as. dan
pengikutnya menaiki kapal tersebut berikut hewan ternak mereka dan segala macam
barang yang mereka butuhkan. Setelah itu Allah menenggelamkan orang-orang zalim
dari umat Nabi Nuh as. dalam banjir bandang. "Ingatlah kaum Nuh, ketika mereka
mendustakan rosul-rosul, lalu mereka Kami tenggelamkan dan kami jadikan mereka
sebagai pengajaran kepada manusia. Dan Kami sediakan azab yang pedih bagi orang-
orang zalim." (QS. 25/ Al-Furqon: 37)

Nabi Nuh as. dikarunia dua orang anak lelaki, ialah Sam, dan Yapis. Putra kedua nabi
Nuh as termasuk yang tidak mau diajak naik ke kapal ketika banjir menenggelamkan
orang-orang kafir.
4. Nabi Hud as.

Nabi Hud as diutus meluruskan akidah Kaum 'Ad yang terkenal memiliki fisik kuat dan
menempati wilayah yang subur, sehingga hidup makmur. Hanya saja mereka
menyembah dan mempertuhankan berhala. Selain itu kehidupan mereka menganut
hukum rimba, yang kuatlah yang berkuasa. Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) Hud,
saudara mereka. Dia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan bagimu
selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (QS. 7/ Al-A'rof: 65)

Kaum 'Ad selalu menganggap Nabi Hud as. pendusta yang tidak patut didengar tutur
katanya. Karena itu Allah SWT menurunkan adzab dalam dua tahap. Pertama, berupa
kekeringan hebat. Lalu Nabi Hud as. meyakinkan kaumnya bahwa itu awal siksaan yang
diturunkan Allah SWT dan akan dicabut jika mereka bertobat dan beriman kepada-
Nya. Namun mereka tidak percaya, maka turunlah azab berikutnya berupa angin topan
yang dasyat selama tujuh malam delapan hari yang memusnahkan Kaum 'Ad yang zalim
beserta harta kekayaan mereka. "Ingatlah, Kaum 'Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka.
Sungguh, binasalah kaum 'Ad, umat Hud itu." (QS. 11/Hud: 60)
5. Nabi Sholeh as.

Setelah Kaum 'Ad musnah akibat kedurhakaan mereka, negeri mereka menjadi tandus.
Kemudian negeri itu dihuni dan dibangun kembali oleh Kaum Tsamud hingga subur dan
makmur. Mereka menempati rumah-rumah bak istana dengan kekayaan yang
melimpah-ruah. Dan sebagaimana kaum 'Ad, mereka juga menyembah berhala. Untuk
meluruskan aqidah mereka, Allah SWT mengutus Nabi Sholeh as. Dan kepada kaum
Tsamud (Kami utus) saudara mereka Sholeh. Dia berkata: "Wahai kaumku, sembahlah
Allah. Tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah)
dan menjadikanmu pemakmurnya." (QS. 11/ Hud: 61).

Kaum Tsamud mengabaikan dakwah Nabi Sholeh as., bahkan mereka menantangnya
untuk menunjukkan mukjizat kenabiannya. Atas izin Allah SWT, Nabi Sholeh as. dapat
mendatangkan seekor unta betina yang besar. (Nabi Sholeh berkata) "Wahai kaumku,
inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Sebab itu biarkan dia makan di
bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang
menyebabkan kamu segera ditimpa (azab)." (QS. 11/Hud: 64)

Tetapi Kaum Tsamud mengabaikan peringatan tersebut. Bahkan mereka menantang


dengan menyembelih unta itu. Dia (Sholeh) berkata, "Bersukarialah kamu semua di
rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." (QS. 11/Hud:
65) Setelah tiga hari Allah SWT menimpakan azab kepada mereka. Satu hari sebelum
diturunkannya azab tersebut, Nabi Sholeh as. beserta keluarganya dan orang-orang
yang beriman mengungsi ke sebuah tempat di Palestina. "Kemudian suara yang
mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, sehingga mereka mati
bergelimpangan di rumahnya." (QS. 11/Hud: 67)

Anda mungkin juga menyukai